24.03.2014 Views

KONGRES ADVOKAT INDONESIA The Congress of Indonesian ...

KONGRES ADVOKAT INDONESIA The Congress of Indonesian ...

KONGRES ADVOKAT INDONESIA The Congress of Indonesian ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEWAN PIMPINAN PUSAT<br />

<strong>KONGRES</strong> <strong>ADVOKAT</strong> <strong>INDONESIA</strong><br />

<strong>The</strong> <strong>Congress</strong> <strong>of</strong> <strong>Indonesian</strong> Advocates<br />

(DPP K.A.I)<br />

Catatan :<br />

Hanya Ketua Pengadilan Tinggi Ambon, Tusani Djabri, SH yang berani dan konsisten<br />

melaksanakan perintah Pasal 4 ayat (1) jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor :<br />

101/PUU-VII/2009 yaitu telah melaksanakan Sumpah Advokat KAI pada tanggal 25<br />

November 2011 di Pengadilan Tinggi Ambon, namun sangat disayangkan Tusani Djabri,<br />

SH yang telah melaksanakan perintah Undang-Undang dan putusan MK, malah di periksa<br />

di Mahkamah Agung dan di pindah menjadi Hakim Tinggi biasa di Pengadilan Tinggi<br />

Banten. Hal ini mengakibatkan Ketua Pengadilan Tinggi lainnya menjadi takut dan tidak<br />

berani mengambil Sumpah Advokat yang diangkat KAI. Kejadian ini sangat mencoreng<br />

wajah penegakan hukum Indonesia.<br />

27. Bahwa akibatnya dari pada tindakan Ketua Pengadilan Tinggi yang tidak melaksanakan<br />

perintah pasal 4 ayat (1) UU Advokat jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 101/PUU-<br />

VII/2009 tersebut, ada beberapa Advokat yang telah diangkat oleh KAI di tolak bersidang oleh<br />

Hakim-Hakim Pengadilan Negeri yang keliru memahami Undang-Undang Advokat.<br />

28. Bahwa atas adanya penolakan beracara tersebut akibat Ketua Pengadilan Tinggi yang tidak<br />

melaksanakan sumpah Advokat yang diperintahkan Pasal 4 ayat (1), ada Advokat baru yang<br />

diangkat oleh KAI yang bernama Jamilah, S.H., Toba Siahaan,SH., dan Rahmad Sujono,SH.,<br />

secara keliru pula telah melaporkan Presiden KAI H. Indra Sahnun Lubis, S.H., ke kepolisian<br />

dengan laporan/ sangkaan seolah-olah Presiden KAI melakukan dugaan penipuan.<br />

29. Bahwa laporan tersebut diatas diduga tidak terlepas dari efek perseteruan yang terwujud antara<br />

organisasi KAI dengan PERADI, karena para pelapor diduga mengikuti verifikasi yang<br />

dilakukan oleh PERADI, sehingga laporan-laporan tersebut diduga mempunyai tujuan tertentu.<br />

30. Bahwa tindakan melaporkan Presiden KAI kepada pihak Kepolisian dengan sangkaan penipuan<br />

adalah merupakan tindakan yang keliru secara hukum yang dapat menimbulkan perbuatan<br />

fitnah dan pencemaran nama baik. Karena belum dilakukannya penyumpahan oleh Ketua<br />

Pengadilan Tinggi di Indonesia terhadap Advokat KAI bukan merupakan kesalahan organisasi<br />

KAI, atau kesalahan Presiden KAI H. Indra Sahnun Lubis, S.H., tetapi semata-mata karena<br />

Ketua Pengadilan Tinggilah yang tidak melaksanakan perintah Pasal 4 ayat (1) jo. Putusan<br />

Mahkamah Konstitusi Nomor : 101/PUU-VII/2009.<br />

Berdasarkan fakta dan dalil-dalil hukum tersebut diatas kami mohon dengan segala hormat kiranya<br />

Bapak KAPOLRI, berkenan mengesampingkan dan atau tidak memproses laporan-laporan seperti<br />

tersebut diatas, apa lagi laporan tersebut tidak ada dasar dan akan membawa dampak yang tidak<br />

baik dan tidak kondusif terhadap perkembangan organisasi Advokat yang juga sebagai penegak<br />

hukum sebagaimana Polisi, Jaksa dan Hakim.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!