13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

I. Dana Militer di Indonesia<br />

Swadana Militer dan Hak Asasi Manusia<br />

Di Indonesia, sudah menjadi kepercayaan umum bahwa usaha swadana militer dapat<br />

menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia. Ini disebabkan oleh adanya perbedaan<br />

hasrat dan kepentingan yang mendasar dan bertolak belakang antara fungsi keamanan<br />

dan usaha cari-untung pihak militer. Hak asasi manusia sering menjadi korban hasrathasrat<br />

yang berlawanan ini. Dinamika yang berbahaya ini mewarnai operasi militer di<br />

daerah-daerah persengketaan dan juga mempengaruhi kegiatan militer sehari-hari di<br />

bagian negara lainnya. Laporan hak asasi manusia di Indonesia penuh dengan contohcontoh<br />

kekerasan, intimidasi, pemerasan, perampasan tanah dan harta benda, dan<br />

pelecehan-pelecehan lainnya yang terkait dengan hasrat ekonomi militer.<br />

Pasukan militer Indonesia diketahui mempunyai kekuatan politis yang sangat besar,<br />

terutama semasa pemerintahan otoritarian Jendral Soeharto, dan sampai sekarang masih<br />

mempunyai pengaruh di masyarakat. Karena pasukan militer Indonesia disebar menurut<br />

susunan wilayah, sesuai dengan susunan administrasi pemerintahan sipil sampai ke<br />

tingkat lokal, sering ada interaksi antara angkatan bersenjata dengan masyarakat. Struktur<br />

ini membuka kesempatan lain bagi satuan militer dan tiap-tiap prajurit untuk<br />

mempergunakan posisi mereka dan memanfaatkan warga sipil. Dengan menggunakan<br />

wewenang mereka yang bersifat memaksa, pihak militer dapat mengembangkan atau<br />

melindungi hasrat-hasrat ekonomi mereka sendiri atau mitra kerja mereka.<br />

Keadaan ini semakin dipersulit karena aparat militer Indonesia sering dipanggil untuk<br />

membantu menjaga atau memulihkan ketertiban masyarakat. Keterlibatan militer di<br />

dalam masalah keamanan dalam negeri dapat menimbulkan hasrat dan kepentingan yang<br />

berlawanan, yang mempertandingkan fungsi-fungsi resmi militer dengan keinginan yang<br />

kuat untuk mencari keuntungan dan dana. Beberapa kegiatan swadana militer, seperti<br />

dengan membuka jaringan perlindungan bagi kriminal, secara langsung telah<br />

memperburuk keamanan dan mendorong terciptanya hukum rimba.<br />

Aparat kepolisian, yang akan menerima tanggung jawab lebih besar dalam hal keamanan<br />

dalam negeri, menghadapi masalah yang sama dalam hal hasrat dan kepentingan yang<br />

berlawanan. Seperti aparat militer, aparat kepolisian Indonesia juga terkenal suka korupsi<br />

dan sangat terlibat di berbagai kegiatan ekonomi. Kedua angkatan ini baru dipisahkan di<br />

tahun 1999 dan keduanya mempunyai praktek-praktek keuangan tidak baik yang serupa.<br />

Usaha swadana kepolisian juga perlu disimak, tetapi hal tersebut berada di luar ruang<br />

lingkup laporan ini.<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C) 10

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!