1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...
1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...
1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
pensiun dan biasanya ditanamkan untuk jangka waktu<br />
panjang, 19 di mana pengelolaan dana pensiun ini sangat<br />
konservatif akan keamanan investasi mereka, mengingat<br />
pemanfaatannya sebagian besar adalah para orang tua<br />
pensiunan. Dorongan untuk menyusun sebuah konsep<br />
dalam rangka menciptakan pengendalian (bukan sekedar<br />
pengawasan) yang melekat (built in) kepada korporasi dan<br />
manajer profesionalnya, bermuara dengan diintrodusirnya<br />
Good Corporate Governance (GCG). Konsepnya adalah<br />
bahwa<br />
pengelolaan usaha harus benar-benar memberikan<br />
manfaat kepada pemiliknya 20<br />
Prinsip-prinsip utama dalam governansi-korporat adalah<br />
transparansi, akuntabilitas, f a i r n e s s , r e s p o n s i b i l i t a s , 21<br />
d a n r e s p o n s i v i t a s . T r a n s p a r a n s i t i d a k b e r a r t i<br />
"k etelanj angan", mela ink an k eterbuk aan, yak ni<br />
adan ya s ebuah s ys tem yang memungkinkan<br />
terselenggaranya komunikasi internal dan eksternal dari<br />
korporasi. Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban<br />
secara bertingkat ke atas (hirarkis). Dari organisasi<br />
manajemen paling bawah hingga Dewan Direksi, dan dari<br />
Dewan Direksi kepada Dewan Komisaris. Dan secara<br />
19 Untuk mengupas masuknya dana pensiun ke korporat AS, lihat Drucker<br />
(1976)<br />
20 Dari konsep ini pun sebenarnya GCG mundur selangkah dari paradigma<br />
stakeholders management, karena fokusnya adalah paradigm shareholders<br />
management<br />
21 Kantor Mentari Negara BUMN (1999).<br />
luas, akuntabilitas diberikan oleh Dewan Komisaris<br />
kepada masyarakat. Akuntabilitas secara sempit dapat<br />
diartikan secara finansial. Fairness agak sulit<br />
diterjemahkan, karena is menyangkut keadilan dalam<br />
konteks moral. Fairness lebih menyangkut moralitas dari<br />
organisasi bisnis dalam menjalankan hubungan bisnisnya, baik<br />
secara internal maupun eksteranl.<br />
Responsibilitas pada hakekatnya adalah<br />
pertanggungjawaban korporat secara kebijakan. Dalam<br />
konteks ini penilaian pertanggungjawaban lebih mengacu<br />
kepada etika-korporat, termasuk dalam hal ini etika<br />
profesional dan etika-manajerial. Responsivitas<br />
merupakan tingkat kepekaan organisasi bisnis untuk<br />
merespon bukan saja kebutuhan public-yang menyangkut<br />
tingkat keinovatifan korporat-melainkan kepada keluhan<br />
internal dan eksternal, serta kebutuhan tak tampak yang<br />
dirasakan perlu untuk dipenuhi. Sementara itu, Komite<br />
Governansi Korporat di Negara-negara maju (OECD)<br />
menjabarkan prinsip governansi korporat menjadi 5 (lima)<br />
kategori, yaitu : (1) Hak pemegang saham; (2) Perlakuan<br />
yang fair bagi seluruh pemegang saham; (3) Peranan<br />
konstituen dalam governansi-korporat; (4) Pengungkapan<br />
dan transparansi; serta (5) Tanggung jawab Direksi dan Komisaris.<br />
Pada akhir tahun 1980-an terjadi proses pembelajaran atau<br />
tranformasi dari sektor privat atau bisnis ke sektor publik.<br />
17