13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

III. Hambatan bagi Reformasi<br />

Jika pemerintah Indonesia ingin mengakhiri usaha swadana militer, berbagai tantangan<br />

harus diatasi. Bersama dengan upaya-upaya untuk menanggulangi bisnis militer dan<br />

menghapus kegiatan-kegiatan ekonomi TNI lainnya, pemerintah perlu menemukan jalan<br />

untuk secara cukup membiayai angkatan bersenjatanya dengan dana dari anggaran.<br />

Untuk itu, kontrol terhadap keuangan militer perlu diperbaiki. Sebagai bagian dari usaha<br />

ini, sangatlah penting untuk mengulas sejara jelas beberapa pengertian yang salah<br />

mengenai kegiatan ekonomi pihak militer yang sering digunakan sebagai alasan untuk<br />

menjegal upaya reformasi. Bab ini mengulas pengertian-pengetian ini satu demi satu,<br />

dimulai dengan sebuah ulasan kritis mengenai sistem pengawasan keuangan militer<br />

sekarang ini. Setelah itu, bab ini akan mengulas tiga mite mengenai kegiatan bisnis<br />

militer. Akan terlihat bahwa meskipun tantangan-tantangan yang ada adalah tantangan<br />

yang cukup sulit, bukan berarti tantangan tersebut tidak mungkin diatasi. Reformasi cara<br />

pencarian dana militer yang efektif tentu akan merupakan proses yang kompleks, yang<br />

akan berlangsung bertahun-tahun, tetapi menunda mengambil tindakan apapun hanya<br />

akan memperburuk masalah ini.<br />

Keuangan Militer yang Tidak Ada Pertanggungjawabannya<br />

Undang-undang dasar Indonesia menetapkan bahwa pendapatan dan anggaran tahunan<br />

pemerintah harus ditetapkan oleh undang-undang dan diterapkan secara terbuka dan<br />

harus dapat dipertanggungjawabkan. 377 Tetapi, dalam praktek sehari-harinya, hal ini<br />

jarang sekali terpenuhi. 378 Bank Dunia, sebagai contoh, telah memberikan kritikan atas<br />

aturan pendanaan pemerintah Indonesia, dan menekankan bahwa masalah yang paling<br />

buruk terdapat dalam pendanaan pasukan keamanan negara:<br />

Anggaran belanja Indonesia secara sistematis selalu mengalami kekurangan<br />

dana, dengan anggaran operasi dan perawatan yang rendah, pengeluaran<br />

dana yang terlambat, dan pencatutan dana di berbagai tingkat<br />

pemerintahan yang dilakukan oleh departemen yang bertindak sebagai<br />

pengawas dana. Lembaga-lembaga pemerintah, tanpa penjelasan tertulis,<br />

mengerti bahwa mereka diharapkan untuk menemukan sumber dana lain<br />

untuk memenuhi kebutuhan mereka, sehingga tidak ada batas yang jelas<br />

antara pengeluaran pribadi dan pengeluaran negara, dan mendorong<br />

kegiatan untuk mencari untung. Praktek-praktek ini sangat<br />

377<br />

Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945, dan perubahannya, Pasal 23.<br />

378<br />

ADB, Country Governance Assessment Report, hal. 30-33.<br />

91<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!