13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Ditetapkannya ketentuan ini merupakan satu titik tolak yang terwujud tanpa lebih dahulu<br />

direncanakan, tetapi undang-undang ini tidak memberikan jawaban atas pertanyaanpertanyaan<br />

yang timbul. Batas waktu yang ditentukan oleh undang-undang ini<br />

menunjukkan bahwa undang-undang ini menyadari perlunya diambil tindakan segera,<br />

tetapi undang-undang tersebut tidak mencantumkan konsekuensi yang bakal dijatuhkan<br />

jika pemerintah atau militer gagal mematuhi ketentuan tersebut. Selain itu, masalah ruang<br />

lingkup undang-undang ini juga tidak dicantumkan secara jelas; undang-undang ini tidak<br />

menyebutkan macam-macam bisnis militer yang tercakup. Ketidakjelasan ini<br />

memungkinkan beberapa macam bisnis yang didirikan secara resmi untuk dikecualikan<br />

dan bagi usaha penerapan untuk tidak menghiraukan kegiatan ekonomi militer yang tidak<br />

resmi dan tidak legal. Terakhir, undang-undang ini tidak memberikan tuntunan apapun<br />

bagaimana pemerintah harus melepaskan pihak militer dari hasrat bisnis mereka atau dari<br />

mana pemerintah akan dapat memperoleh dana untuk memenuhi kebutuhan militer<br />

sepenuhnya dari anggaran resmi pemerintah.<br />

Kurang Adanya Tujuan yang Serius<br />

Upaya-upaya sebelumnya untuk memberantas kegiatan bisnis militer selalu terhambat.<br />

Oleh karena itu, keberhasilan reformasi yang serius akah membutuhkan kepemimpinan<br />

yang tangguh dan ketekadan yang seimbang dengan parahnya masalah ini. Pada bulan<br />

April 2001, Panglima TNI saat itu, Jendral Sutarto, berjanji bahwa TNI akan menghapus<br />

semua bisnisnya dalam waktu dua tahun. 535 Janji ini, yang diulangi juga oleh Panglima<br />

TNI setelah Sutarto dan perwira-perwira tinggi TNI lainnya, tampknya menunjukkan<br />

sebuah perubahan penting dalam sikap yang akan dapat memperlancar penerapan segera<br />

upaya reformasi yang dibutuhkan. 536 Tetapi sampai sekarang, Presiden Yudhoyono dan<br />

Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono, hanya mengambil langkah-langkah yang sangat<br />

berhati-hati dan perlahan-lahan. Mereka berdua telah mengatakan bahwa anggaran<br />

belanja militer harus terlebih dahulu diperbesar sebelum pemerintah dapat diharapkan<br />

untuk memecahkan masalah swadana militer. Menteri Pertahanan mengatakan kepada<br />

<strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> di awal tahun 2005 bahwa membiayai TNI sepenuhnya dengan<br />

anggaran resmi pemerintah, menurut pendapatnya akan memakan waktu sepuluh sampai<br />

lima belas tahun. 537 Undang-undang TNI memberikan batas waktu yang jauh lebih<br />

singkat, tetapi pemerintahan Yudhoyono kelihatannya tidak terlalu terburu-buru untuk<br />

memenuhi persyaratan waktu tersebut.<br />

535<br />

“TNI to surrender businesses in two years (TNI akan menyerahkan bisnisnya dalam waktu dua tahun),” AFP,<br />

12 April 2005.<br />

536<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Brigjen. Bibit Santoso dan wakil-wakil TNI lainnya; Mayjen.<br />

Suganda, “TNI commits to reform…,” Jakarta Post.<br />

537<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Menteri Pertahanan Sudarsono.<br />

127<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!