Harga Selangit - Human Rights Watch
Harga Selangit - Human Rights Watch
Harga Selangit - Human Rights Watch
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
seorangpun mencoba menjual [di pasar bebas] tanpa membayar lebih<br />
dahulu. 263<br />
Pemerasan dan Pelecehan terhadap Penambang<br />
Penambang-penambang yang berbicara dengan <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> mengatakan<br />
bahwa sistem ini membuat mereka terperangkap dalam hubungan dengan koperasi TNI-<br />
AD yang bersifat pemerasan. Mereka berkata bahwa harga rendah yang diberikan oleh<br />
koperasi, ditambah dengan berbagai uang pembayaran lainnya, sangat mempersulit hidup<br />
mereka. Mereka juga mengeluhkan uang pembelian yang seringkali terlambat berbulanbulan,<br />
dan memaksa mereka hidup hanya dari hari ke hari saja. Beberapa penambang<br />
merasa telah dimanfaatkan, dan memutuskan tidak ada imbalan setimpal bagi mereka<br />
untuk menambang di wilayah konsesi Arutmin melalui Puskopad.<br />
Seorang mantan penambang menjelaskan mengapa dia keluar dari pekerjaan ini: “terlalu<br />
banyak prosedur. Kami juga harus mengeluarkan uang, banyak uang, jika kami mau<br />
menambang di sana.” 264<br />
Masalah yang lebih serius bagi para penambang ini adalah tangan besi Puskopad dalam<br />
membela kepentingan ekonomi mereka dengan menggunakan intimidasi dan kekerasan.<br />
Semua penambang yang berbicara dengan <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> telah mengalami<br />
berbagai macam penindasan di tangan Puskopad. Kasus-kasus ini terjadi jikalau<br />
penambang berbuat sesuatu di luar perjanjian ijin atau jika mereka mencoba menghindari<br />
pembayaran tambahan yang dituntut oleh koperasi guna memperbolehkan penambang<br />
untuk menjual batu bara di pasar bebas.<br />
Sebagai contoh, dua penambang mengatakan bahwa petugas patroli Puskopad memaksa<br />
penambang untuk membuang angkutan batu bara dari truk-truk mereka ketika para<br />
penambang tersebut tertangkap akan pergi tanpa lebih dahulu berhenti di kantor<br />
Puskopad dan memberikan uang yang telah disetujui. 265 Di bulan September 2003,<br />
seorang penambang lain sempat ditahan selama beberapa jam karena telah menambang<br />
tanpa sepengetahuan Puskopad. Dia berkata seorang petugas patroli Puskopad, dengan<br />
membawa senjata, menggiringnya ke kantor Puskopad. Komandan di kantor itu<br />
mengancam akan menyita peralatan tambang miliknya; komandan tersebut juga<br />
menegaskan, “Jika kamu berada di lokasi Arutmin, kamu harus melapor pada saya.” 266<br />
263<br />
Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Penambang No. 4.<br />
264<br />
Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Penambang No. 2.<br />
265<br />
Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Penambang No. 1 dan Penambang No. 3.<br />
266<br />
Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Penambang No. 2.<br />
67<br />
HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)