13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Tanggapan yang ada hanyalah laporan komandan Korem kepada atasannya yang<br />

menyatakan bahwa kegiatan koperasi bukanlah kegiatan bisnis, sehingga tidak termasuk<br />

dalam kegiatan yang terlarang.<br />

Tidak adanya kemauan untuk mengambil tindakan untuk memberantas kegiatan prajurit<br />

TNI sebagai makelar batu bara menunjukkan bahwa, walaupun ada kata-kata yang<br />

menumbuhkan harapan, kegiatan bisnis di tubuh militer secara resmi tetap saja<br />

diperbolehkan, dan kadang bahkan juga diterima, sebagaimana halnya selama bertahuntahun<br />

ini. 283 Tetapi penyelidikan terhadap kegiatan Puskopad di lokasi tambang Senakin<br />

dan daerah sekitarnya tampaknya membuahkan satu hasil: beberapa hari setelah<br />

menerima jawaban dari komandan Korem, Walhi dihubungi oleh seorang pegawai<br />

Arutmin yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah memutuskan untuk<br />

mengakhiri kerja-samanya dengan pihak militer. 284 Saat laporan ini ditulis, tidaklah pasti<br />

apakah situasi di lapangan di Senakin telah berubah. 285<br />

Keterlibatan Militer dalam Kegiatan Kriminal<br />

Bagian ini menguraikan beberapa masalah pokok dimana aparat militer telah terbukti<br />

terlibat dalam kegiatan kriminal. Apa yang disampaikan di sini bukanlah suatu gambaran<br />

lengkap, karena prajurit militer telah diduga terlibat langsung dalam berbagai macam<br />

kegiatan kriminal. Pola yang membudaya dalam hal kegiatan bisnis ilegal yang dilakukan<br />

oleh aparat militer, yang sering berpusat di sektor penebangan hutan dan pertambangan,<br />

menunjukkan bahwa masalah ini adalah sesuatu yang sangat menyebar-luas. Di pelosok<br />

negara, satuan dan komandan, dan tidak hanya prajurit berpangkat rendah, banyak<br />

terbukti terlibat. Dalam sejumlah kasus, dapat ditunjukkan bahwa kegiatan bisnis ilegal<br />

mereka diketahui oleh atasan mereka, tetapi jarang sekali pihak berwenang mengambil<br />

tindakan untuk menegakkan hukum terhadap prajurit militer ini. 286 Ciri-ciri ini<br />

membuktikan sifat struktural dari masalah bisnis ilegal militer.<br />

283<br />

Walhi dan sebuah LSM lain pertama-tama menyorotkan perhatian masyarakat umum terhadap keterlibatan<br />

militer di berbagai bisnis penambangan batu-bara di Kalimantan Selatan pada tahun 2001, tetapi pemerintah<br />

tidak mengambil tindakan apapun pada waktu itu. “Gali Info: Bisnis Militer di Perusahaan Tambang: Berkedok<br />

Kepentingan Rakyat!” Gali-Gali, vol. 3, no. 8 (Januari 2001), mengutip tuduhan Walhi dan ELSAM,<br />

diterjemahkan oleh <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong>. Walhi mengkutsertakan tuduhan tersebut dalam suratnya kepada<br />

Panglima TNI di bulan November 2005. Menjawab surat tersebut, komandan Korem mengatakan bahwa<br />

tuduhan tersebut tidak ada dasarnya. Telegram dari komandan Korem 101/Antasari, 15 Desember 2006.<br />

284<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Berry Forqan.<br />

285<br />

Pegawai ini tidak bersedia memberikan detil-detil atau dokumentasi untuk mendukung pernyataan Arutmin<br />

ini. Walhi tidak dapat segera berkunjung ke Senakin untuk melihat sendiri kebenaran pernyataan ini. Ibid.<br />

Pegawai Arutmin ini tidak menjawab permintaan-permintaan dari <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> untuk mendapatkan<br />

informasi lebih lanjut.<br />

286<br />

Untuk keterangan lebih lanjut, lihat kasus di bawah, dan simak kasus batu-bara di Kalimantan Selatan dan<br />

bab mengenai kegiatan bisnis militer dan undang-undang hukum, di atas.<br />

71<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!