13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Koperasi militer ada di tiap-tiap angkata dan mengikuti struktur komando wilayah.<br />

Untuk angkatan darat, misalnya, Induk Koperasi Angkatan Darat atau Inkopad adalah<br />

untuk markas besar angkatan darat, Pusat Koperasi Angkatan Darat atau Puskopad<br />

adalah untuk komando daerah militer, dan Primer Koperasi Angkatan Darat atau<br />

Primkopad adalah untuk komando rayon militer. Koperasi di tingkat kecamatan dan desa<br />

juga ada. Koperasi militer untuk angkatan-angkatan yang lain adalah termasuk Inkopau<br />

dan Primkopau, untuk angkatan udara, dan Inkopal dan Primkopal untuk angkatan laut.<br />

Kasus berikut ini menguraikan investasi militer dalam kegiatan kehutanan dan agrobisnis<br />

di Kalimantan Timur. Dalam kasus ini, sebuah koperasi angkatan darat mempunyai andil<br />

minoritas di dalam satu perusahaan swasta dan mempunyai beberapa wakil dalam direksi<br />

perusahaan; ini mencerminkan hubungan bisnis yang bersifat resmi. Hubungan bisnis<br />

yang tidak resmi akan diulas di bagian lain dalam bab ini, yaitu di bagian di bawah ini<br />

mengenai hubungan militer dengan sektor swasta, yang menguraikan kasus keterlibatan<br />

koperasi militer dalam kegiatan penambangan batu bara.<br />

Kasus 1: Investasi Militer di Kalimantan Timur<br />

Perusahaan-perusahaan swasta yang dimiliki oleh militer seringkali tersembunyi, tetapi<br />

berkat bantuan rekan-rekan dari LSM di daerah setempat, <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> berhasil<br />

menelusuri andil militer dalam kegiatan kehutanan di suatu daerah di Kalimantan Timur,<br />

di dekat perbatasan Malaysia. Kasus yang menyangkut sederetan perusahaan militer yang<br />

menanamkan modal di kabupaten Nunukan ini memberikan kesempatan untuk melihat<br />

bagaimana pihak militer memperoleh kesempatan berbisnis. 139 Kasus ini juga<br />

memperlihatkan berbagai dampak negatif di bidang sosial dan lingkungan dari kegiatan<br />

ini. Selama bertahun-tahun, pejabat-pejabat pemerintah dan warga setempat telah<br />

melontarkan tuduhan bahwa perusahaan-perusahaan berbau militer ikut menjadi sumber<br />

masalah penebangan liar, pengrusakan lingkungan, dan ketegangan sosial.<br />

Minat dan Hasrat Militer dalam Operasi-operasi Kehutanan<br />

Pada tahun 1967, dengan alasan “demi keamanan nasional” seusai sengketa perbatasan,<br />

pemerintah Indonesia memberikan hak konsesi kepada perusahaan militer, PT Yamaker.<br />

Konsesi ini meliputi daerah seluas lebih dari satu juta hektar di sepanjang perbatasan<br />

Indonesia-Malaysia. 140 Keputusan ini mengakibatkan penduduk asli di daerah tersebut<br />

mereproduksi data yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris, data di atas diambil dari grafik yang diterbitkan<br />

dalam publikasi berbahasa Indonesia, hal. 41-42, 45-46, dan 49. <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> telah membulatkan<br />

angka-angka ini sampai ke milyar rupiah terdekat dan mencantumkan nilai dolar yang setara.<br />

139<br />

Kabupaten Nunukan didirikan pada akhir tahun 90-an, yaitu ketika dipisahkan dari kabupaten Bulungan.<br />

140<br />

PT Yamaker, meskipun di atas kertas adalah perusahaan swasta, adalah sebuah perusahaan yang dimiliki<br />

oleh yayasan militer, Yayasan Maju Kerta (Yamaker). Lihat, sebagai contoh, Milieudefensie – Friends of the<br />

41<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!