Harga Selangit - Human Rights Watch
Harga Selangit - Human Rights Watch
Harga Selangit - Human Rights Watch
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
militer, tanpa ada penjelasan atau catatan pengeluaran apapun. 432 Seorang pejabat<br />
Departmen Keuangan mengatakan bahwa pihak militer, “tidak pernah membuat laporan<br />
yang tertib dan benar, dan mereka tidak pernah diaudit secara penuh.” 433 (Lihat di bawah<br />
untuk analisa lubang-lubang dalam rekening militer.)<br />
Keterbukaan Terbatas, Tanggung Jawab Kecil<br />
Pejabat-pejabat sipil di Indonesia telah mengambil langkah-langkah maju untuk<br />
meningkatkan pengawasan dan pelaporan mereka atas praktek-praktek keuangan militer,<br />
tetapi masih tetap ada tantangan yang serius. Perubahan-perubahan masih terjadi dengan<br />
sangat lamban. Beberapa langkah yang sangat dibutuhkan telah tertunda dan beberapa<br />
bidang lain masih belum mendapatkan perhatian yang cukup. Keterbukaan atas<br />
keuangan militer telah meningkat jika dibandingkan dengan situasi suram di masa lalu,<br />
tetapi budaya rahasia sehubungan dengan masalah keuangan militer masih tetap tebal.<br />
Pertanggungjawaban juga sangat langka. Manajemen yang tidak benar, pemborosan, dan<br />
korupsi tetap endemik, dan kasus-kasus yang beredar luaspun tentang kerugian-kerugian<br />
besar yang diderita negara belum berhasil membuahkan hukuman bagi mereka yang<br />
bertanggungjawab. Masalah-masalah ini diuraikan di bawah ini.<br />
Tingkat Keterbukaan yang Rendah<br />
Pada tahun 2006, keterbukaan mengenai masalah keuangan militer semakin meningkat,<br />
tetapi tembok-tembok tinggi masih tetap ada. Dari segi positif, sampai dengan awal 2006,<br />
temuan-temuan dari penelitian resmi BPK tentang pengeluaran pemerintah telah<br />
diterbitkan di media massa, sesuai dengan reformasi tahun 2004. 434 Temuan yang<br />
diterbitkan termasuk hasil dari audit tahun 2005 terhadap pengeluaran resmi militer dan<br />
audit khusus tahun 2004 terhadap Departemen Pertahanan yang sebelumnya telah<br />
disembunyikan dari mata umum. 435 Informasi ini dapat diperoleh dari situs web<br />
pemerintah, yang juga telah mulai menerbitkan dokumen anggaran yang lebih mendetil<br />
yang dikumpulkan oleh Departemen Keuangan mulai tahun 2004. Manfaat informasi ini<br />
432<br />
Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan pejabat-pejabat Departemen Keuangan, 11 dan 19 April 2006.<br />
433<br />
Wawancara <strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan pejabat-pejabat Departemen Keuangan, 11 April 2006.<br />
434<br />
Menurut undang-undang tahun 2004 (Undang-undang No. 15/2004 tentang Badan Pemeriksa Keuangan)<br />
laporan audit BPK harus diterbitkan di depan umum. Laporan ini menjadi milik umum saat laporan tersebut<br />
diserahkan kepada anggota DPR, yang dapat tertunda karena badan-badan yang diaudit akan diberi<br />
kesempatan lebih dahulu untuk memberikan pendapat mereka mengenai temuan-temuan BPK. Wawancara<br />
<strong>Human</strong> <strong>Rights</strong> <strong>Watch</strong> dengan pejabat-pejabat BPK, Jakarta, 17 April 2006.<br />
435<br />
Laporan audit terhadap pengeluaran tahun 2005 (termasuk bab-bab mengenai Departemen Pertahanan dan<br />
TNI) tersedia di: [online] http://www.bpk.go.id/ikhtisar.php, sedangkan audit istimewa tahun 2004 terhadap<br />
departemen pertahanan tersedia di: [online] http://www.bpk.go.id/doc/parsial/lkpp2.html. Saat laporan ini ditulis,<br />
hasil-hasil audit terdahulu belum diterbitkan secara keseluruhan di masyarakat, tetapi beberapa informasi<br />
sudah dapat diperoleh. Sebagai contoh, ringkasan presentasi BPK tahun 2000 dan 2001 kepada parlemen<br />
tersedia di: [online] http://www.bpk.go.id/hapsem.php?sid=30.<br />
105<br />
HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)