13.01.2014 Views

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

Harga Selangit - Human Rights Watch

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

lisensi yang layak untuk memesan senjata dari AS 419 Si tertuduh berusaha membeli 245<br />

misil Sidewinder udara-ke-udara, 882 senapan mesin ringan, sekitar delapan ratus pistol,<br />

enam belas senapan, lima ribu ronde amunisi tembak rata, dan komponen-komponen<br />

untuk sistem radar. 420<br />

Menurut dakwaan terhadap mereka, perantara ini mulai mengadakan pembicaraan jualbeli<br />

dengan perusahaan AS di bulan Maret 2005, menyerahkan surat pesanan tertulis<br />

untuk bagian dari radar di bulan September 2005 (ketika embargo senjata AS masih<br />

berlangsung), dan memesan senjata-senjata lainnya di bulan Maret 2006. 421 Dalam<br />

pembelaan mereka, perantara ini mengatakan bahwa mereka bertindak atas nama<br />

angkatan udara Indonesia, yang telah mengirimkan dua orang perwira untuk menyertai<br />

mereka. 422 Angkatan udara Indonesia mengakui bahwa mereka telah memesan peralatan<br />

radar dari perusahaan pengedar senjata PT Ataru Indonesia, sebuah mitra kerja lama, dan<br />

mengirimkan kedua perwira tersebut untuk mengecek peralatan tersebut, tetapi mereka<br />

mengatakan perjanjian ini adalah perrjanjian legal dan membantah keterlibatan mereka<br />

dalam jual beli senjata lainnya. Proses peradilan terhadap perantara senjata ini<br />

direncanakan akan dimulai di AS pada bulan Mei 2006. 423<br />

Manajemen Keuangan yang Lemah<br />

Kelemahan yang cukup berat dalam keuangan militer adalah prosedur dan implementasi<br />

manajemen yang lemah. Menteri Pertahanan Sudarsono telah mengakui bahwa pihak<br />

militer harus memperbaiki sistem manajemen keuangannya dan harus lebih<br />

bertanggungjawab atas penggunaan dana-dana yang telah dianggarkan. 424 Beberapa<br />

bidang permasalahan telah ditemukan tetapi hanya sebagian saja yang telah ditanggapi.<br />

419<br />

Ibid., hal. 1-3; “Up in Armaments (Peningkatan Persenjataan),” Tempo, 25 April-1 Mei 2006. Tertuduh yang<br />

disebut di atas telah didakwa dengan dua buah tuduhan: persekongkolan untuk melanggar Arms Export Control<br />

Act (Undang-undang Pengawasan Ekspor Senjata) AS, yang mewajibkan adanya suatu lisensi untuk<br />

mengadakan perundingan pembelian persenjataan dan untuk mengekspor senjata; dan persekongkolan untuk<br />

melakukan pencucian uang, tuduhan yang bermula dari bank transfer sebesar $445.000 ke rekening-rekening<br />

di AS, yang dituduh telah dilakukan oleh tertuduh untuk membayar peralatan militer yang telah mereka pesan.<br />

Dakwaan Pengadilan Distrik AS, hal. 11-13.<br />

420<br />

Ibid., hal. 6-10<br />

421<br />

Ibid., hal. 4-10.<br />

422<br />

Morgan Mellish, “Arms bust puts Indonesia under the gun (Penggerebekan senjata menempatkan Indonesia<br />

di moncong senapan),” Australian Financial Review, 27 April 2006; “Up in Armaments,” Tempo.<br />

423<br />

Seorang warga Inggris yang dituduh telah mengatur pengangkutan senjata tersebut juga telah ditangkap.<br />

Lihat, sebagai contoh, “Up in Armaments,” Tempo.<br />

424<br />

Lihat, sebagai contoh, Deputi Menteri Pertahanan AS, Paul D. Wolfowitz dan Menteri Pertahanan Republik<br />

Indonesia, Juwono Sudarsono, “U.S. Embassy transcript of press conference (Transkrip jumpa pers Keduataan<br />

Besar AS),” Jakarta, 16 Januari 2005, [online] http://www.usembassyjakarta.org/press_rel/Wolfowitz-Jakarta-<br />

Jan05.html. Untuk keterangan lebih lama, lihat Muhammad Nafik, “RI-US military ties must focus on<br />

management: Juwono (Hubungan militer RI-AS harus berpusat pada manajemen: Juwono),” Jakarta Post, 24<br />

Mei 2002.<br />

103<br />

HUMAN RIGHTS WATCH VOL. 18, NO. 5(C)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!