Kampanye - RarePlanet
Kampanye - RarePlanet
Kampanye - RarePlanet
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
untuk mengajukan usulan permohonan kawasan kepada 2 HPH yang akan habis masa<br />
konsesinya.<br />
Saat itu Profesor Dr. Birute M. Galdikas berdiskusi dengan Bupati Kotawaringin Barat.<br />
Setelah itu melakukan diskusi dengan Menteri Kehutanan saat itu Bapak Jamaluddin dan<br />
lalu melakukan survei lokasi. Oktober 1996, Profesor Dr. Birute M. Galdikas membuat<br />
permohonan pada Gubernur Kalimantan Tengah saat itu, Bapak Warsito Rasman untuk<br />
mengajukan kawasan sekitar sungai Lamandau menjadi daerah pelepas liaran<br />
orangutan. Permohonan ini mendapat dukungan Menteri Lingkungan Hidup, saat itu<br />
Bapak Sarwono Kusumaatmadja. Setelah mendapat surat rekomendasi dari Gubernur<br />
Kalimantan Tengah dan Menteri Kehutanan mengetahui lalu mengeluarkan Surat<br />
Keputusan Nomor 12/KptsII/1998 pada tanggal 26 Februari 1998 yang berisi penetapan<br />
kawasan eks HPH tersebut menjadi kawasan SM Sungai Lamandau dengan luas 76.110<br />
ha.<br />
Tujuan pembentukan SM Sungai Lamandau adalah untuk pelestarian dan perlindungan<br />
terhadap spesies-spesies serta keanekaragaman hayati yang mempunyai nilai khas<br />
sehingga kelangsungan hidupnya secara alami dapat dipertahankan dan juga sebagai<br />
wilayah pelepas liaran orangutan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk<br />
kepentingan ilmu pengetahuan dan budaya (Orangutan Foundation International, 2008).<br />
Dilihat secara geografis, SM Sungai Lamandau terletak di 02 41‟42” sampai 03 13‟48”<br />
Lintang Selatan dan 111 00‟36” sampai 111 30‟00” Bujur Timur (BPKH Banjar Baru,<br />
2006) Sedangkan berdasarkan koordinat Google Earth SM Sungai Lamandau terletak<br />
lebih kurang di 02 42‟25.40‟‟ S dan<br />
111 22‟23.76‟‟ T (Google Earth, 2008).<br />
Sedangkan jika dilihat dari tipe daratnnya<br />
secara geologi SM Sungai Lamandau menurut<br />
peta tanah dan peta geologi provinsi<br />
Kalimantan Tengah (skala 1:500.000)<br />
menurut Direktorat Bina Program Kehutanan<br />
Bogor, 1977 dalam Laporan BPKH Wilayah V,<br />
Banjar Baru 2006 menjelaskan bahwa tanah<br />
di SM Sungai Lamandau termasuk jenis<br />
aluvial dengan fisiografi dataran dan secara<br />
geologi terdiri dari atau tersusun atas batuan<br />
sedimen jenis aluvium undak dan terumbu<br />
koral. Topografinya kebanyakan flat dataran<br />
rawa dan padang semak (BPKH Banjar Baru,<br />
2006).<br />
Kawasan yang terletak secara ekologi<br />
diantara 2 kabupaten (Kotawaringin Barat<br />
dan Sukamara) ini, menurut Klasifikasi iklim<br />
Schmidt dan Ferguson, kawasan SM Sungai<br />
Lamandau memiliki tipe iklim A. Curah hujan<br />
tahunan dari tahun 1995-2004 berkisar<br />
1.904-3.762 mm dengan ratarata tahunan<br />
sebesar 2.637,7 mm. Suhu udara rata-rata<br />
pada rentang tahun yang sama rata-rata<br />
harian antara 25,9 C-26,2 C dan kelembaban<br />
bekisar antara 85-87% (BPKH Banjar Baru,<br />
2006).<br />
Gambar 1. SM Sungai Lamandau masuk<br />
dalam pengelolaan Wilayah Kerja BKSDA<br />
Kalteng-SKW II (BKSDA Kalteng, 2009)<br />
Di sekitar kawasan ini jumlah populasi penduduk dari data BPS 2007 di 12 desa yang<br />
ada adalah tercatat sebanyak 33.070 jiwa. Dan yang melakukan aktifitas pertanian<br />
dengan pola perladangan hampir sebagian besar (85% dari hasil survey kuantitatif KAP).<br />
11