15.04.2014 Views

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pekerjaan administrasi negara yang langsung berhubungan dengan<br />

masyarakat. Apabila terjadi penyalahgunaan kekuasaan atau caracara<br />

bertindak dari administrasi negara yang tidak memenuhi syarat<br />

penyelenggaraan pemerintahan yang baik akan langsung dirasakan<br />

sebagai perbuatan sewenang-wenang atau merugikan dari<br />

administrasi negara kepada pihak-pihak tertentu (individual,<br />

organisasi, atau badan hukum) atau masyarakat luas. Karena itu,<br />

pelaksanaan asas-asas umum pemerintahan yang baik oleh para<br />

pelaksana administrasi negara seharusnya dapat mencegah dan<br />

menghindari rakyat dari segala tindakan administrasi negara yang<br />

berpotensi merugikan masyarakat.<br />

Selain cabang kekuasaan eksekutif, cabang-cabang<br />

penyelenggara negara yang lain, seperti kekuasaan pembentuk<br />

undang-undang (legislatif) atau kekuasaan penegak hukum (judicatif)<br />

juga berperanan penting dalam mewujudkan pemerintahan yang baik<br />

di suatu negara. Sebagai contoh, Pihak legislatif dapat saja membuat<br />

UU yang sewenang-wenang, dan tidak berpihak kepada kepentingan<br />

masyarakat luas, melainkan dibuat untuk kepentingan penguasa atau<br />

kepentingan kelompok tertentu yamh dominan, seperti para<br />

konglomerat dan lain-lain.<br />

Demikian pula dalam kekuasaan penegakan hukum (judicatif),<br />

dapat terjadi berbagai tindakan atau putusan yang sewenang-wenang.<br />

Kesewenang-wenangan itu bukan hanya terjadi karena kekuasaan<br />

penegakan hukum tidak berdaya atau berkolaborasi dengan<br />

penyelenggara cabang kekuasaan lain. Kesewenang-wenangan dapat<br />

juga terjadi karena penyalahgunaan kekuasaan kehakiman yang ada<br />

pada penegak hukum. Berbagai tindakan hukum, seperti perkara<br />

perdata yang dijadikan perkara pidana, putusan hakim yang dirasakan<br />

tidak benar dan tidak adil, penundaan eksekusi yang merugikan<br />

pencari keadilan sama sekali tidak terkait dengan ketidakberdayaan<br />

atau kolaburasinya dengan kekuasaan, melainkan karena<br />

penyalahgunaan kemerdekaan hakim dalam membuat putusanputusan<br />

hukum di badan peradilan.<br />

Berdasarkan hal-hal tersebut, seyogianya tinjauan mengenai<br />

penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) tidak<br />

hanya dikaitkan dengan kekuasaan pemerintahan yang dijalankan<br />

oleh administrasi negara, tetapi juga meliputi cabang-cabang<br />

kekuasaan negara lainnya seperti kekuasaan pembentukan undangundang<br />

(legislatif) dan kekuasaan penegakan hukum (judicatif). Pada<br />

praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik, berbagai<br />

ungkapan teoritik sering dilekatkan kepada bentuk dan isi<br />

penyelenggaraan pemerintahan yang baik seperti: responsible,<br />

accountable, controlable, transparancy, limitable, dan lain sebagainya<br />

yang semuanya dapat diterapkan kepada penyelenggara kekuasaan<br />

eksekutif, legislatif dan judicatif.<br />

Dalam kaitan pelayanan publik dan perlindungan (hukum)<br />

kepada masyarakat, ada dua cabang kekuasaan pemerintahan<br />

negara yang berhubungan langsung dengan rakyat yaitu aparat<br />

administrasi negara (eksekutif) dan aparat penegak hukum (judicatif).<br />

Karena itu sangat wajar, apabila muncul tuntutan penyelenggaraan<br />

pemerintahan yang baik, pada awalnya terutama ditujukan kepada<br />

pembaharuan administrasi negara (reformasi birokrasi) dan<br />

pembaharuan penegakan hukum (reformasi hukum). Sebagai contoh,<br />

pelayanan publik yang sering secara sengaja ditunda atau bertele-<br />

3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!