07.06.2014 Views

Kampanye - RarePlanet

Kampanye - RarePlanet

Kampanye - RarePlanet

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

diterapkan di masyarakat dan lokasi di Indonesia dan dapat ditiru di lokasi kampanye<br />

pada akhir kampanye Juni 2010.<br />

2. Hasil Teori Perubahan<br />

<strong>Kampanye</strong> Suaka Margasatwa Sungai Lamandau (SM Sungai Lamandau) dibangun di<br />

atas asumsi bahwa jika kita memberi informasi kepada para petani sekitar kawasan SM<br />

Sungai Lamandau tentang manfaat dan sistem pengelolaan pertanian ladang menetap<br />

berkelanjutan dan menganalisa hasil pertaniannya di lahan menetap serta menjelaskan<br />

masalah kebakaran lahan dan hutan akibat pembukaan lahan berpindah dengan cara<br />

membakar dapat berakibat kurang baik buat pertanian berkelanjutan, maka sikap dan<br />

perilaku khalayak yang belum terbiasa berladang akan berubah.<br />

Jika kita secara bersamaan menyingkirkan halangan untuk perubahan perilaku dengan<br />

memberikan contoh berupa lahan percontohan (demplot pertanian pola kebun campuran<br />

menetap), memberikan pelatihan dalam pengolahan lahannya dan cara-cara tehnik<br />

budidayanya, maka para petani akan dengan lebih mudah mau mengadopsi pertanian<br />

lahan menetap dan pada akhirnya kita bisa mengurangi ancaman pembukaan ladang<br />

berpindah tebas bakar.<br />

Pembuatan demonstrasi plot pertanian pola kebun campuran menetap untuk mencegah<br />

perilaku kebiasaan masyarakat membuka lahan pertanian secara berpindah dengan cara<br />

tebas bakar semestinya akan menghasilkan peningkatan daerah tutupan hutan kawasan<br />

SM Sungai Lamandau. Pada akhirnya habitat orangutan di dalam kawasan pun akan<br />

terjaga. Dengan hasil perubahan perilaku yang diprediksikan 50% (88 KK dari 175 KK)<br />

yang mengadopsi perladangan menetap setelah dilakukan survey dan monitoring ulang<br />

dengan mencatat langsung kondisi di lapangan dan dari hasil survey tabulasi yang<br />

dibuat tercatat sampai bulan April 2010 sebanyak 157 KK (77,72%) dari 202 KK yang<br />

tercatat ulang. Hasilnya melebihi capain 50% (101 KK dari 202 KK).<br />

Kepatuhan masyarakat petani khalayak target yang telah mengadopsi perladangan<br />

menetap ditunjukkan dengan tidak lagi melakukan pembakaran lahan dan ini merupakan<br />

indikasi-indikasi awal yang menunjukkan bahwa asumsi kami benar dan Teori Perubahan<br />

yang diusulkan dalam proses perencanaan berlaku. Selain kepatuhan khalayak saat ini<br />

untuk tidak membakar dan menghasilkan nilai kebakaran lahan minim. Musim<br />

penghujan yang masih berlangsung di wilayah kampanye kami perlu diperhitungkan.<br />

Masyarakat biasa membuka lahan walau menetap masih dengan membakar yang<br />

dimulai saat musim kemarau. Tercatat dari hasil monitoring survey tabulasi diperoleh<br />

hasil 19,42% (N=39KK) di desa Tempayung dan desa Babual Baboti sebagai peladang<br />

menetap yang masih membakar. Sedangkan 20,79% (N=42KK) di desa Tempayung dan<br />

desa Babual Baboti masih melakukan perladangan berpindah dengan sistem tebas<br />

bakar.<br />

Tapi kita harus waspada, sehingga pekerjaan ini tidak berakhir sampai saat ini. Tingkat<br />

kepatuhan perlu dipertahankan, pemantauan kegiatan pertanian masyarakat petani<br />

khalayak target dan sekitar kawasan SM Sungai Lamandau perlu terus dilakukan, jadi<br />

program tindak lanjut diperlukan.<br />

3. Gambaran Umum Lokasi <strong>Kampanye</strong><br />

Penamaan Suaka Margasatwa Sungai Lamandau dikarenakan sebagian wilayahnya<br />

berada di dekat badan perairan Sungai Lamandau sehingga namanya menjadi Suaka<br />

Margasatwa Sungai Lamandau, karena secara umum sering disebut Suaka Margasatwa<br />

Sungai Lamandau, maka para pengelola dan mitra kerja yang mensosialisasikan pun<br />

memakai nama Suaka Margasatwa Sungai Lamandau. Untuk lokasi sendiri karena<br />

awalnya adalah kawasan eks HPH dan diusulkan oleh Prof. Dr. Birute Galdikas untuk<br />

wilayah pelepas liaran orangutan. Usulan diajukan berdasarkan petunjuk Kepala Dinas<br />

Kehutanan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat pada bulan April 1996<br />

10

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!