13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pembelian peralatan untuk pihak militer oleh pemerintah daerah, tidak termasuk dalam<br />

pengeluaran militer pemerintah pusat. 487<br />

Sangat sulit untuk menentukan berapa besarnya semua pengeluaran ini, tetapi adalah<br />

salah untuk menggunakan alasan, seperti yang dikatakan oleh banyak pihak, bahwa pihak<br />

militer hanya menerima dana pemerintah yang terang-terangan ditujukan untuk<br />

pertahanan di dalam anggaran tahunan. Pernyataan tentang kekurangan anggaran yang<br />

cukup tinggi, biasanya juga gagal mempertimbangkan pemborosan yang merajalela yang<br />

bahkan telah diakui oleh pejabat tinggi pemerintah. Akhirnya, sangatlah penting untuk<br />

mempertimbangkan bahwa pemerintah telah meningkatkan anggaran militer dan<br />

pengeluarannya di tahun-tahun terakhir ini, seperti terlihat di Tabel 3, 4, dan 5. Batas<br />

tinggi dalam anggaran tahun 2006 untuk militer adalah sebesar Rp. 28,2 triliun ($3<br />

milyar), sebuah peningkatan sebesar 28 persen dari alokasi di anggaran akhir pada tahun<br />

2005. 488 Pemerintahan Yudhoyono juga menjelaskan bahwa pemerintah secara bertahap<br />

akan mempertinggi tingkat pengeluaran pemerintah di bidang pertahanan. 489<br />

Mite 2: Bisnis-bisnis Pihak Militer Indonesia Memberikan Bantuan Besar<br />

untuk Menutupi Kekurangan Dananya<br />

Alasan yang diberikan untuk kegiatan bisnis militer di Indonesia sebagian adalah<br />

didasarkan atas pandangan bahwa bisnis-bisnis tersebut sukses berkarya. Bagian ini<br />

mengulas apa yang kita ketahui mengenai operasi dan keuntungan kegiatan ekonomi<br />

militer, baik legal maupun ilegal. Bagian ini menemukan bahwa bisnis-bisnis militer,<br />

biarpun telah menerima perlakuan istimewa yang mempertinggi kemungkinan mereka<br />

487<br />

Di tahun 2003 angkatan laut Indonesia meminta pemerintah daerah untuk membeli kapal-kapal patroli.<br />

Propinsi Riau menyetujui rencana ini, dan propinsi-propinsi lainnya juga mempertimbangkan hal itu juga, tetapi<br />

rencana ini terhambat setelah ada kecaman-kecaman yang mengatakan bahwa hanya pemerintah pusat saja<br />

yang mempunyai wewenang untuk melakukan pembelian bagi pihak militer. Imparsial, “Catatan Imparsial,”<br />

Critical Analysis on Defense Policy [Analisa Kritis tentang Kebijakan Pertahanan], vol. 1, Maret 2004.<br />

488<br />

Dokumen anggaran tahun 2006 yang diberikan oleh Departemen Keuangan menunjukkan bahwa Rp. 10,9<br />

triliun ($1,2 milyar) telah dialokasikan kepada angkatan darat, Rp. 4,3 triliun ($473 juta) kepada angkatan laut,<br />

Rp. 3,3 triliun ($363 juta) kepada angkatan udara, Rp. 3,4 triliun ($374 juta) kepada Mabes TNI, dan Rp. 6,2<br />

triliun ($682 juta) kepada departemen pertahanan. Departemen Pertahanan mengumumkan rencana untuk<br />

meningkatkan anggaran angkatan laut dan udara, yang selama ini selalu jauh lebih rendah dari anggaran<br />

angkatan darat. Tony Hotland, “Air Force, Navy to get bigger chunk of funds (Angkatan Udara, Laut, akan<br />

mendapatkan porsi lebih besar dari dana),” Jakarta Post, 19 April 2006.<br />

489<br />

Presiden Yudhoyono telah mengatakan bahwa anggaran militer yang ideal harus berada di antara 3 dan 5<br />

persen dari PDB. Ridwan Max Sijabat, “Synergies needed to build modern defense industry (Sinergi dibutuhkan<br />

untuk membangun industri pertahanan modern),” Jakarta Post, 29 Januari 2005. Aparat militer Indonesia,<br />

dalam kertas kerja tahun 2003, mengatakan bahwa 3,65 persen dari PDB akan merupakan “sebuah anggaran<br />

yang wajar untuk kebutuhan pertahanan,” yang akan dicapai secara bertahap dalam jangka waktu sepuluh<br />

sampai lima belas tahun. Departemen Pertahanan Republik Indonesia, “Mempertahankan Tanah Air Memasuki<br />

Abad 21,” kertas putih, 2003, diterjemahkan oleh <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong>. Menteri pertahanan sebaliknya telah<br />

mengusulkan kenaikan tajam yang akan meningkatkan anggaran pertahanan di tahun 2009 menjadi lebih dari<br />

Rp. 141 triliun ($15 milyar). Sudarsono, “Defense Strategy dan National Security Policy,” hal. 25.<br />

117<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!