15.04.2014 Views

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

informasi mengenai setiap aspek kebijakan pemerintah akan mendorong<br />

persaingan politik yang sehat, toleran dan kebijakan dibuat berdasarkan<br />

preferensi publik. Keempat, Transparansi.<br />

terbuka bagi pengawasan. 44<br />

Yaitu adanya kebijakan<br />

Dibanding dengan indikator good governance yang disajikan oleh<br />

UNDP, secara lebih ringkas ESCAP (Economic and Comission for Asia<br />

and the Pacific) sebuah lembaga PBB, mengemukakan 8 karekter Good<br />

Governance sebagai berikut: participatory, consensus oriented,<br />

accountable, transparent, responsive, effective and efficient, equitable and<br />

inclusive and follows the rule of law. 45<br />

Walaupun tampak bahwa pandangan mengenai good governance<br />

itu bervariasi, namun pada umumnya disepakati bahwa beberapa unsur<br />

harus ada, guna menyatakan adanya good governance. Unsur-unsur yang<br />

dimaksudkan itu, yakni adanya keterbukaan (transparency),<br />

pertanggungjawaban (accountability) supremasi hukum, efisiensi dan<br />

efektifitas. Jadi good governance adalah terjalinnya hubungan sinergis<br />

antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat yang dilandasi oleh<br />

prinsip-prinsip Negara Hukum, keterbukaan, pertanggungjawaban,<br />

efektivitas dan efisiensi dalam rangka mewujudkan tujuan bersama.<br />

Persoalan Mendasar Perlunya Good Governance 46<br />

44<br />

Meuthia Ganie Rochman: “Good Governance: Prinsip, Komponen dan<br />

Penerapannya” dalam Candara Gautama dan BN Marbun (Ed); Jakarta: 2000;<br />

hal. 144.<br />

45 Economic and Social Comission for Asia and the Pacific (ESCAP): “Good<br />

Governance”, dalam http:// www. Socialcomission. htm<br />

46 Uraian ini disarikan dari pemikiran Jusuf Wanandi: “Good Governance dan<br />

Krisis mata uang di Asia yang telah berkembang menjadi krisis<br />

ekonomi dan sosial politik, menunjukkan betapa pentingnya masalah<br />

penyelenggaraan secara baik dan benar (good governance), baik oleh<br />

pemerintah maupun perusahaan atau dunia usaha. Sesungguhnyalah<br />

good governance akan menjadi faktor penting dalam mencegah terjadinya<br />

krisis semacam itu di masa depan, maupun dalam menanggulangi krisis<br />

yang sedang berlangsung.<br />

Good Governance berarti bahwa kekuasaan didasarkan kepada<br />

peraturan perundang-undangan yang berlaku, segala kebijakannya<br />

diambil secara transparan serta dapat dipertanggungjawabkan kepada<br />

masyarakat. Kekuasaan juga harus didasarkan atas segala aspek<br />

kelembagaan dan bukan atas kehendak seseorang atau kelompok<br />

tertentu. Kekuasaan juga harus taat kepada prinsip bahwa semua warga<br />

negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di mata hukum.<br />

Faktor-faktor ekonomi yang telah mendorong terjadinya krisis di<br />

Asia Timur, seperti menurunnya daya saing, memburuknya kinerja<br />

lembaga-lembaga keuangan, menguatnya nilai mata uang dolar terhadap<br />

hampir semua mata uang di kawasan, kelalaian menggunakan utang luar<br />

negeri jangka pendek untuk membiayai proyek property dan proyek tidak<br />

produktif lainnya, telah semakin diperparah oleh kurangnya aspek good<br />

governance. Hal ini telah membuat fundamental ekonomi makro yang<br />

pada awalnya baik, menjadi lebih terpuruk lagi. Fundamental ekonomi<br />

yang baik itu meliputi tingkat tabungan yang tingi, inflasi yang rendah,<br />

pendapatan yang lebih merata, kebijakan yang bersifat terbuka dan<br />

Kaitannya dengan Stabilitas Dalam Negeri dan Kawasan: Agenda Masa Depan”;<br />

Analisis CSIS; Tahun XXVII No. 5; Juli-September 1998; hal. 208-213.<br />

53

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!