15.04.2014 Views

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

hak. Dal hal ini menarik contoh yang dipergunakan oleh Arif Budiman yang<br />

menceritakan seorang warga yang merasa kehilangan kesempatan untuk<br />

mencari nafkah karena harus berpartisipasi dalam pembangunan kantor<br />

lurah 58 .<br />

Namun demikian, seiring dengan proses pembangunan tersebut, meski<br />

sangat lamban mulai tumbuh juga apa yang disebut oleh banyak pihak<br />

sebagai kelas menengah. Seperti yang dikatakan oleh Fachan Bulkin,<br />

golongan menengah (kelas menengah) dalam hal ini bukanlah sosok<br />

golongan menengah di eropa (prancis) yang membidani evolusi prancis,<br />

akan tetapi golongan mayarakat yang cukup terdidik dan bekerja secara<br />

proesional. Bagi perkembangan partisipasi selanjutnya, menurut Bulkin<br />

golongan ini sangat penting, setidaknya karena 3 alasan: (1) dalam<br />

sejarahnya, kelompok ini telah menjadi pusat-pusa masyarakat untuk<br />

berperan di dalam kegiatan-kegiaan negara serta dalam<br />

mengartikulasikan serta merumuskan idiologi; (2) keompok golongan<br />

menengah memiliki wawasan dan kesadaran yang perlukan pada suatu<br />

kondisi untuk mengejar kepentingan ekonomi dan politik mereka. Karena<br />

pendidikan mereka mampu menerjemahkan kepentingan ekonomi<br />

kedalam sistem politik dan idiologi yang cocok dengan kepentingan<br />

mereka. Dalam sejarahnya, (sejak zaman kolonial) golongan ini telah<br />

menunjukkan kemampuan tersebut; (3) golongan menengah ini secara<br />

cepat merespon kondisi sosial ekonomi yang berkembang sehingga<br />

dalam setiap pergolakan, mereka selalu hadir dan oleh karena itu mereka<br />

58 Arif Budiman, Teori Pembangunan di Dunia Ketiga, (1995) Gramedia,<br />

Hal. 2<br />

selalu<br />

memiliki posisi yang sangat strategis dalam setiap perubahan<br />

sosial yang terjadi.<br />

Jika melihat sejarah perkembangan masyarakat sipil, maka kita akan<br />

menemukan mereka inilah yang sangat berperan. Dalam catatan Suharko,<br />

para pendiri Non Goverment Organisation (NGO) pada era tahun 1970-<br />

an awal adalah mereka-mereka yang sebelumnya kikut mendorong<br />

kelahiran Orde Baru 59 , atau mungkin yang disebut oleh Muhtar Mas‟ud<br />

sebagai kongsi yang segera pecah karena arah penguasa Orde Baru yang<br />

tidak mau segera menerapkan prinsip-prinsip demokrasi 60 . Pada mumnya<br />

mereka turun kedesa-desa dan dengan cepat mendapat respon dari<br />

masyarakat. Selain NGO, pada era tahun 1970-an ini juga mulai muncul<br />

berbagai Organisasi Mahasiswa yang sangat kritis terhadap bebagai<br />

kebijakan pemerintah.<br />

59 Dr Suharko, Merajut Demokrasi, Hubungan NGO, Pemerintah dan<br />

Pengembangan Tata Pemerintahan Demokratis (2005) Tiara Wacana, Hal<br />

99. Dalam hal ini, Dr Suharko mencatat bahwa pada tahun 1967<br />

Bambang Ismawan mebentuk Yayasan Bina Swadaya, Adnan Buyung<br />

Nasution dan kawan-kawan membentuk YLBHI dan Nono Anwarmakarim<br />

dan kawan-kawan membentuk LP3ES. Selanjutnya Soharko juga mencatat<br />

bahwa sebelumnya orang-orang tersebut adalah termasuk pendoron<br />

kelahiran Orde Baru. Hal ini nyabung dengan apa yang dikatakan oleh<br />

Muhtar Mas’ud bahwa sebagain kongsi pembentuk Orde Baru dalam<br />

perkembangan selanjutnya mengalami perpecahan. Lihat Muhtar Mas,ud,<br />

Ekonomi dan Struktu Politik Orde Baru 1966-1971. (1989) hal 199-200.<br />

60 Muhtar Mas,ud, Ekonomi dan Struktu Politik Orde Baru 1966-1971.<br />

(1989) hal 199-200. Hal ini nyabung dengan apa yang dikatakan oleh<br />

Muhtar Mas’ud bahwa sebagain kongsi pembentuk Orde Baru dalam<br />

perkembangan selanjutnya mengalami perpecahan.<br />

80

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!