13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Walaupun anggaran Angkatan Bersenjata Indonesia adalah salah satu<br />

yang terendah di wilayah [Asia Tenggara] jika dilihat dari jumlah total<br />

dan persentasi dari anggaran nasional, perlu diingat bahwa masih banyak<br />

uang dalam kas militer untuk disalahgunakan dan dicuri. 473<br />

Pemerintah Indonesia telah menyatakan anti-korupsi sebagai suatu prioritas, tetapi<br />

upaya-upaya pemerintah hanya dapat diterapkan di sektor militer secara sangat terbatas.<br />

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia hanya melakukan satu penyelidikan<br />

saja terhadap korupsi militer, yaitu yang berhubungan dengan skandal pembelian senjata<br />

di tahun 2003, dan hanya menyampaikan satu kasus lain kepada kantor Kejaksaan<br />

Agung. Kemampuan KPK untuk menyelidiki kasus-kasus militer adalah sebuah isu<br />

“peka,” menurut seorang anggota komisi, karena dari mandatnya, peran KPK hanya<br />

terbatas dalam hal koordinasi bilamana ada personil militer yang terlibat. 474 Selain itu,<br />

persyaratan bahwa pejabat tinggi pemerintah harus menyerahkan surat pernyataan<br />

kekayaan hanya diterapkan secara terbatas untuk pihak militer. Hanya sedikit sekali<br />

pejabat Departemen Pertahanan dan TNI yang harus memenuhi persyaratan tersebut,<br />

lebih sedikit dari badan-badan pemerintah lainnya. 475 Selain itu, KPK juga tidak<br />

mengaudit laporan ini. KPK hanya menerima informasi saja. Menurut KPK, mereka<br />

kemudian mengecek kebenaran informasi yang disampaikan, tetapi KPK mengatakan<br />

mereka tidak mempunyai wewenang untuk mengadakan penyelidikan lanjutan jika<br />

mereka mencurigai ada pejabat yang menyembunyikan informasi. 476<br />

Tiga Mite mengenai Upaya Swadana Pihak Militer Indonesia<br />

Tantangan untuk membiayai aparat militer Indonesia yang mempunyai keterbatasan<br />

anggaran yang ketat telah membuahkan sebuah alasan inti bagi TNI untuk melakukan<br />

kegiatan mencari keuntungan sendiri. Sejak hari-hari pertama sejarah Indonesia, dana<br />

resmi selalu dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok militer. Walaupun<br />

pernyataan ini ada benarnya, seperti yang telah disebutkan di atas, masalah ini tidak<br />

473<br />

Muna, “Money dan Uniform: Corruption in the Indonesian Armed Forces,” hal. 22.<br />

474<br />

Hukum yang menciptakan KPK ini membatasi wewenang KPK atas kasus-kasus semacam ini karena si<br />

dituduh berada di bawah juridiksi sistem pengadilan militer atau, dalam beberapa kasus, gabungan pengadilan<br />

sipil-militer. Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Erry Riyana Hardjapamekas; undang-undang No.<br />

30/2002 tentang KPK, Pasal 42. TNI dan KPK menandatangani sebuah kesepakatan bersama (memorandum<br />

of understanding) untuk memperjelas masalah ini dan masalah-masalah lainnya. “Kerja Sama Pemberantasan<br />

Tindak Pidana Korupsi,” 10 Agustus 2005, diberikan oleh markas besar TNI, salinan ada di <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong><br />

<strong>Watch</strong>.<br />

475<br />

Seorang anggota KPK menjelaskan bahwa pejabat pemerintah yang memegang jabatan tertinggi di<br />

departemen tersebut akan diwajibkan untuk menyerahkan pernyataan semacam ini, tetapi untuk aparat militer,<br />

ini hanya berlaku untuk beberapa jabatan saja (kira-kira hanya lima di pihak TNI dan beberapa orang lainnya di<br />

Departemen Pertahanan). Jumlah ini dapat diperbesar tanpa ada batasan apapun, seperti yang telah dilakukan<br />

di bidang judikatif. Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan Erry Riyana Hardjapamekas.<br />

476<br />

Ibid.<br />

113<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!