15.04.2014 Views

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2. Lembaga penelitian di bawah DPR<br />

Dibawah BPR terdapat Pusat Pengkajian dan Pelayanan Informasi<br />

(P3I) yang berfungsi sebagai elemen pendukung DPR. Untuk<br />

memperkuat posisi DPR, perlu adanya dukungan dari elemen<br />

pendukung (supporting system) yang kuat pula. Adapun elemen<br />

pendukung tersebut tidak terbatas pada pelayanan administrasi saja,<br />

tetapi juga pelayanan informasi dan pengkajian (penelitian), sejalan<br />

dengan kompleksitas permasalahan dan pelaksanaan fungsi yang<br />

harus dijalankan oleh DPR (A. Ahmad Saefuloh, 2000: vii).<br />

Keberadaan supporting system memang berperan penting di<br />

beberapa negara maju, seperti Congressional Research Service<br />

(CRS) yang membantu US Congress. Di Jerman, Wissenschaftichs<br />

Dienste Abteilung membantu Bundestag, dan The Australian<br />

Parliamentary Research Service (APRS) yang memberikan penelitian<br />

dan saran kebijakan kepada Parlemen Australia.<br />

3. Lembaga penelitian Non Pemerintah<br />

Ada banyak sekali lembaga penelitian non pemerintah, baik yang<br />

berdiri sebagai instititusi penelitian tersendiri, maupun yang berada di<br />

bawah universitas-universitas.<br />

Dengan banyaknya berbagai jenis lembaga-lembaga penelitian<br />

tersebut, maka akan sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan<br />

dalam suatu koordinasi yang apik dalam sebuah sistem legislasi yang<br />

terintegrasi.<br />

5. Penutup<br />

a. Simpulan<br />

1. Peranan penelitian masih belum maksimal dalam pembaharuan<br />

hukum di Indonesia. Hasil penelitian selama ini masih kurang<br />

dimanfaatkan dalam proses legislasi dalam rangka pembaharuan<br />

hukum, sehingga produk yang dihasilkan terkesan tidak<br />

merefleksikan kepentingan yang sesungguhnya dari masyarakat.<br />

Ditambah lagi penelitian dalam proses legislasi yang ada saat ini<br />

terlihat masih kurang efektif karena tidak ada payung hukum yang<br />

bisa dijadikan pedoman bagi penempatan peran penelitian dalam<br />

proses legislasi. Penelitian yang dilakukan juga tidak efisien<br />

karena masih ada beberapa tumpang tindih kewenangan dan<br />

fungsi dari beberapa lembaga yang terkait, serta tidak ada<br />

koordinasi yang baik untuk menjadikan proses ini menjadi lebih<br />

integral.<br />

2. Apabila prinsip-prinsip good governance diterapkan dalam<br />

manajemen legislasi, perlu ada aturan hukum yang bisa dijadikan<br />

pedoman yang kuat tentang perlunya setiap peraturan perundangundangan<br />

yang akan dibuat agar mengacu pada proses<br />

sebelumnya secara berkesinambungan di mana salah satu<br />

tahapan dalam proses ini adalah penelitian. Penelitian ini perlu<br />

mengingat bahwa partisipasi, daya tanggap, dan wawasan ke<br />

depan, -yang merupakan prinsip-prinsip good governance- hanya<br />

mungkin terjadi bila dalam proses legislasi didahului oleh suatu<br />

penelitian. Penelitian juga penting untuk menjembatani keinginan<br />

berdemokrasi dan keharusan untuk melakukan efisiensi dalam<br />

proses legislasi, yang nantinya akan menciptakan produk legislasi<br />

102

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!