Harga Selangit - Human Rights Watch
Harga Selangit - Human Rights Watch
Harga Selangit - Human Rights Watch
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
separah yang sering dikatakan dan bukan merupakan masalah yang tidak dapat diatasi.<br />
Dalam bentuk yang paling sering didengar, pernyataan ini didasarkan atas tiga mite:<br />
pertama, bahwa dana dari sumber resmi pemerintah secara keseluruhan tidak cukup<br />
untuk memenuhi kebutuhan pokok militer; kedua, bahwa bisnis militer menghasilkan<br />
pendapatan yang cukup besar yang hampir sepenuhnya digunakan untuk menutupi<br />
kekurangan yang ada; dan, ketiga, bahwa penghasilan dari bisnis-bisnis ini khususnya<br />
digunakan untuk memenuhi kesejahteraan prajurit.<br />
Bagian ini mengupas mite-mite yang tersebut di atas. Mengenai mite pertama, meskipun<br />
benar bahwa pengeluaran resmi di bidang militer selama bertahun-tahun cukup rendah,<br />
sehingga menciptakan dorongan bagi kegiatan swadana pihak militer, pengeluaran<br />
tersebut lebih tinggi dari yang diperlihatkan oleh angka-angka di anggaran. Satu alasannya<br />
adalah bahwa pengeluaran-pengeluaran tersebut seringkali disembunyikan di dalam<br />
anggaran di bidang lain; jadi pada kenyataannya pengeluaran total pemerintah di bidang<br />
militer jauh lebih besar dari jumlah yang dianggarkan. Selain itu, alokasi anggaran resmi<br />
untuk militer saat ini sedang meningkat. Rencana apapun untuk mengatasi kekurangan<br />
dana anggaran militer harus juga mempertimbangkan pemborosan yang merajalela yang<br />
oleh Menteri Pertahanan telah diperkirakan sebesar 30 persen. Rencana tersebut juga<br />
harus mempertimbangkan ongkos yang tidak kecil dari kegiatan swadana militer terhadap<br />
perekonomian Indonesia.<br />
Pernyataan bahwa keuntungan dari kegiatan ekonomi militer telah memungkinkan<br />
tersedianya sandang-pangan prajurit juga merupakan satu mite. Kepercayaan ini cukup<br />
kuat, termasuk di kalangan militer, sehingga pejabat pemerintah mengatakan hal itu<br />
menimbulkan sebuah “halangan psikologis” untuk mereformasi keuangan militer. 477 Ada<br />
cukup banyak bukti yang menunjukkan bahwa bisnis-bisnis resmi yang dimiliki militer<br />
sering tidak dikelola secara benar; bisnis-bisnis inipun biasanya juga hanya mendapatkan<br />
keuntungan yang kecil atau tidak mendapatkan keuntungan sama sekali. Ada juga<br />
banyak bukti bahwa bisnis-bisnis tersebut hanya memberikan sumbangan kecil saja bagi<br />
pembiayaan kesejahteraan. Beberapa pejabat militer, meskipun membantah adanya<br />
korupsi yang membudaya dalam kegiatan bisnis-bisnis ini, juga mengakui bahwa bisnisbisnis<br />
tersebut hanya memberikan keuntungan kecil saja bagi prajurit. Bisnis-bisnis tidak<br />
resmi diperkirakan telah menghasilkan uang lebih banyak (tidak ada angka total yang<br />
tersedia) tetapi dana inipun juga biasanya dialokasikan untuk tujuan-tujuan yang tidak<br />
berhubungan dengan kesejahteraan. Sebagian besar uang yang dihasilkan dari berbagai<br />
macam kegiatan ekonomi militer masuk ke kantong-kantong pribadi dan hanya<br />
memberikan bantuan kecil atau sama sekali tidak memberikan bantuan untuk menutup<br />
kekurangan anggaran.<br />
477<br />
Surat Departemen Pertahanan kepada <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong>.<br />
HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C) 114