07.06.2014 Views

Kawasan dan Komunitas - RarePlanet

Kawasan dan Komunitas - RarePlanet

Kawasan dan Komunitas - RarePlanet

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

BELAJAR DARI PENGGERAK<br />

KONSERVASI AKAR RUMPUT


BELAJAR DARI PENGGERAK<br />

KONSERVASI AKAR RUMPUT<br />

• Fauna and Flora International (FFI) – Aceh Programme – Hutan Geumpang, Kompleks<br />

Hutan Ulumasen, Mane, Aceh<br />

• Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) – Ekosistem Gambut Rawa Tripa, Aceh<br />

• Yayasan Orangutan Sumateran Lestari – Orangutan Information Center (YOSL – OIC) –<br />

<strong>Kawasan</strong> Hutan Besitang, Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara<br />

• Yayasan Pekat Indonesia – Hutan Dolok Sibualbuali <strong>dan</strong> Dolok Lubuk Raya, <strong>Kawasan</strong><br />

Batang Toru Blok Barat, Sumatera Utara<br />

• Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara (BBKSDA SU) – Suaka Margasatwa<br />

Dolok Surungan, Sumatera Utara<br />

• Balai Taman Nasional Ujung Kulon – Taman Nasional Ujung Kulon, Banten<br />

• Rimbawan Muda Indonesia (RMI) – Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat<br />

• Yayasan Seka – Taman Nasional Bali Barat<br />

• Yayasan Titian – <strong>Kawasan</strong> Ekosistem Gambut Sungai Putri, Kalimantan Barat<br />

• Yayasan Orangutan Indonesia (Yayorin) – Suaka Margasatwa Sungai Lamandau,<br />

Kalimantan Tengah<br />

• Word Wide Fund for Nature (WWF) – Malaysia – Tun Mustapha Marine Park, Sabah<br />

i n s p i r i n g c o n s e r v a t i o n


Manajer Kampanye<br />

Nani Saptariani<br />

(Direktur Riset <strong>dan</strong> Sumber Daya Informasi RMI)<br />

Foto: Asti Tyas Nurhidayati<br />

1


Alat pemasaran efektif sampaikan pesan konservasi...<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Si ManiS : SMS mingguan (beserta kuis berhadiah)<br />

Lomba kreasi petisi untuk petani perempuan antar<br />

kampung<br />

Teater oleh masyarakat <strong>dan</strong> staf TNGHS tentang<br />

pengelolaan hutan kolaboratif<br />

Lagu konservasi <strong>dan</strong> video partisipatif kreasi masyarakat<br />

(bahasa Sunda, diiringi musik tradisional calung & degung)<br />

Foto: Asti Tyas Nurhidayati<br />

Foto: Anita Jeumpa<br />

2


<strong>Kawasan</strong> <strong>dan</strong> <strong>Komunitas</strong><br />

<strong>Kawasan</strong> Ekosistem Hutan Halimun meliputi 2 propinsi (Jawa<br />

Barat <strong>dan</strong> Banten), 3 kabupaten (Bogor, Lebak, Sukabumi) <strong>dan</strong><br />

141 desa dengan luas total 211.463 ha.<br />

<strong>Kawasan</strong> Ekosistem Hutan Halimun adalah kawasan hutan<br />

hujan tropis yang masih tersisa di Jawa Barat. Selain tempat<br />

hidup satwa endemik langka yaitu Elang Jawa (Spizaetus<br />

bartelsi) , kawasan ini berperan penting sebagai daerah<br />

resapan <strong>dan</strong> tangkapan air. Juga terdapat DAS Cisa<strong>dan</strong>e<br />

untuk menyuplai kebutuhan air bagi masyarakat di propinsi DKI<br />

Jakarta, Jawa Barat <strong>dan</strong> Banten.<br />

Kampanye Pride menjangkau total populasi<br />

sebanyak 13.768 jiwa.<br />

Khalayak primer : petani laki-laki <strong>dan</strong><br />

perempuan di Desa Malasari <strong>dan</strong> Cisarua<br />

<br />

Khalayak sekunder : petani perempuan di<br />

Desa Malasari, Cisarua <strong>dan</strong> Kiarasari<br />

RMI telah mendampingi masyarakat dalam<br />

penyusunan model Pengelolaan Sumber Daya<br />

Hutan Berbasis Masyarakat (PSDHBM) yaitu :<br />

<br />

<br />

Kampung Dengan Tujuan Konservasi (KDTK) di<br />

Kampung Nyungcung<br />

<strong>Kawasan</strong> Kampung Lindung Produksi Rakyat<br />

(K2LPR) di Kampung Parigi<br />

keduanya di Kecamatan Nanggung,<br />

Kabupaten Bogor, Jawa Barat.<br />

3


Menyentuh Hati <strong>dan</strong> Pikiran<br />

Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap <strong>dan</strong><br />

perilaku khalayak sasaran<br />

Pengurangan ancaman.....<br />

Kampanye Pride mengubah perilaku petani supaya meningkatkan<br />

produktifitas lahan garapannya <strong>dan</strong> berhenti membuka lahan garapan<br />

baru di dalam kawasan TNGHS.<br />

....melalui penyingkiran halangan...<br />

Kampanye Pride mendorong petani bekerja sama dengan BTNGHS melalui<br />

pengelolaan hutan kolaboratif <strong>dan</strong> penerapan zonasi di dalam kawasan<br />

TNGHS.<br />

22 Juni 2010<br />

Penandatangan perjanjian kerja sama antara Kepala BTNGHS <strong>dan</strong><br />

masyarakat tentang Rencana Tata Ruang Kampung Nyungcung <strong>dan</strong><br />

Parigi di Zona Khusus TNGHS. Juga tentang kejelasan status hukum hak<br />

akses petani terhadap hasil hutan kayu <strong>dan</strong> non kayu di lahan<br />

garapannya di luar zona inti, zona rimba <strong>dan</strong> zona pemanfaatan.<br />

8-9 Februari <strong>dan</strong> 22 Juni 2010<br />

Kepanitiaan bersama antara staf TNGHS <strong>dan</strong> masyarakat dalam<br />

menyelenggarakan event kolaboratif (Tanam Massal, Lokakarya,<br />

Journalist Trip/Konferensi Pers).<br />

1.419 petani perempuan menandatangani petisi mendukung<br />

pelestarian Hutan Halimun.<br />

....untuk mencapai dampak konservasi.<br />

<strong>Kawasan</strong> Ekosistem Hutan Halimun seluas 395,795 ha dapat diselamatkan.<br />

“<br />

INI GUNUNG NYUNGCUNG. KAMI, IBU-IBU<br />

NYUNGCUNG, JUGA IKUT ANDIL DALAM<br />

MENJAGA HUTAN SUPAYA TETAP LESTARI.<br />

STOP BUKA LAHAN GARAPAN BARU DI DALAM<br />

KAWASAN TNGHS. KAMI PUNYA KONSEP ‘LEUWEUNG<br />

HEJO, MASYARAKAT NGEJO’ (HUTAN HIJAU,<br />

MASYARAKAT SEJAHTERA).”<br />

Petisi perempuan petani di kawasan<br />

Hutan Halimun, Juni 2010<br />

Foto: Asti Tyas Nurhidayati<br />

4


Kampanye Hutan Pelestarian<br />

Manajer Kampanye<br />

Wahyudi<br />

Lembaga Mitra<br />

Yayasan Ekosistem Lestari (YEL)<br />

5


Alat pemasaran efektif<br />

sampaikan pesan konservasi….<br />

•<br />

Papan info di gerbang masuk 2 Kemukiman (21<br />

gampong), inisiatif <strong>dan</strong> kreasi masyarakat lokal<br />

•<br />

Iklan layanan masyarakat, talk show interaktif,<br />

kuis berhadiah, nara sumberdari beragam kalangan,<br />

disiarkan oleh 3 radio, menjangkau 3 kabupaten<br />

Listrik<br />

di Rawa Tripa<br />

hidup segan,<br />

mati tak mau…..<br />

selama 6 bulan<br />

terakhir.<br />

Kegiatan kampanye<br />

harus berjalan terus,<br />

meskipun 2 genset<br />

rusak karena dipakai<br />

terus-menerus.<br />

6


<strong>Kawasan</strong> <strong>dan</strong> <strong>Komunitas</strong><br />

Rawa Tripa terletak di wilayah Kabupaten Nagan Raya <strong>dan</strong> Aceh<br />

Barat Daya (Abdya), dibatasi oleh DAS Krueng Tripa <strong>dan</strong> DAS<br />

Babah Rot. Di sini hidup satwa endemik langka yaitu Orangutan<br />

Sumatera ( Pongo Abelii). Saat ini di Rawa Tripa hanya tersisa<br />

hutan seluas 31.410 ha (51% dari luas hutan semula); 17.800 ha<br />

merupakan perkebunan kelapa sawit milik perusahaan.<br />

Hutan gambut Rawa Tripa dengan ketebalan lebih dari<br />

3 meter mampu menyimpan ca<strong>dan</strong>gan karbon sekitar<br />

50 -100 juta ton. Namun, akibat aktivitas perkebunan kelapa<br />

sawit yang mengkonversi hutan membalikkan fungsinya menjadi<br />

pelepas karbon yang sangat besar sebagai akibat dari<br />

degradasi (drainase gambut, kebakaran <strong>dan</strong> oksidasi).<br />

Kampanye Pride menjangkau total populasi petani <strong>dan</strong><br />

masyarakat sebanyak 21.776 jiwa, di 21 gampong di Kec. Darul<br />

Makmur, Kab. Nagan Raya, NAD.<br />

Kampanye Pride di Rawa Tripa merupakan salah satu program<br />

konservasi tiga rawa di pantai barat Aceh, selain di Rawa Singkil<br />

<strong>dan</strong> Rawa Kluet, yang dilaksanakan oleh YEL.<br />

7


Menyentuh Hati <strong>dan</strong> Pikiran<br />

Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap<br />

<strong>dan</strong> perilaku khalayak sasaran<br />

Pengurangan ancaman…..<br />

Kampanye Pride mengurangi alih fungsi lahan sebagai perkebunan kelapa<br />

sawit di area hutan gambut dalam <strong>Kawasan</strong> Ekosistem Leuser (KEL) Rawa<br />

Tripa.<br />

…..melalui penyingkiran halangan…..<br />

Kampanye Pride mendorong penetapan Rawa Tripa sebagai <strong>Kawasan</strong><br />

Lindung melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tingkat Kabupaten<br />

<strong>dan</strong> Propinsi.<br />

• 5 Juni 2010<br />

Penandatangan petisi oleh perwakilan masyarakat dari 21 gampong di<br />

KEL Rawa Tripa yang mendesak Pemda Kab. Nagan Raya <strong>dan</strong> Prop.<br />

NAD untuk mempercepat upaya perlindungan Rawa Tripa.<br />

• 23 Juni 2010<br />

Konferensi Pers <strong>dan</strong> penyerahan petisi kepada Wagub Prop. NAD <strong>dan</strong><br />

Ketua DPR Aceh. DPR Aceh akan membentuk Panitia Khusus<br />

(Gabungan Komisi A <strong>dan</strong> B) guna menyelidiki <strong>dan</strong> membuat kebijakan<br />

penyelesaian hal ini. Pemda Prop. NADakan melakukan penertiban<br />

terhadap perusahaan yang melanggar Hak Guna Usaha (HGU) <strong>dan</strong><br />

membentuk Tim AdHoc untuk merumuskan rekomendasi penyelesaian<br />

masalah.<br />

…..untuk mencapai dampak konservasi.<br />

Hutan gambut yang masih tersisa minimal seluas ± 20.000 Ha di KEL Rawa<br />

Tripa dapat diselamatkan.<br />

8


Taman Nasional Ujung Kulon, Banten<br />

Kampanye bagi Pertanian Berkelanjutan<br />

http://www.rareplanet.org/en/campaign/campaign-sustainable-agricultureujung-kulon-nationalpark-banten-java-bogor-3-campaign<br />

Manajer Kampanye<br />

Indra Kristiawan Harwanto<br />

Pengendali Ekosistem Hutan, BTNUK<br />

“Pencapaian tujuan konservasi dipengaruhi oleh berbagai<br />

dinamika lapangan. Kerja konservasi tidak mudah <strong>dan</strong><br />

bukan kerja Individu. Kampanye Pride dilaksanakan melalui<br />

kolaborasi dengan Dinas Pertanian & Peternakan Prop.<br />

Banten, WWF-BTNUK, Rare, PT. Antam, KSM Sahabat<br />

Ujungkulon, KSM Kanopi, sehingga terbentuk manajemen<br />

pengelolaan untuk mencapai tujuan konservasi. Hal ini<br />

menguatkan kepemilikan program secara bersama.”<br />

Lembaga Mitra<br />

Balai Taman Nasional Ujung Kulon<br />

Jl. Perintis Kemerdekaan No. 51 Labuan,<br />

Pandeglang Banten 42264<br />

Telp: (0253) 801731,804681<br />

Fax: (0253) 804651<br />

BTNUK mempunyai visi yaitu terwujudnya TNUK yang lestari <strong>dan</strong> bermanfaat bagi<br />

kesejahteraan masyarakat sekitar. Se<strong>dan</strong>gkan misi TNUK terkait dengan mewujudkan fungsi<br />

TNUK bagi pengembangan sumber daya alam hayati <strong>dan</strong> ekowisata untuk meningkatkan<br />

ekonomi, berorientasi pada pemanfaatan berkelanjutan, sekaligus mewujudkan kelestarian<br />

flora <strong>dan</strong> fauna terutama Badak Jawa, beserta ekosistem <strong>dan</strong> situs budaya. Selain itu juga<br />

berfungsi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan <strong>dan</strong> penelitian.<br />

9


Foto: BTNUK<br />

Alat pemasaran efektif sampaikan pesan konservasi….<br />

•<br />

Spanduk pesan tokoh masyarakat di setiap pintu masuk desa,<br />

inisiatif <strong>dan</strong> kreasi masyarakat lokal<br />

Maskot <strong>dan</strong> panggung boneka meriahkan kegiatan sekolah<br />

Iklan layanan masyarakat di radio lokal, dalam bahasa daerah<br />

•<br />

•<br />

<strong>dan</strong> bergaya humor; mudah diingat <strong>dan</strong> melekat di hati<br />

•<br />

Berkolaborasi dengan pemangku kepentingan kunci lainnya<br />

dalam berbagai event spesial.<br />

Foto: BTNUK<br />

Foto: BTNUK<br />

10


<strong>Kawasan</strong> <strong>dan</strong> <strong>Komunitas</strong><br />

TNUK seluas 120.551 ha, denagan kawasan daratan<br />

seluas 76.214 ha, berada di wilayah Kab. Pandeglang,<br />

Prop. Banten. Ditetapkan berdasarkan SK Menhut No.<br />

96/Kpts/II/1984 <strong>dan</strong> SK Menhut No. 284/Kpts-II/1992.<br />

Selain itu juga ditetapkan sebagai The Natural World<br />

Heritage Site oleh UNESCO.<br />

TNUK merupakan satu-satunya tempat hidup <strong>dan</strong><br />

berkembang biak di dunia ini bagi mamalia endemik<br />

<strong>dan</strong> langka, yaitu Badak Jawa (Rhinoceros<br />

sondaicus) . Satwa ini nyaris punah; dikategorikan kritis<br />

oleh IUCN serta Appendix I oleh CITES. Kini jumlahnya<br />

hanya sekitar 50 ekor.<br />

Foto: BTNUK<br />

Kampanye Pride menjangkau total populasi 28.273<br />

jiwa di 10 desa target di Kec. Sumur <strong>dan</strong> Cimanggu,<br />

Kab. Pandeglang, Prop. Banten.<br />

• Khalayak primer : petani penggarap di luar<br />

kawasan TNUK, di 3 desa target utama (Ujungjaya,<br />

Rancapinang, Badak)<br />

• Khalayak sekunder : petani penggarap di luar<br />

kawasan TNUK, di 7 desa target sekunder<br />

(Tamanjaya, Cigorondong, Tunggaljaya, Tugu,<br />

Kramatjaya, Mangkualam, Padasuka)<br />

Foto: BTNUK<br />

Foto: BTNUK<br />

11


Menyentuh hati <strong>dan</strong> pikiran<br />

Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap<br />

<strong>dan</strong> perilaku khalayak sasaran<br />

Pengurangan ancaman…..<br />

Kampanye Pride menurunkan laju pengrusakan hutan akibat<br />

perambahan untuk lahan pertanian maupun penebangan liar di<br />

kawasan Gunung Honje TNUK.<br />

…..melalui penyingkiran halangan…..<br />

Kampanye Pride meningkatkan pengetahuan masyarakat lokal tentang<br />

sistem zonasi TN <strong>dan</strong> fungsinya. Kampanye Pride juga memperkenalkan<br />

keterampilan <strong>dan</strong> teknik pertanian intensif untuk mengoptimalkan hasil<br />

panen di lahan menetap secara lebih produktif <strong>dan</strong> berkelanjutan, serta<br />

meninggalkan kegiatan memperluas lahan secara ilegal.<br />

Kampanye Pride mendorong terbentuknya 2 kelompok tani<br />

beranggotakan 35 orang serta 2 demplot kedelai seluas 12 ha di 2 desa<br />

target. Juga terdapat 3 orang di luar anggota kelompok tani yang<br />

mengadopsi teknik pertanian intensif ini di kebun <strong>dan</strong> pekarangannya.<br />

Foto : BTNUK<br />

Foto : BTNUK<br />

Foto : BTNUK<br />

…..untuk mencapai dampak konservasi.<br />

Menyelamatkan hutan seluas 11.691 ha (wilayah 10 desa target) di<br />

dalam kawasan TNUK sebagai habitat Badak Jawa dari ancaman<br />

pembukaan lahan pertanian.<br />

Foto : BTNUK<br />

12


13<br />

Hutan Sungai Putri, Kalimantan Barat<br />

Kampanye Pelestarian Rawa<br />

http://www.rareplanet.org/en/campaign/campaign-wetland-preservationsungai-putri-swamp-forest-west-kalimantan-borneo<br />

Manajer Kampanye<br />

Ade Yuliani<br />

Communication & Outreach Coordinator, Yayasan Titian<br />

“Saya terinspirasi bekerja untuk konservasi setelah diajak teman menjadi volunteer<br />

untuk program konservasi orangutan Gunung Palung pada tahun 2001.<br />

Se<strong>dan</strong>gkan momen penting yang selalu teringat terkait kerja konservasi adalah ketika<br />

berhasil mendampingi masyarakat desa Riam Berasap Jaya di Ketapang untuk<br />

menahan rencana konversi hutan menjadi perkebunan sawit di wilayah desa mereka<br />

pada tahun 2007.”<br />

Lembaga Mitra<br />

Yayasan Titian<br />

Jl. Sei Raya Dalam Komp. Sejahtera I No. B7-8<br />

Pontianak 78124 Kalimantan Barat<br />

Email: yayasan.titian@gmail.com<br />

Yayasan Titian mendedikasikan diri untuk menjembatani kesenjangan antara ilmu<br />

pengetahuan <strong>dan</strong> kebijakan konservasi keragaman hayati. Selama 15 tahun,<br />

Yayasan Titian bekerja untuk mewujudkan pemanfaatan sumber daya alam<br />

yang bijak, adil, melibatkan kepentingan semua pihak. Strategi gerakan<br />

dilakukan melalui inventarisasi <strong>dan</strong> eksplorasi, pengembangan konsep<br />

pengelolaan sumber daya alam, memfasilitasi upaya pemberdayaan<br />

masyarakat melalui pendidikan <strong>dan</strong> penyebaran informasi, pengelolaan konflik<br />

pemanfaatan sumberdaya alam secara konstruktif, serta mendorong penegakan<br />

hukum dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.


Foto: Yay. Titian<br />

Alat pemasaran efektif sampaikan<br />

pesan konservasi….<br />

• Video partisipatif hasil inisiatif <strong>dan</strong> kreasi<br />

masyarakat lokal<br />

• Layar tancap<br />

• Diskusi rutin di kampung<br />

• Program radio bulanan : lagu jingle, talkshow,<br />

kuis berhadiah, Iklan Layanan Masyarakat<br />

• Komik <strong>dan</strong> leaflet : banyak visual, sedikit teks,<br />

untuk khalayak sasaran dengan minat baca<br />

rendah<br />

Foto: Yay. Titian<br />

Foto: Yay. Titian<br />

Foto: Yayorin<br />

14


<strong>Kawasan</strong> <strong>dan</strong> <strong>Komunitas</strong><br />

Hutan Sungai Putri berperan penting sebagai reservoir air <strong>dan</strong><br />

penyimpan karbon ( carbon sequestration). Sungai Putri memiliki<br />

kandungan karbon rata-rata 4172 ton/hektar (untuk daerah<br />

yang tutupan hutannya masih bagus mencapai 19.000 - 30.000<br />

ton c/ha, yang sudah ada pembalakan 12.000 ton/ha, yang<br />

terbakar 2000an ton c/ha).<br />

Kampanye Pride menjangkau total populasi 8.000 jiwa yaitu<br />

petani yang tinggal di desa Tempurukan, Sei, Putri, Tanjung Baik<br />

Budi <strong>dan</strong> Kuala Tolak.<br />

Mayoritas penduduk di sekitar hutan Sungai Putri bermata<br />

pencaharian sebagai petani dengan pekerjaan sampingan<br />

sebagai nelayan, penoreh getah (karet), pekerja kayu ( logger)<br />

<strong>dan</strong> buruh perkebunan kelapa sawit.<br />

Kompleks Hutan Rawa Gambut Sungai Putri seluas<br />

70.000 ha, berada di wilayah Kab. Ketapang, Prop.<br />

Kalimantan Barat. <strong>Kawasan</strong> ini merupakan habitat<br />

Orangutan Kalimantan ( Pongo Pygmaeus Wurmbii)<br />

terbesar kedua di Kab. Ketapang, setelah TN Gunung<br />

Palung. Kini diperkirakan populasinya di Sungai Putri<br />

tinggal 600 ekor.<br />

Status hutan Sungai Putri adalah hutan produksi (HP)<br />

<strong>dan</strong> hutan produksi yang bisa dikonversi (HPK). Status ini<br />

belum dirubah menjadi kawasan lindung gambut oleh<br />

Kementerian Kehutanan RI, meskipun Sungai Putri<br />

memiliki gambut dengan ketebalan hingga15 meter.<br />

15<br />

Foto: Yay. Titian<br />

Foto: Yay. Titian


Menyentuh hati <strong>dan</strong> pikiran<br />

Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap<br />

<strong>dan</strong> perilaku khalayak sasaran<br />

Pengurangan ancaman…..<br />

Kampanye Pride mengurangi penebangan liar di kompleks hutan rawa<br />

gambut Sungai Putri.<br />

…..melalui penyingkiran halangan…..<br />

Kampanye Pride memfasilitasi terbentuknya Credit Union (CU).<br />

CU merupakan wadah para petani untuk mengumpulkan modal<br />

bersama <strong>dan</strong> dimanfaatkan untuk tujuan produktif mandiri. Tujuannya<br />

mempermudah akses petani terhadap modal dalam mengembangkan<br />

usaha, sehingga akhirnya para petani mampu meninggalkan kegiatan<br />

pembalakan liar <strong>dan</strong> perambahan hutan.<br />

Sejak 23 Juli 2010, CU Pantura Lestari diresmikan oleh Ba<strong>dan</strong> Koordinasi CU<br />

Kalimantan <strong>dan</strong> telah memberikan pelayanan pada masyarakat di<br />

sekitar hutan Sungai Putri. Hingga akhir Juli 2010, jumlah anggota 25 orang<br />

dengan total aset sebanyak Rp 65,784,000.<br />

Meskipun mengalami keterlambatan karena berbagai dinamika<br />

lapangan, namun CU Pantura Lestari bergerak dengan pasti untuk<br />

mencapai target kampanye yaitu mempunyai anggota aktif sebanyak<br />

150 orang <strong>dan</strong> sepakat untuk tidak lagi melakukan penebangan hutan.<br />

Foto: Yay. Titian<br />

Foto: Yay. Titian<br />

…..untuk mencapai dampak konservasi.<br />

Mempertahankan hutan rawa gambut Sungai Putri sebagai habitat<br />

Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus wurmbii).<br />

16


17<br />

Hutan Batang Toru Blok Barat, Sumatera Utara<br />

Kampanye Pemberdayaan Ekonomi Berkelanjutan<br />

http://www.rareplanet.org/en/campaign/campaign-sustainable<br />

sustainable-economic-enterprisesbatang-toru-forestnorth-sumatra-sumatra<br />

Foto: Sarilani Wirawan<br />

Manajer Kampanye<br />

Efrizal Adil Lubis<br />

Direktur Yayasan Pekat<br />

“Bekerja untuk konservasi seakan tidak pernah selesai.<br />

Kerja konservasi bukan mengerjakan sesuatu yang bersifat<br />

langsung jadi, melainkan sebuah proses dengan berbagai ritme<br />

<strong>dan</strong> warna di dalamnya.<br />

Namun, segala rintangan itu sirna, kala perambah hutan di desa<br />

Janji Manaon <strong>dan</strong> Sugi Jae, bersedia bergabung dalam Usaha<br />

Bersama Simpan Pinjam. Kami belajar saling tidak lagi mencurigai<br />

atau menyalahkan hal yang lalu. Bersama kami berupaya<br />

mempertahankan keutuhan hutan disekitar Dolok Sibualbuali <strong>dan</strong><br />

Dolok Lubuk Raya di Tapanuli Selatan.”<br />

Lembaga Mitra<br />

Yayasan Pekat (Pemberdayaan Ekonomi<br />

Lingkungan Rakyat Indonesia)<br />

Jl. Teratai No. 42 Me<strong>dan</strong> 20151<br />

Sumatera Utara<br />

Telp/Fax: (061)4518099<br />

Email : pekatme<strong>dan</strong>@yahoo.com<br />

Didirikan sejak tahun 2001, Yayasan Pekat berkomitmen bagi konservasi alam serta ekonomi<br />

mikro. Sejak tahun 2005, Yayasan Pekat telah bekerja di sekitar Hutan Batang Toru Blok Barat<br />

dalam upaya konservasi sekaligus menumbuhkembangkan ekonomi alternatif bagi<br />

masyarakat di desa-desa yang langsung bersentuhan dengan habitat Orangutan Sumatera,<br />

untuk mengurangi degradasi luasan hutan <strong>dan</strong> punahnya satwa endemik Sumatera.


Foto: Yayasan Pekat<br />

18<br />

Foto: Yayasan Pekat<br />

Foto: Yayasan Pekat<br />

Foto: Yayasan Pekat<br />

Foto: Yayasan Pekat<br />

Alat pemasaran efektif sampaikan pesan konservasi<br />

konservasi….<br />

• Beraneka macam souvenir dibagikan ke khalayak sasaran: menarik,<br />

murah, meriah, fungsional, personal.<br />

• Berbagai materi luar ruang (spanduk, bendera gantung,dll)<br />

menarik perhatian di pusat-pusat keramaian, menggunakan<br />

model tokoh masyarakat lokal guna meningkatkan kredibilitas.<br />

• Program radio gratis bekerjasama dengan radio komunitas<br />

pesantren; kupon permintaan lagu sebagai materi kampanye.<br />

Foto: Yayasan Pekat<br />

Foto: Yayasan Pekat<br />

Foto: Yayasan Pekat<br />

Foto: Yayasan Pekat


<strong>Kawasan</strong> <strong>dan</strong> <strong>Komunitas</strong><br />

Dolok Sibualbuali <strong>dan</strong> Dolok Lubuk Raya di <strong>Kawasan</strong><br />

Ekosistem Hutan Batang Toru Blok Barat (HBTBB), seluas<br />

76.000 ha, terletak di wilayah 3 kabupaten yaitu<br />

Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara <strong>dan</strong> Tapanuli Tengah.<br />

<strong>Kawasan</strong> ini merupakan habitat dari sekitar 400 ekor<br />

Orangutan Sumatera atau Mawas (Pongo Abelii),<br />

species endemik yang terancam punah <strong>dan</strong> masuk<br />

dalam daftar IUCN <strong>dan</strong> CITES.<br />

Kampanye Pride menjangkau total populasi 2.000 jiwa<br />

(300 KK) di 6 desa di Kec. Marancar, Kab. Tapsel.<br />

• Khalayak primer ialah petani di 2 desa yaitu Aek<br />

Nabara <strong>dan</strong> Sugi Julu.<br />

• Khalayak sekunder ialah masyarakat petani di 4 desa<br />

yaitu Janji Manaon, Pasar Marancar, Sugi Jae, Sugi<br />

Tongah.<br />

19<br />

Foto: Jason Houston


20<br />

Menyentuh hati <strong>dan</strong> pikiran<br />

Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap<br />

<strong>dan</strong> perilaku khalayak sasaran<br />

Pengurangan ancaman…..<br />

Kampanye Pride berupaya mengurangi pembukaan hutan untuk lahan<br />

pertanian <strong>dan</strong> perkebunan di kawasan HBTBB.<br />

…..melalui penyingkiran halangan…..<br />

Kampanye Pride memperkuat modal sosial melalui Usaha Bersama Simpan<br />

Pinjam (UBSP). Ini dilengkapi dengan seri pendidikan yang berorientasi konservasi<br />

<strong>dan</strong> lingkungan, termasuk pertanian/ perkebunan organik ramah lingkungan<br />

secara menetap, sistem kebun campur (agroforestry), budidaya ikan. Tujuannya<br />

sebagai sumber pendapatan petani sehingga bersedia meninggalkan aktivitas<br />

lama, yaitu membuka hutan.<br />

Sejak September 2009 telah terbentuk 4 UBSP di 4 desa target, dilengkapi<br />

dengan rencana program jangka pendek hingga panjang. Kini total anggota<br />

mencapai 137 orang, 60% diantaranya ialah eks pelaku perambah kayu,<br />

dengan total modal terkumpul sebanyak Rp 95 juta.<br />

Perwakilan 4 UBSP berdialog dengan pemerintah Kec. Marancar serta Dinas<br />

Pertanian/Perkebunan, Dinas Kehutanan, Bappeda <strong>dan</strong> instansi terkait lainnya di<br />

Kab. Tapsel. Hasilnya, sinkronisasi <strong>dan</strong> akses sumberdaya dari program lain,<br />

seperti PNPM Mandiri, CSR PTPN IV <strong>dan</strong> pengadaan bibit.<br />

…..untuk mencapai dampak konservasi.<br />

Habitat Orangutan Sumatera <strong>dan</strong> satwa liar di kawasan HBTBB terlindungi.


21<br />

Hutan Geumpang, Ekosistem Ulu Masen, NAD<br />

Kampanye Pertanian Berkelanjutan<br />

http://www.rareplanet.org/en/campaign/campaign-sustainable-agriculturegeumpang-forest-ulu-masen-forest-complex-<br />

aceh-sumatra<br />

Manajer Kampanye<br />

Shaummil Hadi<br />

Project Information Coordinator<br />

“Bagi saya, bekerja untuk konservasi adalah bekerja<br />

untuk masa depan. Tentang apa-apa yang kita<br />

kerjakan hari ini seharusnya memberi pengaruh yang<br />

baik pada anak cucu kita kelak. Upaya konservasi<br />

pada intinya adalah tentang kepentingan kita<br />

sendiri, manusia, di masa mendatang. Maka ini<br />

mengugah ketertarikan <strong>dan</strong> menantang saya untuk<br />

terus berpikir <strong>dan</strong> terlibat di dalamnya.”<br />

Lembaga Mitra<br />

Fauna & Flora International (FFI) – Aceh<br />

Jl. Cumi-cumi No. 15 Lamprit<br />

Banda Aceh<br />

Telp/Fax : (0651) 7410024<br />

FFI memiliki misi untuk melakukan usaha konservasi terhadap satwa, tumbuhan <strong>dan</strong><br />

ekosistem yang terancam punah; menemukan solusi berkesinambungan berbasis ilmu<br />

pengetahuan dengan mempertimbangkan kebutuhan manusia.<br />

Tujuan FFI di Aceh adalah lestarinya keanekaragaman fauna <strong>dan</strong> flora Sumatera yang<br />

berada di Aceh dengan memastikan pengelolaan yang berkelanjutan di wilayah<br />

hutan Ulu Masen. Sejak tahun 1998, FFI-Aceh bekerjasama dengan pemerintah,<br />

pemuka adat <strong>dan</strong> masyarakat, melakukan program penyelamatan habitat Gajah<br />

Sumatera.


22<br />

Alat pemasaran efektif sampaikan pesan<br />

konservasi….<br />

• Optimalkan sumberdaya yang ada (relawan di program<br />

sekolah, kegiatan agama, video partisipatif, liputan media)<br />

untuk atasi keterbatasan dalam produksi materi kampanye<br />

(cetak, souvenir/gimmick, dll) maupun pelaksanaan event<br />

khusus.


23<br />

<strong>Kawasan</strong> <strong>dan</strong> <strong>Komunitas</strong><br />

Hutan Geumpang di <strong>Kawasan</strong> Ekosistem Ulu Masen<br />

memiliki luasan 108.593 ha. <strong>Kawasan</strong> ini merupakan<br />

habitat bagi hewan mamalia besar, seperti Gajah<br />

Sumatera (Elephas maximus sumatranus), juga<br />

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Kedua<br />

jenis satwa ini terdaftar sebagai satwa yang<br />

populasinya terus menurun <strong>dan</strong> mengalami resiko<br />

kepunahan yang sangat tinggi di alam (en<strong>dan</strong>gered<br />

species) (IUCN 2008- En<strong>dan</strong>gered A2c). Di kawasan ini<br />

tercatat ada sekitar 60-80 individu gajah, dari 350-450<br />

individu yang ada di provinsi Aceh. Data ini<br />

merupakan kompilasi data dari laporan amatan<br />

warga setempat <strong>dan</strong> data mitigasi (pencegahan)<br />

konflik satwa-manusia yang dikeluarkan oleh tim<br />

monitoring gajah FFI 2008 (Azmi, 2008).<br />

Kampanye Pride menjangkau total populasi 33.000<br />

Kampanye Pride menjangkau total populasi 33.000<br />

jiwa masyarakat di Kec. Tangse, Mane <strong>dan</strong><br />

Geumpang di Kab. Pidie, NAD.<br />

• Khalayak primer: 2.084 KK (8.788 jiwa) petani di Kec.<br />

Mane.<br />

• Khalayak sekunder: masyarakat umum di Kec. Mane.


24<br />

Menyentuh hati <strong>dan</strong> pikiran<br />

Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap <strong>dan</strong> perilaku<br />

khalayak sasaran<br />

Pengurangan ancaman…..<br />

Kampanye Pride menurunkan konflik antara gajah <strong>dan</strong> manusia dengan cara mengurangi<br />

konversi hutan menjadi lahan pertanian/perkebunan, sebagai lahan perluasan/baru ataupun<br />

lahan berpindah, di wilayah jalur Gajah Sumatera di Hutan Geumpang, Ulu Masen, Aceh.<br />

…..melalui penyingkiran halangan…..<br />

Kampanye Pride mendorong petani mengadopsi model pertanian intensif <strong>dan</strong> sistem kebun<br />

campur/tumpangsari (agroforestry). Tujuannya untuk mengoptimalkan hasil<br />

pertanian/perkebunan di lahan menetap untuk menambah pendapatan dengan tanaman<br />

utama (coklat) <strong>dan</strong> tanaman sela lainnya serta menghentikan pola pertanian invasif <strong>dan</strong><br />

berpindah.<br />

Sejak Desember 2009 telah terbentuk 4 kelompok tani <strong>dan</strong> 4 kebun demplot agroforestry seluas 4<br />

ha di Kec. Mane. Pelatihan <strong>dan</strong> studi banding diperoleh dari para ahli pertanian/perkebunan<br />

Univ. Syiah Kuala, Univ. Sumatera Utara, Dinas Kehutanan & Perkebunan Kab. Pidie, Balai<br />

Pengkajian Teknologi Pertanian Prop. Aceh <strong>dan</strong> petani agroforestry yang berhasil. Para anggota<br />

kelompok tani demplot mampu menjadi fasilitator <strong>dan</strong> menyebarluaskan pengetahuan<br />

agroforestry ini kepada masyarakat di desanya. Keberhasilan model pelatihan demplot ini<br />

menarik perhatian lembaga lain untuk mereplikasinya di Aceh Besar.<br />

Imuem Mukim Lutueng, Kec. Mane, sekaligus pembina kelompok tani demplot, berinisiatif<br />

membuat aturan bersama untuk mengurangi aktivitas pembalakan liar. Di samping itu<br />

mereka membuat aturan tentang perlindungan kawasan berbasis kearifan lokal.<br />

…..untuk mencapai dampak konservasi.<br />

Habitat Gajah, Harimau <strong>dan</strong> Orangutan Sumatera terjaga.


25<br />

Suaka Margasatwa Dolok Surungan,<br />

Sumatera Utara<br />

Kampanye Pelestarian Hutan<br />

http://www.rareplanet.org/en/campaign/campaign-forest-preservationdolok-surungan-wildlife-reserve-north-sumatra-sumatra<br />

Manajer Kampanye<br />

Bobby Nopandry<br />

Staf Bi<strong>dan</strong>g KSDA Wilayah II, BBKSDA Sumut<br />

Foto: Sarilani Wirawan<br />

“Satu hal paling membanggakan adalah saat<br />

melihat masyarakat <strong>dan</strong> relawan berbicara<br />

tentang nilai penting kawasan kepada orang lain<br />

tanpa sadar bahwa meraka mendapatkan hal itu dari<br />

kampanye ini atau dari kita. Pada saat itu, aku bisa<br />

berbangga hati mengatakan bahwa pengetahuan <strong>dan</strong> kepedulian ini bukan hanya<br />

milik BBKSDA saja, teteapi sudah menjadi milik mereka sendiri”.<br />

Lembaga Mitra<br />

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam<br />

Sumatera Utara (BBKSDA SU)<br />

Jl. Sisingamangaraja<br />

KM 5,5 No. 14 Kotak Pos.<br />

2573 Telp. 061 - 7860606<br />

Me<strong>dan</strong> 20147<br />

Tugas pokok <strong>dan</strong> fungsi: a) Pengelolaan KSA (<strong>Kawasan</strong> Suaka Alam), KPA (<strong>Kawasan</strong> Pelestarian<br />

Alam), Taman Buru; b) Konservasi jenis tumbuhan <strong>dan</strong> satwa di dalam kawasan (in situ) <strong>dan</strong> di<br />

luar kawasan (eks situ) <strong>dan</strong> peredarannya; c)Pengendalian kebakaran hutan; d) Pembinaan<br />

<strong>dan</strong> pengembangan JLWA, kader konservasi <strong>dan</strong> bina cinta alam; e) Koordinasi teknis<br />

pengelolaan Taman Hutan Raya <strong>dan</strong> hutan lindung.<br />

Wilayah Kerja: a) 22 <strong>Kawasan</strong> Konservasi (termasuk SM. Dolok Surungan yang berada di Kab<br />

Toba Samosir <strong>dan</strong> Kab Asahan); b) Konservasi eks situ di 33 Kabupaten/ kota.


Foto: BBKSDA Sumut<br />

Foto: BBKSDA Sumut<br />

Alat pemasaran efektif sampaikan pesan<br />

konservasi….<br />

• Poster provokatif mengedepankan efek jera<br />

• Materi luar ruang beraneka warna (spanduk, bendera)<br />

• Kaos tim sepakbola lokal; sinergi olahraga <strong>dan</strong> konservasi<br />

• Lomba lagu konservasi; rekaman studio buat sang juara!<br />

• Libatkan kerelawanan masyarakat (guru, tokoh agama,<br />

pemuda) dalam pengembangan materi kampanye<br />

Foto: Asti<br />

Tyas<br />

26


<strong>Kawasan</strong> <strong>dan</strong> <strong>Komunitas</strong><br />

Rambahan<br />

Suaka Margasatwa (SM) Dolok Surungan<br />

seluas 23.800 ha, ditetapkan oleh<br />

Pemerintah RI sejak tahun 1974. <strong>Kawasan</strong><br />

ini terletak sekitar 50 km di sebelah<br />

tenggara Danau Toba, di wilayah hulu DAS<br />

Asahan. <strong>Kawasan</strong> ini merupakan situs<br />

perlindungan sejumlah satwa dilindungi,<br />

diantaranya Tapir <strong>dan</strong> Harimau Sumatera<br />

(Panthera tigris sumatrae). Mamalia besar<br />

endemik Indonesia ini merupakan satusatunya<br />

spesies harimau yang tersisa di<br />

Indonesia setelah Harimau Jawa <strong>dan</strong><br />

Harimau Bali punah. Satwa ini masuk ke<br />

dalam kategori Critically En<strong>dan</strong>gered<br />

dalam Red List IUCN 2008 <strong>dan</strong> Appendiks I<br />

CITES. Kini diperkirakan tersisa sekitar 400<br />

ekor yang hidup di alam liar di seluruh<br />

Sumatera.<br />

Kampanye Pride menjangkau total<br />

populasi 10.935 jiwa.<br />

• Khalayak primer: 250 KK petani di 3 desa<br />

target (Meranti Utara, Meranti Timur,<br />

Meranti Utara) yang memiliki lahan<br />

perkebunan sawit <strong>dan</strong> karet di dalam<br />

kawasan SM Dolok Surungan.<br />

• Khalayak sekunder: 100 KK masyarakat di<br />

Lobu Rappa.<br />

Foto: BBKSDA Sumut<br />

Foto: Jason Houston<br />

Foto: Yayorin<br />

27


28<br />

Menyentuh hati <strong>dan</strong> pikiran<br />

Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap<br />

<strong>dan</strong> perilaku khalayak sasaran<br />

Pengurangan ancaman…..<br />

Kampanye Pride menghentikan laju perambahan <strong>dan</strong> alih fungsi hutan di<br />

kawasan SM Dolok Surungan menjadi perkebunan sawit <strong>dan</strong> karet skala<br />

pengusaha <strong>dan</strong> masyarakat.<br />

…..melalui penyingkiran halangan…..<br />

Kampanye Pride mendorong penegakan hukum terhadap para pengusaha<br />

<strong>dan</strong> masyarakat yang menjadikan 3.500 ha dari kawasan ini sebagai<br />

perkebunan sawit <strong>dan</strong> karet. Ini termasuk memusnahkan tanaman sawit di<br />

dalam kawasan SM Dolok Surungan <strong>dan</strong> memulihkan kondisi kawasan<br />

dengan cara menanami kembali dengan tanaman asli. Tujuannya supaya<br />

petani perambah tidak membuka lahan rambahan baru <strong>dan</strong><br />

meninggalkan lahan rambahannya di dalam SM Dolok Surungan.<br />

Meskipun terjadi perubahan dinamika lapangan terkait tidak jadinya<br />

keterlibatan Satuan Polisi Reaksi Cepat (SPORC), namun kampanye Pride<br />

berhasil mendorong pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti proses<br />

pengadilan terhadap pengusaha yang melanggar aturan perkebunan<br />

sawit. Selain itu juga mendorong terbentuknya KSM Lestari Dongan <strong>dan</strong> Pam<br />

Swakarsa Mandiri yang pertama di Sumatera Utara, atas inisiatif masyarakat<br />

…..untuk mencapai dampak konservasi.<br />

Habitat Harimau Sumatera <strong>dan</strong> satwa liar di kawasan SM Dolok<br />

Surungan terlindungi.<br />

Foto: BBKSDA Sumut<br />

Kebun sawit di dalam kawasan<br />

SM Dolok Surungan


Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara<br />

Kampanye Pengelolaan Hutan Berkelanjutan<br />

http://www.rareplanet.org/en/campaign/campaign-sustainable-forest-managementbesitang-forest-gunung-leuser-national-<br />

park-north-sum<br />

Manajer Kampanye<br />

Ismail<br />

YOSL – OIC<br />

Foto: Yayorin<br />

Foto: YOSL-OIC<br />

“Bekerja untuk konservasi berarti memberikan<br />

dedikasi <strong>dan</strong> kontribusi positif yang dampaknya<br />

akan dirasakan oleh semua orang. Perubahan<br />

lebih baik untuk kondisi alam adalah inti dari<br />

sebuah proses panjang perjalanan konservasi<br />

alam. “<br />

Lembaga Mitra<br />

Yayasan Orangutan Sumatera Lestari –<br />

Orangutan Information Center (YOSL-OIC)<br />

Kompleks Taman Setia Budi Indah Blok RR<br />

No. 98<br />

Me<strong>dan</strong> Sumatera Utara<br />

Tel/Fax: (061) 8200218<br />

Email : oicme<strong>dan</strong>@yahoo.com;<br />

info@orangutancentre.org<br />

(Information)<br />

Website : www.orangutancentre.org<br />

Didirikan sejak tahun 2001, didedikasikan untuk konservasi Orangutan Sumatera <strong>dan</strong><br />

habitatnya melalui pendidikan lingkungan hidup <strong>dan</strong> pemberdayaan peran aktif<br />

masyarakat lokal yang tinggal di sekitar kawasan hutan <strong>dan</strong> melestarikan hutan<br />

secara berkelanjutan.<br />

29


30<br />

Foto: YOSL-OIC<br />

Foto: YOSL-OIC<br />

Foto: YOSL-OIC<br />

Alat pemasaran efektif sampaikan pesan konservasi….<br />

• Maskot kampanye & panggung boneka menyemarakkan<br />

kegiatan sekolah<br />

• Lagu konservasi & video clip ; informasi melalui hiburan<br />

• Meningkatkan<br />

peran aktif pemuda & tokoh lokal sebagai bagian<br />

dari pelaku <strong>dan</strong> pelaksana kampanye<br />

• Pesan konservasi lewat SMS mingguan: mudah, murah<br />

• Mengintegrasikan konservasi dalam kegiatan agama<br />

Foto: YOSL-OIC<br />

Foto: YOSL-OIC<br />

Foto: YOSL-OIC


<strong>Kawasan</strong> <strong>dan</strong> <strong>Komunitas</strong><br />

Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dengan luas<br />

1.094.692 ha ditetapkan berdasarkan SK Menteri<br />

Kehutanan No. 276/Kpts-VI/1997 tanggal 23 Mei 1997,<br />

terletak di wilayah Prop. Sumatera Utara <strong>dan</strong> Aceh.<br />

Se<strong>dan</strong>gkan TNGL wilayah Besitang luasnya 126.000 ha,<br />

terletak di wilayah Kab. Langkat, Sumut. TNGL merupakan<br />

suaka tropis terbesar <strong>dan</strong> terkaya di dunia <strong>dan</strong><br />

ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu situs warisan<br />

dunia (Rain Forest Heritage Of Sumatra) pada tahun<br />

Foto: YOSL-OIC<br />

2004. The World Heritage Site. <strong>Kawasan</strong> Ekosistem Leuser<br />

merupakan habitat terbesar bagi Orangutan Sumatera<br />

(Pongo abelii), satwa endemik Sumatera. Satwa ini<br />

tercatat dalam red list book IUCN (The World<br />

Conservation Union), berstatus sangat terancam punah.<br />

Kampanye Pride menjangkau total populasi 20.000 jiwa di<br />

Kec. Besitang.<br />

• Khalayak primer: petani yang melakukan perambahan<br />

hutan di di 4 desa (Halaban, Mekar Makmur, Sei<br />

Ser<strong>dan</strong>g, Namo Sialang)<br />

• Khalayak sekunder: masyarakat lokal di 4 desa target.<br />

Mayoritas penduduk menggantungkan hidupnya pada<br />

pertanian <strong>dan</strong> perkebunan dengan komoditas utama<br />

ialah kelapa sawit <strong>dan</strong> karet.<br />

31<br />

Foto: YOSL-OIC<br />

Foto: Jason Houston<br />

Foto: YOSL-OIC


Menyentuh hati <strong>dan</strong> membangun<br />

kemandirian<br />

Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap <strong>dan</strong><br />

perilaku khalayak sasaran<br />

Pengurangan ancaman…..<br />

Kampanye Pride mengurangi aktivitas perambahan hutan di kawasan<br />

TNGL untuk dijadikan lahan pertanian/perkebunan.<br />

…..melalui penyingkiran halangan…..<br />

Kampanye Pride mendorong petani mengadopsi sistem kebun<br />

campur/tumpangsari (agroforestry). . Tujuannya supaya mengurangi<br />

tingkat kebutuhan lahan <strong>dan</strong> petani mampu meningkatkan ekonomi<br />

dengan mengoptimalkan lahan yang ada secara intensif, tidak<br />

melakukan perambahan hutan, tidak tergantung kepada pertanian<br />

monokultur sawit <strong>dan</strong> karet.<br />

Saat ini 30 keluarga petani di dua desa (Mekar Makmur & Halaban)<br />

telah mengadopsi pola kebun campur/tumpangsari dengan<br />

menanam berbagai tanaman hortikultura di sebelah tanaman karet<br />

<strong>dan</strong> sawit mereka.<br />

Foto: YOSL-OIC<br />

Foto: YOSL-OIC<br />

untuk mencapai dampak<br />

konservasi…..<br />

Hutan TNGL wilayah Besitang <strong>dan</strong> habitat<br />

Orangutan Sumatera terjaga.<br />

Foto: YOSL-OIC<br />

Foto: YOSL-OIC<br />

Foto: YOSL-OIC<br />

32


33<br />

Taman Nasional Bali Barat, Bali<br />

Kampanye Pemanfaatan Hutan Berkelanjutan<br />

http://www.rareplanet.org/en/campaign/campaign-sustainable-forest-usebali-barat-national-park-bali-bali<br />

Manajer Kampanye<br />

Istiyarto Ismu<br />

“Ada hal yang paling membanggakan saya dalam<br />

melaksanakan Kampanye Pride di TNBB. Sejumlah<br />

individu di 3 desa target yang didampingi telah<br />

mengadopsi perilaku baru. Mereka<br />

mengembangkan kebun energi, kemudian<br />

mereplikasi kepada tetangga <strong>dan</strong> teman, melalui<br />

pintu komunikasi interpersonal, tanpa campur<br />

tangan langsung dari saya sebagai Manajer<br />

Kampanye.”<br />

Lembaga Mitra<br />

Yayasan SEKA<br />

Yayasan SEKA berdiri sejak 2006 , berkomitmen peduli pada masalah lingkungan hidup<br />

<strong>dan</strong> kearifan masyarakat lokal di Prop. Bali, Indonesia serta mendorong partisipasi<br />

masyarakat <strong>dan</strong> kebijakan pemerintah demi terwujudnya pengelolaan sumber pengberkelanjutan<br />

<strong>dan</strong> adil berbasis hidupan yang kerakyatan.


34<br />

Alat pemasaran efektif sampaikan pesan<br />

konservasi….<br />

• Poster <strong>dan</strong> logo digambar oleh seniman lukis lokal;<br />

memperkuat kepemilikan <strong>dan</strong> gaya artistik lokal<br />

•<br />

Memanfaatkan Bondres, kesenian tradisional yang lekat<br />

dengan keseharian masyarakat, untuk menyampaikan pesan<br />

konservasi; menghibur, memperkuat pesan melekat di hati<br />

<strong>dan</strong> otak khalayak sasaran<br />

• Memanfaatkan pertemuan rutin masyarakat adat;<br />

mengintegrasikan antara adat <strong>dan</strong> konservasi


35<br />

<strong>Kawasan</strong> <strong>dan</strong> <strong>Komunitas</strong><br />

Taman Nasional Bali Barat (TNBB) ditetapkan pada 15<br />

September 1995 melalui SK Menteri Kehutanan No.<br />

493/Kpts-II/1995 seluas wilayah seluas 19,000.8 hektar,<br />

terdiri dari wilayah terestrial seluas 15,587.89 hektar <strong>dan</strong><br />

perairan seluas 3,145 hektar. Salah satu satwa endemik<br />

di kawasan ini adalah Jalak/Curik Bali (Leucopsar<br />

rothschildi) berdasarkan SK Menteri Pertanian<br />

No.421/Kpts/Um/8/70 tanggal 26 Agustus 1970.<br />

Termasuk dalam kategori IUCN: Critically<br />

En<strong>dan</strong>gered B1ab(v); C2a(ii); D ver3.1 <strong>dan</strong><br />

CITES:Appendix I. TNBB terletak di Kab. Buleleng <strong>dan</strong><br />

Kab. Jembrana<br />

Kampanye Pride menjangkau total populasi 48.425 jiwa<br />

atau 12.124 KK.<br />

• Khalayak primer: 147 petani <strong>dan</strong> pencari kayu bakar<br />

di 9 desa target(Desa Sumberkima, Pejarakan<br />

<strong>dan</strong> Sumberklampok; ketiganya di Kab. Buleleng <strong>dan</strong><br />

Kelurahan Gilimanuk, Desa Melaya, Blimbingsari,<br />

Ekasari, Warnasari <strong>dan</strong> Tukadaya; keenamnya di Kab.<br />

Jembrana).<br />

• Khalayak sekunder: masyarakat lokal di 9 desa target.


36<br />

Menyentuh hati <strong>dan</strong><br />

pikiran<br />

Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap<br />

<strong>dan</strong> perilaku khalayak sasaran<br />

Pengurangan ancaman…..<br />

Kampanye Pride mengurangi aktivitas pengambilan kayu bakar oleh<br />

masyarakat di Desa Sumberklampok <strong>dan</strong> Melaya untuk kebutuhan<br />

subsisten serta untuk dijual.<br />

…..melalui penyingkiran halangan…..<br />

Kampanye Pride mendorong petani mengadopsi pembuatan Kebun<br />

Energi yang mengintegrasikan tanaman kayu bakar <strong>dan</strong> tanaman<br />

pertanian/pangan. Hal ini untuk mengoptimalkan potensi kebun<br />

sebagai alternatif sumber kayu bakar <strong>dan</strong> pertanian.<br />

Selama implementasi kampanye Juni 2009-2010 telah terbentuk 57<br />

demplot kebun energi di 3 desa target (Sumber Melaya, Klampok<br />

<strong>dan</strong> Sumber Kima) seluas 30 ha, dengan jumlah anggota kelompok<br />

demplot sebanyak 147 orang. Ini melebihi target awal sebanyak 40<br />

demplot. Hal ini terjadi karena mereka juga mengadopsi di<br />

pekarangan rumah masing-masing <strong>dan</strong> menularkan keterampilan<br />

yang diperoleh dari kegiatan demplot kepada tetangga <strong>dan</strong> teman,<br />

tanpa bantuan Manajer Kampanye Pride di TNBB.<br />

…..untuk mencapai dampak konservasi.<br />

Menyelamatkan hutan hujan dataran rendah TNBB sebagai habitat<br />

Jalak/Curik Bali.


37<br />

Taman Nasional Laut Tun Mustapha,<br />

Sabah, Malaysia<br />

Kampanye Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan<br />

http://www.rareplanet.org/en/campaign/campaign-sustainable-fisheries-managementtun-mustapha-marine-park-<br />

sabah-borneo<br />

Manajer Kampanye<br />

Suzianah Ramlee<br />

Community Education, Participation and Awareness (CEPA) Officer, WWF Malaysia<br />

“Saya berminat bekerja untuk konservasi karena melihat sumber perikanan sudah<br />

semakin berkurang di Kudat,<br />

kampung halaman saya, sekaligus kawasan kerja di<br />

mana saya melaksanakan Kampanye Pride.”<br />

Foto: Yayorin<br />

Lembaga Mitra<br />

World Wild Fund (WWF) – Malaysia<br />

WWF Malaysia<br />

Kudat Field Office<br />

Taman Pakka Choon<br />

PO BOX 389, 89058<br />

Kudat Sabah<br />

Telp/Fax : 088 612 339<br />

WWF-Malaysia telah berkerja di kawasan Taman Nasional Laut Tun Mustapha mulai dari<br />

tahun 2003 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga sumber<br />

perikanan.<br />

Pada tahun 2007 hingga 2007, WWF Malaysia menjalankan Zona Larang Tangkap di<br />

kawasan Pulau Maliangin sebagai contoh pelestarian sumber perikanan di kawasan<br />

TNL Tun Mustapha.


38<br />

Foto: WWF Malaysia<br />

Foto: WWF Malaysia<br />

Alat pemasaran efektif sampaikan pesan konservasi….<br />

• Signboard inisiatif 7 kampung tentang <strong>Kawasan</strong> Larang Tangkap<br />

• Panggung boneka & lomba gambar semarakkan kegiatan sekolah<br />

• Petisi dari nelayan mendukung Kampanye Pride Anti Pemakaian Bom <strong>dan</strong><br />

Sianida supaya sumber laut senantiasa ada<br />

Foto: WWF Malaysia<br />

Foto: WWF Malaysia<br />

Foto: WWF Malaysia


39<br />

<strong>Kawasan</strong> <strong>dan</strong> <strong>Komunitas</strong><br />

Taman Nasional Laut (TNL) Tun Mustapha seluas<br />

1.020.000 ha, mencakup 4 buah daerah pesisir pantai<br />

Kudat, Pulau Banggi, Kota Marudu <strong>dan</strong> Pitas. Terletak<br />

di selah utara Sabah, TNL Tun Mustapha akan menjadi<br />

kawasan perlindungan kelautan terbesar di Malaysia.<br />

Khalayak sasaran primer Kampanye Pride di TNL Tun<br />

Mustapha ialah nelayan. Mereka berpotensi<br />

melakukan praktek penangkapan ikan secara<br />

merusak dengan menggunakan bom <strong>dan</strong> sianida.<br />

Foto: WWF Malaysia


40<br />

Menyentuh hati <strong>dan</strong> pikiran<br />

Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap<br />

<strong>dan</strong> perilaku khalayak sasaran<br />

Pengurangan ancaman…..<br />

Kampanye Pride berupaya mengurangi praktek penangkapan ikan secara merusak<br />

menggunakan bom <strong>dan</strong> sianida yang dapat merusak terumbu karang <strong>dan</strong> sumber<br />

perikanan.<br />

…..melalui penyingkiran halangan…..<br />

Kampanye Pride mendorong nelayan menggunakan teknik penangkapan ikan<br />

alternatif yang lebih ramah lingkungan, memberikan hasil tangkapan ikan lebih<br />

banyak, memelihara sumber perikanan. Selain itu nelayan juga didorong untuk<br />

mematuhi aturan Zona Larang Tangkap yang dibuat sebagai<br />

bentuk pengelolaan ikan<br />

secara berkelanjutan. Ini merupakan hasil kesepakatan antara masyarakat,<br />

pemerintah <strong>dan</strong> LSM. Zona Larang Tangkap memungkinkan nelayan lokal berperan<br />

lebih besar dalam melindungi sumber perikanan di kawasannya <strong>dan</strong> membatasi<br />

nelayan dari luar kawasan untuk melakukan praktek penangkapan ikan secara<br />

merusak.<br />

Sejak Juli 2009, telah dibentuk Zona Larang Tangkap di Kampung Berungus <strong>dan</strong> masih<br />

ditaati hingga saat ini. Monitoring melibatkan masyarakat lokal. Pelanggaran ke-1<br />

diberi peringatan <strong>dan</strong> didokumentasikan dalam bentuk foto. Pelanggaran berikutnya<br />

akan ditangkap <strong>dan</strong> diserahkan ke polisi setempat. Saat ini berdasarkan observasi,<br />

pemakaian bom <strong>dan</strong> sianida di TNL Tun Mustapha diketahui berkurang. Di samping itu,<br />

nelayan yang melanggar.<br />

masyarakat juga berani melaporkan bila mendapati ada nelayan<br />

…..untuk mencapai dampak konservasi.<br />

Terumbu karang di kawasan TNL Tun Mustapha terjaga <strong>dan</strong> sumber perikanan<br />

terpelihara.


Suaka Margasatwa Sungai Lamandau,<br />

Kalimantan Tengah<br />

Kampanye Pengelolaan Hutan Berkelanjutan<br />

http://www.rareplanet.org/en/campaign/campaign-sustainable-forest-managementlamandau-river-wildlife-reserve-<br />

central-kalimantan-bo<br />

Manajer Kampanye<br />

Eddy Santoso<br />

• Manajer Divisi Pendidikan Yayorin<br />

Foto: Yayorin<br />

“Dunia konservasi mendorong khalayak untuk<br />

mengubah perilaku yang berdampak pada<br />

pelestarian alam di mana mereka hidup.<br />

Perubahan adalah proses akhir dari sebuah<br />

pembelajaran yang terus-menerus, menyesuaikan<br />

tahapan capaian pembelajarannya. Bekerja untuk<br />

konservasi berarti belajar menjadi manusia pembelajar.”<br />

Lembaga Mitra<br />

Yayasan Orangutan Indonesia (Yayorin)<br />

Jl. Bhayangkara KM 1<br />

Pangkalan Bun 74112<br />

Kalimantan Tengah<br />

Telp/Fax: (0532) 29057 / 29081<br />

Lahir pada 4 Juli 1991, Yayorin meyakini visinya yaitu pelestarian hutan bagi kesejahteraan<br />

manusia masa kini maupun generasi mendatang.<br />

Yayorin memberdayakan komunitas lokal yang menetap di sekitar hutan, supaya mampu<br />

memanfaatkan, sekaligus bertanggungjawab melestarikan hutan yang memiliki beragam<br />

sumber daya alam. Yayorin melakukan penelitian, pendidikan <strong>dan</strong> pelestarian orangutan<br />

<strong>dan</strong> satwa lainnya, beserta hutan tropis sebagai habitatnya, melalui berbagai kegiatan<br />

pendidikan lingkungan hidup.<br />

41


Foto: Yayorin<br />

Foto: Yayorin<br />

Foto: Yayorin<br />

Alat pemasaran efektif sampaikan pesan<br />

konservasi….<br />

• Maskot kampanye menyemarakkan kegiatan sekolah<br />

• Memanfaatkan setiap event hari besar & perayaan lokal<br />

• Program radio melibatkan Bupati Kotawaringin Barat dalam iklan<br />

layanan masyarakat<br />

• Mendorong partisipasi relawan generasi muda<br />

Foto: Yayorin<br />

Foto: Yayorin<br />

42


43<br />

<strong>Kawasan</strong> <strong>dan</strong> <strong>Komunitas</strong><br />

SM Sungai Lamandau seluas 76.110 ha berada di wilayah<br />

Kab. Kotawaringin Barat, Prop. Kalimantan Tengah.<br />

Ditetapkan berdasarkan SK Menhut No.12/KptsII/1998.<br />

Merupakan tempat hidup Orangutan Kalimantan (Pongo<br />

pygmaeus wurmbii), satwa kebanggaan Prop. Kalteng.<br />

Satwa ini merupakan species kunci <strong>dan</strong> species payung,<br />

berstatus en<strong>dan</strong>gered species menurut IUCN <strong>dan</strong> masuk<br />

dalam CITES Appendiks 1. Juga dilindungi oleh UU No. 5<br />

tahun 1990.<br />

SM Sungai Lamandau merupakan sumber air tawar bagi<br />

penduduk pesisir <strong>dan</strong> pengatur siklus hidrologis yang<br />

berperan penting pada hasil panen pertanian. Selain itu,<br />

sebagai sumber ikan <strong>dan</strong> hasil hutan non kayu seperti<br />

pantung/jelutung, rotan <strong>dan</strong> madu.<br />

Kampanye Pride menjangkau total populasi 33.000 jiwa.<br />

• Khalayak primer: 202 KK petani la<strong>dan</strong>g berpindah di<br />

desa Tempayung <strong>dan</strong> Babual Baboti.<br />

• Khalayak sekunder: sekitar 2.500 KK masyarakat di 12<br />

desa di sekitar kawasan SM Sungai Lamandau.<br />

Foto: Jason Houston<br />

Foto: Jason Houston<br />

Foto: Yayorin


44<br />

Menyentuh hati <strong>dan</strong> pikiran<br />

Meningkatkan pengetahuan, mengubah<br />

<strong>dan</strong> perilaku khalayak sasaran<br />

sikap<br />

Pengurangan ancaman…..<br />

Kampanye Pride mengurangi aktivitas pembukaan lahan di sekitar<br />

kawasan SM Sungai Lamandau untuk perla<strong>dan</strong>gan berpindah <strong>dan</strong> kebun<br />

kelapa sawit.<br />

…..melalui penyingkiran halangan…..<br />

Kampanye Pride mendorong petani mengadopsi perla<strong>dan</strong>gan menetap<br />

sistem kebun campur (agroforestry) yang berkelanjutan, ramah lingkungan<br />

<strong>dan</strong> meningkatkan ekonomi. Tujuannya supaya petani meninggalkan<br />

perilaku perla<strong>dan</strong>gan berpindah (sistem tebas bakar) yang berpotensi<br />

menimbulkan kebakaran hutan, terutama di musim kemarau.<br />

Foto: Yayorin<br />

Foto: Yayorin<br />

Foto: Yayorin<br />

Foto: Yayorin<br />

Sejak Oktober 2009, dimulai kegiatan demonstrasi plot (demplot) pertanian<br />

menetap sistem kebun campur, dengan cara menanami sayuran, buah<br />

<strong>dan</strong> karet, di lahan seluas 3 ha, berstatus tanah desa Tempayung.<br />

Hasil monitoring menunjukkan :<br />

• 77,72% (157KK) dari 202 KK petani a<strong>dan</strong>g berpindah di 2 desa target,<br />

Tempayung <strong>dan</strong> Babual Baboti, menjadi pela<strong>dan</strong>g menetap (April 2010).<br />

Ini melebihi target yaitu 50% petani di 2 desa target mengadopsi<br />

kegiatan demplot kebun campur.<br />

• Tidak ada kebakaran hutan di tahun 2009-2010 (Juli 2010).<br />

…..untuk mencapai dampak konservasi.<br />

Habitat orangutan <strong>dan</strong> satwa liar di kawasan SM Sungai Lamandau<br />

terlindungi.<br />

Foto: Yayorin


i n s p i r i n g c o n s e r v a t i o n

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!