24.03.2014 Views

KONGRES ADVOKAT INDONESIA The Congress of Indonesian ...

KONGRES ADVOKAT INDONESIA The Congress of Indonesian ...

KONGRES ADVOKAT INDONESIA The Congress of Indonesian ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEWAN PIMPINAN PUSAT<br />

<strong>KONGRES</strong> <strong>ADVOKAT</strong> <strong>INDONESIA</strong><br />

<strong>The</strong> <strong>Congress</strong> <strong>of</strong> <strong>Indonesian</strong> Advocates<br />

(DPP K.A.I)<br />

No. : 064/DPP-KAI/XI/2010<br />

Lamp : Pemberitahuan dan Cliping Koran<br />

Kepada Yth.<br />

Rekan Ketua DPD KAI se-Indonesia<br />

di –<br />

Tempat.<br />

Jakarta, 08 November 2010<br />

Dengan hormat,<br />

Dewan Pimpinan Pusat Kongres Advokat Indonesia (DPP-KAI) pasca Rekonsiliasi<br />

menyampaikan hal-hal sebagai berikut :<br />

1. Bahwa Rekonsiliasi internal KAI yang dilaksanakan dan ditanda tangani pada<br />

hari Jumat tanggal 29 Oktober 2010 telah berjalan dengan baik, sehingga<br />

diharapkan kedepan KAI lebih solid lagi dalam memperjuangkan hak-hak<br />

Advokat KAI sebagaimana diamanatkan UU Advokat ;<br />

2. Bahwa pada tanggal 03 November 2010, DPP KAI telah bertemu dengan Ketua<br />

Mahkamah Konstitusi RI Pr<strong>of</strong>. DR. Mahfud MD, SH.,MH, dimana hasil<br />

pertemuan tersebut adalah :<br />

a. Mahkamah Agung dan Pengadilan Tinggi wajib melaksanakan putusan<br />

MK No.101/PUU-VII/2009 tgl 30 desember 2009 jo. Pasal 4 (1) UU<br />

Advokat;<br />

b. Tindakan Mahkamah Agung dan Pengadilan Tinggi yang tidak<br />

melaksanakan putusan MK No.101/PUU-VII/2009 tgl 30 desember 2009<br />

jo. Pasal 4 (1) UU Advokat tersebut merupakan pelanggaran / pelecehan<br />

hukum dan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia, karena telah<br />

menghambat orang untuk bekerja / mencari nafkah ;<br />

3. Bahwa Plt. Presiden DR. H. Eggi Sudjana, SH, Msi telah diwawancarai oleh<br />

Harian Rakyat Merdeka, dan telah terbit pada Minggu 07 November 2010, untuk<br />

itu kirimkan copy Cliping Koran tersebut kepada rekan-rekan.<br />

Sekretariat:<br />

Rasuna Office Park Lt. 1 Suite MO-01 Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan<br />

Telp. 021.93903566, 021.93903567 Fax: 021.83785602, E-mail: info@kongres-advokat-indonesia.org Website: www.kongres-advokat-indonesia.org<br />

Jl. Brawijaya Raya No. 25 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan Telp. 021 – 722 6405, 7279 7945, Fax. 021 – 726 2006


DEWAN PIMPINAN PUSAT<br />

<strong>KONGRES</strong> <strong>ADVOKAT</strong> <strong>INDONESIA</strong><br />

<strong>The</strong> <strong>Congress</strong> <strong>of</strong> <strong>Indonesian</strong> Advocates<br />

(DPP K.A.I)<br />

4. Bahwa seluruh keluarga besar KAI tidak pernah berhenti berjuang untuk<br />

mendapatkan hak-hak Advokat yang telah diamanatkan oleh UU Advokat ;<br />

5. Bahwa hasil keputusan rapat DPP KAI tgl 05 November 2010 telah membentuk<br />

tim advokasi, yaitu :<br />

a. Tim Pidana diketuai oleh Advokat Sitor Situmorang, SH., MH. dengan<br />

tugas untuk melakukan tuntutan pidana terhadap Ketua Mahkamah Agung<br />

RI yang berkaitan dengan sumpah advokat.<br />

b. Tim Politik diketuai oleh Advokat Matthew A. Mbalembout, SH. dengan<br />

tugas melakukan komunikasi dengan pihak instansi pemerintah sipil/militer,<br />

instansi-instansi terkait dan politikus-politikus.<br />

c. Tim DPR diketuai oleh Advokat Herman Kadir, SH., MH. dengan tugas<br />

melakukan komunikasi dengan DPR.<br />

d. Tim Perdata diketuai oleh Advokat Erman Umar, SH. dibantu oleh :<br />

Advokat Umar Tuasikal, SH., MH. dan Advokat Petrus Ballapattyona, SH.,<br />

MH. dengan tugas mengajukan tuntutan perdata yang berkaitan dengan<br />

SEMA No. 089/KMA/VI/2010.<br />

e. Tim Mosi Tidak Percaya diketuai oleh Advokat R. Sugiri Purbokusumo,<br />

SH. dengan tugas mengajukan mosi tidak percaya terhadap Ketua<br />

Mahkamah Agung RI.<br />

f. Tim Humas diketuai oleh Advokat Umar Tuasikal, SH., MH. dengan tugas<br />

melakukan komunikasi dengan media guna kepentingan perjuangan KAI.<br />

g. Tim Lobby Antar Lembaga diketuai oleh Advokat E. Suherman<br />

Kartadinata, SH., MBA. dengan tugas melakukan komunikasi dengan<br />

instansi pemerintah.<br />

h. Tim Mahkamah Konstitusi diketuai oleh Advokat Herman Kadir, SH., MH.<br />

dengan tugas mengajukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi<br />

sehubungan dengan tindakan Ketua MA dan KPT-KPT yang tidak<br />

melaksanakan perintah UU Advokat pasal 4 (ayat 1), jo. Putusan MK No.<br />

101 tahun 2009.<br />

i. Menunjuk Advokat Drs. Suyitno Landung Soejono,SH., MH. untuk<br />

melakukan sosialisasi dengan pihak kepolisian Negara RI.


DEWAN PIMPINAN PUSAT<br />

<strong>KONGRES</strong> <strong>ADVOKAT</strong> <strong>INDONESIA</strong><br />

<strong>The</strong> <strong>Congress</strong> <strong>of</strong> <strong>Indonesian</strong> Advocates<br />

(DPP K.A.I)<br />

6. Bahwa kepada DPD-DPD yang telah mengajukan permohonan sumpah kepada<br />

Pengadilan Tinggi dan ditolak oleh Pengadilan Tinggi, maka diminta untuk<br />

melaporkan ketua Pengadilan Tinggi tersebut ke kepolisian/POLDA setempat<br />

karena dianggap telah melanggar putusan MK No.101/PUU-VII/2009 tgl 30<br />

Desember 2009 jo. Pasal 4 (1) UU Advokat dan pelanggaran HAM yaitu<br />

menghambat orang untuk bekerja jo. Perbuatan tidak menyenangkan.<br />

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik, diucapkan terima<br />

kasih.<br />

Hormat kami,<br />

DEWAN PIMPINAN PUSAT<br />

<strong>KONGRES</strong> <strong>ADVOKAT</strong> <strong>INDONESIA</strong> (DPP-KAI)<br />

<strong>The</strong> <strong>Congress</strong> <strong>of</strong> <strong>Indonesian</strong> Advocates<br />

DR. H. EGGI SUDJANA, SH, M.Si<br />

Plt. Presiden<br />

H. ABD. RAHIM HASIBUAN, SH., MH.<br />

Sekretaris Jenderal


WAWANCARA<br />

Eggi Sudjana: MK Diyakini Bakal Kabulkan Gugatan Kami<br />

Terhadap MA<br />

Minggu, 07 November 2010 , 05:02:00 WIB<br />

RMOL. Mahkamah Konstitusi diyakini bakal memenangkan gugatan Kongres Advokat<br />

Indonesia terhadap Makhamah Agung yang telah mengeluarkan surat edaran bahwa<br />

Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) satu-satunya wadah tunggal advokat.<br />

“Dalam surat edaran MA disebutkan bahwa advokat yang lulus ujian bisa dilantik jika<br />

ada rekomendasi Peradi. Ini berarti Peradi merupakan wadah tunggal advokat. Ini tidak<br />

benar,” ujar Plt Presiden Kongres Advokat Indonesia (KAI) Eggi Sudjana kepada Rakyat<br />

Merdeka, di Jakarta, kemarin.<br />

Dikatakan, pihaknya menggugat ke MK karena seruan KAI tidak didengarkan Ketua MA<br />

Harifin A Tumpa untuk mencabut surat edaran tersebut.<br />

“Kami sudah sampaikan bahwa kalau surat edaran itu tidak dicabut, KAI akan melakukan<br />

demo-demo dan menempuh jalur hukum,’’ ujar Eggi yang melaksanakan tugas Presiden<br />

KAI Indra Sahnun Lubis selama dua minggu karena cuti.<br />

Demo pertama di MA, 14 Juli lalu, advokat dari KAI memprotes surat edaran MA itu<br />

yang menyebutkan advokat yang lulus ujian bisa dilantik jika ada rekomendasi Peradi.<br />

Kericuhan lainnya, 22 September lalu di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, saat<br />

pelantikan dan pengambilan sumpah advokat dari Peradi.<br />

“Surat edaran itu telah merampas hak ribuan advokat di bawah naungan KAI, makanya<br />

kami gugat ke MK,’’ ujar Eggi.<br />

Berikut kutipan selengkapnya:<br />

Kenapa Anda begitu yakin gugatan KAI dikabulkan MK?<br />

Soal ini perilaku hakim agung yang tidak agung, yakni hanya membolehkan advokat<br />

Peradi berpraktek di lapangan. Ini kan melanggar hak asasi manusia, karena ribuan<br />

advokat KAI tidak bisa bersidang di pengadilan.<br />

Ini berarti MA melakukan diskriminatif kepada orang lain. Dan ikut campur urusan<br />

organisasi advokat. Sebab, advokat itu bukan anak buahnya MA. Kita itu setara dengan<br />

penegak hukum, seperti hakim, jaksa, dan polisi.


Bukannya KAI pernah tanda tangan bahwa Peradi satu-satunya wadah tunggal<br />

advokat?<br />

Yang ditandatangani Peradi dan KAI di hadapan Ketua MA, 24 Juni 2010 hanyalah<br />

piagam saja yang berisikan sepakat bersatu dalam tunggal. Tapi wadah tunggal itu belum<br />

ditentukan. Yang jelas bukan Peradi.<br />

Tapi ada kata-kata Peradi dalam piagam itu?<br />

Memang di situ ada kata-kata Peradi sebagai wadah tunggal advokat, tapi kata-kata<br />

Peradi dicoret sebelum penandatangan yang disaksikan Ketua MA.<br />

Itu hanya akal-akalan saja. Pak Indra Sahnun Lubis nggak pernah menandatangani bahwa<br />

Peradi sebagai wadah tunggal.<br />

UU Nomor 8 Tahun 2003 tentang Advokat mengharuskan perlu wadah tunggal<br />

advokat?<br />

Ya, betul. Tapi wadah tunggal itu bukan Peradi.<br />

Tapi Peradi mengklaimnya seperti itu?<br />

Ah, klaim boleh saja, tapi faktanya tidak begitu. Berdasarkan UU Advokat itu<br />

pembentukan wadah tunggal itu dilakukan melalui Musyawarah para advokat seluruh<br />

Indonesia.<br />

Ini berarti wadah tunggal itu belum ada. Sebab, Peradi tidak dibentuk berdasarkan<br />

musyawarah advokat seluruh Indonesia.<br />

Kalau KAI itu bagaimana?<br />

KAI sebagai organisasi advokat telah melaksanakan tugas konstitusionalnya yaitu melaksanakan<br />

ujian advokat, pendidikan khusus pr<strong>of</strong>esi advokat, mengangkat advokat sebagaimana<br />

pasal 1, 2, 3, jo pasal 28 ayat 2 UU Advokat. Jadi, advokat yang telah diangkat itu<br />

secara hukum statusnya telah sah menjadi advokat.<br />

Kalau tetap tidak diakui, apa lagi yang KAI lakukan?<br />

Kami desak DPR agar menegur MA yang telah bertindak diskriminatif terhadap advokat<br />

KAI.<br />

Kalau DPR sudah campur tangan, tapi MA tidak mencabut surat edarannya, maka kami<br />

serukan kepada seluruh advokat yang bergabung dalam KAI untuk melawan hakim bila<br />

advokat KAI dilarang berperkara di pengadilan. [RM]<br />

Source : http://rakyatmerdeka.co.id/news.php?id=8757

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!