13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ahwa tujuan perusahaan militer yang asli adalah untuk menyelewengkan dana: “Ini<br />

semua digunakan untuk mencari uang sewa. Bisnis-bisnis resmi tidak didirikan untuk<br />

mendapatkan keuntungan. Tujuannya adalah untuk mempermudah penipuan.” 527<br />

Seorang perwira tinggi militer menyapu bersih dana di bisnis militer, sedikit sekali atau<br />

tidak ada laba yang tertinggal untuk prajurit walapun bisnis tersebut dikatakan telah<br />

didirikan untuk kesejahteraan prajurit. Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono telah<br />

mengakui bahwa perwira-perwira tinggi militer adalah pihak yang benar-benar<br />

memperoleh keuntungan dari bisnis militer. 528 Sebagai contoh, mantan wakil panglima<br />

angkatan darat Kiki Syahnakri membenarkan bahwa penghasilannya ketika diangkat<br />

menjadi kepala perusahaan kayu uang dimiliki militer berjumlah beberapa kali lipat gaji<br />

militernya. 529 Seorang anggota DPR, Abdillah Toha, mengatakan: “Mereka yang<br />

memperoleh keuntungan adalah para jendral. Jadi itu adalah bohong saja bahwa bisnis<br />

militer itu diperlukan untuk kesejahteraan prajurit.” 530<br />

Daripada mempertahankan bisnis militer untuk tujuan ekonomi dan sosial yang<br />

meragukan, ada cara-cara lain untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit yang tidak<br />

begitu mudah digunakan untuk korupsi oleh para atasan prajurit tersebut dan tidak<br />

mengancam hak asasi manusia dan profesionalisme militer. Prajurit akan lebih<br />

memperoleh keuntungan secara langsung dari langkah-langkah yang meningkatkan<br />

kompensasi dan taraf hidup mereka. Gaji militer ini direncanakan akan naik di tahun<br />

2006 sebesar antara 15 dan 20 persen menurut rencana pemerintah untuk mempertinggi<br />

pendapatan prajurit, polisi, dan pegawai negeri. 531<br />

Kesimpulan<br />

Tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan prajurit berada di tangan pemerintah<br />

Indonesia. Tetapi, selama berpuluh-puluh tahun, pimpinan sipil sebaliknya telah<br />

memperbolehkan pihak militer untuk mencari dana sendiri dengan alasan dana tersebut<br />

akan digunakan untuk menutupi kekurangan anggaran. Akibat yang terjadi hanyalah<br />

menyebarluasnya dana militer di luar anggaran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.<br />

Sebuah perubahan mendalam dalam keuangan militer sangat diperlukan untuk<br />

527<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan seorang analis militer asing.<br />

528<br />

“Four Ministries to Straighten Up Military Businesses (Empat Departemen akan Membersihkan Bisnis<br />

Militer),” TempoInteractive.com, 23 Februari 2005.<br />

529<br />

Greenlees, “Indonesia wants…,” International Herald Tribune.<br />

530<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Abdillah Toha.<br />

531<br />

Sebagai bagian dari rencana ini adalah penambahan sebesar satu bulan gaji untuk setiap tahun. “Govt to<br />

raise civil servants [sic] salaries (Pemerintah akan menaikkan gaji pegawai negeri),” Antara, 1 Oktober 2005;<br />

Muninggar Sri Saraswati, “SBY confirms salary hike for officials (SBY membenarkan gaji pegawai akan<br />

dinaikkan),” Jakarta Post, 18 Agustus 2005.<br />

125<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!