13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sebelum undang-undang ini dikeluarkan, pengawasan-pengawasan hukum terhadap<br />

kegiatan ekonomi militer juga telah dikeluarkan, tetapi tidak pernah ditegakkan. Dari<br />

waktu ke waktu, sering ada tekanan-tekanan untuk menanggulangi kegiatan bisnis gelap<br />

yang merajalela, tetapi pemerintah hanya dengan segan mau mengambil tindakan, dan<br />

tanpa memperoleh hasil yang berarti. Kegiatan ekonomi aparat militer di Indonesia telah<br />

berkembang di dalam lingkungan yang bebas tanpa banyak beban; lingkungan ini<br />

diciptakan oleh pemimpin-pemimpin yang menyatakan bahwa keterlibatan militer di<br />

dalam bisnis adalah suatu hal yang diperbolehkan hukum dan diperlukan untuk<br />

mengatasi kekurangan anggaran.<br />

Banyak dari kegiatan bisnis militer di Indonesia telah dinyatakan tidak layak lama<br />

sebelum ditetapkannya undang-undang TNI tahun 2004. 30 Selama berpuluh-puluh tahun<br />

peraturan hukum yang digunakan untuk mengatur kegiatan bisnis militer adalah<br />

Peraturan Pemerintah No. 6/1974, yang ditetapkan di tahun 1974. 31 Menurut peraturan<br />

ini, aparat militer (dan kepolisian) yang aktif bertugas dilarang ikut serta dalam kegiatan<br />

bisnis swasta kecuali dalam situasi-situasi tertentu. Khususnya, perwira-perwira militer<br />

(yang berpangkat letnan dua keatas) tidak diperbolehkan memiliki saham di perusahaan<br />

swasta; ikut serta dalam pengelolaan perusahaan tersebut, termasuk sebagai penasehat;<br />

atau “melakukan kegiatan usaha dagang,” untuk mencari untung, baik secara resmi<br />

maupun sambilan. 32<br />

Melalui sebuah perkecualian penting, perwira-perwira diperbolehkan bekerja untuk<br />

perusahaan swasta yang didirikan oleh badan-badan sosial, baik sebagai pegawai biasa<br />

atau pejabat perusahaan (untuk menjadi pejabat perusahaan, mereka harus mendapatkan<br />

ijin dari atasan mereka dan tidak dapat menerima kompensasi). 33 Persyaratan ini agak<br />

lebih longgar bagi prajurit-prajurit berpangkat lebih rendah dan bagi istri anggota<br />

militer. 34 Perkecualian yang memperbolehkan prajurit untuk ikut dalam perusahaan<br />

30<br />

Beberapa pengamat mengatakan bahwa kegiatan ekstra-militer apapun, termasuk kegiatan komersial,<br />

merupakan pelanggaran sumpah militer dan oleh karenanya secara otomatis terlarang. Lihat, sebagai contoh,<br />

Tiarma Siboro, “Generals told to set example (Para jendrals diminta untuk memberikan contoh),” Jakarta Post,<br />

13 Agustus 2003.<br />

31<br />

Peraturan Pemerintah No. 6/1974 tentang Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri Dalam Usaha Swasta.<br />

Peraturan ini juga mencakup pegawai negeri sipil, tetapi penjelasan di atas hanya berpusat pada ketetapan<br />

yang khusus berhubungan dengan aparat militer (dan kepolisian).<br />

32<br />

Ibid., Pasal 2.<br />

33<br />

Ibid., Pasal 3(1). Pengecualian ini mengatakan bahwa mereka boleh memegang berbagai jabatan di dalam<br />

"Perusahaan milik Negara atau Perusahaan Swasta milik Instansi resmi yang mempunyai tujuan serta fungsi<br />

sosial …atas dasar penugasan dari Penjabat Yang Berwenang dan diangkat berdasarkan peraturan yang<br />

berlaku.” Ibid. Perwira atasan, peraturan ini menyebutkan, harus menolak atau mencabut permintaan ijin untuk<br />

menerima jabatan di dalam badan usaha yang mempunyai tujuan sosial jika pekerjaan tersebut akan<br />

mengganggu dengan tugas prajurit atau menodai nama baik pihak militer. Ibid., Pasal 5.<br />

34<br />

Peraturan ini memperbolehkan prajurit-prajurit berpangkat rendah—yaitu pangkat Letnan Satu ke bawah—<br />

untuk ambil bagian dalam perusahaan (baik perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan atau sosial),<br />

19<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!