18.04.2014 Views

perumusan rekomendasi bagi penyusunan peraturan pelaksanaan ...

perumusan rekomendasi bagi penyusunan peraturan pelaksanaan ...

perumusan rekomendasi bagi penyusunan peraturan pelaksanaan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

9. Adanya perbenturan penentuan tingkat eselon yang diatur dalam UU No 24<br />

Tahun 2007 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007.<br />

10. Adanya perbenturan antara urusan yang diwajibkan dalam UU No 24 Tahun<br />

2007 dengan Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pem<strong>bagi</strong>an<br />

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan<br />

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.<br />

11. Adanya problematika <strong>pelaksanaan</strong> uji kelayakan oleh DPR/D yang dianggap<br />

terlalu politis dan diragukan untuk berhasil merekrut orang yang ahli dan<br />

profesional dalam penanggulangan bencana untuk duduk sebagai anggota Badan<br />

Pengarah BNPB dan BPBD.<br />

Fokus Kajian: Otonomi Daerah, Kelembagaan dan Penganggaran<br />

Berbagai isu di atas memerlukan pengaturan yang lebih jelas agar undangundang<br />

tersebut bisa bekerja dengan baik. Akan tetapi, fokus kajian ini hanya<br />

menyangkut tiga hal: otonomi daerah, kelembagaan dan penganggaran. Pengaturan<br />

masalah-masalah yang lain bisa dilakukan kemudian mengingat hal tersebut tidak<br />

terlalu mendesak. Kajian terhadap ketiga isu tersebut diharapkan mampu memayungi<br />

isu-isu yang lain. Sebagai contoh, isu kelembagaan akan mendiskusikan sekaligus<br />

bentuk kelembagaan, mekanisme akuntabilitas, mekanisme penentuan eselonnya.<br />

Ketiga isu ini dianggap penting atas dasar beberapa alasan: pertama, undangundang<br />

ini dikeluarkan dalam semangat otonomi daerah yang sedang menguat,<br />

sementara pengaturan di dalam undang-undang sendiri nampaknya membawa<br />

semangat sentralisasi dan dominasi pemerintah pusat. Pem<strong>bagi</strong>an kewenangan dan<br />

tanggungjawab masih sangat kabur sehingga nantinya akan berimplikasi pengaturan<br />

apa yang harus dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kedua, masalah<br />

kelembagaan perlu pengaturan yang lebih konkrit mengenai bentuk, mekanisme<br />

akuntabilitas, personil dan rekruitmennya. Ketiga, berkaitan dengan pem<strong>bagi</strong>an<br />

tanggungjawab dan bentuk kelembagaan daerah, perlu pengaturan masalah<br />

penganggaran baik yang terkait dengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara<br />

(APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun dana bantuan<br />

masyarakat dan bantuan luar negeri. Hal yang juga perlu diatur adalah bagaimana<br />

sistem akuntabilitas harus diterapkan ketika terjadi situasi darurat dan berapa lama<br />

situasi kedaruratan diatur agar akuntabilitasnya kembali pada situasi normal.<br />

“Perumusan Rekomendasi Bagi Penyusunan Beberapa Peraturan Pelaksanaan dari<br />

Undang-Undang Penanggulangan Bencana, Juli-September 2007”<br />

4

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!