13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sumber daya pemerintah yang tidak sedikit. 580 Akibatnya, TSTB tidak menyatakan<br />

keberatannya ketika yayasan Kostrad menjual Mandala Airlines karena KOSTRAD<br />

berkata tidak ada bukti bahwa maskapai penerbangan tersebut telah menggunakan aset<br />

negara. 581 Kesimpulan ini tidak hanya berdasarkan pada arti yang sangat sempit tentang<br />

sumber daya pemerintah yang digunakan oleh perusahaan militer dan pada pandangan<br />

yang mengelirukan bahwa bisnis-bisnis milik TNI (sebuah badan negara) dapat dianggap<br />

terlepas dari pemerintah; tetapi juga bertentangan dengan informasi yang tersedia di<br />

masyarakat umum, termasuk laporan yang memberitakan bahwa Mandala telah<br />

menerima keuntungan selama bertahun-tahun sebelumnya dari pengalihan bebas biaya<br />

atas enam pesawat yang dimiliki oleh sebuah anak perusahaan Pertamina, perusahaan<br />

minyak negara. 582 Sesuai dengan rencana besar TSTB, yayasan Kostrad diijinkan untuk<br />

secara pribadi menjual maskapai penerbangan tersebut dan mengantongi hasil penjualan<br />

tersebut dan bukan menyerahkan uang tersebut ke kas negara. 583<br />

Kesimpulan<br />

Pembuat kebijakan pemerintah bersama dengan TNI mengaskan bahwa mereka semua<br />

tetap bertekad mengakhiri kegiatan bisnis militer, 584 tetapi rencana-rencana yang telah<br />

mereka persiapkan tidak dibuat untuk mencapai tujuan tersebut. Dari awal, sudah jelas<br />

bahwa mereka tidak mempunyai tuuan untuk mengambil tindakan untuk mengakhiri<br />

kegiatan-kegiatan bisnis ilegal dan tidak resmi pihak militer, yang menurut mereka berada<br />

di luar jangkauan undang-undang TNI. 585 Setelah sekian lama, mereka juga telah<br />

mempersempit pandangan mereka untuk mengecualikan bisnis-bisnis yang ingin<br />

dipertahankan oleh pihak militer. Akibatnya, larangan undang-undang TNI terhadap<br />

bisnis militer sudah diabaikan bahkan sebelum peraturan-peraturan penerapan undangundang<br />

tersebut dikeluarkan.<br />

580<br />

Definisi yang digunakan oleh TSTB untuk aset negara hanya menyebutkan aset fisik, seperti tanah dan<br />

peralatan, yang telah dicatat oleh Departemen Keuangan telah mempunyai tujuan tertentu. <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong><br />

<strong>Watch</strong> merasa bahwa tindakan ini tidak mengacuhkan sumber daya keuangan, personil, dan sumber-sumber<br />

daya pemerintah lainnya yang dipergunakan oleh perusahaan ini. Menurut ketua TSTB, pemerintah tidak<br />

mempunyai dasar hukum apapun untuk menghitung “aset tak berwujud” dan hanya mempunyai hak untuk<br />

melaksanakan audit jika setelah beberapa waktu, TSTB mencurigai bahwa beberapa perusahaan telah secara<br />

tidak layak gagal memberitahukan pemerintah bahwa mereka pernah menggunakan aset (fisik) negara.<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Said Didu.<br />

581<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan wakil-wakil TNI, 13 April 2006; wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong><br />

dengan Said Didu.<br />

582<br />

Tranfer ini tampaknya telah menyebabkan kerugian kepada negara sebesar Rp. 40,2 milyar ($14,5 juta) di<br />

tahun 1997. Widoyoko, “Questioning the Military Business Restructuring,” hal. 122.<br />

583<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan wakil-wakil TNI; wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Said<br />

Didu.<br />

584<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan wakil-wakil TNI dan anggota-anggota TSTB, April 2006.<br />

585<br />

Mereka mengatakan bahwa karena kegiatan semacam itu adalah ilegal, tidaklah perlu bagi TSTB untuk<br />

memperhitungkan hal tersebut dalam menerapkan undang-undang TNI. Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong><br />

dengan anggota-anggota TSTB, April 2006.<br />

137<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!