13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

mempunyai sebuah bisnis kayu jati di Sulawesi Tengah. 89 Biasanya, saham prajurit ini<br />

diatasnamakan istri atau anggota keluarga lainnya. 90<br />

Penting diingat bahwa sebagian besar bisnis pribadi pejabat militer yang sudah<br />

purnawirawan bersumber dari institusi militer mereka. 91 Banyak purnawirawan militer<br />

yang meluncurkan usaha bisnis mereka atau membetuk hubungan dengan wiraswasta<br />

sesaat mereka masih aktif bertugas. Sebagai contoh, mantan Panglima ABRI, Jendral<br />

Wiranto (purnawirawan) telah menyatakan bahwa ia akan membangun sebuah resort di<br />

Sukabumi, di pantai Jawa Barat, di atas tanah dan dengan ijin bangunan yang<br />

diperolehnya di tahun 1990-an. 92 Tetapi petani-petani setempat mengatakan bahwa<br />

mereka telah bercocok-tanam di tanah itu sejak akhir tahun 1960-an, dan undang-undang<br />

reformasi agraria menyatakan bahwa tanah tersebut adalah milik petani-petani tersebut. 93<br />

Wiranto memegang jabatan yang sangat tinggi sepanjang tahun 1990-an tetapi telah<br />

diberhentikan dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator bidang Politik dan<br />

Keamanan di awal tahun 2000 setelah ada tuduhan bahwa ia bertanggungjawab atas<br />

kejahatan di Timor Timur. 94<br />

Yayasan<br />

Banyak bisnis militer penting telah didirikan di bawah naungan yayasan, yang merupakan<br />

organisasi bebas pajak. Yayasan militer dulunya didirikan di awal tahun 1960-an untuk<br />

memberikan layanan social seperti perumahan dan pendidikan bagi prajurit-prajurit dan<br />

keluarga mereka. Tidak lama kemudian, yayasan-yayasan tersebut mulai mengembangkan<br />

diri dan turut serta dalam kegiatan-kegiatan bisnis sebagai suatu cara untuk memperoleh<br />

penghasilan, dengan alasan untuk membiayai kegiatan kesejahteraan mereka. Yayasan<br />

89<br />

Perwira ini dilaporakan bertugas di dalam Kodam Hasannudin (sekarang Kodam Wirabuana) pada saat ia<br />

mendirikan bisnis tersebut dan tetap bertugas di tahun 2004. Kontras, Ketika Moncong Senjata Ikut Berniaga,<br />

hal. 36.<br />

90<br />

Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan seorang analis militer asing, Jakarta, 31 Agustus 2004. Lihat juga<br />

Crouch, The Army dan Politics in Indonesia, hal. 285; ICG, “Indonesia: Next Steps in Military Reform,” hal. 14.<br />

91<br />

Lihat, sebagai contoh, “In the Shadow of The Stars (Di dalam Bayang-bayang Bintang),” Tempo, no. 23/VI, 7-<br />

13 Februari 2006, diterima melalui Joyo Indonesia News Service. Bersamaan dengan itu, beberapa<br />

purnawirawan militer menerima dana langsung dan kesempatan bisnis di perusahaan-perusahan yang terkait<br />

dengan angkatan militer dimana mereka bertugas.<br />

92<br />

Marianne Kearney, “Indicted Indonesian war criminal plans beachside resort ‘to help jobless' (Terdakwa<br />

penjahat perang dari Indonesia akan membangun resort di tepi pantai 'untuk membantu pengangguran'),”<br />

Telegraph (London), 20 Agustus 2004.<br />

93<br />

Ibid.<br />

94<br />

<strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong>, “Unfinished Business: Justice for East Timor (Masalah yang Belum Terselesaikan:<br />

Keadilan untuk Timor Timur),” A <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> Press Backgrounder, Agustus 2000. Pada bulan<br />

September 1999, di puncak tindakan kejahatan di Timor Timur, Wiranto adalah panglima angkatan bersenjata<br />

dan menteri pertahanan. Dia diangkat menjadi menteri koordinator bidang politik dan keamanan oleh Presiden<br />

Abdurrahman Wahid di akhir bulan Oktober 1999. Wahid memberhentikannya dari jabatan ini di bulan Februari<br />

2000.<br />

33<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!