13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sebuah kedok untuk menebang habis wilayah hutan guna mendapatkan keuntungan<br />

secara cepat. Mereka curiga perkebunan kelapa sawit tersebut tidak akan pernah<br />

dibangun. Penipuan semacam ini cukup terkenal di Indonesia sehingga ada namanya<br />

sendiri, “tipuan perkebunan (plantation hoax).” 161 LSM-LSM memperkirakan hanya sekitar<br />

10 persen dari tiga juta hektar hutan di Kalimantan Timur yang direncanakan untuk<br />

dijadikan perkebunan kelapa sawit telah benar-benar dijadikan perkebunan. 162 Ahli-ahli<br />

yang telah meneliti sifat tanah di Nunukan sebagai bagian dari studi independen tentang<br />

lingkungan alam, menemukan bahwa tanah tersebut tidak cocok untuk kelapa sawit. 163<br />

Selain itu, dirubahnya hutan untuk memenuhi fungsi-fungsi lain, termasuk untuk<br />

perkebunan kelapa sawit, turut memperburuk kondisi hutan di Nunukan. Sebuah studi<br />

lain yang terkait menemukan bahwa sekitar seperempat dari hutan primer di wilayah<br />

sungai di Nunukan yang dulunya sangat subur telah hilang dalam jangka waktu tujuh<br />

tahun. 164<br />

Pejabat pemerintah Nunukan pada tahun 2001 menyatakan bahwa perusahan induk<br />

ABK, yaitu perusahaan Malaysia, BOT, akan menanamkan modal paling tidak sebesar<br />

$4,3 juta dolar untuk membangun sebuah perkebunan kelapa sawit dan pabrik<br />

pengolahan minyak sawit di wilayah tersebut, dan proyek tersebut diperkirakan akan<br />

dapat mempekerjakan sebanyak tiga-puluh lima ribu pekerja lokal. 165 Mengabaikan<br />

kekhawatiran masyarakat dan permintaan untuk runding, di pertengahan tahun 2001,<br />

bupati Nunukan saat itu memberi Inkopad dan ABK ijin untuk melanjutkan proyek<br />

tersebut. 166 Anggota-anggota masyarakat mengirimkan surat-surat protes tanpa ada<br />

161<br />

Krystof Obidzinski, “Illegal logging not just about smuggling timber [Penebangan liar bukan hanya tentang<br />

penyelundupan kayu],” opini-editorial, Jakarta Post, 7 Juni 2005. Penipuan semacam ini, termasuk pajak yang<br />

tidak dibayarkan atas kayu-kayu tebangan, dilaporkan telah membuat Kalimantan Timur menderita kerugian<br />

sebesar Rp. 3,5 triliun ($385 juta). Ibid, mengutip koran Kompas.<br />

162<br />

Walhi—Wahana Lingkukan Hidup Indonesia, “European Hunger for Palm Oil and Timber Triggers Expansion<br />

of Destructive Palm Oil Plantations on Kalimantan (Kebutuhan Tinggi Eropa terhadap Minyak Kelapa Sawit<br />

Menyebabkan Pertumbuhan Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan yang Sangat Merusak Alam),” berita pers,<br />

12 April 2006.<br />

163<br />

Wijaya dkk., “Livelihood Options and Farming Systems…,” hal. 11.<br />

164<br />

Penelitian ini mempergunakan gambar-gambar satelit untuk membandingkan lebatnya hutan di tahun 1996<br />

dengan di tahun 2003. Atiek Widayanti, Andree Ekadinata, dan Ronny Syam, “Land Use Changes in Nunukan:<br />

Estimating Landscape Level Carbon-Stocks through Land Cover Types and Vegetation Density (Perubahan<br />

Guna Tanah di Nunukan: Memperkirakan Tingkat Stok-Karbon di Daratan melalui Tipe Penutup Tanah dan<br />

Densitas Tumbuhan),” dalam Carbon Stocks in Nunukan (Stok Karbon di Nunukan), terutama hal. 44-47.<br />

165<br />

“Malaysia’s Beta Omega to Invest in Oil-Palm Cultivation (Beta Omega dari Malaysia Akan Menanamkan<br />

Modal dalam Pengembangan Minhak Kelapa Sawit),” Asia Pulse; “Malaysia Ready to Invest US$4.3 billion in E<br />

Kalimantan (Malaysia Siap Menanamkan Modal Sebesar US$4.3 milyar di Kalimantan Timur),” Antara, 21<br />

Januari 2001. Dalam artikel kedua, bupati Nunukan salah menyebut nilai investasi ini, $4.3 milyar, dan bukan<br />

$4.3 juta).<br />

166<br />

Surat-surat dari bupati Nunukan kepada Inkopad: (1) No. 521.53/112/SOSEK – I/VI/2001; (2) No.<br />

522/200/SOSEK – I/VI/2001; (3) No. 503/108/SOSEK – I/VI/2001, semuanya tertanggal 18 Juni 2001, salinan<br />

ada di <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong>.<br />

45<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!