08.02.2014 Views

Menjelaskan sistem audio video - SKP

Menjelaskan sistem audio video - SKP

Menjelaskan sistem audio video - SKP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Menjelaskan</strong> <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> <strong>video</strong><br />

Author : lilik gunarta<br />

Publish : 05-09-2011 11:06:33<br />

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran<br />

Identitas<br />

Sekolah<br />

Mata Pelajaran<br />

Kelas / Semester<br />

Standar Kompetensi<br />

Kompetensi Dasar<br />

Indikator<br />

:<br />

:<br />

:<br />

:<br />

:<br />

:<br />

SMK N 2 Pengasih<br />

Elektronika Industri Lanjut<br />

XI/1<br />

Mengoperasikan Rangkaian Elektronika Terapan<br />

<strong>Menjelaskan</strong> <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> <strong>video</strong><br />

&sect; Menggambar blok diagram <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> dan <strong>video</strong><br />

&sect; <strong>Menjelaskan</strong> fungsi tiap blok diagram <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> dan <strong>video</strong><br />

&sect; <strong>Menjelaskan</strong> beberapa jenis rangkaian tiap blok diagram pada <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> dan <strong>video</strong><br />

&sect; Menggambar frekuensi yang terbentuk dalam <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> dan <strong>video</strong><br />

&sect; Membedakan frekuensi yang terbentuk tiap blok diagram <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> dan <strong>video</strong><br />

Pertemuan Ke<br />

Alokasi Waktu<br />

Page 1


<strong>Menjelaskan</strong> <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> <strong>video</strong><br />

:<br />

:<br />

21-24<br />

2 x 45 menit<br />

Tujuan Pembelajaran :<br />

Setelah pembelajaran diharapkan siswa mampu :<br />

&sect; Menggambar blok diagram <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> dan <strong>video</strong><br />

&sect; <strong>Menjelaskan</strong> fungsi tiap blok diagram <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> dan <strong>video</strong><br />

&sect; <strong>Menjelaskan</strong> beberapa jenis rangkaian tiap blok diagram pada <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> dan <strong>video</strong><br />

&sect; Menggambar frekuensi yang terbentuk dalam <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> dan <strong>video</strong><br />

&sect; Membedakan frekuensi yang terbentuk tiap blok diagram <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> dan <strong>video</strong><br />

Materi Standar:<br />

RF amplifier adalah jenis penguat elektronik digunakan untuk mengkonversi berdaya rendah frekuensi radio<br />

sinyal menjadi sinyal yang lebih besar kekuatan yang penting, biasanya untuk mengemudi sebuah antena<br />

pemancar . Hal ini biasanya dioptimalkan untuk memiliki efisiensi tinggi, tinggi output Power (P1dB)<br />

kompresi , rugi laba atas input dan output, baik keuntungan , dan pembuangan panas yang optimal.<br />

Untuk membuat amplifier kita bisa mengunakan transistor atau juga IC OP Amp. Di dalam op amp<br />

sebenarnya juga transistor yang sudah dalam bentuk rangkaian sehingga lebih mudah digunakan.<br />

Misal IC yang digunakan di penguat Op Amp 741 adalah sebuah komponen elektronika monolitik penampilan<br />

tinggi yang menggunakan proses epitaksial fairchild (Herman, 1992: 346). IC Op Amp 741 merupakan sebuah<br />

IC yang di dalamnya terkemas sebuah rangkaian diferensial. Data sheet dari IC Op Amp 741 dapat dilihat di<br />

halaman lampiran.<br />

Suatu penguat dapat dipandang dari beberapa segi, yaitu menurut jangkauan frekuensinya, cara operasinya,<br />

kegunaan dalam tujuan akhirnya, tipe bebannya, cara menggandeng antar tahanan dan lain&ndash;lain.<br />

Klasisfikasi frekuensi mencakup penguat&ndash;penguat dc (dari frekuensi nol), frekuensi <strong>audio</strong> (20 Hz<br />

sampai dengan 20 KHz), <strong>video</strong> atau pulsa (setinggi beberapa Mega Hertz), frekuensi radio (beberapa Kilo<br />

Hertz sampai dengan ratusan Kilo Hertz), dan frekuensi&ndash;ultra tinggi (ratusan atau ribuan Mega Hertz).<br />

Kedudukan operasi tenang (quiescent point) serta luas daerah karakteristik yang digunakan bersama-sama<br />

menetukan cara operasinya. Apakah transistor itu dioperasikan sebagai penguat kelas A, kelas AB, kelas B<br />

atau kelas C ditentukan menurut definisi berikut ini.<br />

Penguat kelas A adalah penguat yang bekerja dengan titik operasi dan sinyal masuk yang sedemikian rupa<br />

hingga arus dalam rangkaian keluaran (dalam kolektor atau elektroda kuras) mengalir terus menerus. Penguat<br />

kelas A pada pokoknya beroperasi dalam daerah linier dari kurva karakteristiknya.<br />

Page 2


<strong>Menjelaskan</strong> <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> <strong>video</strong><br />

Penguat kelas B adalah penguat yang bekerja dengan titik operasinya terletak pada ujung kurva karakteristik,<br />

sehingga daya operasi tenang (quescent power)-nya sangat kecil. Jadi, dalam keadaan tersebut, arus atau<br />

tegangan operasi tenang hampir sama dengan nol. Apabila tegangan sinyal merupakan bentuk sinus, maka<br />

penguatan yang terjadi hanya berlangsung selama setengah siklus.<br />

Penguat kelas AB adalah penguat yang beroperasi dalam daerah antara kedua keadaan operasi pada daerah A<br />

dan B. Jadi sinyal keluarannya sama dengan nol selama waktu yang tidak sampai setengah siklus dari sinyal<br />

masuk sinusida.<br />

Penguat kelas C adalah penguat dengan titik operasinya dipilih sedemikian rupa sehingga (tegangan)<br />

keluarannya sama dengan nol selama waktu yang lebih panjang dari setengah siklus sinyal sinusida yang<br />

masuk. Pada penguat kelas B, transistor bekerja hanya dalam daerah aktif selama setengah periode. Selama<br />

setengah periode lainnya transistor tersebut tersumbat (cut off). Arus kolektor mengalir untuk 1800 dalam tiap<br />

transistor dari rangkaian kelas B. Dengan operasi ini, titik Q terletak di titik putus pada garis beban ac.<br />

Keuntungan dari operasi B adalah lebih kecilnya kehilangan daya transistor, daya beban dan efisiensi tahapan<br />

yang lebih besar.<br />

Gambar 1. CONTOH BLOK DIAGRAM<br />

input merupakan sumber suara yang masuk melui micropone. Sinyal suara akan di ubah oleh mikrophone<br />

menjadil sinyal listrik. Sinyal listrik ini selanjutnya di proses (diperkuat sampai 200 x) oleh IC op amp. Hasil<br />

penguatan selanjutny dimasukkan ke speaker dan kemudian oleh speaker di ubah menjadi suara. Volume suara<br />

yang dikeluarkan speaker jauh lebih keras dibanding suara yg dimasukkan pada microphone.<br />

RF amplifier 144 MHz 30 Watt adalah penguat frekuensi tinggi, yang beroperasi pada spektrum VHF. Tujuan<br />

laporan akhir ini adalah untuk meningkatkan jarak jangkau komunikasi radio amatir FM dua meteran (HT).<br />

Rangkaian RF amplifier 144 MHz 30 Watt dibentuk oleh dua blok rangkaian utama yaitu blok penguat dan<br />

blok matching impedansi. Blok penguat berfungsi untuk menguatkan sinyal sedangkan untuk blok matching<br />

impedansi berfungsi untuk menyesuaikan impedansi penguat dengan <strong>sistem</strong> lainnya untuk mendapatkan<br />

penyaluran daya maksimum. Rangkaian RF amplifier144 MHz 30 Watt dikelompokkan menjadi dua bagian<br />

yaitu driver dan final. Rangkaian driver merupakan rangkaian penguat tingkat dua dari penguat RF. Penguat<br />

driver adalah salah satu Penguat yang mentransfer daya input yang masuk dan menyalurkan ketingkat<br />

selanjutnya. Transistor yang digunakan pada pada tingkat ini yaitu menggunakan transistor 2SC1971.<br />

Sedangkan rangkaian tingkat akhir dari penguat yaitu rangkaian final dengan menggunakan transistor<br />

2SC1946 dan direncanakan mempunyai daya keluaran sebesar 30 Watt. Berdasarkan hasil pengukuran, daya<br />

input yang dihasilkan oleh penguat RF sebesar 1 Watt sedangkan untuk daya output yang dihasilkan sebesar<br />

25,12 Watt serta mempunyai gain atau penguatan secara keseluruhan sebesar 14 dB.<br />

Page 3


<strong>Menjelaskan</strong> <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> <strong>video</strong><br />

Gambar 2 GAMBAR RANGKAIAN<br />

Keterangan; IC1 = LM386 R1 = 5.6 K R2 = 10 K (potensio) R3 = 10 ohm C1 = 0.1 uF (keramik) C2,C3 = 10<br />

uF C4 = 100 uF C5 = 0.047 uF (keramik)<br />

Fungsi amplifier adalah untuk memperkuat arus dan tegangan, sehingga dihasilkan arus dan tegangan output<br />

yang jauh lebih besar. Gunanya adalah untuk menguatkan signal yang sangat lemah dan untuk memudahkan<br />

tuning receiver maka disini digunakan system front end Band Pass Filter serta menaikkan amplitude dari<br />

sebuah sinyal RF.<br />

Radio FM dan AM<br />

Penerima - penerima AM model lama yang dipakai untuk penerimaan sinyal yang dimodulasi amplitudo<br />

biasanya menggunakan prinsip frekuensi radio yang ditala atau tuned radio frequency (TRF). Pada penerima<br />

ini, sinyal termodulasi yang diterima akan melalui proses penguatan pada sebuah rantai penguat yang<br />

masing-masing ditala pada frekuensi yang sama dan kemudian diikuti rangkaian detektor. Penerima semacam<br />

ini mempunyai selektivitas sinyal berbatasan yang buruk, terutama bila diharuskan untuk menala pada<br />

cakupan - cakupan frekuensi yang lebar.<br />

Sedangkan untuk penerima FM sendiri, Alokasi frekuensi yang diberikan untuk siaran FM berada diantara 88<br />

- 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun<br />

interferensi yang tidak diharapkan<br />

Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal<br />

ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi)<br />

sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari<br />

sideband-sideband dalam <strong>sistem</strong> AM. Band siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari<br />

spektrum frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan panjang medium<br />

(MW) pada band siar AM.<br />

Fungsi masing-masing Blok<br />

a. Antena : sebagai penangkap getaran/sinyal yang membawa dan berisikan informasi yang dipancarkan oleh<br />

pemancar.<br />

b. Penguat RF : berfungsi untuk menguatkan daya RF ( Radio Frequency/ Frekuensi tinggi) yang berisi<br />

informasi sebagai hasil modulasi pemancar asal. Setelah diperkuat, geteran RF dicatukan ke mixer.<br />

c. Mixer (pencampur) : berfungsi mencampurkan getaran/sinyal RF dengan Frekuensi Osilator Lokal,<br />

sehingga diperoleh frekuensi intermediet (IF/Intermediate Frequency).<br />

d. Penguat IF : digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok<br />

detektor. IF merupakan hasil dari pencampuran getaran/sinyal antara RF dengan Osilator Lokal.<br />

e. Detektor : digunakan untuk mengubah frekuensi IF menjadi frekuensi informasi. Degan cara ini,unit<br />

detektor memisahkan antara getaran/sinyal pembawa RF dengan getaran informasi ( Audio Frequency/AF).<br />

f. Penguat AF : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal <strong>audio</strong><br />

dan kemudian diteruskan penguat AF ke suatu pengeras suara.<br />

g. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi<br />

getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.<br />

Fungsi masing-masing blok diagram FM receiver :<br />

Page 4


<strong>Menjelaskan</strong> <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> <strong>video</strong><br />

h. Antena : berfungsi menangkap sinyal-sinyal bermodulasi yang berasal dari antena pemancar.<br />

i. Penguat RF : berfungsi unutk menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum diteruskan ke blok<br />

Mixer (pencampur).<br />

j. OSC (Osilator Lokal) : berfungsi unutk mebangkitkan getaran frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi<br />

sinyal keluaran RF. Dimana hasilnya akan diteruskan ke blok Mixer.<br />

k. Mixer (pencampur) : Mixer digunakan mengubah masukan sinyal dari satu frekuensi ke frekuensi lainnya<br />

sebagai keluaran. Kadang-kadang disebut frequency-converter circuit. local oscillator (L.O.), merupakan<br />

voltage-controlled-oscillator (VCO) yang menghasilkan gelombang kontinyu. Keluaran mixer berupa dua<br />

buah sinyal meliputi frekuensi LO dan sinyal masukan RF, serta mempunyai dua keluaran yang diperoleh dari<br />

penjumlahan frekuensi tersebut (LO freq + RF freq) dan pengurangan (LO freq - RF freq).<br />

l. Penguat IF : Kekuatan sinyal mengalami pengurangan selama proses mixing maka sinyal perlu dikuatkan<br />

kembali oleh IF untuk mengembalikan sensitivitas dari penerima.<br />

m. Limiter (pembatas) : Limiter dapat diartikan sebagi diskriminator frekuensi diterapkan di dalam <strong>sistem</strong><br />

pengaturan frekuensi otomatik.Limiter adalah suatu rangkaian yang melewatkan sinyal jika daya sesuai<br />

dengan spesifikasi daya masukan , berubah ketika attenuasi puncak sinyal yg kuat melebihi daya masukan<br />

karena frekuensi hasil dari proses IF ampifier adalah frekuensi tinggi menimbulkan amplitudo yang<br />

berubah-ubah untuk menjaga aga amplitudo tetap konstan dibutuhakn rangkain limiter pada penerima AM dan<br />

FM.<br />

n. Detektor FM : Sinyal dari proses limiter di filter dengan menggunakan deteksi slope untuk mendekatkan<br />

kemiringin dari sinyal sesuai denga sinyal asli sehingga diperolaeh sinyal <strong>audio</strong> yang kemudian dilewatkan ke<br />

dalam speaker sehingga kita dapat mendengar indormasi suara.<br />

o. De-emphasis : berfungsi untuk menekan frekuensi <strong>audio</strong> yang besarnya berlebihan (tinggi) yang dikirim<br />

oleh pemancar.<br />

p. AFC (Automatic Frequency Control / Pengendali Frekuensi Otomatis) : berfungsi unutk mengatur frekuensi<br />

osilator local secara otomatis agar tetap stabil.<br />

q. Dekoder Stereo : digunakan unutk memproses sinyal Stereo, sehingga hasilnya diteruskan pada 2 buah<br />

penguat AF (FM Stereo).<br />

r. Penguat Audio : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal <strong>audio</strong><br />

dan kemudian diteruskan penguat AF ke suatu pengeras suara.<br />

s. Speaker (pengeras suara) : digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi<br />

getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.<br />

Televisi<br />

Televisi (TV) adalah berasal dari kata Tele (jauh) dan Vision (melihat), jadi Televisi adalah melihat<br />

(menampilkan) gambar dari suatu tempat/lokasi yang jauh. Gambar yang dilihat pada layar TV merupakan<br />

hasil dari reproduksi suatu objek yang ditangkap oleh lensa kamera TV dan dipisahkan berdasarkan warna<br />

pokok, Selanjutnya, hasilnya ditransmisikan melalui udara atau kabel kemudian diterima oleh <strong>sistem</strong> penerima<br />

pesawat TV. Didalam pesawat TV, Sinyal merah dikirim ketabung TV pada lapisan pospor merah dan<br />

seterusnya. Hasil peredaran pospor tersebut merupakan gambar yang dapat kita lihat.Selain memancarkan<br />

sinyal gambar pemancar juga mengirim sinyal suara ke speaker dan menghasilkan suara. Pada dasarnya<br />

televisi terdiri beberapa blok rangkaian yang sangat penting guna mendukung proses bekerjanya televisi<br />

tersebut, rangkaian itu adalah tunner, pengelola <strong>audio</strong>, pengelola gambar, syncronisasi dan pengendali gambar<br />

vertikal dan pengendali gambar horizontal serta penghasil tegangan tinggi, dan catu daya.<br />

Page 5


<strong>Menjelaskan</strong> <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> <strong>video</strong><br />

Rangkaian tunner (terdiri dari: Osc lokal, RF AMP serta Mixer) yang berfungsi untuk mengelola sinyal yang<br />

diterima oleh antena dari pemancar televisi.<br />

Rangkaian pengelola suara (Sound IF AMP, Sound Det, Audio AMP atau Power Amplifier dan Speaker) yang<br />

berfungsi untuk memisahkan sinyal informasi suara dari sinyal pembawa frekuensi menengah suara sehingga<br />

mengjadi sinyal <strong>audio</strong> dan dapat didengar oleh manusia.<br />

Pengelola gambar (Video IF, Matrix Colour, Video Amplifier) yang berfungsi untuk mengelola sinyal gambar<br />

sehingga dapat mengaktifkan tabung gambar dan dapat menampilkan gambar pada layar CRT.<br />

Rangkaian Syncronisasi untuk membuat sinyal sinyal yang berguna pada proses scanning dari pemancar dan<br />

dikirimkan ke bagian Vertikal dan Horizontal.<br />

Bagian Vertikal berfungsi untuk mengendalikan/menarik gambar ke arah vertikal (atas dan bawah) oleh<br />

gulungan Yoke Vertikal layar CRT.<br />

Bagian Horizontal berfungsi untuk mengendalikan/menarik gambar ke arah Horizontal (kanan dan kiri) oleh<br />

gulungan Yoke layar CRT.<br />

Catu daya untuk memberikan daya listrik yang diperlukan oleh seluruh rangkaian televisi.<br />

Metode Pembelajaran :<br />

Ceramah<br />

Diskusi<br />

Eksperimen<br />

Kegiatan Pembelajaran :<br />

Kegiatan Awal<br />

Memusatkanperhatian, berdoa, presensi<br />

Keterkaitandenganmateri yang lalu<br />

Apersepsi dan reinforcemen<br />

(10 menit)<br />

Page 6


<strong>Menjelaskan</strong> <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> <strong>video</strong><br />

Kegiatan Inti<br />

(60menit)<br />

1) <strong>Menjelaskan</strong><br />

2) Diskusi<br />

3) Tanya jawab<br />

Kegiatan Akhir :<br />

Merangkum materi<br />

Memberikan tugas<br />

Berdoa bersama<br />

(20 menit)<br />

Sumber Belajar :<br />

http://www.docstoc.com/docs/20815137/<br />

http://yasdinulhuda.wordpress.com/2008/05/05/mk-televisi-dan-display-blok-diagram-tv-p/<br />

Penilaian :<br />

TesTulis : ...................................<br />

Kinerja : ...................................<br />

Produk : ...................................<br />

Penugasan/Proyek : ...................................<br />

Portopolio : ...................................<br />

Kaprodi Elektronika<br />

Siti Sulistijowati<br />

NIP. 1970927 199003 2 007<br />

KulonProgo, 15 Juli 2010<br />

Guru Mata Diklat<br />

Page 7


<strong>Menjelaskan</strong> <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> <strong>video</strong><br />

Lilik Gunarta, ST<br />

NIP.19641014 198902 1 001<br />

Kepala Sekolah<br />

Drs. Syamsul Bachri Djumasa<br />

NIP. 19540216 197903 1 008<br />

Waka Kurikulum<br />

Drs. Marsudi<br />

NIP. 19630218 198903 1 008<br />

A. Soal evaluasi<br />

Jawablah soal essay berikut !<br />

Jelaskan pengertian RF amplifier ! (25)<br />

Gambar blok penerima radio dengan lengkap ! (25)<br />

Apa fungsi De-emphasis ? (10)<br />

Terdiri dari apa saja rangkaian tunner pada tv ? (20)<br />

Sebutkan fungsi bagian vertikal dan horisontal pada tv ! (20)<br />

Page 8


<strong>Menjelaskan</strong> <strong>sistem</strong> <strong>audio</strong> <strong>video</strong><br />

B. Jawaban evaluasi<br />

RF amplifier adalah jenis penguat elektronik digunakan untuk mengkonversi berdaya rendah frekuensi radio<br />

sinyal menjadi sinyal yang lebih besar kekuatan yang penting, biasanya untuk mengemudi sebuah antena<br />

pemancar .<br />

berfungsi untuk menekan frekuensi <strong>audio</strong> yang besarnya berlebihan (tinggi) yang dikirim oleh pemancar.<br />

(terdiri dari: Osc lokal, RF AMP serta Mixer) yang berfungsi untuk mengelola sinyal yang diterima oleh<br />

antena dari pemancar televisi.<br />

Bagian Vertikal berfungsi untuk mengendalikan/menarik gambar ke arah vertikal (atas dan bawah) oleh<br />

gulungan Yoke Vertikal layar CRT.<br />

Bagian Horizontal berfungsi untuk mengendalikan/menarik gambar ke arah Horizontal (kanan dan kiri) oleh<br />

gulungan Yoke layar CRT.<br />

Page 9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!