Revitalisasi ritual adat dalam rangka ketahanan budaya ... - PDII â LIPI
Revitalisasi ritual adat dalam rangka ketahanan budaya ... - PDII â LIPI
Revitalisasi ritual adat dalam rangka ketahanan budaya ... - PDII â LIPI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
. REVITAUSASI RITUAL ADAT DALAM RANGKA<br />
... KETAHANAN BUDAYA lOKAl<br />
KASUS RITUAL NYANGGRING DI DESA TlEMANG KECAMATAN NGIMBANG<br />
KABUPATEN LAMONGAN<br />
Agus Indiyonlo<br />
Dwi Rulnn Nurhnlarini<br />
Salamon<br />
Sit; Munaworoh<br />
Giluog Permola Sur!<br />
Rokhmol Nurdionsyoh<br />
Bililo Horyo Yudhunto<br />
•<br />
Pakullas IImu Budaya<br />
/wii!'""<br />
~ .<br />
'-~.<br />
Balai Peleslarian Nilai Budaya<br />
Unive~ilas GadJah Made Y~yakarta
REVITALISASI RITUAL ADAT<br />
DALAM RANGKA KETAHANAN BUDAYA<br />
LOKAL<br />
'#<br />
I<br />
~<br />
I<br />
iIi<br />
Kasus Ritual Nyanggring di Desa Tlemang, Kecamatan<br />
Ngimbang, Kabupaten Lamongan<br />
Tim Peneliti:<br />
Agus Indiyanto<br />
DWL Ratna Nurhajarini<br />
Salamun<br />
Siti Munawaroh<br />
Gilang Permata Sari<br />
Rakhmat Nurdiansyah<br />
Bimo Haryo Yudhanto<br />
i~<br />
1".~<br />
, :(. '<br />
FAKULTAS ILMU BUDAY/>,<br />
UNrVEJ~SITAS GADJAH MADA<br />
~.: W<br />
BALAI PELESTARIAN NlLAJ BUDAYA<br />
YOGYAKARTA<br />
';
<strong>Revitalisasi</strong> Ritual Adat Dalam Rangka Ketahanan Budaya Lokal<br />
Kasus Ritual Nyanggring di Desa Tlemang Kecamatan Ngimbang<br />
Kabupaten Lamongan<br />
Disusun oleh:<br />
Agus Indiyanto<br />
Dwi Ratna Nurhajarini<br />
Salamun<br />
Siti Munawaroh<br />
Gilang Permata Sari<br />
Rakhmat Nurdiansyah<br />
Bimo Haryo Yudhanto<br />
© penuIis, 2012<br />
Desain sampul<br />
Setting & Layout<br />
: Team Elmatera<br />
: Team Elmatera<br />
Cetakan pertama: Desember 2012<br />
Diterbitkan pertamakali oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB)<br />
Daerah Istimewa Yogyakarta.<br />
JI. Brigjend Katamso 139 Yogyakarta<br />
Telp. (0274) 373241, 379308 Fax. (0274) 381555<br />
email: senitra@bpsnt-jogja.info<br />
website: http://www.bpnst-jogja.info<br />
Bekerja sarna dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada<br />
Yogyakarta<br />
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang<br />
Dilarang memperbanyak karya tulis ini <strong>dalam</strong> bentuk dan dengan cara apapun,<br />
tanpa izin tertulis dari renulis dan Penerbit.<br />
fj<br />
l' "<br />
i';<br />
]1<br />
,<br />
~<br />
j\<br />
"<br />
Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT)<br />
Agus Indiyanto, dkk<br />
<strong>Revitalisasi</strong> Ritual Adat <strong>dalam</strong> Rangka Ketahanan Budaya Lokal: Kasus Ritual<br />
Nyanggring Di Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan,<br />
Agus Indiyanto, dkk, Cetakan 1, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNI3) bekerja<br />
sarna dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta<br />
xii + 111 hIm.; 17 x 24 em<br />
1. Judul 1. Penulis
KATA PENGANTAR<br />
Setiap masa melahirkan sejarah dan <strong>budaya</strong> sendiri. Setiap generasi<br />
menuliskan sejarah dan <strong>budaya</strong> sendiri. Setiap masyarakat melaksanakan<br />
dan memaknai tradisinya sendiri. Ungkapan itu kiranya tepat untuk melit<br />
hat masyarakat Tlemang dan <strong>ritual</strong> <strong>adat</strong> yang berlangsung di sana. Masyaii<br />
1* rakat selalu melaksanakan upacara Mendhak yang di dalarnnya ada bagian<br />
Ẉ '<br />
Nyanggring, sebuah <strong>ritual</strong> penghormatan untuk mBah Buyut Terik, sang<br />
~<br />
penyebar agama Islam yang dengan kekuatan mampu "menumbuhkan"<br />
fL<br />
sesuatu yang mati. Hari wisuda Buyut Terik itulah yang selalu diperingati<br />
masyarakat Tlemang setiap tanggal25 - 27 Rabi'ulawal setiap tahunnya.<br />
Sebuah tradisi yang hidup bersama masyarakat yang selalu bergerak,<br />
masyarakat dengan generasi yang selalu berbeda, masyarakat yang memakmi<br />
dan melaksamkan tradisinya secara berbeda pula. Sebuah kontinuitas<br />
dan diskontinuitas yang tak terhindarkan <strong>dalam</strong> sebuah tradisi akibat masuknya<br />
pendidikan, informasi baru, kemudahan teknologi, arus transportasi<br />
yang semunya merujuk pada adanya modernisasi, di samping itu juga<br />
munculnya penguatan <strong>dalam</strong> hal agama. Sebuah perubahan, pergeseran,<br />
pemmbahan, penyesuaian atau apapun istilah lainnya, mengacu pada berbagai<br />
unsur <strong>dalam</strong> <strong>ritual</strong> yang berusaha selalu dikompromikan. Begitulah<br />
yang terjadi dengan upacara <strong>ritual</strong> <strong>adat</strong> Mendhak/Nyanggring yang tumbuh<br />
di Desa Tlemang.<br />
Kebersamaan, ketaaatan, goyong royong, solidaritas, menjadi nilai<br />
penting yang hadir <strong>dalam</strong> <strong>ritual</strong> tersebut. Nilai tersebut dapat menjadi 'ruh'<br />
<strong>dalam</strong> <strong>rangka</strong> <strong>ketahanan</strong> <strong>budaya</strong> dan pengikat tradisi warga Tlemang.<br />
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan<br />
rahmat dan hidayah serta memberi kami kemudahan, sehingga tulisan<br />
ini dapat hadir <strong>dalam</strong> sebuah buku di hadapan para pembaca. Ada banyak<br />
tangan, banyak pihak yang mendukung sampai buku ini hadir di hadapan<br />
\<br />
REV/TAUSAsr RrTUAl.. ADAT DAUlM RANGKA KETANANAN BUDAl'A LOKAL<br />
~<br />
vii
pembaca. Oleh karena itu, terima kasih kami sampai kepada Balai Pelestarian<br />
Nilai Budaya yang telah memberikan dukungan finansial melalui<br />
OrPA nya, sejak masa persiapan penelitian, penelitian, penulisan laporan<br />
hingga menerbitkan buku ini.<br />
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada warga masyarakat<br />
TIemang yang telah menerima tim kami dengan sangat baik. Kepada kepala<br />
Oesa Tlemang dan jajarannya yang telah memberi kami ijin untuk blusak<br />
blusuk ke seluruh daerah Tlemang. Tidak lupa ucapan terima kasih juga<br />
kami sampaikan kepada Dinas Ke<strong>budaya</strong>an Lamongan yang telah mengantar<br />
dan mendampingi kami selama berada di Lamongan.<br />
Kami sadar bahwa tulisan ini masih ada berbagai kekurangan, semua<br />
itu karena keterbatasan kami. Namun kami tetap berharap tulisan ini dapat<br />
memberi manfaat dan dapat menginspirasi untuk melahirkan tulisantuIisan<br />
yang lain. Selamat membaca.<br />
Yogyakarta, AwaI Oesember 2012<br />
Tim Penulis<br />
viii -<br />
Acus INDIYANTO, DKK
DAFTARISI<br />
~\i<br />
~<br />
~<br />
}:I<br />
\Ii<br />
f:<br />
(I SAMBUTAN KEPALA BPNB YOGYAKARTA......................................... v<br />
I}<br />
i, KATA PENGANTAR vii<br />
t<br />
';, DAFTAR lSI ix<br />
DAFTAR GAMBAR<br />
xi<br />
BAB I PENDAHULUAN 1<br />
1.1 Latar Belakang 1<br />
1.2 Perrnasalahan...................................................................... 5<br />
1.3 Ke<strong>rangka</strong> Teoritis 6<br />
1.4 Metode Penelitian............................... 12<br />
BAB II NYANGGRING Dr TANAH KERING 15<br />
2.1 Tentang Nyanggring 15<br />
2.2 Masakan Sanggring............................................................ 16<br />
2.3 Upacara Nyanggring 18<br />
2.4 Sesajian Dalarn Ritual Nyanggring.................................. 31<br />
2.5 Landasan Kosrnologis 39<br />
\<br />
REVITALISASI RITUAL ADAT DALAM RANGKA KETAHANAN BUDAYA LOKAL<br />
- ix
BAB III TLEMANG: NEGERI PARA PENUNGGU HUJAN............<br />
3.1 Sekilas tentang Desa Tlernang.......................................... 49<br />
3.2 Para Penunggu Hujan........................................................ 54<br />
3.3 Sejarah desa Tlernang 57<br />
BAB IV NYANGGRING DI PERSIMPANGAN JAMAN<br />
4.1 Ritual Mendhak/Nyanggring 2012 69<br />
4.2 Perubahan-perubahan dan Penyesuaian 74<br />
4.3 Nilai yang ada dalarn Nyanggring 73<br />
4.4 Dinarnika Politik Dan Kekuasaan dalmn Ritual............ 91<br />
49<br />
69<br />
BAB V<br />
KESIMPULAN: MENUJU KETAHANAN BUDAYA .......... 105<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
109<br />
x- AGUS INDIYANTO, DKK