13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Copper & Gold Inc., yang mempunyai operasi besar di Papua melalui anak perusahaannya,<br />

PT Freeport Indonesia. 201 TNI telah mendampingi Freeport selama berpuluh-puluh<br />

tahun, 202 tetapi kehadiran pasukan keamanan ini lama kelamaan terus meningkat: sampai<br />

dengan tahun 2005, lebih dari 2.400 prajurit keamanan pemerintah (militer dan kepolisian)<br />

sudah ditempatkan di wilayah operasi Freeport. 203<br />

Kontroversi yang Berkaitan dengan Keamanan<br />

Tata keamanan Freeport telah menyebabkan kontroversi karena berbagai alasan.<br />

Pertama, hubungan Freeport dengan pihak militer telah menimbulkan tuduhan-tuduhan<br />

bahwa perusahaan ikut terlibat dan turut bertanggungjawab atas pelanggaran-pelanggaran<br />

hak asasi manusia yang dilakukan oleh pasukan-pasukan ini. Di pertengahan tahun 1990-<br />

an, pasukan-pasukan di daerah tambang ini diduga telah menggunakan kendaraan,<br />

kantor, dan peti kemas milik perusahaan untuk mengangkut dan menahan orang-orang<br />

yang kemudian mereka siksa atau bunuh. 204 Freeport mengatakan perusahaan tidak<br />

mempunyai tanggung jawab apapun mengenai bagaimana peralatan mereka digunakan<br />

oleh militer. 205 Kebijakan Freeport mengenai hak asasi manusia, yang diterapkan<br />

bertahun-tahun setelah kejadian ini, secara eksplisit mengakui resiko bahwa prajurit<br />

militer atau kepolisian dapat menggunakan peralatan dan fasilitas perusahaan untuk<br />

melakukanpelanggaran. 206<br />

201<br />

Situs web Freeport-McMoRan menjelaskan bahwa “operasi [induk perusahaan] dilaksankan melalui anak<br />

perusahaannya,” termasuk PT Freeport Indonesia, yang dikuasai dengan sekitar 91 persen hak milik. Freeport-<br />

McMoRan, “About Us: Company Overview (Tentang Kita: Gambaran Luas),” [online]<br />

http://www.fcx.com/aboutus/co-overvw.htm. Di tahun 2005 Freeport-McMoRan setuju untuk<br />

mempertimbangkan penjualan sahamnya di anak perusahaan yang sepenuhnya dimilikinya, PT Indocopper<br />

Investama, yang memegang sebagian saham PT Freeport Indonesia. Sisa hak milik PT Freeport Indonesia<br />

(9.36 persen) dipegang oleh pemerintah Indonesia. Dalam perjanjian kerja sama yang dibuat di pertengahan<br />

tahun 1990-an, Rio Tinto mempunyai 40 persen andil di dalam produksi dari tambang Grasberg di atas jumlah<br />

tertentu. Lihat Freeport-McMoRan, “2005 Annual Report (Laporan Tahunan 2005),” [online]<br />

http://www.fcx.com/inrl/annlrpt/2005/2005%20fcx%20ar%20sec.htm.<br />

202<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Letjen. Sjafrie Sjamsoeddin.<br />

203<br />

Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc., “Form 10-K: Annual Report Pursuant to Section 13 or 15(d) of the<br />

Securities Exchange Act of 1934 for the Fiscal Year Ended December 31, 2005 (Formulir 10-K: Laporan<br />

Tahunan Sesuai dengan Pasal 13 atau 15(d) dari Undang-undang Perdagangan Saham tahun 1934 untuk<br />

Tahun Fiskal yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2005),” diserahkan tanggal 15 Maret 2006. Laporan<br />

tahunan, Formulir 10-K, ini disebut sebagai “Freeport Form 10-K” untuk tahun yang dimaksud.<br />

204<br />

Lihat, sebagai contoh, “Firm ‘morally involved’ in alleged Irian killings (Perusahaan 'secara moral terlibat'<br />

dalam pembunuhan di Irian,” Reuters, 1 September 1995; Eyal Press, “Church report links U.S. firm to abuses<br />

(Laporan gereja memperhubungkan perusahaan AS dengan pelecehan-pelecehan),” National Catholic<br />

Reporter, vol. 31, no. 41 (22 September 1995).<br />

205<br />

Stewart Yerton, “Freeport: Accusers Have No Evidence (Freeport: Si Penuduh Tak Mempunyai Bukti),” New<br />

Orleans Times-Picayune, 14 November 1995.<br />

206<br />

Peraturan ini memperingatkan para pekerja bahwa “skenario [hak asasi manusia] yang paling sulit adalah<br />

yang menyangkut harta benda yang dapat dianggap sebagai milik Freeport. Ini termasuk bangunan-bangunan,<br />

peti kemas, pesawat terbang, truk, bis, kendaraan angkutan ringan dan peralatan perusahaan lainnya” yang<br />

mungkin “diminta oleh” atau “di bawah perintah” aparat kepolisian atau militer. Freeport-McMoRan, “<strong>Human</strong><br />

<strong>Rights</strong> Policy dan Implementation (Kebijakan Hak Asasi Manusia dan Penerapannya),” [online]<br />

http://www.fcx.com/envir/hrpol.htm.<br />

53<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!