13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

IV. Rekomendasi<br />

Dibiarkannya bisnis-bisnis militer untuk tumbuh, dengan dampak buruk yang<br />

berjangkauan luas, telah menuntut bayaran mahal dari negara Indonesia. Pencarian dana<br />

pihak militer di luar anggaran tidak dapat dibiarkan untuk terus berlanjut. Titik awal<br />

untuk mewujudkan reformasi yang nyata dan tahan lama adalah pengakuan atas<br />

keseriusan masalah tersebut. Para pembuat keputusan harus mengakui berbagai macam<br />

ongkos usaha swadana militer. Sebagaimana diutarakan dalam laporan ini, usaha swadana<br />

menciptakan konflik-konflik kepentingan yang mengancam hak asasi manusia. Usaha<br />

swadana juga secara mendasar menantang wewenang pemerintah atas aparat militer dan<br />

dengan demikian, memperlemah tata kelola dan mendukung kekebalan hukum.<br />

Reformasi keuangan militer juga harus mengenali ruang lingkup keterlibatan ekonomi<br />

pihak militer yang sesungguhnya, dan harus mengandung rencana-rencana untuk<br />

menangani seluruh masalah kegiatan bisnis militer dan jaringan-jaringan luas yang telah<br />

tersebar dari kegiatan bisnis militer tersebut. Lebih jauh lagi, pemerintah perlu<br />

merumuskan sebuah strategi yang menyeluruh untuk menghentikan keterlibatan militer<br />

di dalam bisnis; ini berarti pemerintah perlu mendalami masalah-masalah manajemen<br />

anggaran dan keuangan. Tanggung jawab atas perubahan ini ada di tangan pemerintah,<br />

tapi pemerintah tidak akan dapat berhasil jika hanya berjalan sendiri. Penting juga untuk<br />

mengikutsertakan pihak militer, masyarakat luas, dan mitra-mitra internasional jika upaya<br />

untuk membawa keuangan militer di bawah kontrol sipil sepenuhnya dan sesuai dengan<br />

asas pertanggungjawaban dapat berhasil.<br />

Tuntut Pertanggungjawaban<br />

Ketiadaan kontrol sipil yang efektif di Indonesia telah lama memungkinkan aparat TNI<br />

menghindari pertanggungjawaban atas pelanggaran hak asasi manusia. Laporan ini telah<br />

menunjukkan bahwa pemerintah harus memperbaiki pertanggungjawaban keuangan<br />

pihak militer jika pemerintah ingin membatasi kekuasaan TNI dan memerangi kekebalan<br />

hukum pelanggar-pelanggar hak asasi manusia. Pemerintah Indonesia harus bertindak<br />

untuk memastikan bahwa pihak militer menjadi pusat dari upaya-upaya untuk<br />

memperbaiki praktek-praktek manajemen keuangan publik. Bidang-bidang yang<br />

memerlukan perhatian khusus meliputi rancangan dan penerapan anggaran, termasuk<br />

upaya audit dan fungsi pengawasan parlemen yang makin kuat.<br />

Pertanggungjawaban juga membutuhkan tindakan di luar bidang keuangan. Satu<br />

kelemahan terbesar dari upaya-upaya terdahulu untuk menangani bisnis militer adalah<br />

139<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!