1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ... 1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

15.04.2014 Views

anggaran militer yang tinggi. Pemerintah harus menunjukkan perhatiannya pada biaya pembangunan sosial seperti : anti kemiskinan, kesehatan, dan programprogram pendidikan. 4. P e n g h o r m a t a n t e r h a d a p H u k um / H ak - H ak A s a s i M a n u s i a : P e m e r i n t a h memiliki tugas (bukan hanya yang terdapat pada konvensi-konvensi internasional) untuk menjamin hak-hak individu atau kelompok dalam mengekspresikan hak-hak sipil dan politik dengan kemajemukan institusi. Hampir mirip secara kualitas dan kuantitas dengan konsep UK/ODA adalah konsep JICA mengenai prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik yang dikembangkan di J e p a n g , y a n g b e r m a k n a s e b a g a i p e m b a n g u n a n l a n d a s a n d e m o k r a t i s a s i penyelenggaraan negara : 1. Legitimacy. Apakah demokrasi dijunjung tinggi? Apakah pemerintah dipilih secara demokratis dan mendapat kepercayaan dari masyarakat? Apakah hukum dengan semestinya mengendalikan kekuasaan dan kedaulatan? Apakah prosedur untuk mekanisme penyampaian keberatan dan perbedaan pendapat dibangun dan berfungsi? 2. Accountability. Apakah penyalahgunaan wewenang tidak mungkin dilakukan? Apakah ada keterbukaan informasi dalam penyelenggaraan wewenang? Apakah tugas-tugas dan wewenang para pejabat diuraikan secara jelas? 3. Securing Human Rights. Apakah hak asasi manusia dihormati? Apakah hak-hak minoritas dihormati? Apakah upaya-upaya dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat? 4. Local Autonomy and Devolution. Apakah otonomi daerah dan pendelegasian wewenang dihormati secara institusional? 5. Civilian control over Excessive Arms Management and Disarmament. Apakah pengeluaran militer dikendalikan pada proporsional tertentu dari anggaran? Dalam Buku Sakunya Public good governance: Sebuah Paparan Singkat BAPPENAS mengembangkan Prinsip-prinsip Good Governance menjadi 14 Empatbelas) butir : 1. Mempunyai pandangan jauh ke depan (Visionnary) Semua kegiatan pemerintahan berupa pelayanan publik dan pembangunan di berbagai bidang seharusnya didasarkan pada visi dan misi tertentu disertai strategi implementasi yang jelas. Lembagalembaga pemerintahan pusat dan daerah perlu memiliki rencana strategis (Renstra) sesuai dengan bidang tugas masing-masing sebagai pegangan dan arah pemerintahan di masa mendatang. Dengan demikian, Program Pembangunan Nasional (Propenas), 26

Program Pem bangun a n da erah, Rencana S trateg i Departem en/Lem baga /Din as merupakan wujud dari prinsip tata pemerintahan yang mempunyai pandangan jauh ke depan. 2. Tata Pemerintahan yang bersifat terbuka (Transparan) Semua urusan tata pemerintahan berupa kebijakankebijakan publik baik yang berkenaan dengan pelayanan publik maupun pembangunan di aerah harus diketahui publik. Isi keputusan dan alasan pengambilan kebijakan publik harus dapat diakses oleh publik dan harus diumumkan agar mendapat tanggapan publik. Demikian pula informasi tentang kegiatan pelaksanaan kebijakan tersebut dan hasilhasilnya harus terbuka dan dapat diakses publik. Dalam konteks ini, aparat pemerintahan seharusnya bersedia secra terbuka dan jujur m em berik an inf orm asi ya ng dibutuhk an pub lik . Upa ya pem bentuk an masyarakat transparansi, forum komunikasi langsung dengan eksekutif dan dengan legislatif, wadah komunikasi dan informasi liontas pelaku baik melalui media cetak maupun elektronik, merupakan contoh wujud nyata dari prinsip tata pemerintahan yang bersifat transparan. 3. Tata Pemerintahan yang cepat tanggap (Responsif) Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat atau sekelompok masyarakat tertentu m enghadapi berbagai m as alah dan k ris is s ebagai ak ibat dari perubahan situasi dan kondisi. Dalam situasi seperti ini, aparat pemerintahan tidak boleh masa bodoh tetapi harus cepat tanggap dengan mengambil prakarsa untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Aparat juga harus mengakomodasi aspirasi masyarakat sekaligus menindaklanjutinya dalam bentuk peraturan/kebijakan, kegiatan, proyek atau program yang diusulkan. Wujud nyata dari prinsip tata pemerintahan yang responsif antara lain adalah penyediaan pusat pelayanan bagi keluhan masyarakat, pusat pelayanan masyarakat dalam hal-hal yang bersifat kritis dan gawat (crisis center), kotak saran, Surat pembaca dan tanggapannya, dan berbagai bentuk tanggapan eksekutif dan legislatif dalam forum-forum pertemuan publik. 4. T a t a P e m e r i n t a h a n y a n g b e r t a n g g u n g j a w a b / b e r t a n g g u n g g u g a t (Akuntabel) Penerapan prinsip akuntabilitas atau bertanggung jawab/bertanggung gugat dalam penyelenggaraan pemerintahan diawali pada saat penyusunan program pelayanan publik dan pembangunan (program accountability), pembiayaannya (fiscal accountability), pelaksanaan, pemantauan dan penilaiannya (process 27

Program Pem bangun a n da erah, Rencana S trateg i<br />

Departem en/Lem baga /Din as merupakan wujud dari<br />

prinsip tata pemerintahan yang mempunyai pandangan<br />

jauh ke depan.<br />

2. Tata Pemerintahan yang bersifat terbuka (Transparan)<br />

Semua urusan tata pemerintahan berupa kebijakankebijakan<br />

publik baik yang berkenaan dengan<br />

pelayanan publik maupun pembangunan di aerah<br />

harus diketahui publik. Isi keputusan dan alasan<br />

pengambilan kebijakan publik harus dapat diakses oleh<br />

publik dan harus diumumkan agar mendapat<br />

tanggapan publik. Demikian pula informasi tentang<br />

kegiatan pelaksanaan kebijakan tersebut dan hasilhasilnya<br />

harus terbuka dan dapat diakses publik.<br />

Dalam konteks ini, aparat pemerintahan seharusnya<br />

bersedia secra terbuka dan jujur m em berik an<br />

inf orm asi ya ng dibutuhk an pub lik . Upa ya<br />

pem bentuk an masyarakat transparansi, forum<br />

komunikasi langsung dengan eksekutif dan dengan<br />

legislatif, wadah komunikasi dan informasi liontas pelaku<br />

baik melalui media cetak maupun elektronik,<br />

merupakan contoh wujud nyata dari prinsip tata<br />

pemerintahan yang bersifat transparan.<br />

3. Tata Pemerintahan yang cepat tanggap (Responsif)<br />

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat atau<br />

sekelompok masyarakat tertentu m enghadapi<br />

berbagai m as alah dan k ris is s ebagai ak ibat dari<br />

perubahan situasi dan kondisi. Dalam situasi seperti ini,<br />

aparat pemerintahan tidak boleh masa bodoh tetapi<br />

harus cepat tanggap dengan mengambil prakarsa<br />

untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.<br />

Aparat juga harus mengakomodasi aspirasi<br />

masyarakat sekaligus menindaklanjutinya dalam<br />

bentuk peraturan/kebijakan, kegiatan, proyek atau program<br />

yang diusulkan.<br />

Wujud nyata dari prinsip tata pemerintahan yang<br />

responsif antara lain adalah penyediaan pusat<br />

pelayanan bagi keluhan masyarakat, pusat<br />

pelayanan masyarakat dalam hal-hal yang bersifat<br />

kritis dan gawat (crisis center), kotak saran, Surat<br />

pembaca dan tanggapannya, dan berbagai bentuk<br />

tanggapan eksekutif dan legislatif dalam forum-forum<br />

pertemuan publik.<br />

4. T a t a P e m e r i n t a h a n y a n g b e r t a n g g u n g<br />

j a w a b / b e r t a n g g u n g g u g a t (Akuntabel)<br />

Penerapan prinsip akuntabilitas atau bertanggung<br />

jawab/bertanggung gugat dalam penyelenggaraan<br />

pemerintahan diawali pada saat penyusunan program<br />

pelayanan publik dan pembangunan (program<br />

accountability), pembiayaannya (fiscal accountability),<br />

pelaksanaan, pemantauan dan penilaiannya (process<br />

27

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!