15.04.2014 Views

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

penelitian yang komprehensif agar perencanaan yang dihasilkan<br />

benar-benar aspiratif.<br />

2. Penelitian harus dijadikan dasar pembuatan draft naskah akademis,<br />

selanjutnya draft naskah akademis harus dijadikan pedoman<br />

penyusunan RUU. Naskah akademis ini pada dasarnya merupakan<br />

penuangan hasil-hasil penelitian dalam bingkai pemikiran hukum<br />

untuk kemudian dibuat alternatif-alternatif penormaannya.<br />

3. Penelitian harus dijadikan dasar langsung untuk penyusunan RUU<br />

meski tidak dibuat naskah akademis terlebih dahulu. Hal ini<br />

membutuhkan kemampuan drafter RUU yang benar-benar baik untuk<br />

bisa menangkap dan menuangkan hasil-hasil penelitian itu dalam<br />

bentuk norma.<br />

Dengan alur ini maka penelitian dirancang dan dilaksanakan sebagai<br />

bagian yang tak terpisahkan dengan fungsi-fungsi lain dalam proses<br />

pembentukan peraturan peraturan perundang-undangan. Proses<br />

dalam hal ini diartikan sebagai satu kesatuan yang utuh, bulat dan<br />

menyeluruh secara sistemik. Hubungan sistemik antara penelitian<br />

dengan pembuatan peraturan perundang-undangan ditekankan pada<br />

aspek dimanfaatkannya penelitian sebagai dasar pembuatan<br />

peraturan perundang-undangan.<br />

4. Koordinasi Antar Lembaga Penelitian Dalam Rangka Legislasi<br />

Proses pembangunan hukum berkaitan erat dengan proses<br />

pembuatan hukum atau perangkat peraturan perundang-undangan yang<br />

memungkinkan nilai-nilai normatif yang hidup di dalam masyarakat untuk<br />

diformulasikan sedemikian rupa dan kemudian dilegitimasikan oleh<br />

kekuasaan umum menjadi norma publik (law making process); proses<br />

pelaksanaan dan penegakan (law enforcement) yang memungkinkan<br />

hukum yang dibangun dan dikembangkan menjadi hidup dan dapat<br />

bekerja secara fungsional (living law in action); dan proses pembinaan dan<br />

pembangunan kesadaran hukum masyarakat yang memungkinkan hukum<br />

dan sistem hukum yang dibangun memperoleh dukungan sosial dalam arti<br />

luas (legal awareness) (Jimly Asshiddiqie, 1998:29-30)<br />

Peranan penelitian hukum sangat penting dalam proses<br />

pembangunan hukum mengingat untuk mewujudkan good governance,<br />

salah satu parameternya adalah adanya partisipasi dan sikap yang<br />

responsif yang bisa dicapai dengan baik bila menempatkan penelitian<br />

sebagai sebuah keniscayan dalam proses awal legislasi. Good<br />

governance menuntut keterlibatan seluruh elemen yang ada dalam<br />

masyarakat, yang segera bisa diwujudkan manakala pemerintah<br />

didekatkan dengan yang diperintah (Joko Widodo, 2001:2). Dengan<br />

penelitian bisa dikenali apa yang menjadi kebutuhan, permasalahan,<br />

keinginan dan kepentingan serta aspirasi rakyat secara baik dan benar,<br />

dan karenanya kebijakan yang dibuat (termasuk legislasi) akan dapat<br />

mencerminkan apa yang menjadi kepentingan dan aspirasi rakyat.<br />

Upaya untuk menciptakan good governance harus diimbangi pula<br />

oleh penataan manajemen organisasi yang berkaitan dengan proses<br />

legislasi. Hal ini perlu dilakukan agar mekanisme untuk menangkap<br />

aspirasi dan partisipasi masyarakat bisa berjalan secara demokratis,<br />

efektif dan efisien, serta terwujud suatu sistem legislasi yang terintegrasi<br />

(integrated legislation system) yang pada akhirnya akan mampu<br />

99

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!