11.04.2014 Views

Panduan Gaya Hidup Triwulan Belanja - Singapore Tourism Board

Panduan Gaya Hidup Triwulan Belanja - Singapore Tourism Board

Panduan Gaya Hidup Triwulan Belanja - Singapore Tourism Board

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Little India<br />

Kunjungi<br />

Jalanan yang<br />

Rusak<br />

Mustafa Centre<br />

Berpetualang ke Little India<br />

di sepanjang Serangoon<br />

Road dan Anda dengan<br />

cepat menyadari bahwa<br />

tempat ini cukup berbeda dari<br />

tempat lain di Singapura.<br />

Kebudayaan India tidak<br />

hanya menyajikan dirinya kepada<br />

Anda di sini; tempat ini<br />

menggetarkan panca<br />

indera kita dengan<br />

cara sedemikian rupa<br />

sehingga membuat<br />

Anda merasa<br />

hidup. Bau kunyit,<br />

ketumbar, dan cabai<br />

bercampur dengan<br />

wangi rangkaian bunga<br />

melati yang dijual di sisi<br />

jalan serta hiruk pikuknya musik<br />

Bollywood yang memekakkan<br />

Muthu’s Curry<br />

telinga di setiap sudut jalanan.<br />

Saat mendongak maka<br />

Anda menyadari bahwa tanda<br />

jalanan sama ganjilnya dengan<br />

nama-nama khas Inggris seperti<br />

Dickson Road, Clive Street, dan<br />

Dunlop Street yang dinamai<br />

mengikuti penghuni kolonial<br />

Singapura di masa lalu.<br />

Tetapi bukan<br />

itu saja yang bisa<br />

ditawarkan oleh<br />

Little India.<br />

Telusuri lebih<br />

dalam dan Anda<br />

akan menemukan<br />

generasi baru<br />

para pedagang<br />

aneh yang memutuskan<br />

untuk menjadikan tempat yang<br />

menarik ini sebagai rumahnya.<br />

AWAL<br />

Setelah Anda keluar dari Farrer<br />

Park MRT ambil Race Course<br />

Road, Anda akan melihat<br />

1 Sri Srinivasa Perumal Temple.<br />

yang ikonik. Awalnya dibangun<br />

pada tahun 1885, tempat ini<br />

menjadi titik awal festival<br />

Thaipusam yang terkenal, festival<br />

keagamaan keramat di mana<br />

para penganutnya menusuk kulit<br />

mereka dengan jarum dari alat<br />

penuh hiasan bernama kavadi.<br />

Lebih jauh lagi kita<br />

menemukan 2 Sakya Muni<br />

Buddha <strong>Gaya</strong> Temple juga<br />

dikenal sebagai kuil 1.000<br />

lampu. (Kenyataan yang tidak<br />

diketahui orang banyak: Kuil itu<br />

sesungguhnya hanya memiliki 989<br />

lampu). Lampu ini mengelilingi<br />

patung Buddha yang berbaring<br />

setinggi 15 meter dan seberat 300<br />

ton. Fakta menarik lainnya adalah<br />

patung Ganesha dan Buddha<br />

berwajah empat - mirip dengan<br />

dewa Hindu, Brahma - sehingga<br />

kuil ini dikunjungi oleh para<br />

penganut agama Hindu maupun<br />

Buddha.<br />

Menyusuri Serangoon Road<br />

menuju kota maka Anda akan<br />

melihat tempat perbelanjaan<br />

Singapura, 3 Mustafa Centre<br />

yang buka 24-jam di sebelah<br />

kiri. Di samping memiliki<br />

sekitar 150.000 barang,<br />

tempat ini juga menawarkan<br />

jasa yang tidak biasa seperti<br />

pengiriman uang, pemrosesan<br />

visa, dan tiket perjalanan.<br />

Beberapa jalanan setelahnya<br />

di sepanjang Race Course Road<br />

tampak sejumlah restoran terbaik<br />

Little India. 4 Muthu’s Curry<br />

5 <strong>Gaya</strong>tri dan 6 Banana Leaf<br />

Apolo terkenal karena masakan<br />

India Selatan dan Anda bisa<br />

mencoba hidangan lokal yang<br />

paling terkenal dan menarik, kari<br />

kepala ikan. Kepala ikan besar<br />

berukuran dua telapak tangan,<br />

16 <strong>Panduan</strong> <strong>Gaya</strong> <strong>Hidup</strong> <strong>Triwulan</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!