13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

untuk tujuan kesejahteraan prajurit. 569 Panglima TNI baru yang diangkat di awal tahun<br />

2006 untuk menggantikan Jendral Sutarto yang telah purnawirawan, Marsekal Djoko<br />

Suyanto, juga mendukung pendapat ini. Marsekal Suyanto mengakui bahwa keterlibatan<br />

dalam bisnis sangat bertentangan dengan profesionalisme militer, 570 tetapi meskipun<br />

demikian, Suyanto berpendapat bahwa:<br />

Kita harus dengan hati-hati memisahkan bisnis pribadi dengan bisnis<br />

institusi.…Saya percaya bahwa tim [antar-departemen, TSTB] ini akan<br />

dengan bijaksana membenahi dan memilih bisnis-bisnis militer ini.<br />

Artinya, bisnis-bisnis yang bertujuan melayani kepentingan prajurit TNI<br />

dan keluarga mereka harus dipertahankan.” 571<br />

Sesuai dengan kehendak Panglima TNI ini, pembuat kebijakan pemerintah membuat<br />

suatu cetak biru bagi pengambilalihan bisnis militer yang akan mengijinkan pihak militer<br />

untuk mempertahankan sejumlah besar investasi mereka melalui badan-badan usaha<br />

yang dikatakan adalah badan mandiri. 572 Dalam rencana ini, pemerintah akan membentuk<br />

sebuah badan baru (BTPB, seperti dijelaskan di atas) yang akan mengevaluasi dan<br />

“membenahi” bisnis-bisnis militer tertentu dan mempersiapkan bisnis-bisnis tersebut<br />

untuk dialihkan menjadi badan usaha milik negara, dijual, atau dibubarkan, menurut<br />

masa depan bisnis tiap-tiap perusahaan tersebut. 573 Tetapi rencana ini tidak akan meliputi<br />

yayasan militer, koperasi militer dan bisnis-bisnis pribadi yang menurut pemikiran BTPB<br />

tidak menggunakan aset negara. 574<br />

569<br />

Supriyanto, “Chief: Reorganization of TNI Businesses…,” Koran Tempo; Tony Hotland, “TNI wants to retain<br />

rich foundations (TNI ingin mempertahankan yayasan-yayasan yang kaya),” Jakarta Post, 10 September 2005.<br />

570<br />

“Indonesia’s future military chief vows respect for human rights (Calon panglima militer Indonesia bersumpah<br />

akan menghormati hak asasi manusia),” AFP, 1 Februari 2006, mengutip Antara. Tetapi, Suyanto membela<br />

struktur wilayah TNI, dan oleh karenanya, memperlemah reputasinya sebagai pendukung reformasi. Ibid.<br />

571<br />

Soeryo Winoto, “Military must have a presence in the region (Aparat militer harus hadir di wilayah),”<br />

wawancara dengan Marsekal Djoko Suyanto, Jakarta Post, 3 Februari 2006.<br />

572<br />

Lihat, sebagai contoh, Tiarma Siboro, "Military may retain many businesses," Jakarta Post, 20 Oktober 2005.<br />

573<br />

Bisnis militer yang lebih besar dan lebih menguntungkan akan diubah menjadi badan-badan usaha milik<br />

negara; beberapa dari bisnis militer yang kurang menguntungkan akan digabung bersama untuk membuat<br />

mereka menjadi lebih menguntungkan (selain juga mengubah mereka menjadi badan usaha milik negara);<br />

saham bisnis militer yang menunjukkan masa depan suram akan dijual, dan penghasilan ini akan masuk ke kas<br />

negara; dan bisnis militer yang mempunyai masalah hukum, keuangan, atau operasional akan dibubarkan.<br />

Ringkasan Departemen Pertahanan untuk <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong>; wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan<br />

Said Didu.<br />

574<br />

Ringkasan Departemen Pertahanan untuk <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong>; wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan<br />

Said Didu. Tetap tidak jelas bagaimana pemerintah akan memperlakukan bisnis-bisnis dimana kepemilikan<br />

saham perusahaan tidaklah jelas di antara yayasan militer dan orang-orang (yang kemungkinan besar adalah<br />

perwira-perwira militer) yang bekerja untuk yayasan, atau bisnis-bisnis yang dijalankan oleh prajurit-prajurit dan<br />

keluarga mereka secara pribadi. Surat Departemen Pertahanan kepada <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong>; wawancara<br />

<strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Letjen. Sjafrie Sjamsoeddin.<br />

135<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!