13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kualitas data keuangan pemerintah, mengakui bahwa data mengenai pengeluaran militer<br />

masih kurang dapat dipercaya dan tetap merupakan kelemahan. 389<br />

Kelemahan Metode dan Data Statistik Pemerintah<br />

Cara pemerintah Indonesia mengumpulkan dan melaporkan data statistika mengenai<br />

dana resmi militer sangat tidak bisa diandalkan. 390 Salah satu akibatnya adalah tidak<br />

adanya laporan yang konsisten mengenai data statistika ini. Sebagai contoh, anggaran<br />

militer untuk tahun 2003, menurut Menteri Keuangan, adalah sekitar Rp. 17,2 triliun<br />

(kurang lebih $2 milyar), tetapi pemerintah telah memberikan berbagai laporan yang<br />

menyebutkan bahwa pengeluaran militer sesungguhnya pada tahun itu adalah sebesar Rp.<br />

9,7 triliun ($1.2 milyar), Rp. 15 triliun ($1.8 milyar), Rp. 18,3 triliun ($2.2 milyar), dan Rp.<br />

27,4 triliun ($3.3 milyar). 391 Tidaklah jelas mengapa ada perbedaan ini, tetapi perbedaanperbedaan<br />

ini besar sekali jika dibandingkan dengan data pengeluaran militer yang<br />

disampaikan oleh negara-negara lain. 392<br />

Bahwa pejabat pemerintah sendiri tidak mempercayai angka-angka mereka sendiri<br />

tentang dana militer terlihat jelas sekali ketika <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> meminta angkaangka<br />

akhir mengenai anggaran dan pengeluaran militer untuk jangka waktu sepuluh<br />

tahun sebagai bahan masukan bagi laporan ini. Seorang pejabat keuangan Indonesia<br />

menolak permintaan tersebut dengan mengatakan bahwa walaupun informasi itu<br />

tersedia, menyebarkan informasi tersebut merupakan tindakan yang tidak bertanggung<br />

jawab. Pejabat tersebut mengatakan bahwa hanya data statistika dari beberapa tahun<br />

terakhirlah yang dapat dipercayai, yaitu setelah pemerintah mulai memperbaiki proses<br />

akuntasinya: “Data yang dikumpulkan sebelumnya banyak yang berupa sampah … Data<br />

389<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan empat pejabat Departemen Keuangan, Jakarta, April 2006.<br />

390<br />

Beberapa dari masalah yang terlihat mengenai data keuangan militer merupakan ciri-ciri dari data statistika<br />

keuangan pemerintah pada umumnya. Dana Moneter Intenasional (IMF) yang memeriksa sistem statistika<br />

Indonesia di tahun 2005, menemukan bahwa data keuangan pemerintah sangat tidak memenuhi standar<br />

internasional dalam beberapa bidang (yaitu keterbukaan, ruang lingkup, kualitas sumber data, konsistensi, dan<br />

tingkat penjumlahan). IMF, “Indonesia: Report on the Observance of Standards and Codes (ROSC)—Data<br />

Module (Indonesia: Laporan tentang Pemakaian Standar dan Kode—Modul Data),” 20 Juli 2005, khususnya<br />

hal. 7, 12.<br />

391<br />

Persatuan Bangsa-Bangsa, Objective information on military matters, including transparency of military<br />

expenditures (Informasi obyektif mengenai masalah militer, termasuk keterbukaan biaya militer), A/59/192 (New<br />

York: Persatuan Bangsa-Bangsa, 30 Juli 2004), hal. 60; data diberikan oleh Departemen Keuangan di tahun<br />

2004 dan 2006; ADB, Key Indicators 2005: Labor Markets in Asia: Promoting Full, Productive, and Decent<br />

Employment (Petunjuk-petunjuk Kunci 2005: Pasar Buruh di Asia: Mendorong Lapangan Kerja yang Penuh,<br />

Prduktif, dan Layak) (Manila: ADB, 2005), hal. 247, mengutip data yang diperoleh dari Bank Indonesia (bank<br />

sentral).<br />

392<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan peneliti SIPRI, Stockholm, 25 Januari 2006. Harus dicatat bahwa,<br />

sesuai dengan standar bentuk laporan PBB, data yang disampaikan kepada PBB tahun itu (sebesar Rp. 9,7<br />

triliun ($1,2 milyar)) meliputi pengeluaran oleh angkatan darat, laut, dan udara untuk personil, operasi, dan<br />

pembelian peralatan, tetapi tidak mengikutsertakan kategori-kategori lain dan tidak meliputi pengeluaran oleh<br />

markas besar militer dan departemen pertahanan.<br />

95<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!