13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Seorang pengamat menggambarkan pembayaran bagi perlindungan ini sebagai hal yang<br />

biasa sehingga, dari dampaknya, “sama seperti pajak tidak resmi” yang dikenakan<br />

terhadap bisnis. 348 Di beberapa daerah, tuntutan militer terhadap uang suap dapat<br />

menambah sampai sebesar 10-15 persen terhadap biaya proyek pembangunan jalan dan<br />

gedung-gedung. 349<br />

Beberapa tindakan korupsi oleh prajurit-prajurit secara pribadi juga telah dikaitkan<br />

dengan penggunaan kekerasan. Dua orang prajurit, misalnya, terbukti telah membunuh<br />

istri dari mantan walikota Banda Aceh. Satu dari prajurit itu telah menerima uang suap<br />

sebesar Rp. 42 juta ($4.600) untuk membantu mengeluarkan kendaraan milik istri<br />

walikota tersebut, yang telah disita sebagai bagian dari kasus korupsi terhadap suaminya.<br />

Ketika prajurit ini menuntut uang tambahan, istri walikota tersebut melapor ke polisi<br />

militer, dan akhirnya dibunuh sebagai balas dendam. 350 Lebih lanjut di tahun 2005,<br />

seorang pengusaha mengatakan bahwa dia telah disandera dan disiksa oleh prajurit<br />

militer untuk memaksanya membayar hutang. 351<br />

Perilaku Mengancam di Area-area Krisis<br />

Korupsi militer mempunyai ciri yang sangat khas di daerah-daerah persengketaan.<br />

Prajurit militer telah mengambil keuntungan sampingan yang sangat besar melalui<br />

monopoli dan tuntutan biaya yang sangat tinggi bagi jasa angkutan atau bahan-bahan<br />

pokok yang peredarannya ada di bawah pengawasan militer. Sebuah penelitian mengenai<br />

kegiatan ekonomi militer selama keributan di Poso, Sulawesi Tengah, menemukan bahwa<br />

pihak militer memasang harga yang sangat tinggi untuk menyewakan truk-truk militer<br />

dan menyediakan bahan bakar melalui koperasi-koperasi mereka dan bahwa pihak militer<br />

juga telah mencatut pajak jalan ilegal yang sangat tinggi di sepanjang jalan-jalan. 352 Hal<br />

348<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan seorang diplomat Barat, Jakarta, 14 Desember 2004.<br />

349<br />

McCulloch, “Trifungsi,” hal. 111.<br />

350<br />

“Military business amidst GAM hunting (Bisnis Militer di sela Memburu GAM),” AcehKita.com, 2 Mei 2005.<br />

Lihat juga “Pangdam Aceh Akui Istri Mantan Walikota Dibunuh Oknum TNI,” TempoInteraktif.com, 9 Desember<br />

2004; “Istri Muda Eks Walikota Banda Aceh Tewas, Eks Danramil Ditahan,” 12 Desember 2004, [online]<br />

http://www.jkt1.detiknews.com.<br />

351<br />

Menurut korban, tujuh prajurit marinir yang telah disewa untuk menagih hutang, menculiknya dan<br />

menahannya selama beberapa hari; selama waktu itu dia dirampok, dipukuli, dan telapak tangannya dilubangi<br />

dengan bor. Abdul Khalik, “Soldiers linked to torture case (Tentara terkait kasus penyiksaan),” Jakarta Post, 16<br />

April 2005. Cerita pengusaha ini dibantah oleh tertuduh. Seorang juru bicara satu dari lima orang yang<br />

ditangkap dalam kasus ini mengatakan bahwa semuanya hanya cerita palsu dan bahwa sebuah video dari<br />

pertemuan itu akan membuktikan bahwa tidak pernah ada penculikan atau penyiksaan. Juru bicara tersebut<br />

juga membantah tuduhan bahwa si tertuduh telah menyewa tentara untuk membantu menagih hutang tersebut.<br />

Abdul Khalik, “Five detained in controversial abduction case (Lima orang ditahan dalam kasus penculikan yang<br />

kontroversial),” Jakarta Post, 10 Mei 2005.<br />

352<br />

Aditjondro, “Black Wood…”, hal. 146-147, 155-156, dan 159-62.<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C) 84

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!