13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

untuk keamanan. Perusahaan pertama kali menerbitkan informasi ini di tahun 2003 dan<br />

sejak saat itu telah menerbitkan laporan serupa setiap tahun. 213 Sampai dengan akhir<br />

tahun 2005, total pengeluaran perusahaan bagi jasa militer dan kepolisian telah melebihi<br />

$66 juta. 214 Banyak dari dukungan perusahaan adalah berupa barang dan jasa, berbentuk<br />

barak, angkutan, makanan, dan bentuk-bentuk lain, tetapi Freeport juga memberikan<br />

dukungan berupa uang. Menjelaskan pembayaran ini, Freeportmengatakan, “Atas<br />

permintaan pemerintah [Indonesia], kami memberikan dukungan keuangan untuk<br />

menjamin bahwa prajurit keamanan [pemerintah] (militer dan kepolisian) mendapatkan<br />

sumber dana yang layak dan dibutuhkan untuk menyediakan keamanan bagi operasi<br />

perusahaan.” 215 Tetapi Freeport tidak memberikan jawaban ketika ditanyakan kepada<br />

siapa uang tersebut dibayarkan dan apakah uang tersebut masuk ke kas negara. 216 Ketika<br />

perusahaan pertama kali menerbitkan pembayaran untuk keamanan perusahaan, di tahun<br />

2003, seorang juru bicara anak perusahaan Freeport di Indonesia menyatakan:<br />

Banyak orang yang terkejut ketika mereka mengetahui bahwa kita telah<br />

memberikan jutaan dolar AS kepada petugas keamanan untuk menjaga<br />

perusahaan, karena mereka menduga kita memberikan pembayaran<br />

berupa uang tunai. Tetapi ini tidak benar karena kita mengalokasi dana<br />

tersebut ke beberapa pos, dan hanya sedikit yang diberikan kepada<br />

prajurit dalam rupa uang tunai. 217<br />

Laporan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2005 oleh LSM Global Witness dan<br />

koran harian The New York Times, sebaliknya, menunjukkan bahwa Freeport memberikan<br />

213<br />

Freeport Form 10-K tahun 2002, diserahkan tanggal 27 Maret 2003. Freeport mengatakan bahwa mereka<br />

memberikan “dukungan tambahan” kepada aparat keamanan untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan yang<br />

meliputi infrastruktur, makanan dan biaya ruang makan, perumahan, bahan bakar, angkutan, reparasi<br />

kendaraan, uang untuk membayar pengeluaran-pengeluaran kecil dan ongkos administrasi, dan program<br />

bantuan masyarakat yang dilakukan oleh pihak militer dan kepolisian. Selain itu, Freeport mengatakan mereka<br />

juga mengeluarkan sejumlah uang untuk menyediakan infrastruktur bagi perumahan, kantor, dan fasilitasfasilitas<br />

terkait bagi aparat keamanan. Freeport memberikan angka pengeluaran total untuk tiap-tiap dari dua<br />

kategori biaya dan melakukan hal yang sama di tahun-tahun berikutnya.<br />

214<br />

Freeport Form 10-K tahun 2002; Freeport Form 10-K tahun 2003, diserahkan pada tanggal 10 Maret 2004;<br />

Freeport Form 10-K tahun 2004, diserahkan pada tanggal 16 Maret 2005; dan Freeport Form 10-K tahun 2005,<br />

diserahkan pada tanggal 15 Maret 2006.<br />

215<br />

Surat Freeport kepada <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong>.<br />

216<br />

<strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada Freeport mengenai topik-topik ini<br />

dalam suratnya tertanggal 27 Oktober 2005, tetapi Freeport tidak memberikan tanggapan terhadap topik-topik<br />

tersebut dalam surat tertanggal 28 November 2005 kepada <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong>.<br />

217<br />

Nama juru bicara ini disebutkan sebagai Siddharta Moersjid. “Freeport confirms allowances for military,<br />

police in Papua (Freeport mengakui telah memberikan sokongan kepada pihak militer, kepolisian, di Papua),”<br />

Jakarta Post, 16 Maret 2003. Juru bicara TNI saat itu, Sjafrie Sjamsoeddin (yang pada saat itu berpangkat<br />

Mayor Jendral), mengatakan bahwa sokongan berupa uang tunai ini berjumlah sebesar Rp. 350.000 ($38,50)<br />

per prajurit per bulan. Ibid. <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> mengetahui bahwa perwira dengan pangkat lebih tinggi<br />

mendapatkan sokongan uang tunai sebesar Rp. 500.000 ($55) per bulan.<br />

55<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!