pemberdayaan sekolah berwawasan imtaq - Pendis kemenag RI
pemberdayaan sekolah berwawasan imtaq - Pendis kemenag RI
pemberdayaan sekolah berwawasan imtaq - Pendis kemenag RI
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
PEMBERDAYAAN SEKOLAH<br />
BERWAWASAN IMTAQ<br />
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL<br />
DIREKTORAT JENDERAL<br />
MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH<br />
PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA DAN AKHLAK MULIA<br />
JAKARTA, 2007
DAFTAR ISI<br />
Halaman<br />
Daftar Isi ..............................................................................................................<br />
Abstrak .................................................................................................................<br />
i<br />
ii<br />
I. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1<br />
II. SEJARAH SINGKAT .................................................................................... 1<br />
III. KEGIATAN UTAMA/POKOK ..................................................................... 3<br />
A. Semiloka Peningkatan Imtaq Siswa .......................................................... 3<br />
B. Pembinaan Program Integritas Imtaq-Iptek ............................................... 6<br />
C. Penyusunan Buletin/Posten Imtaq-Iptek ................................................... 6<br />
D. Pengadaan Buku Peningkatan Imtaq.......................................................... 6<br />
E. Lomba Karya Tulis Peningkatan Imtaq...................................................... 7<br />
F. Pemberian Subsidi Peningkatan Imtaq ...................................................... 10<br />
IV. GAGASAN BARU ........................................................................................ 12<br />
A. Visi ............................................................................................................ 12<br />
B. Missi .......................................................................................................... 12<br />
C. Tujuan ........................................................................................................ 12<br />
D. Strategi dan Program Pembinaan Sekolah Berwawasan Imtaq ................ 12<br />
E. Program Pembinaan Sekolah Berbasis Imtaq ............................................ 13<br />
V. PENUTUP ....................................................................................................... 14<br />
i
ABSTRAK<br />
Keimanan dan ketaqwaan siswa merupakan core tujuan pendidikan nasional. Untuk<br />
mencapai tujuan tersebut, lembaga pendidikan <strong>sekolah</strong> yang efektif dinilai merupakan salah<br />
satu wahana yang sangat efektif untuk mencapai tujuan pendidikan, dengan alasan karena<br />
melalui proses pendidikan di <strong>sekolah</strong> peserta didik akan memperoleh bukan saja aspek<br />
pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga sikap. Dalam rangka peningkatan keimanan dan<br />
ketakwaan siswa melalui lembaga pendidikan <strong>sekolah</strong>, Direktorat Jenderal Manajemen<br />
Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengembangkan lima strategi, yakni (1) optimalisasi<br />
pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, (2) integrasi Iptek dan Imtaq dalam proses<br />
pembelajaran, (3) pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler <strong>berwawasan</strong> Imtaq, (4) penciptaan<br />
situasi yang kondusif dalam kehidupan sosial di <strong>sekolah</strong>, dan (5) melaksanakan kerjasama<br />
antara <strong>sekolah</strong> dengan orangtua dan masyarakat.<br />
Sesuai dengan perubahan struktur organisasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan<br />
Menengah menjadi Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,<br />
dipandang perlu dibangun paradigma baru yang relevan dengan program peningkatan<br />
Imtaq dengan melibatkan seluruh komponen <strong>sekolah</strong>, termasuk pemangku kepentingan<br />
<strong>sekolah</strong> atau stakeholders pendidikan. Paradigma baru ini kemudian dikenal dengan<br />
Pemberdayaan Sekolah Berwawasan Imtaq.<br />
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan melalui program Pembinaan Sekolah Berwawasan<br />
Imtaq tersebut adalah (1) semiloka peningkatan Imtaq Siswa, (2) Integrasi Imtaq-Iptek<br />
dalam proses pembelajaran di <strong>sekolah</strong>, (3) Bulletin/Poster Religiusitas, (4) Lomba Karya<br />
Tulis Peningkatan Imtaq, dan (5) Pemberian Subsidi Pemberdayaan Sekolah Berwawasan<br />
Imtaq.<br />
ii
I. LATAR BELAKANG<br />
Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan (Imtaq) Terhadap Tuhan Yang Maha Esa<br />
merupakan amanat UUD 1945 (amandemen) Pasal 31 ayat (3) yaitu ”Tujuan<br />
Pendidikan Nasional meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dalam rangka<br />
mencerdaskan kehidupan bangsa” dan secara tegas dalam UU Nomor 20 Tahun 2003<br />
bahwa peningkatan Imtaq merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional, yaitu<br />
”mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan<br />
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, beriman, cakap,<br />
kreatif, mandiri, dan warga warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.<br />
Selanjutnya dalam Visi Depdiknas yang tertuang dalam Rencana Strategis<br />
Depdiknas 2005 – 2009 disebutkan “Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan<br />
Kamil/Insan Paripurna)”. Untuk mencapai visi tersebut Depdiknas telah<br />
merumuskan misi ”mewujudkankan pendidikan yang mampu membangun insan<br />
Indonesia cerdas komprehensif dan kompetitif dengan melaksanakan misi<br />
pendidikan nasional”. Dalam pengertian ini yang menjadi core (inti) tujuan<br />
pendidikan nasional adalah manusia yang beriman dan bertaqwa.<br />
Dalam implementasinya yang diamanatkan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang<br />
Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa ”Kurikulum untuk jenis pendidikan<br />
umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri<br />
atas: (1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, (2) kelompok mata<br />
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (3) kelompok mata pelajaran ilmu<br />
pengetahuan dan teknologi, (4) kelompok mata pelajaran estetika, dan (5) kelompok<br />
mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Khususnya untuk Kelompok mata<br />
pelajaran agama dan akhlak mulia dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan<br />
agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan<br />
teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.<br />
Di sisi lain, terdapat tiga hal yang ikut melatarbelakangi pentingnya program<br />
peningkatan Imtaq. Pertama, dalam era globalisasi terdapat pengaruh negatif media<br />
elektronik dan media cetak terhadap kehidupan masyarakat. Kedua, kehidupan<br />
masyarakat kita sebagian besar belum/tidak kondusif bagi upaya peningkatan Imtaq,<br />
Ketiga, sebagian peserta didik (terutama di kota-kota besar) berperilaku menyimpang<br />
(perkelaian pelajar, tawuran, penyalahgunaan narkoba, penyimpangan seksual, dan<br />
kenakalan remaja lainnya).<br />
Upaya peningkatan Imtaq bukan hanya menjadi tanggung jawab guru Pendidikan<br />
Agama Islam (PAI) saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh komponen<br />
pendidikan di <strong>sekolah</strong>, termasuk stakeholder pendidikan.<br />
II. SEJARAH SINGKAT<br />
Untuk meningkatkan wawasan kependidikan bagi guru Pendidikan Agama Islam<br />
(PAI), pada era 1990-an Ditjen Dikdasmen telah melaksnakan satu kegiatan dengan<br />
1
nama Peningkatan Wawasan Kependidikan bagi Guru Agama (PWKGA). Kegiatan<br />
ini dilaksanakan melalui kerjasama antara Depdikbud dengan Departemen Agama<br />
berdasarkan Keputusan Bersama Dirjen Kelembagaan Agama Islam dan Dirjen<br />
Dikdasmen tanggal 5 Mei 1992 Nomor: 20/E/92 dan 157/C/Kep/PG/1992<br />
tentang Pembentukan Tim Nasional Peningkatan Wawasan Kependidikan<br />
Guru Agama Bidang Pendidikan Agama Islam TK, SD, SMP dan SLTA.<br />
Kegiatan ini memperoleh respon yang sangat positif dari para guru agama, karena<br />
melalui program ini, kedudukannya kini menjadi sejajar dengan guru mata pelajaran<br />
umum di <strong>sekolah</strong>. Guru PAI bukan hanya telah memperoleh wawasan yang lebih<br />
luas tentang pendidikan, tetapi juga merasa memperoleh perhatian yang sama dengan<br />
guru-guru yang lain di <strong>sekolah</strong>.<br />
Setelah sasaran program PWKGA dinilai telah dapat dicapai, maka sejak tahun 1994<br />
bidang garapan program ini kemudian diarahkan untuk meningkatkan wawasan<br />
keagamaan bagi guru-guru non-PAI. Kegiatan ini dikenal dengan nama PWKG<br />
(Peningkatan Wawasan Keagamaan bagi Guru). Dalam perkembangkan selanjutnya,<br />
program PWKG kemudian dikembangkan menjadi program peningkatan Imtaq<br />
dengan sasaran untuk melibatkan seluruh komponen pendidikan di <strong>sekolah</strong>. Program<br />
ini kemudian dikenal dengan nama Peningkatan Imtaq Siswa.<br />
Mengingat kelahiran Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan<br />
(PMPTK) yang antara lain bertanggung jawab mengenai kebijakan mutu pendidik<br />
dan tenaga kependidikan, maka program peningkatan Imtaq siswa kemudian tidak<br />
lagi terlalu berorientasi kepada pelatihan guru atau pendidik, tetapi lebih berorientasi<br />
pada upaya <strong>pemberdayaan</strong> lembaga pendidikan <strong>sekolah</strong> <strong>berwawasan</strong> Imtaq.<br />
Adapun strategi yang ditempuh untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa<br />
adalah sebagai berikut:<br />
A. Optimalisasi Pendidikan Agama Islam<br />
Pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman,<br />
penghayatan, dan pengamalan siswa tentang agama Islam sehingga menjadi<br />
manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia<br />
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta memiliki<br />
bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Upaya<br />
optimalisasi Pendidikan Agama Islam dilakukan melalui perbaikan materi dan<br />
metodologi, mutu guru, sarana dan prasarana pendukung dan koordinasi antara<br />
Depdiknas, Depag, dan masyarakat.<br />
B. Integrasi Imtaq-Iptek<br />
Upaya peningkatan Imtaq siswa tidak hanya merupakan tugas guru mata<br />
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) semata-mata, melainkan juga menjadi<br />
tugas guru lain serta seluruh warga <strong>sekolah</strong> lainnya. Bahkan menjadi tanggung<br />
jawab bersama semua pihak yang terkait. Salah satu cara yang dapat ditempuh<br />
adalah mengintegrasikan nilai-nilai Imtaq ke dalam materi pelajaran dengan<br />
materi pelajaran yang akan diajarkan oleh pendidik. Kandungan nilai-nilai Imtaq<br />
2
dalam semua mata pelajaran juga harus diajarkan kepada para siswa, bukan hanya<br />
sampai kepada aspek pengetahuan dan keterampilannya. Untuk ini diperlukan<br />
upaya peningkatan kompetensi guru, bukan saja dalam hal penguasaan materi<br />
pelajaran, tetapi juga nilai-nilai Imtaq yang terdapat dalam setiap mata pelajaran.<br />
C. Kegiatan Ekstrakurikuler<br />
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk memperdalam pengetahuan siswa<br />
mengenai materi yang diperoleh di kelas, mengenal hubungan antar mata<br />
pelajaran dengan keimanan dan ketaqwaan, menyalurkan bakat dan minat siswa,<br />
serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Oleh karena itu, kegiatan<br />
ekstrakurikuler harus dilaksanakan dengan berlandaskan dan mengikuti nilai-nilai<br />
Imtaq.<br />
D. Penciptaan Situasi yang Kondusif<br />
Lingkungan tempat siswa tinggal sangat berpengaruh terhadap tingkah laku dan<br />
pola pikir siswa, sehingga upaya peningkatan Imtaq siswa harus ditunjang oleh<br />
situasi yang kondusif di <strong>sekolah</strong>. Situasi yang kondusif ini harus dikembangkan<br />
secara sadar dan sengaja melalui berbagai kiat-kiat kependidikan yang terprogram<br />
dengan baik, antara lain melalui penerapan tata tertib <strong>sekolah</strong> yang bernuansa<br />
Imtaq, dan pembiasaan kegiatan dan perilaku yang bernuansa Imtaq. Kebiasaan<br />
membaca basamalah ketika akan melakukan suatu pekerjaan, membaca do’a pada<br />
saat mulai pelajaran, mengucapkan salam kepada guru dan sesama teman, bahkan<br />
juga menggunakan busana yang tidak mempertontonkan aurat merupakan contoh<br />
penciptaan suasana yang kondusif di <strong>sekolah</strong>.<br />
E. Kerjasama <strong>sekolah</strong> dengan Orangtua dan Masyarakat<br />
Waktu belajar di luar <strong>sekolah</strong> (keluarga dan masyarakat) sesungguhnya lebih<br />
banyak dibandingkan dengan waktu belajar di <strong>sekolah</strong>. Oleh sebab itu<br />
pengaruh luar <strong>sekolah</strong> ini cukup dominan terhadap perkembangan siswa.<br />
Dalam upaya peningkatan keimanan dan ketaqwaan ini perlu adanya kerjasama<br />
antara <strong>sekolah</strong> dan orangtua, dan kerjasama antara <strong>sekolah</strong> dengan orangtua<br />
siswa dan masyarakat.<br />
III. KEGIATAN UTAMA/POKOK<br />
Program <strong>pemberdayaan</strong> <strong>sekolah</strong> <strong>berwawasan</strong> Imtaq (PSBI) dikembangkan dengan<br />
beberapa kegiatan utama/pokok sebagai berikut:<br />
A. SEMILOKA PENINGKATAN IMTAQ<br />
Secara umum tujuan semiloka adalah untuk memperluas wawasan keagamaan<br />
dan meningkatkan kemampuan profesional para pengelola program pada dinas<br />
pendidikan di kabupaten/kota, kapasitas kepala <strong>sekolah</strong> dalam meningkatkan<br />
Imtaq siswa, terutama integrasi Imtaq-Iptek, sosialisasi program serta upaya<br />
penciptaan suasana <strong>sekolah</strong> yang kondusif. Oleh karena itu, peserta semiloka<br />
peningkatan Imtaq adalah pejabat dinas pendidikan di kabupaten/kota, kepala<br />
3
<strong>sekolah</strong>, dan pendidik, serta tidak lupa adalah wadah peran serta masyarakat<br />
yang dikenal dengan nama komite <strong>sekolah</strong>. Peserta semiloka berasal dari dua<br />
kabupaten/kota dari beberapa provinsi yang dinilai memiliki komitmen dan<br />
potensi yang mengembangkan program peningkatan Imtaq sebagai salah satu<br />
program unggulan di daerah kabupaten/kota.<br />
Foto 1:<br />
Dirjen Mandikdasmen, Prof. Suyanto, Ph.D Sedang Membuka<br />
Semiloka Peningkatan Imtaq Tingkat Nasional 2007<br />
Foto 2:<br />
Sesditjen Mandikdasmen, Dr. Bambang Indrianto, M.Sc Sdang<br />
Menyajikan Materi tentang 4 Kebijakan Ditjen Mandikdasmen
Foto 3:<br />
Peserta Semiloka Peningkatan Imtaq Tingkat Nasional 2007<br />
Sedang Diskusi Kelompok<br />
Foto 4:<br />
Peserta Semiloka Peningkatan Imtaq Tingkat Nasional 2006 sedang kerja<br />
kelompok, didampingi oleh Tim materi Imtaq<br />
5
Foto 5:<br />
Peserta Semiloka Sedang Diskusi Kelompok<br />
B. PEMBINAAN PROGRAM INTEGRASI IMTAQ-IPTEK<br />
Pembinaan program integrasi Imtaq-Iptek bertujuan untuk mensosialisasikan<br />
program secara paket mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan maupun<br />
evaluasi. Hal ini diharapkan lebih dapat mempercepat tercapainya pelaksanaan<br />
program integrasi Imtaq-Iptek di <strong>sekolah</strong>. Sasaran pembinaan integrasi Imtaq-<br />
Iptek adalah <strong>sekolah</strong>-<strong>sekolah</strong> di provinsi tertentu yang telah mengikuti<br />
semiloka pada tahun sebelumnya. Kegiatan integrasi Imtaq-Iptek dalam proses<br />
pembelajaran di kelas juga diperlukan untuk lebih memberikan bekal<br />
penguatan kepada guru, terkait adanya kewajiban guru menyusun KTSP.<br />
C. PENYUSUNAN BULETIN/POSTER IMTAQ<br />
Penyusunan Bulletin/Poster bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan<br />
ketaqwaan melalui media gambar atau tulisan yanbernuansa keagamaan. Selain<br />
itu, kegiatan penysunan bulletin/poster juga dapat digunakan sebagai sarana<br />
tukar informasi baik untuk sesama tim Pusat, guru, masyarakat maupun untuk<br />
tenaga kependidikan lainnya dalam usaha peningkatan Imtaq siswa.<br />
D. PENGADAAN BUKU PENINGKATAN IMTAQ<br />
Buku-buku tentang peningkatan Imtaq ini dimaksudkan untuk menjadi bahan<br />
referensi, baik bagi siswa maupun guru, dalam proses pembelajaran, terutama<br />
dalam pengintegrasian Imtaq-Iptek.<br />
6
E. LOMBA KARYA TULIS PENINGKATAN IMTAQ<br />
Lomba karya tulis untuk guru diadakan guna memberikan motivasi dan<br />
meningkatkan kemampuan guru dalam mengintegrasikan Imtaq-Iptek.<br />
Sedangkan melalui lomba karya tulis untuk siswa diharapkan agar siswa dapat<br />
menulis pengalaman belajar yang diperoleh dari proses belajar mengajar dan<br />
dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.<br />
Foto 6:<br />
Seorang peserta Lomba Karya Tulis Peningkatan Imtaq Siswa Th. 2006 sedang<br />
presentasi dihadapan Yuri<br />
Foto 7:<br />
Seorang peserta Lomba Karya Tulis Peningkatan Imtaq Siswa Th. 2006<br />
sedang presentasi dihadapan Yuri<br />
7
Foto 8:<br />
Sekretaris Ditjen Mandikdasmen (Dr. Bambang Indriyanto, M.Sc) Menyerahkan<br />
Hadiah kepada pemenang Lomba Karya Tulis Peningkatan Imtaq Siswa Th. 2006<br />
Foto 9:<br />
Sesditjen Mandeikdasmen, Dr. Bambang Indrianto, M.Sc dan Ketua Tim<br />
Materi sedang foto bersama pemenangLomba Karya Tulis Peningkatan<br />
Imtaq Siswa Bagi Guru SD/SMP/SMA<br />
8
Foto:<br />
Dirjen Mandikdasmen (Prof. Suyanto, Ph.D) sedang Foto bersama dengan<br />
para pemenang Lomba Karya Tulis Peningkatan Imtaq Bagi Guru<br />
SD/SMP/SMA Th. 2005<br />
Foto 8:<br />
Kepala Bagian Umum (Dra. Nahdiana Nawawi, M.Si), mewakili Bapak<br />
Dirjen Mandikdasmen sedang memberikan piala kepada para pemenang<br />
Lomba Karya Tulis Peningkatan Imtaq Bagi Guru SD/SMP/SMA Th. 2005<br />
9
F. PEMBE<strong>RI</strong>AN SUBSIDI PENINGKATAN IMTAQ<br />
Pemberian subsidi kepada <strong>sekolah</strong> bertujuan agar <strong>sekolah</strong> sebagai institusi yang<br />
otonom dapat menyusun program <strong>sekolah</strong> dengan melibatkan peran serta<br />
komite <strong>sekolah</strong> serta seluruh warga <strong>sekolah</strong> dalam meningkatkan keimanan dan<br />
ketaqwaan siswa. Sasaran kegiatan pemberian subsidi untuk <strong>sekolah</strong> pada<br />
tahun 2007 adalah sebanyak 123 SD/SMP/SMA. Sekolah yang diberi subsidi<br />
adalah <strong>sekolah</strong>-<strong>sekolah</strong> yang telah mendapatkan pembinaan teknis dan fasilitasi<br />
pada tahun sebelumnya.<br />
Foto 9:<br />
Pemberian Subsidi Peningkatan Imtaq Siswa dalam rangka Pembangunan<br />
Mushala di SMPN 1 Lebong Utara, Kab. Lebong, Bengkulu Tahun 2006<br />
Foto 10:<br />
bantuan kepada Panti Sosial oleh SMPN 5 Pekalongan Jawa Timur<br />
Tahun 2006<br />
10
Foto 11:<br />
Pemberian Subsidi Peningkatan Imtaq Siswa dalam Sosialisasi<br />
Program Peningkatan Integrasi Imtaq-Iptek oleh SD Inpres Tanatea,<br />
Bantaeng, Sulawesi Selatan Tahun 2006<br />
Foto 12:<br />
Pemberian Subsidi Peningkatan Imtaq Siswa dalam Pesantren Kilat<br />
di SMAN I Tompo Bulu, Bantaeng, Sulawesi Selatan Tahun 2006<br />
11
IV. GAGASAN BARU<br />
Agar dapat melaksanakan program <strong>pemberdayaan</strong> <strong>sekolah</strong> <strong>berwawasan</strong> Imtaq (PSBI)<br />
dengan lebih optimal di masa depan, tim materi peningkatan Imtaq yang dibentuk<br />
oleh penanggung jawab kegiatan telah mencoba merumuskan visi, misi, tujuan, dan<br />
strategi, serta program <strong>pemberdayaan</strong> <strong>sekolah</strong> <strong>berwawasan</strong> Imtaq.<br />
A. VISI<br />
“Terwujudnya siswa yang memiliki keseimbangan antara <strong>imtaq</strong> dan<br />
iptek”.<br />
B. MISSI<br />
1. Pemantapan sistem pendidikan nasional yang menjamin terwujudnya<br />
aspek keimanan dan ketaqwaan dalam penyelenggaraan pendidikan;<br />
2. Proses kegiatan belajar mengajar yang dapat mewujudkan perilaku<br />
peserta didik yang mencerminkan keimanan dan ketaqwaan;<br />
3. Terwujudnya pola pikir yang tidak dikhotomis antara iptek dan <strong>imtaq</strong>;<br />
C. TUJUAN<br />
1. Memberikan pemahaman bagi semua jajaran di lingkungan Depdiknas,<br />
Depag, dan <strong>sekolah</strong>-<strong>sekolah</strong>, tentang pentingnya program IMTAQ untuk<br />
kemudian menerapkan program tersebut di lingkungannya masingmasing.<br />
2. Melaksanakan pembinaan <strong>sekolah</strong> untuk dapat meningkatkan pemahaman<br />
dan pengamalan nilai-nilai IMTAQ dalam kehidupan sehari-hari bagi<br />
peserta didik.<br />
3. Pendidikan Agama (keimanan dan ketaqwaan) merupakan bagian integral<br />
dalam Sistem Pendidikan Nasional dan tidak bersifat dikotomi dengan<br />
pendidikan umum.<br />
4. Ranah afektif untuk setiap mata pelajaran dapat mengandung nilai<br />
keimanan dan ketaqwaan yang secara sadar harus diprogramkan dalam<br />
proses belajar mengajar.<br />
5. Nilai keimanan dan ketaqwaan merupakan core (inti) dalam Sistem<br />
Pendidikan Nasional yang terintegrasi dalam IPTEK.<br />
D. STRATEGI PEMBINAAN SEKOLAH BERWAWASAN IMTAQ<br />
1. Mewujudkan suasana <strong>sekolah</strong> yang kondusif untuk mengamalkan nilainilai<br />
IMTAQ melalui pengaturan tata tertib <strong>sekolah</strong>, sarana prasarana,<br />
dan penciptaan sosiokultural serta keteladanan warga <strong>sekolah</strong>.<br />
2. Mewujudkan integrasi nilai-nilai IMTAQ dalam kehidupan <strong>sekolah</strong> dan<br />
integrasi IMTAQ-IPTEK.<br />
3. Meningkatkan kerjasama antara <strong>sekolah</strong> dengan orangtua, masyarakat,<br />
dan Komite Sekolah dalam upaya meningkatkan IMTAQ siswa.<br />
12
4. Meningkatkan koordinasi unsur-unsur jajaran Depdiknas, Depag, dan<br />
Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka<br />
peningkatan IMTAQ.<br />
E. PROGRAM PEMBINAAN SEKOLAH BERWAWASAN IMTAQ<br />
1. Strateg1 1: Mewujudkan suasana <strong>sekolah</strong> yang kondusif untuk<br />
mengamalkan nilai-nilai Imtaq:<br />
a. Fasilitasi penyusunan program <strong>sekolah</strong><br />
b. Lokakarya tentang pengaturan tata tertib dan sarpras<br />
c. Fasilitasi model <strong>sekolah</strong> yang kondusif<br />
d. Pengadaan sarana dan prasarana<br />
2. Strategi 2: mewujudkan nilai-nilai Imtaq dalam kehidupan <strong>sekolah</strong> dan<br />
integrasi Imtaq-Iptek dalam proses belajar mengajar:<br />
a. Penyusunan pedoman tentang penanaman nilai Imtaq dalam<br />
kehidupan <strong>sekolah</strong>, kegiatan ekstrakurikuler, dan integrasi Imtaq-<br />
Iptek dalam kegiatan PBM.<br />
b. Semiloka pengembangan integrasi nilai-nilai Imtaq dalam<br />
kehidupan.<br />
c. Sosialisasi pengembangan ekstrakurikuler untuk mendukung<br />
Imtaq<br />
d. Sosialisasi pengembangan integrasi Imtaq-Iptek<br />
e. Lomba karya siswa SMP dan SMA<br />
3. Strategi 3: meningkatkan kerjasama antara <strong>sekolah</strong> dengan orangtua,<br />
masyarakat, dan Komite Sekolah dalam upaya meningkatkan IMTAQ<br />
siswa:<br />
a. Penyusunan pedoman kerjasama antara <strong>sekolah</strong> dengan orangtua,<br />
masyarakat, dan Komite Sekolah.<br />
b. Pengembangan model kerjasama <strong>sekolah</strong> dengan orangtua,<br />
masyarakat, dan Komite Sekolah<br />
c. Pengadaan sarana/buku penunjang IMTAQ<br />
5. Strategi 4: meningkatkan koordinasi unsur-unsur jajaran Depdiknas,<br />
Depag, dan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam<br />
rangka peningkatan IMTAQ:<br />
a. Rakor tingkat pusat<br />
b. Rakor tingkat provinsi<br />
c. Rakor tingkat kabupaten/kota<br />
d. Networking untuk monev<br />
13
V. PENUTUP<br />
Secara keseluruhan kegiatan <strong>pemberdayaan</strong> <strong>sekolah</strong> <strong>berwawasan</strong> Imtaq dimaksudkan<br />
untuk mensinergiskan semua komponen pendidikan di <strong>sekolah</strong>, termasuk stakeholder<br />
pendidikan untuk secara bersama-sama menyusun program, melaksanakan, dan<br />
mengkoordinasikan, serta melakukan evaluasi. Oleh karena itu, diharapkan kepada<br />
setiap guru, kepala <strong>sekolah</strong>, pengawas, orangtua siswa, dan semua aparatur terkait<br />
agar dapat mensosialisasikan dan melaksanakan upaya-upaya peningkatan Imtaq<br />
siswa.<br />
14