13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

yang sama juga terjadi di Maluku; pihak militer langsung mempertinggi pajak jalan saat<br />

terjadi keributan di sana. 353<br />

Dalam beberapa kasus, aparat militer mengambil keuntungan dari bantuan-bantuan<br />

kemanusiaan darurat dengan cara mencuri atau mengambil keuntungan sampingan.<br />

Sebagai contoh, baik aparat militer maupun kepolisian telah meminta pembayaran dari<br />

orang-orang yang melarikan diri dari kericuhan di masyarakat untuk mengangkut mereka<br />

ke tempat yang aman. 354 Sebuah pertikaian bersenjata pernah meletus di Sampit,<br />

Kalimantan Tengah, antara aparat militer dan kepolisian yang sedang berebut jatahuang<br />

suap dari orang-orang Madura yang harus mengungsi tersebut. 355 Korupsi militer juga<br />

meningkat di Papua, dan masalah ini diperkirakan akan meningkat di tahun 2006. 356<br />

Sampai dengan baru-baru ini, korupsi militer sangat menyebar luas di Aceh, dan contohcontoh<br />

korupsi yang terjadi di antara pasukan-pasukan di lapangan diuraikan di bawah<br />

ini.<br />

Kasus 4: Korupsi Militer di Aceh<br />

Kehancuran yang disebabkan oleh tsunami pada tanggal 26 Desember 2004, dan<br />

pengurangan jumlah prajurit sesuai dengan perjanjian damai tahun 2005, telah<br />

mengurangi kehadiran militer di Aceh. Propinsi ini juga mendapat sorotan dunia yang<br />

lebih tajam jika dibandingkan pada saat sengketa bersenjata sedang berlangsung, dan para<br />

pemantau internasional dilarang untuk memasuki wilayah tersebut. Akibatnya, kegiatan<br />

ekonomi militer di Aceh telah jauh berkurang jika dibandingkan dengan tahun-tahun<br />

sebelumnya ketika aparat militer dan kelompok pemberontak semuanya menarik upeti<br />

dari warga masyarakat melalui cara-cara gelap. Pengalaman militer dalam mengeruk<br />

keuntungan di Aceh tetap mempunyai relevansi karena sisa-sisa dari kebiasaan lampau<br />

masih tetap ada. Selain itu, ada juga pelajaran yang dapat diambil tentang bahaya yang<br />

timbul dari kesempatan militer yang tidak diawasi di daerah-daerah sengketa.<br />

Pijakan Ekonomi Militer di Aceh<br />

Pihak militer telah mempunyai kepentingan ekonomi di Aceh sebelum terjadinya<br />

tsunami. Hingga tahun 2004, bisnis-bisnis yang berkaitan dengan militer diketahui<br />

bergerak di bidang transportasi, bangunan, dan jasa keamanan, serta penebangan kayu<br />

353<br />

Kontras, Ketika Moncong Senjata Ikut Berniaga, hal. 25, mengutip Kompas, 30 Maret 2001.<br />

354<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan seorang mantan analis bidang keamanan, Jakarta, 14 Desember<br />

2004.<br />

355<br />

Ibid.; ICG, “Indonesia: Communal Violence in Indonesia: Lessons from Kalimantan (Indonesia: Kekerasan<br />

Kelompok di Indonesia: Pelajaran dari Kalimantan),” ICG Laporan Asia, no. 19, 27 Juni 2001, hal.10.<br />

356<br />

Lihat, sebagai contoh, Tom Benedetti, “In Indonesia, the battleground has shifted (Di Indonesia, kancah<br />

pertarungan telah bergeser),” opinion-editorial, International Herald Tribune, 3 Januari 2006.<br />

85<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!