perumusan rekomendasi bagi penyusunan peraturan pelaksanaan ...
perumusan rekomendasi bagi penyusunan peraturan pelaksanaan ...
perumusan rekomendasi bagi penyusunan peraturan pelaksanaan ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
elum terjadi. Dari segi pembiayaan, tentunya para pemangku kepentingan harus<br />
menyesuaikan diri dengan sistem penanggulangan bencana dengan perspektif bahwa<br />
bencana adalah <strong>bagi</strong>an dari program pembangunan atau pelayanan publik yang harus<br />
dilaksanakan secara rutin, bukan hanya pada saat terjadi darurat bencana tetapi juga<br />
harus meliputi semua aspek yang menyangkut pengurangan risiko bencana.<br />
Dengan demikian, pengelolaan dana harus diarahkan kepada semua kegiatan<br />
yang terdapat dalam siklus penanggulangan bencana, mulai ketika tidak ada bencana,<br />
kesiapsiagaan atau mitigasi, tanggap-darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi, hingga<br />
pendidikan kepada masyarakat mengenai pentingnya upaya pencegahan dan<br />
penyelamatan ketika terjadi bencana. Dalam hal pengelolaan dana untuk<br />
penanggulangan bencana, beberapa prinsip yang harus diikuti telah digariskan di<br />
dalam undang-undang dan ini hendaknya benar-benar diperhatikan dalam menyiapkan<br />
<strong>peraturan</strong> penjelasnya, yaitu:<br />
1. Cepat dan tepat<br />
2. Prioritas<br />
3. Koordinasi dan keterpaduan<br />
4. Berdayaguna dan berhasilguna<br />
5. Transparansi dan akuntabilitas<br />
6. Kemitraan<br />
7. Pemberdayaan<br />
8. Non-diskriminatif<br />
9. Non-proletisi.<br />
Selanjutnya, prinsip-prinsip ini harus diikuti di dalam proses perencanaan,<br />
pencairan, penggunaan dana, auditing, serta pertanggungjawaban keuangannya.<br />
Berikut ini adalah hal-hal penting yang harus diperhatikan di dalam <strong>penyusunan</strong><br />
<strong>peraturan</strong> pemerintah yang menjelaskan undang-undang penanggulangan bencana.<br />
1. Model otonomi daerah dan kelembagaan sangat menentukan mekanisme<br />
pendanaan. Meskipun UU No.32 tahun 2004 telah menjelaskan mengenai<br />
pentingnya peran pemerintah daerah di dalam penyelenggaraan pembangunan<br />
dan pelayanan publik, dalam kenyataan masih banyak praktik-praktik<br />
sentralisasi, tidak terkecuali dalam hal pendanaan. Oleh sebab itu desentralisasi<br />
kebijakan dan kelembagaan yang menunjang otonomi daerah hendaknya<br />
dijadikan sebagai titik-tolak utama dari kebijakan pendanaan. Meskipun sejumlah<br />
“Perumusan Rekomendasi Bagi Penyusunan Beberapa Peraturan Pelaksanaan dari<br />
Undang-Undang Penanggulangan Bencana, Juli-September 2007”<br />
20