15.04.2014 Views

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

1 LAPORAN AKHIR TIM KOMPENDIUM BIDANG HUKUM ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dan akuntabilitas. Sedangkan karakteristik kondisional<br />

nasional disesuaikan dengan kultur masyarakat di suatu<br />

negara. Perpaduan antara karakteristik tersebut, dalam<br />

konteks Indonesia antara lain disebut sebagai asas-asas<br />

pen ye len ggaraan neg ara, yan g terdiri atas alas : (1)<br />

Kep astia n H uk um ; (2) Kepentingan Umum; (3)<br />

Keterbukaan; (4) Proporsionalitas; (5) Profesionalitas; dan<br />

(6) Akuntabilitas 11 .<br />

4. Parameter Good Governance dalam Konteks Hukum<br />

Administrasi Negara<br />

M e s k i p u n A d m i n i s t r a s i N e g a r a m em e p u n ya i<br />

k e b e b a s a n b e r t i n d a k s e b a g a i konsekuensi logis<br />

mewujudkan kesejahteraan masyarakat, bukan berarti<br />

dapat menggunakannya tanpa batas.<br />

Dalam disiplin ilmu Hukum Administrasi Negara (HAN) terdapat<br />

beberapa tolok ukur untuk mcnilai tindakan<br />

Negara/Pemcrintah apakah sejalan ataukah tidak dengan<br />

tujuan negara yakni dengan menggunakan Asas-Asas<br />

Umum Pemerintahan yang Baik/AAUPB (algemene<br />

beginselen van behoorlijk bestuur/) 12 , yang secara prinsip<br />

identik dengan nilai-nilai dasar good governance. Meski<br />

demikian, terdapat perbedaan di antara keduanya yang<br />

11 Ditulis berdasarkan pengertian HAN Heteronom dan HAN otonorn,<br />

Lembaga Administrasi Negara, Buku I SANKRI I Bab VI Hukum Administrasi<br />

Negara, Jakarta, 2003<br />

12 Ditulis berdasarkan pengertian HAN Heteronom dan HAN otonorn,<br />

Lembaga Administrasi Negara, Buku I SANKRI I Bab VI Hukum Administrasi<br />

Negara, Jakarta, 2003<br />

terletak pada sequen kehadirannya. Kalau prinsip-prinsip<br />

good governance menjadi prasyarat bagi terciptanya tata<br />

pengelolaan negara yang s i n e r g i k d a n k o n s t r u k t i f ,<br />

m a k a A A U P B m e r u p a k a n p r a s y a r a t b a g i<br />

t e r w u j u d / t e r f o r m u l a s i k a n n ya K e p u t u s a n A d m i n i s t r a s i<br />

n e g a r a ( k e b i j a k a n publik/peraturan perundang-undangan)<br />

yang baik. Dengan demikian, tantangannya adalah<br />

bagaimana keberadaan prinsip-prinsip good governance<br />

diakui secara yuridis formal, agar memiliki kekuatan hukum<br />

secara formal. 13<br />

Di Indonesia, permasalahan mendasarnya adalah<br />

menggeser perumusan kebijakan publik yang "single<br />

stakeholders heavy" menjadi "trio stakeholders heavy".<br />

Artinya, AAUPB dan prinsip-prinsip good governance harus<br />

dapat teraktualisasikan dalam kebijakan publik, baik<br />

dalam proses penyusunan maupun materi muatannya. Di<br />

samping itu, perlu adanya kejelasan sanksi hukum<br />

terhadap diabaikannya AAUPB dan prinsip-prinsip good<br />

governance tersebut. Sebagai komparasi, di Negara Belanda,<br />

AAUPB yang dirumuskan berdasarkan basil penelitian<br />

Komisi de Monchy telah digunakan sebagai bahan<br />

pertimbangan dalam putusan-putusan Pengadilan Belanda<br />

(Raad van. State), dan telah dimuat dalam berbagai peraturan<br />

13 Keberadaan prinsip-prinsip good governance ini analog dengan AAUPB, simak<br />

ibid, hal.197<br />

10

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!