Pedoman Laporan Keberlanjutan GRI G3 - Global Reporting Initiative
Pedoman Laporan Keberlanjutan GRI G3 - Global Reporting Initiative
Pedoman Laporan Keberlanjutan GRI G3 - Global Reporting Initiative
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
© 2000-2006 <strong>GRI</strong><br />
Version 3.0
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Daftar Isi<br />
Pengantar<br />
Pembangunan Berkelanjutan dan<br />
Pentingnya Transparansi<br />
Pengenalan<br />
Gambaran dari <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Kegunaan dari sebuah <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong> 3<br />
Orientasi Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> 3<br />
Orientasi Panduan <strong>GRI</strong> 4<br />
Menerapkan Panduan 5<br />
Bagian 1<br />
Menetapkan Isi laporan, Kualitas, dan<br />
Batasannya<br />
Sosial:<br />
Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan Layak. 30<br />
Hak Asasi Manusia 32<br />
Masyarakat 35<br />
Tanggung Jawab Produk 37<br />
Catatan-catatan Pelaporan Umum<br />
Pengumpulan Data 39<br />
Bentuk <strong>Laporan</strong> dan Frekuensi 39<br />
Assurance 40<br />
Daftar Istilah 41<br />
Pengakuan <strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong> 43<br />
Panduan Pelaporan untuk Menetapkan Isi 7<br />
Prinsip Pelaporan untuk Menetapkan Isi 8<br />
Prinsip Pelaporan untuk Menetapkan Kualitas 13<br />
Panduan Pelaporan untuk Menetapkan Batas 17<br />
Bagian 2<br />
Standar Pengungkapan<br />
Strategi dan Profil 20<br />
1. Strategi dan Analisis 20<br />
2. Profil Organisasi 21<br />
3. Parameter <strong>Laporan</strong> 21<br />
4. Tata Kelola, Komitmen, dan<br />
Keterlibatan 22<br />
5. Pendekatan Manajemen dan<br />
Kinerja Indikator 24<br />
Ekonomis 25<br />
Lingkungan 27<br />
Version 3.0 1
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Pengantar<br />
Pembangunan Berkelanjutan dan<br />
Pentingnya Transparansi<br />
Tujuan dari pembangunan berkelanjutan adalah “untuk<br />
memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi<br />
kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi<br />
kebutuhan mereka.” 1 Sebagai kekuatan penting di dalam<br />
masyarakat, organisasi dalam bentuk apa pun, memiliki<br />
sebuah peran penting dalam pencapaian tujuan ini.<br />
Sekalipun begitu, dalam era saat ini di mana pertumbuhan<br />
ekonomi tidak dapat diperkirakan, pencapaian tujuan<br />
itu tampaknya hanya sekadar sebuah aspirasi/harapan<br />
daripada sebuah kenyataan. Ketika terjadi globalisasi<br />
ekonomi, kesempatan baru untuk menciptakan<br />
kemakmuran dan kualitas kehidupan meningkat melalui<br />
perdagangan, berbagi pengetahuan, dan akses terhadap<br />
teknologi. Akan tetapi, kesempatan-kesempatan tersebut<br />
tidak selalu tersedia untuk setiap peningkatan populasi<br />
manusia, dan biasanya disertai dengan sejumlah risiko baru<br />
terkait dengan kestabilan kondisi lingkungan. Data statistik<br />
menunjukkan bahwa pertumbuhan positif dari peningkatan<br />
kehidupan dari banyak orang di seluruh dunia ternyata<br />
diimbangi dengan informasi yang mengkhawatirkan<br />
mengenai kondisi lingkungan serta beban kemiskinan dan<br />
kelaparan yang berlanjut dari jutaan orang lainnya (bahwa<br />
pertumbuhan positif dari peningkatan taraf kehidupan<br />
banyak orang di seluruh dunia ternyata diimbangi dengan<br />
informasi mengenai kondisi lingkungan yang semakin<br />
mengkhawatirkan serta meningkatnya kemiskinan dan<br />
kelaparan dari jutaan orang lainnya). Kondisi kontras ini<br />
menciptakan dilema yang paling menantang bagi abad ke-<br />
21.<br />
Penting dan besarnya desakan akan risiko dan ancaman<br />
terhadap keberlanjutan kita bersama di samping<br />
peningkatan pilihan dan kesempatan, akan membuat<br />
transparansi mengenai dampak ekonomi, lingkungan dan<br />
sosial menjadi komponen utama bagi efektifnya hubungan<br />
dengan pemangku kepentingan, kebijakan investasi dan<br />
hubungan pasar lainnya. Untuk dapat mendukung harapan<br />
ini dan juga dalam mengkomunikasikan secara jelas<br />
dan terbuka mengenai keberlanjutan, maka diperlukan<br />
sebuah kerangka konsep yang global, dengan bahasa<br />
yang konsisten dan dapat diukur. Adalah menjadi misi dari<br />
Inisiatif Pelaporan <strong>Global</strong>/<strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong> (<strong>GRI</strong>)<br />
untuk memenuhi kebutuhan itu dengan menyediakan<br />
sebuah kerangka yang kredibel dan dapat dipercaya<br />
dalam melaporkan keberlanjutan yang dapat digunakan<br />
oleh berbagai organisasi yang berbeda ukuran, sektor, dan<br />
lokasinya.<br />
Transparansi mengenai keberlanjutan dari aktivitas<br />
organisasi menjadi perhatian penting dari berbagai<br />
pemangku kepentingan, termasuk perusahaan, pekerja,<br />
lembaga swadaya masyarakat, investor, akuntan, dan<br />
lainnya. Hal inilah yang menyebabkan kenapa <strong>GRI</strong> sangat<br />
bergantung pada kerja sama dari sebuah jejaring besar para<br />
ahli yang berasal dari berbagai pemangku kepentingan<br />
dalam melakukan konsultasi untuk mencapai konsensus.<br />
Melalui konsultasi ini, dan juga pengalaman praktis selama<br />
ini (Konsultasi dan juga pengalaman praktis selama ini),<br />
telah dapat memperbaiki dan meningkatkan secara terusmenerus<br />
Kerangka Pelaporan yang ada sejak didirikannya<br />
<strong>GRI</strong> di tahun 1987 (<strong>GRI</strong> didirikan pada 1987). Pembelajaran<br />
dari pendekatan berbagai pemangku kepentingan ini<br />
telah menjadikan Kerangka Pelaporan memiliki kredibilitas<br />
yang tersebar dan digunakan oleh berbagai kelompok<br />
pemangku kepentingan.<br />
Salah satu tantangan utama dari pembangunan<br />
berkelanjutan adalah adanya tuntutan akan pilihan-pilihan<br />
dan cara berpikir yang baru dan inovatif. Perkembangan<br />
pengetahuan dan teknologi dituntut tidak hanya<br />
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,<br />
tetapi juga dapat membantu dalam memecahkan<br />
permasalahan terkait risiko dan ancaman terhadap<br />
keberlanjutan dari hubungan sosial kita, lingkungan, dan<br />
perekonomian. Karenanya, pengetahuan dan inovasi<br />
baru dalam teknologi, manajemen dan kebijakan publik,<br />
merupakan tantangan bagi segenap organisasi agar<br />
dapat membuat pilihan-pilihan baru dalam melaksanakan<br />
operasional mereka, produksi, jasa-jasa, dan aktivitasaktivitas<br />
lainnya, yang akan berdampak terhadap bumi,<br />
manusia, dan perekonomian.<br />
1 Commission on Environment and Development. Our<br />
Common Future. Oxford: Oxford University Press, 1987, p.43.<br />
2 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Gambaran dari <strong>Laporan</strong><br />
<strong>Keberlanjutan</strong><br />
Kegunaan dari sebuah<br />
<strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
<strong>Laporan</strong> keberlanjutan adalah praktek pengukuran,<br />
pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja<br />
organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan<br />
berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan<br />
baik internal maupun eksternal. ‘<strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong>’<br />
merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim<br />
dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan<br />
mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial<br />
(misalnya triple bottom line, laporan pertanggungjawaban<br />
perusahaan, dan lain sebagainya).<br />
Sebuah laporan keberlanjutan harus menyediakan<br />
gambaran yang berimbang dan masuk akal dari kinerja<br />
keberlanjutan sebuah organisasi –baik kontribusi yang<br />
positif maupun negatif.<br />
<strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong> yang disusun berdasarkan<br />
Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> mengungkapkan keluaran dan<br />
hasil yang terjadi dalam suatu periode laporan tertentu<br />
dalam konteks komitmen organisasi, strategi, dan<br />
pendekatan manajemennya. <strong>Laporan</strong> dapat digunakan<br />
untuk tujuan berikut, di antaranya:<br />
• Patok banding dan pengukuran kinerja keberlanjutan<br />
yang menghormati hukum, norma, kode, standar<br />
kinerja, dan inisiatif sukarela;<br />
Orientasi Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong><br />
Semua dokumen berdasarkan Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong><br />
dikembangkan melalui sebuah proses pencapaian konsensus<br />
lewat dialog di antara para pemangku kepentingan yang<br />
berasal dari perusahaan, komunitas investor, pekerja,<br />
masyarakat sipil, akuntan, akademisi, dan pihak lainnya.<br />
Semua dokumen berdasarkan Kerangka <strong>Laporan</strong> menjadi<br />
subjek pengujian dan upaya peningkatan secara terusmenerus.<br />
Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> ditujukan sebagai sebuah<br />
kerangka yang dapat diterima umum dalam melaporkan<br />
kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial dari organisasi.<br />
Kerangka ini didesain untuk digunakan oleh berbagai<br />
organisasi yang berbeda ukuran, sektor, dan lokasinya.<br />
Kerangka ini juga memperhatikan pertimbangan praktis<br />
yang dihadapi oleh berbagai macam organisasi –dari<br />
perusahaan kecil sampai kepada perusahaan yang memiliki<br />
operasi ekstensif dan tersebar di berbagai lokasi. Kerangka<br />
Pelaporan <strong>GRI</strong> mengandung kandungan isi umum dan sektor<br />
secara spesifik yang telah disetujui oleh berbagai pemangku<br />
kepentingan di seluruh dunia dan dapat diaplikasikan secara<br />
umum dalam melaporkan kinerja keberlanjutan dari sebuah<br />
organisasi.<br />
Panduan <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong> (Panduan) berisikan<br />
Prinsip-prinsip dalam mendefinisikan isi laporan dan<br />
menjamin kualitas dari informasi yang dilaporkan.<br />
Panduan juga meliputi Standar Pengungkapan yang terdiri<br />
atas Indikator Kinerja dan item pengungkapan lainnya<br />
sebagaimana halnya panduan akan topik teknis spesifik<br />
dalam pelaporan.<br />
• Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi<br />
dan dipengaruhi oleh harapannya mengenai<br />
pembangunan berkelanjutan; dan<br />
• Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi<br />
dan di antara berbagai organisasi dalam waktu<br />
tertentu.<br />
Gambar 1: Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong><br />
Version 3.0 3
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Orientasi Panduan <strong>GRI</strong><br />
Protokol Indikator ada pada setiap Indikator Kinerja yang<br />
dimuat dalam Panduan. Protokol ini menyediakan definisi,<br />
panduan dalam mengkompilasi informasi, dan informasi lain<br />
untuk membantu dalam menyiapkan laporan dan dalam<br />
menjamin konsistensi interpretasi terhadap Indikator Kinerja.<br />
Pengguna Panduan harus juga menggunakan Protokol<br />
Indikator.<br />
Suplemen dalam Setiap Sektor melengkapi Panduan<br />
dengan interpretasi dan arahan mengenai bagaimana<br />
menerapkan Panduan dalam suatu sektor tertentu, termasuk<br />
di dalamnya Indikator Kinerja sektor secara spesifik.<br />
Suplemen Sektor yang dapat digunakan harus digunakan<br />
sebagai tambahan Panduan daripada ditempatkan dalam<br />
Panduan.<br />
Protokol Teknis dibuat dalam rangka menyediakan<br />
panduan terhadap isu-isu dalam membuat laporan, seperti<br />
menetapkan batasan laporan. Protokol ini didesain untuk<br />
digunakan bersama dengan Panduan dan Suplemen<br />
Sektor yang mencakup isu-isu yang banyak dihadapi oleh<br />
organisasi dalam proses pembuatan laporan.<br />
Panduan Pembuatan <strong>Laporan</strong> Berkelanjutan terdiri atas<br />
Prinsip-prinsip Pelaporan, Panduan Pelaporan dan Standar<br />
Pengungkapan (termasuk di dalamnya Indikator Kinerja)<br />
Elemen-elemen ini dipertimbangkan memiliki bobot dan<br />
kepentingan yang sama.<br />
Bagian 1 – Panduan dan Prinsip Pelaporan<br />
Tiga elemen utama dalam proses pelaporan dideskripsikan<br />
dalam Bagian 1. Untuk membantu dalam menentukan<br />
apa yang harus dilaporkan, bagian ini mencakup Prinsip<br />
Pelaporan terkait materialitas, pelibatan pemangku<br />
kepentingan, konteks keberlanjutan dan kelengkapan<br />
laporan, beserta seperangkat Alat Penguji singkat untuk<br />
setiap Prinsip. Penerapan Prinsip-prinsip ini dengan<br />
Standar Pengungkapan menentukan topik dan Indikator<br />
yang akan dilaporkan. Hal ini diikuti dengan Prinsip<br />
keseimbangan, dapat diperbandingkan, akurasi, ketepatan<br />
waktu, keterandalan, dan kejelasan, beserta seperangkat<br />
Alat Penguji yang dapat digunakan untuk membantu<br />
dalam mencapai kualitas yang tepat dari informasi yang<br />
dilaporkan . Bagian ini diakhiri dengan panduan bagi<br />
organisasi mengenai bagaimana menetapkan jangkauan<br />
entitas yang diwakili oleh laporan (biasa disebut sebagai<br />
‘Batasan <strong>Laporan</strong>’).<br />
Gambar 2: Gambaran Panduan <strong>GRI</strong><br />
4 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Bagian 2 – Standar Pengungkapan<br />
Bagian 2 berisikan Standar Pengungkapan yang harus<br />
dimasukkan dalam laporan keberlanjutan. Panduan<br />
mengidentifikasikan informasi yang relevan dan material<br />
di kebanyakan organisasi serta kepentingan dari<br />
kebanyakan pemangku kepentingan dalam melaporkan<br />
tiga tipe Standar Pengungkapan:<br />
• Strategi dan Profil: Pengungkapan yang membentuk<br />
keseluruhan konteks untuk dapat memahami kinerja<br />
organisasi, seperti strategi yang dimiliki, profil, dan tata<br />
kelola.<br />
• Pendekatan Manajemen: Pengungkapan yang<br />
mencakup mengenai bagaimana sebuah organisasi<br />
menggunakan topik tertentu untuk memberikan<br />
konteks dalam memahami kinerja pada sebuah<br />
bidang spesifik tertentu.<br />
• Indikator Kinerja: Indikator yang memberikan<br />
perbandingan informasi terkait kinerja ekonomi,<br />
lingkungan, dan sosial dari organisasi.<br />
Menerapkan Panduan<br />
Bagaimana Memulainya<br />
Semua organisasi (privat, publik, atau nonprofit) baik<br />
pemula ataupun yang berpengalaman dalam membuat<br />
laporan didorong untuk membuat laporan yang berbeda<br />
dengan Panduan. <strong>Laporan</strong> dapat mengambil berbagai<br />
bentuk, termasuk web atau hasil print, berdiri sendiri atau<br />
dikombinasikan dengan laporan keuangan tahunan.<br />
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan<br />
isi laporan. Panduan mengenai hal ini terdapat dalam Bagian<br />
1.<br />
Untuk permulaan, sejumlah organisasi dapat memilih untuk<br />
memperkenalkan laporan yang berbeda dengan Kerangka<br />
Pelaporan <strong>GRI</strong> lengkap, sementara organisasi lain ingin<br />
memulainya pada saat pertama dengan topik yang paling<br />
praktis dan memungkinkan serta pada tahapan selanjutnya<br />
di waktu lain melaporkan topik lain. Semua organisasi yang<br />
melaporkan harus mendeskripsikan ruang lingkup laporan<br />
mereka serta didorong untuk menunjukkan rencana mereka<br />
dalam memperluas laporan di waktu lain.<br />
Tingkatan Penerapan <strong>GRI</strong><br />
Dalam melakukan finalisasi laporan, pembuat laporan harus<br />
menyatakan pada tingkatan mana Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong><br />
yang digunakan melalui Sistem “Tingkatan Penerapan <strong>GRI</strong>”.<br />
Sistem ini bertujuan untuk menyediakan:<br />
• Pembaca <strong>Laporan</strong> dengan kejelasan mengenai<br />
tingkatan Panduan <strong>GRI</strong> dan elemen lain dalam Kerangka<br />
Pelaporan yang digunakan dalam menyiapkan sebuah<br />
laporan.<br />
• Penyiap <strong>Laporan</strong> dengan visi atau arahan untuk<br />
peningkatan luasan Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> yang akan<br />
digunakan di waktu lain.<br />
Dengan menyatakan Tingkat Penerapan yang digunakan<br />
akan memberikan kejelasan mengenai elemen dari Kerangka<br />
Pelaporan <strong>GRI</strong> yang telah digunakan dalam menyiapkan<br />
laporan. Untuk memenuhi kebutuhan dari pemula, pelapor<br />
tingkat lanjutan dan di antara keduanya, terdapat tiga<br />
tingkatan dalam sistem pelaporan, yaitu C, B, dan A. Kriteria<br />
pelaporan dalam setiap tingkatan mencerminkan<br />
peningkatan penerapan atau cakupan dari Kerangka<br />
Pelaporan <strong>GRI</strong>. Sebuah organisasi dapat menyatakan nilai<br />
“plus” (+) pada setiap tingkatan (misalnya C=, B+, A+) jika<br />
telah menggunakan assurance eksternal. 2<br />
2 Untuk informasi lebih lanjut mengenai pilihan-pilihan<br />
assurance lihat dalam bagian assurance dalam Catatan<br />
Pelaporan Umum.<br />
Version 3.0 5
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Sebuah organisasi menyatakan tingkatan pelaporan yang<br />
digunakan berdasarkan penilaiannya sendiri terhadap isi<br />
laporan dibandingkan kriteria Tingkatan Penerapan <strong>GRI</strong>.<br />
Sebagai tambahan dari pernyataan diri tersebut, organisasi<br />
dapat memilih salah satu atau kedua pilihan berikut:<br />
• Memiliki konsultan yang dapat memberikan opini<br />
terhadap pernyataan yang dibuat.<br />
• Meminta <strong>GRI</strong> untuk mengecek pernyataan yang dibuat.<br />
Untuk informasi yang lebih lengkap tentang Tingkatan<br />
Penerapan dan kriteria lengkapnya, dapat dilihat dalam<br />
paket informasi Tingkatan Penerapan <strong>GRI</strong> yang tersedia<br />
dalam lampiran dokumen ini atau secara online pada link<br />
www.globalreporting.org.<br />
Permintaan Notifikasi Penggunaan<br />
Organisasi yang telah menggunakan Panduan dan atau<br />
elemen lain dalam Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> sebagai dasar<br />
pembuatan laporan diminta untuk memberitahukannya<br />
kepada <strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong>, Untuk memberitahukan<br />
hal tersebut kepada <strong>GRI</strong>, organisasi dapat memilih (melalui)<br />
salah satu atau semua pilihan berikut:<br />
• Memberitahukan kepada <strong>GRI</strong> dengan mengirimkan<br />
hardcopy dan atau softcopy laporan yang dibuat<br />
• Mendaftarkan laporan yang telah dibuat secara online<br />
• Meminta <strong>GRI</strong> mengecek pernyataan Tingkatan<br />
Penerapan laporan.<br />
Memaksimalkan Nilai <strong>Laporan</strong><br />
<strong>Laporan</strong> keberlanjutan merupakan sebuah proses dan<br />
perangkat yang hidup dan tidak dimulai atau diakhiri<br />
dengan sebuah publikasi cetak ataupun online. <strong>Laporan</strong><br />
harus menyesuaikan dengan proses pembuatan strategi<br />
organisasi, rencana pelaksanaan aksi, dan penilaian keluaran.<br />
<strong>Laporan</strong> yang dibuat dapat memungkinkan untuk menilai<br />
dengan baik kinerja organisasi dan dapat mendukung<br />
peningkatan kinerja secara terus-menerus di lain waktu.<br />
<strong>Laporan</strong> dapat juga berfungsi sebagai perangkat untuk<br />
melibatkan diri dengan pemangku kepentingan dan<br />
menjamin masukan yang berguna bagi proses organisasi.<br />
Bagian 1: Menetapkan Isi laporan, Kualitas,<br />
dan Batasannya<br />
Bagian ini menyediakan Prinsip-prinsip Pelaporan<br />
dan Panduan <strong>Laporan</strong> dalam menetapkan isi laporan,<br />
penjaminan kualitas dari informasi yang dilaporkan, dan<br />
menetapkan Batasan <strong>Laporan</strong>.<br />
Panduan <strong>Laporan</strong> memberikan penjelasan mengenai<br />
tindakan yang dapat diambil atau pilihan yang dapat<br />
dipertimbangkan organisasi dalam membuat kebijakan<br />
mengenai apa yang akan dilaporkan, dan secara umum<br />
dapat membantu dalam menafsirkan atau menentukan<br />
penggunaan Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong>. Panduan tersedia<br />
dalam rangka menetapkan isi laporan dan membentuk<br />
Batasan <strong>Laporan</strong>.<br />
Prinsip-prinsip <strong>Laporan</strong> menetapkan keluaran yang harus<br />
dicapai dari laporan serta arahan kebijakan dalam proses<br />
pembuatan laporan, seperti dalam memilih topik dan<br />
indikator untuk dilaporkan dan bagaimana melaporkannya.<br />
Setiap Prinsip mengandung definisi, penjelasan dan<br />
seperangkat Alat Penguji untuk digunakan oleh organisasi<br />
dalam menilai penggunaan Prinsip-prinsip tersebut.<br />
Pengujian ditujukan sebagai perangkat diagnosis dan<br />
bukan sebagai alat untuk menguji laporan. Pengujian juga<br />
dapat berfungsi sebagai referensi dalam menjelaskan<br />
kebijakan penerapan Prinsip dari laporan.<br />
Secara keseluruhan, Prinsip-prinsip ini ditujukan untuk<br />
mencapai transparansi –sebuah nilai dan tujuan<br />
yang menjadi dasar dari semua aspek dalam laporan<br />
keberlanjutan.Transparansi dapat didefinisikan sebagai<br />
pengungkapan informasi secara lengkap atas topik dan<br />
indikator yang dibutuhkan dalam menggambarkan<br />
dampak serta memungkinkan pemangku kepentingan<br />
untuk terlibat dalam pembuatan kebijakan, serta proses,<br />
prosedur, dan asumsi yang digunakan untuk menyiapkan<br />
pengungkapan tersebut. Prinsip-prinsip tersebut<br />
diorganisasikan ke dalam dua kelompok berikut:<br />
• Prinsip untuk menentukan topik dan indikator yang<br />
harus dilaporkan oleh organisasi; dan<br />
• Prinsip untuk menjamin kualitas dan penyampaian<br />
yang memadai dari informasi yang dilaporkan.<br />
Prinsip-prinsip tersebut telah dikelompokkan dengan cara<br />
ini untuk membantu dalam menjelaskan peran dan fungsi<br />
mereka, namun demikian tidak berarti membatasi secara<br />
kaku penggunaannya. Setiap prinsip dapat mendukung<br />
jangkauan kebijakan, dan dapat memberikan jaminan<br />
dalam mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan yang<br />
lebih dari sekadar menetapkan isi laporan atau dalam<br />
menjamin kualitas dari informasi yang dilaporkan.<br />
6 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
1.1 Menetapkan Isi <strong>Laporan</strong><br />
Dalam rangka menjamin penyampaian kinerja organisasi<br />
yang seimbang dan masuk akal, harus dibuat penetapan<br />
mengenai isi yang harus dicakup dalam laporan.<br />
Penetapan ini harus dibuat dengan mempertimbangkan<br />
tujuan dan pengalaman organisasi, serta harapan dan<br />
kepentingan yang masuk akal dari para pemangku<br />
kepentingan. Keduanya merupakan referensi penting<br />
dalam menentukan hal apa yang harus dimasukkan dalam<br />
laporan.<br />
Panduan Pelaporan untuk Menetapkan Isi<br />
Pendekatan berikut mempengaruhi penggunaan<br />
Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> ketika menyiapkan laporan<br />
keberlanjutan.<br />
• Identifikasi topik dan indikator terkait yang<br />
mungkin relevan untuk dilaporkan kembali dengan<br />
menggunakan Prinsip Materialitas, pelibatan<br />
pemangku kepentingan, konteks keberlanjutan, dan<br />
panduan dalam menetapkan Batasan <strong>Laporan</strong>.<br />
• Dalam mengidentifikasi topik, pertimbangkan<br />
relevansinya dengan semua aspek indikator yang<br />
ada dalam Panduan <strong>GRI</strong> dan Suplemen Sektor.<br />
Pertimbangkan pula topik lainnya jika ada yang<br />
relevan dengan laporan.<br />
• Dari seperangkat topik dan indikator relevan yang<br />
teridentifikasi, gunakan Alat Penguji yang ada dalam<br />
setiap Prinsip untuk menilai topik dan indikator mana<br />
yang material dan oleh karenanya harus dilaporkan . 3<br />
• Gunakan Prinsip untuk memilih prioritas dari topik<br />
yang terpilih, kemudian putuskan topik mana yang<br />
akan diberikan penekanan.<br />
• Metode khusus atau proses yang digunakan untuk<br />
menilai material haruslah:<br />
• Berbeda dan dapat diterapkan oleh<br />
setiap organisasi;<br />
• Selalu mempertimbangkan panduan dan<br />
pengujian yang ada dalam Prinsip-prinsip<br />
Pelaporan <strong>GRI</strong>; dan<br />
• Harus diungkapkan.<br />
Dalam menerapkan pendekatan ini:<br />
• Bedakan antara Indikator Inti dan Tambahan. Semua<br />
Indikator yang ada telah dikembangkan melalui proses<br />
yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan<br />
<strong>GRI</strong>. Indikator yang dijadikan sebagai Indikator Inti<br />
merupakan indikator yang dapat diterapkan secara<br />
umum dan diasumsikan akan menjadi material untuk<br />
banyak organisasi. Sebuah organisasi harus melaporkan<br />
kondisi ini kecuali apabila tidak dipertimbangkan sebagai<br />
material atas dasar Prinsip-prinsip Pelaporan. Indikator<br />
Tambahan dapat juga diterapkan sebagai material.<br />
• Indikator dalam versi akhir dari Suplemen Sektor dapat<br />
dipertimbangkan menjadi Indikator Inti dan dapat<br />
digunakan dengan menggunakan pendekatan yang<br />
sama dengan Indikator Inti di dalam Panduan.<br />
• Semua informasi lainnya (misalnya indikator khusus<br />
perusahaan) yang dimasukkan dalam laporan harus<br />
berdasarkan Prinsip Pelaporan dan standar teknis yang<br />
sama dengan Standar Pengungkapan <strong>GRI</strong>.<br />
• Konfirmasi kembali bahwa informasi yang harus<br />
dilaporkan dan Batasan <strong>Laporan</strong> sudah tepat dalam<br />
menerapkan Prinsip secara lengkap.<br />
Gambar 3: Prinsip dalam menetapkan Isi laporan<br />
3 pengungkapan Profil Organisasi <strong>GRI</strong> (1-4) berlaku untuk<br />
semua organisasi yang membuat laporan.<br />
Version 3.0 7
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Prinsip Pelaporan untuk Menetapkan Isi<br />
Setiap Prinsip Pelaporan mengandung definisi, penjelasan,<br />
dan seperangkat Alat Penguji untuk memandu<br />
dalam penggunaan Prinsip. Alat Penguji ditujukan<br />
sebagai perangkat diagnosis dan bukan sebagai item<br />
pengungkapan khusus yang berbeda dengan laporan.<br />
Prinsip-prinsip ini harus digunakan bersama dengan<br />
Panduan yang menetapkan isi.<br />
MATERIALITAS<br />
Definisi: Informasi dalam sebuah laporan harus mencakup<br />
topik dan indikator yang menggambarkan dampak<br />
signifikan dari ekonomi, lingkungan, dan sosial terhadap<br />
organisasi atau yang dapat mempengaruhi penilaian dan<br />
kebijakan dari pemangku kepentingan secara substantif.<br />
Penjelasan: Organisasi memiliki banyak topik yang<br />
dapat dilaporkan. Topik dan indikator yang relevan untuk<br />
dilaporkan adalah yang masuk akal dan dinilai penting dan<br />
dapat menggambarkan dampak ekonomi, lingkungan, dan<br />
sosial dari organisasi, atau dinilai dapat mempengaruhi<br />
kebijakan pemangku kepentingan dan karenanya layak<br />
untuk dimasukkan dalam laporan. Materialitas merupakan<br />
pintu masuk untuk menentukan pentingnya sebuah<br />
Indikator untuk dilaporkan. Melalui pintu masuk itu, tidak<br />
semua topik material akan dianggap sama penting dan<br />
penekanan dalam laporan harus menggambarkan prioritas<br />
relatif dari semua topik indikator dan material tersebut.<br />
keseluruhan strategi kompetisi dan misi organisasi,<br />
perhatian dari pemangku kepentingan, harapan sosial, dan<br />
pengaruh organisasi terhadap entitas hulunya (misalnya,<br />
rantai pasokan) serta hilirnya (misalnya konsumen).<br />
Penilaian terhadap materialitas harus mempertimbangkan<br />
harapan dasar dari standar internasional dan perjanjian<br />
yang harus dipatuhi organisasi.<br />
Faktor-faktor internal dan eksternal ini harus<br />
dipertimbangkan ketika memperhitungkan pentingnya<br />
informasi dalam menggambarkan dampak yang signifikan<br />
terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial serta pembuatan<br />
kebijakan para pemangku kepentingan 5 . Sejumlah<br />
metodologi yang sudah ada dapat digunakan untuk<br />
menilai signifikansi dari dampak ini. Secara umum, dampak<br />
signifikan’ merujuk kepada dampak yang menjadi subjek<br />
perhatian dari komunitas para ahli atau dampak yang telah<br />
diidentifikasi dengan menggunakan perangkat yang sudah<br />
ada, seperti metodologi penilaian dampak atau penilaian<br />
daur hidup (life cycle assessments). Dampak yang cukup<br />
penting dan membutuhkan peranan aktif manajemen atau<br />
keterlibatan organisasi harus dipertimbangkan sebagai<br />
dampak yang signifikan.<br />
<strong>Laporan</strong> harus memberikan penekanan informasi pada<br />
kinerja terkait topik yang paling material. Topik relevan<br />
lainnya dapat dimasukkan, tetapi memiliki prioritas yang<br />
lebih rendah. Proses dalam menentukan topik yang paling<br />
prioritas ini harus dijelaskan.<br />
Dalam melaporkan keuangan, materialitas biasa dianggap<br />
sebagai pintu masuk yang dapat mempengaruhi kebijakan<br />
ekonomi dari mereka yang menggunakan laporan keuangan<br />
organisasi, khususnya investor. Konsep dari pintu masuk<br />
(threshold) ini juga penting dalam laporan keberlanjutan,<br />
namun lebih memberikan perhatian pada dampak dan<br />
para pemangku kepentingan. Materialitas dalam laporan<br />
kebijakan tidak terbatas hanya pada topik keberlanjutan<br />
yang memiliki dampak signifikan terhadap keuangan<br />
organisasi. Menentukan materialitas untuk sebuah laporan<br />
keberlanjutan juga mempertimbangkan dampak ekonomi,<br />
lingkungan, dan sosial yang dapat mempengaruhi<br />
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang<br />
tanpa mempengaruhi kebutuhan dari generasi yang akan<br />
datang 4 . Isu material ini akan memiliki dampak keuangan<br />
signifikan terhadap oragnisasi baik dalam jangka pendek<br />
maupun panjang. Karenanya materialitas juga menjadi<br />
relevan bagi pemangku kepentingan yang memberikan<br />
perhatian pada kondisi keuangan dari organisasi.<br />
Sebuah kombinasi dari faktor-faktor internal dan eksternal<br />
harus digunakan untuk menentukan apakah informasi<br />
tersebut memiliki material, termasuk di dalamnya<br />
4 World Commission on Environment and Development.<br />
Our Common Future. Oxford: Oxford University Press,<br />
1987, p. 43.<br />
Gambar 4: Menetapkan Materialitas<br />
5 Lihat prinsip pelibatan pemangku kepentingan untuk<br />
diskusi mengenai pemangku kepentingan<br />
8 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Sebagai tambahan panduan dalam memilih topik laporan,<br />
Prinsip Materialitas juga membutuhkan penggunaan<br />
Indikator Kinerja.<br />
Ketika kita mengungkapkan data kinerja, terdapat<br />
tingkatan yang berbeda menyangkut informasi detail<br />
dan kelengkapan informasi yang harus tersedia dalam<br />
laporan. Dalam kasus tertentu, panduan <strong>GRI</strong> yang ada<br />
dan menyangkut tingkatan detail informasi biasanya<br />
dianggap memadai untuk sebuah indikator khusus.<br />
Secara keseluruhan, kebijakan mengenai bagaimana data<br />
dilaporkan, harus diarahkan pada sejauh mana pentingnya<br />
informasi dalam menilai kinerja organisadi dan dalam<br />
memberikan perbandingan yang memadai.<br />
Pelaporan mengenai topik material dapat melibatkan<br />
pengungkapan informasi yang digunakan oleh pemangku<br />
kepentingan eksternal yang biasanya berbeda dengan<br />
informasi yang digunakan secara internal untuk tujuan<br />
manajemen harian. Namun demikian, informasi semacam<br />
itu harus dimasukkan dalam laporan apabila dapat<br />
memberikan informasi dalam menilai pembuatan<br />
kebijakan oleh pemangku kepentingan atau dukungan<br />
keterlibatan dari pemangku kepentingan yang dapat<br />
menghasilkan tindakan yang dapat mempengaruhi kinerja<br />
yang signifikan atau dapat menjawab topik kunci yang<br />
menjadi perhatian pemangku kepentingan.<br />
Faktor Internal<br />
Dalam menetapkan topik material, pertimbangkanlah faktor<br />
internal, termasuk di dalamnya:<br />
55<br />
Nilai, kebijakan, strategi, sistem manajemen operasi,<br />
tujuan dan target kunci dari organisasi.<br />
55<br />
Kepentingan/harapan pemangku kepentingan,<br />
khususnya yang berpengaruh terhadap keberhasilan<br />
organisasi (misalnya pegawai, pemegang saham dan<br />
suplier.<br />
55<br />
Risiko signifikan yang dimiliki organisasi.<br />
55<br />
Faktor kritis yang menentukan keberhasilan organisasi.<br />
55<br />
Komptensi inti organisasi dan cara yang digunakan<br />
dalam memberikan kontribusi terhadap pencapaian<br />
pembangunan berkelanjutan.<br />
Pemberian Prioritas<br />
5 5 <strong>Laporan</strong> memberikan prioritas terhadap topik dan<br />
indikator material.<br />
Alat Penguji<br />
Faktor Eksternal<br />
Dalam menetapkan topik material, pertimbangkan faktor<br />
eksternal, termasuk di dalamnya:<br />
55<br />
Perhatian/topik utama <strong>Keberlanjutan</strong> dan Indikator<br />
yang diusulkan oleh pemangku kepentingan.<br />
55<br />
Topik utama dan tantangan ke depan dalam sektor<br />
yang dilaporkan oleh kelompok sendiri (peers) dan<br />
pesaing.<br />
55<br />
Undang-undang, peraturan, perjanjian internasional<br />
dan kesepakatan sukarela yang relevan dengan<br />
strategi signifikan dari organisasi dan para pemangku<br />
kepentingannya.<br />
55<br />
Dampak keberlanjutan yang dapat diestimasi<br />
secara masuk akal risiko atau peluangnya (misalnya<br />
pemanasan global, HIV-AIDS, kemiskinan) yang<br />
diidentifikasi melalui investigasi oleh orang yang ahli,<br />
atau lembaga ahli yang diakui kredibilitasnya dalam<br />
bidang tersebut.<br />
Version 3.0 9
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN<br />
Definisi: Organisasi harus mengidentifikasi para pemangku<br />
kepentingannya dan menjelaskan dalam laporan bagaimana<br />
organisasi telah merespons harapan dan kepentingan yang<br />
masuk akal dari pemangku kepentingan.<br />
Penjelasan: Pemangku kepentingan didefinisikan sebagai<br />
entitas atau individu yang diharapkan dapat mempengaruhi<br />
secara signifikan aktivitas, produk, dan atau jasa-jasa<br />
organisasi; serta entitas atau individu yang tindakannya<br />
diharapkan dapat mempengaruhi kemampuan organisasi<br />
dalam melaksanakan strategi dan mencapai tujuannya.<br />
Termasuk di dalamnya entitas atau individu yang memiliki<br />
hak tuntutan yang sah terhadap organisasi berdasarkan<br />
hukum atau konvensi internasional.<br />
Yang termasuk dalam pemangku kepentingan adalah<br />
mereka yang menjadi bagian dari organisasi (misalnya<br />
pegawai, pemilik saham, suplier/pemasok) sebagaimana<br />
halnya mereka yang berada di luar organisasi (misalnya<br />
masyarakat).<br />
Harapan dan kepentingan yang masuk akal dari<br />
pemangku kepentingan menjadi referensi utama dalam<br />
membuat kebijakan di dalam menyiapkan laporan,<br />
seperti ruang lingkup, batasan, penerapan indikator, dan<br />
pendekatan assurance. Namun demikian, tidak semua<br />
pemangku kepentingan organisasi akan menggunakan<br />
laporan ini. Kondisi ini memunculkan tantangan dalam<br />
menyeimbangkan kepentingan khusus/harapan dari<br />
pemangku kepentingan dan akuntabilitas laporan terhadap<br />
semua pemangku kepentingan.<br />
Untuk sejumlah kebijakan tertentu, seperti ruang lingkup<br />
laporan atau batasan laporan, kepentingan dan harapan<br />
yang masuk akal dari pemangku kepentingan harus<br />
dipertimbangkan. Hal itu dapat saja berupa sebagai contoh<br />
pemangku kepentingan yang tidak dapat mengartikulasikan<br />
kepentingan mereka dalam laporan serta mereka yang<br />
pandangannya telah diwakili pihak lain. Pihak yang lainnya<br />
adalah pemangku kepentingan yang memilih untuk tidak<br />
menyatakan pandangan mereka dalam laporan karena<br />
permasalahan komunikasi dan tidak bisa terlibat. Harapan<br />
dan kepentingan yang masuk akal dari para pemangku<br />
kepentingan ini harus tetap dinyatakan dalam isi laporan.<br />
Namun demikian, dalam kebijakan lainnya seperti tingkatan<br />
detail yang dibutuhkan agar dapat berguna bagi pemangku<br />
kepentingan atau harapan dari pemangku kepentingan<br />
yang berbeda mengenai apa yang dibutuhkan untuk dapat<br />
mencapai kejelasan perlu ditekankan dalam menggunakan<br />
laporan. Adalah penting untuk mendokumentasikan proses<br />
dan pendekatan yang diambil dalam membuat kebijakan ini.<br />
Proses pelibatan pemangku kepentingan dapat menjadi<br />
alat untuk memahami harapan dan kepentingan yang<br />
masuk akal dari pemangku kepentingan. Organisasi<br />
biasanya menggunakan berbagai jenis upaya pelibatan<br />
pemangku kepentingan dalam berbagai aktivitas reguler<br />
mereka yang dianggap dapat memberikan input yang<br />
berguna dalam membuat kebijakan pada saat menyusun<br />
laporan. Hal ini dapat termasuk sebagai contoh pelibatan<br />
pemangku kepentingan untuk tujuan pemenuhan<br />
standar internasional yang telah disepakati, atau dengan<br />
memberikan laporan mengenai proses usaha/organisasi<br />
yang sedang dilakukan. Sebagai tambahan, pelibatan<br />
pemangku kepentingan juga dapat dilakukan dengan<br />
memberikan laporan mengenai proses penyiapan laporan.<br />
Organisasi juga dapat menggunakan cara lainnya seperti<br />
melalui media, komunitas akademik, atau aktivitas kerja<br />
sama dengan kelompok bermain (peers) dan pemangku<br />
kepentingan. Cara ini dapat membantu organisasi dalam<br />
memahami secara lebih baik harapan dan kepentingan<br />
yang masuk akal dari pemangku kepentingan.<br />
Agar sebuah laporan dapat terjamin (assurable),<br />
maka proses pelibatan pemangku kepentingan harus<br />
didokumentasikan. Ketika proses pelibatan pemangku<br />
kepentingan dilakukan untuk kepentingan pembuatan<br />
laporan, maka harus didasarkan atas pendekatan,<br />
metodologi atau prinsip yang sistematis atau dapat<br />
diterima secara umum. Pendekatan keseluruhan harus<br />
efektif dan menjamin bahwa kebutuhan informasi<br />
pemangku kepentingan dapat dimengerti secara baik.<br />
Organisasi harus mendokumentasikan pendekatan yang<br />
digunakan dalam menetapkan pemangku kepentingan<br />
yang dilibatkan, bagaimana dan kapan dilibatkan serta<br />
bagaimana upaya pelibatan tersebut telah mempengaruhi<br />
isi laporan dan aktivitas keberlanjutan dari organisasi.<br />
Proses ini harus mampu mengidentifikasi input langsung<br />
dari pemangku kepentingan sebagaimana halnya<br />
menumbuhkan legitimasi masyarakat. Sebuah organisasi<br />
dapat mengalami konflik pandangan atau harapan<br />
yang berbeda di antara para pemangku kepentingan,<br />
dan karenanya akan membutuhkan kemampuan untuk<br />
menjelaskan bagaimana kondisi tersebut diseimbangkan di<br />
dalam pengambilan kebijakan dalam menyusun laporan.<br />
Kegagalan dalam mengidentifikasi dan melibatkan<br />
pemangku kepentingan biasanya akan menghasilkan<br />
laporan yang tidak pantas dan karenanya tidak kredibel<br />
terhadap semua pemangku kepentingan. Sebaliknya,<br />
pelibatan pemangku kepentingan yang sistematis dapat<br />
meningkatkan penerimaan pemangku kepentingan<br />
serta kegunaan laporan. Pembuatan laporan secara tepat<br />
akan menghasilkan pembelajaran tidak hanya kepada<br />
organisasi tetapi juga pihak lainnya, sebagaimana halnya<br />
meningkatkan akuntabiltasnya kepada para pemangku<br />
kepentingan. Akuntabilitas dapat memperkuat kepercayaan<br />
di antara organisasi dan pemangku kepentingannya.<br />
Kepercayaan pada akhirnya menjadi kunci kredibilitas<br />
sebuah laporan.<br />
10 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Alat Penguji:<br />
55<br />
Organisasi dapat memberikan gambaran akuntabilitas<br />
kepada pemangku kepentingan.<br />
55<br />
Isi laporan menggambarkan keluaran dari proses<br />
pelibatan pemangku kepentingan yang dilakukan<br />
organisasi dalam aktivitas yang sedang dilakukannya.<br />
Pelibatan tersebut merupakan hal yang diwajibkan<br />
oleh institusi dan aturan di mana organisasi<br />
beroperasi.<br />
55<br />
Isi laporan menggambarkan keluaran dari semua<br />
proses pelibatan pemangku kepentingan yang telah<br />
dilakukan untuk tujuan pembuatan laporan.<br />
55<br />
Proses pelibatan pemangku kepentingan yang<br />
disampaikan dalam laporan harus kosnsisten dengan<br />
ruang lingkup dan batasan laporan.<br />
KONTEKS KEBERLANJUTAN<br />
Definisi: <strong>Laporan</strong> harus memperlihatkan kinerja organisasi<br />
dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas.<br />
Penjelasan: Informasi mengenai kinerja harus ditempatkan<br />
sesuai konteksnya. Pertanyaan dasar dari laporan<br />
keberlanjutan adalah mengenai bagaimana sebuah<br />
organisasi berkontribusi atau bertujuan untuk memberikan<br />
kontribusi terhadap masa depan, untuk meningkatkan<br />
atau justru merusak kondisi ekonomi, lingkungan, dan<br />
sosial, serta kecenderungannya baik pada tingkatan lokal,<br />
regional atau bahkan global. <strong>Laporan</strong> yang cenderung<br />
hanya menggambarkan kinerja individual (atau efisiensi<br />
organisasi) akan gagal merespons pertanyaan dasar ini.<br />
Karenanya, laporan harus menampilkan kinerja saat ini<br />
dalam hubungannya dengan konsep keberlanjutan secara<br />
luas. Hal ini berarti bahwa laporan harus mendiskusikan<br />
kinerja organisasi dalam konteks keterbatasan dan tuntutan<br />
akan sumberdaya lingkungan dan sosial pada tingkatan<br />
sektoral, lokal, regional, atau global. Ini dapat berarti sebagai<br />
contoh, hal yang harus ditambahkan oleh organisasi dalam<br />
melaporkan kecenderungan efisiensi ekonomi adalah dengan<br />
menampilkan kecenderungan polusi yang dihasilkannya<br />
telah mempengaruhi kapasitas ekosistem regional dalam<br />
menyerap polusi tersebut.<br />
Konsep ini sering kali diungkapkan secara jelas dalam arena<br />
lingkungan dalam konteks batas global dalam tingkatan<br />
penggunaan sumberdaya dan polusi. Akan tetapi konsep<br />
ini juga relevan dengan sasaran ekonomi dan sosial seperti<br />
tujuan pembangunan berkelanjutan dan sosial ekonomi<br />
nasional ataupun internasional. Sebagai contoh, sebuah<br />
organisasi dapat melaporkan gaji pegawai dan tingkatan<br />
keuntungan sosial pegawai dikaitkan dengan tingkatan<br />
pendapatan minimal dan menengah secara nasional serta<br />
kapasitas dari jaring pengaman sosial dalam menyerap<br />
kemiskinan atau jumlah mereka yang hidup dalam garis<br />
kemiskinan. Organisasi yang beroperasi di berbagai lokasi,<br />
ukuran, dan sektor, harus mempertimbangkan bagaimana<br />
melaporkan secara baik kinerja organisasinya sesuai<br />
dengan konteks keberlanjutan secara luas. Hal ini bisa saja<br />
membutuhkan pembedaan antara topik dan faktor yang<br />
menggerakkan dampak global (seperti perubahan iklim)<br />
serta topik dan faktor yang memiliki dampak lokal atau<br />
regional (seperti pengembangan komunitas). Hal lainnya,<br />
pembedaan mungkin perlu dibuat antara kecenderungan<br />
atau pola dari dampak yang lintas operasi dibandingkan<br />
dengan kontektualitas kinerja per lokasi.<br />
<strong>Keberlanjutan</strong> organisasi sendiri dan strategi bisnisnya<br />
menyediakan konteks dalam mendiskusikan kinerja.<br />
Hubungan antara keberlanjutan dan strategi organisasi harus<br />
dibuat jelas dan sesuai dengan konteks laporan di mana<br />
kinerja dilaporkan.<br />
Version 3.0 11
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Alat Penguji:<br />
55<br />
Organisasi menyajikan pemahamannya mengenai<br />
pembangunan berkelanjutan berdasarkan gambaran<br />
sasarannya serta informasi yang tersedia seperti halnya<br />
pengukuran pembangunan berkelanjutan dalam setiap<br />
topik yang tercakup dalam laporan.<br />
55<br />
Organisasi menyajikan kinerjanya terkait kondisi dan<br />
tujuan dari pembangunan berkelanjutan secara luas<br />
sebagaimana digambarkan dalam publikasi yang diakui<br />
secara sektoral, regional, dan atau global.<br />
55<br />
Organisasi menyajikan kinerjanya dalam cara di mana<br />
organisasi dapat mengkomunikasikan besaran dampak<br />
dan kontribusi dalam konteks lokasi geografis yang<br />
tepat.<br />
55<br />
<strong>Laporan</strong> menggambarkan bagaimana topik<br />
berkelanjutan terhubung dengan strategi jangka<br />
panjang, risiko, dan peluang organisasi termasuk topik<br />
mengenai rantai pasokan.<br />
KELENGKAPAN<br />
Definisi: Cakupan topik dan indikator material serta<br />
definisi batasan laporan harus dapat menggambarkan<br />
dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan<br />
dan memungkinkan pemangku kepentingan untuk menilai<br />
kinerja organisasi dalam periode laporan berjalan.<br />
Penjelasan: Kelengkapan mencakup dimensi ruang<br />
lingkup, batasan dan waktu. Konsep kelengkapan<br />
bisa juga merujuk kepada praktek-praktek dalam<br />
mengumpulkan informasi (sebagai contoh, menjamin<br />
data yang dikumpulkan sudah memasukkan hasil dari<br />
semua lokasi dalam koridor batasan laporan) serta apakah<br />
penyajian informasi sudah tepat dan masuk akal. Topik ini<br />
berhubungan dengan kualitas, sebagaimana diungkapkan<br />
secara lebih detail dalam Prinsip Ketepatan pada Bagian 1.<br />
Ruang lingkup merujuk pada jangkauan topik<br />
keberlanjutan yang tercakup dalam laporan. Jumlah dari<br />
topik dan indikator yang dilaporkan harus mencukupi<br />
untuk menggambarkan dampak yang signifikan terhadap<br />
ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dalam menentukan<br />
apakah informasi dalam laporan sudah mencukupi,<br />
organisasi harus mempertimbangkan baik hasil dari proses<br />
pelibatan pemangku kepentingan maupun harapan<br />
masyarakat yang luas yang mungkin saja tidak muncul<br />
dalam proses pelibatan pemangku kepentingan tersebut.<br />
‘Batasan’ merujuk pada jangkauan entitas (misalnya<br />
perusahaan anak, usaha patungan, subkontraktor dan lain<br />
sebagainya) yang kinerjanya disajikan di dalam laporan.<br />
Dalam menetapkan batasan laporannya, sebuah organisasi<br />
harus mempertimbangkan jangkauan entitas di mana<br />
organisasi memiliki kendali (biasa dirujuk sebagai ‘batasan<br />
organisasi’ dan terkait dengan deifinisi yang digunakan<br />
dalam laporan keuangan) serta jangkauan entitas di mana<br />
organisasi memiliki pengaruh (biasa disebut ‘batasan<br />
operasi’). Dalam menilai pengaruh, organisasi perlu<br />
mempertimbangkan kemampuannya mempengaruhi<br />
entitas di hulu (misalnya rantai pasokan) serta di hilir<br />
(misalnya distributor dan pengguna produk dan jasanya).<br />
Batasan dapat berbeda berdasarkan aspek khusus atau jenis<br />
informasi yang dilaporkan.<br />
12 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
‘Waktu’ merujuk pada kebutuhan untuk memilih<br />
informasi yang harus dilengkapi dalam periode waktu<br />
yang dilaporkan. Sepanjang dapat dipraktekkan,<br />
aktivitas, kejadian, dan dampak harus disajikan dalam<br />
periode laporan di mana kegiatan tersebut dilaksanakan.<br />
Di dalamnya termasuk melaporkan aktivitas yang<br />
menghasilkan dampak minimal jangka pendek tetapi<br />
diduga dalam jangka pendek itu akan memiliki efek<br />
kumulatif yang signifikan dan masuk akal serta tidak<br />
dapat dihindari atau diubah (misalnya bioakumulasi atau<br />
polusi yang terus-menerus). Dalam membuat estimasi<br />
dari dampak masa depan (baik yang positif maupun<br />
negatif), informasi yang dilaporkan harus didasarkan<br />
pada estimasi yang dipertimbangkan secara baik, yang<br />
menggambarkan ukuran, sifat, dan ruang lingkup dampak.<br />
Meskipun estimasi tersebut tidak pasti, namun dapat<br />
memberikan informasi yang berguna dalam membuat<br />
kebijakan sepanjang dasar dan keterbatasan estimasinya<br />
diungkapkan dan dinyatakan secara jelas. Pengungkapan<br />
sifat dan kemungkinan dari dampak tersebut bahkan jika<br />
hanya menjadi material di masa depan harus konsisten<br />
dengan tujuan penyajian laporan yang seimbang dan<br />
masuk akal mengenai kinerja ekonomi, lingkungan, dan<br />
sosial dari organisasi.<br />
Alat Penguji:<br />
55<br />
<strong>Laporan</strong> dikembangkan dengan memperhitungkan<br />
seluruh rantai entitas di hulu dan hilir serta mencakup<br />
dan memprioritaskan semua informasi yang harus<br />
dipertimbangkan atas dasar prinsip materialitas,<br />
konteks keberlanjutan, dan pelibatan pemangku<br />
kepentingan.<br />
55<br />
<strong>Laporan</strong> memasukkan semua entitas yang memenuhi<br />
kriteria dapat dikendalikan atau dipengaruhi secara<br />
signifikan oleh organisasi, kecuali apabila dinyatakan<br />
berbeda.<br />
55<br />
Informasi dalam laporan memasukkan semua<br />
tindakan atau peristiwa signifikan dalam periode<br />
laporan, serta estimasi yang masuk akal terhadap<br />
estimasi dampak di masa depan atau kejadian di masa<br />
lalu apabila dampak tersebut dapat diduga secara<br />
masuk akal serta tidak dapat dihindari atau tidak<br />
dapat diubah.<br />
55<br />
<strong>Laporan</strong> tidak mengabaikan informasi relevan<br />
yang dapat mempengaruhi kebijakan atau<br />
penilaian pemangku kepentingan, atau yang dapat<br />
menggambarkan dampak siginifikan terhadap<br />
ekonomi, lingkungan, dan sosial.<br />
1.2 Prinsip Pelaporan untuk<br />
Menetapkan Kualitas<br />
Bagian ini mengandung Prinsip-prinsip yang mengarahkan<br />
pilihan dalam menjamin kualitas dari informasi yang<br />
dilaporkan termasuk penyajiannya yang memadai. Kebijakan<br />
terkait proses penyiapan informasi dalam pembuatan<br />
laporan harus konsisten dengan Prinsip ini. Semua prinsip<br />
ini sangat fundamental bagi terwujudnya transparansi yang<br />
efektif. Kualitas informasi akan memungkinkan pemangku<br />
kepentingan untuk membuat penilaian yang masuk akal<br />
serta tindakan yang memadai terkait kinerja organisasi.<br />
Prinsip Pelaporan untuk<br />
Menetapkan Kualitas<br />
KESEIMBANGAN<br />
Definisi: <strong>Laporan</strong> harus menggambarkan aspek positif dan<br />
negatif dari kinerja perusahaan untuk dapat memungkinkan<br />
penilaian yang masuk akal terhadap keseluruhan kinerja.<br />
Penjelasan: Keseluruhan penyajian isi laporan harus<br />
menyajikan gambaran yang tidak bias terhadap kinerja<br />
organisasi. <strong>Laporan</strong> harus menghindari pemilihan,<br />
penghilangan, atau penyajian format yang memungkinkan<br />
kesalahan penilaian oleh pembaca laporan. Proporsi<br />
materialitas laporan harus memasukkan, baik hasil yang<br />
diinginkan maupun tidak diinginkan, sebagaimana<br />
topik yang dapat mempengaruhi kebijakan pemangku<br />
kepentingan. <strong>Laporan</strong> harus membedakan secara jelas antara<br />
penyajian fakta dan interpretasi organisasi terhadap informasi<br />
Alat Penguji:<br />
55<br />
<strong>Laporan</strong> mengungkapkan baik hasil dan topik yang<br />
diinginkan maupun tidak diinginkan.<br />
55<br />
Informasi dalam laporan disajikan dalam sebuah format<br />
yang memungkinkan penggunanya dapat melihat<br />
kecenderungan positif dan negatif kinerja organisasi dari<br />
tahun ke tahun.<br />
5 5 Penekanan sejumlah topik dalam laporan harus<br />
proporsional dengan material relatifnya.<br />
Version 3.0 13
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
DAPAT DIPERBANDINGKAN<br />
Definisi: Isu-isu dan informasi harus dipilih, dikumpulkan,<br />
dan dilaporkan secara konsisten. Informasi yang dilaporkan<br />
harus disajikan dalam sebuah cara yang memungkinkan<br />
pemangku kepentingan dapat menganalisis perubahan<br />
kinerja organisasi dari waktu ke waktu dan dapat<br />
mendukung analisis relatif terhadap organisasi lainnya.<br />
Penjelasan: Perbandingan sangat dibutuhkan dalam<br />
mengevaluasi kinerja. Pemangku kepentingan yang<br />
menggunakan laporan harus dapat membandingkan<br />
informasi kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial yang<br />
dilaporkan dengan kinerja organisasi sebelumnya,<br />
sasarannya, dan apabila memungkinkan dengan kinerja<br />
organisasi lainnya. Konsistensi dalam melaporkan<br />
memungkinkan pihak-pihak internal dan eksternal untuk<br />
membandingkan kinerja dan menilai kemajuan sebagai<br />
bagian dari pemberian peringkat, keputusan investasi,<br />
advokasi program, dan aktivitas lainnya. Perbandingan<br />
antarorganisasi membutuhkan sensitivitas terhadap faktor<br />
seperti perbedaan ukuran organisasi, pengaruh geografis,<br />
serta pertimbangan lainnya yang dapat mempengaruhi<br />
secara relatif kinerja organisasi. Apabila dibutuhkan, tim<br />
yang menyiapkan laporan harus mempertimbangkan<br />
untuk menyajikan konteks yang akan membantu pengguna<br />
laporan dalam memahami faktor-faktor yang memberikan<br />
kontribusi terhadap perbedaan kinerja antarorganisasi.<br />
Menjaga konsistensi metode yang digunakan dalam<br />
kalkulasi data dengan tampilan laporan serta penjelasan<br />
terhadap metode dan asumsi yang digunakan dalam<br />
menyiapkan laporan dapat memfasilitasi kemampuan<br />
untuk membandingkan dari waktu ke waktu. Isi laporan<br />
akan berkembang, mengingat topik pada sebuah organisasi<br />
dan pemangku kepentingannya dapat berubah dari waktu<br />
ke waktu. Namun demikian, organisasi harus konsisten<br />
dalam laporannya dari waktu ke waktu khususnya yang<br />
terkait dengan Prinsip Materialitas. Sebuah organisasi<br />
harus memasukkan jumlah (misalnya data absolut jumlah<br />
sampah) sebagaimana rasio (misalnya data normal sampah<br />
yang dihasilkan per unit produksi) agar dapat menganalisa<br />
perbandingan.<br />
Ketika terjadi perubahan batasan, ruang lingkup, lamanya<br />
periode laporan atau isinya (termasuk desain, definisi dan<br />
penggunaan indikator dalam laporan) maka organisasi<br />
harus menyatakan ulang apabila memang memungkinkan,<br />
pengungkapan saat ini beserta data historisnya (atau<br />
sebaliknya). Hal ini dapat menjamin bahwa informasi dan<br />
perbandingan dapat diandalkan dan memiliki arti dari<br />
waktu ke waktu. Ketika pernyataan ulang tersebut tidak<br />
tersedia, laporan harus menjelaskan alasan dan implikasi<br />
dalam mengungkapkan interpretasi saat ini.<br />
Alat Penguji:<br />
55<br />
<strong>Laporan</strong> dan informasi yang terkandung di dalamnya<br />
dapat diperbandingkan dari tahun ke tahun.<br />
55<br />
Kinerja organisasi dapat dibandingkan dengan<br />
organisasi lainnya secara memadai.<br />
55<br />
Setiap perbedaan signifikan antarperiode laporan<br />
terkait batasan, ruang lingkup, lamanya periode laporan<br />
atau informasi yang tercakup dalam laporan dapat<br />
diidentifikasi dan dijelaskan.<br />
55<br />
Apabila tersedia, laporan menggunakan protokol<br />
umum yang telah diterima dalam mengkompilasi,<br />
mengukur dan menyajikan informasi termasuk Protokol<br />
Teknis <strong>GRI</strong> untuk Indikator yang terkandung dalam<br />
Panduan.<br />
55<br />
<strong>Laporan</strong> menggunakan Suplemen Sektor <strong>GRI</strong>, apabila<br />
tersedia.<br />
Gambar 5: Prinsip untuk menjamin Kualitas <strong>Laporan</strong><br />
14 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
KECERMATAN<br />
Definisi: Informasi yang dilaporkan harus cukup cermat<br />
dan detail bagi pemangku kepentingan dalam menilai<br />
kinerja organisasi.<br />
Penjelasan: Tanggapan terhadap topik dan indikator<br />
ekonomi, lingkungan dan sosial dapat diekspresikan<br />
dalam berbagai cara, mulai dari tanggapan secara kualitatif<br />
sampai kepada pengukuran kuantitatif secara detail.<br />
Karakteristik yang menentukan ketepatan adalah berbeda<br />
berdasarkan sifat dari informasi serta pengguna informasi.<br />
Sebagai contoh, ketepatan dari informasi kualitatif<br />
sangat ditentukan oleh tingkatan kejelasan, detail,<br />
dan keseimbangan penyajian laporan dalam Batasan<br />
<strong>Laporan</strong> yang tepat. Sebaliknya, ketepatan dari informasi<br />
kuantitatif akan sangat tergantung pada metode khusus<br />
yang digunakan dalam memperoleh, mengkompilasi dan<br />
menganalisis data. Tuntutan akan ketepatan sebagian<br />
besar akan tergantung pada tujuan dari penggunaan<br />
informasi. Sejumlah kebijakan akan membutuhkan<br />
ketepatan yang tinggi dalam melaporkan informasi<br />
dibandingkan dengan yang lainnya.<br />
Alat Penguji:<br />
55<br />
<strong>Laporan</strong> mengindikasikan data yang telah terukur.<br />
55<br />
Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya<br />
harus dijelaskan secara memadai dan dapat<br />
menghasilkan hasil yang sama.<br />
55<br />
Batas kesalahan untuk data kuantitatif tidak<br />
mempengaruhi kemampuan pemangku kepentingan<br />
dalam mengambil kesimpulan yang memadai<br />
mengenai kinerja.<br />
55<br />
<strong>Laporan</strong> mengindikasikan data apa saja yang telah<br />
diestimasi, dasar asumsi dan teknik yang digunakan<br />
dalam melakukan estimasi atau informasi mengenai di<br />
mana informasi dapat ditemukan.<br />
KETEPATAN WAKTU<br />
Definisi: <strong>Laporan</strong> dilakukan berdasarkan jadwal reguler serta<br />
informasi kepada pemangku kepentingan tersedia tepat<br />
waktu ketika dibutuhkan dalam mengambil kebijakan.<br />
Penjelasan: Kegunaan informasi akan sangat terkait dengan<br />
apakah waktu pengungkapannya kepada pemangku<br />
kepentingan dapat memungkinkan mereka untuk<br />
mengintegrasikannya secara efektif dalam pembuatan<br />
kebijakan yang mereka lakukan. Waktu rilis merujuk kepada<br />
baik pelaporan rutin maupun kedekatannya dengan<br />
peristiwa aktual yang digambarkan dalam laporan.<br />
Meskipun aliran konstan informasi diinginkan untuk<br />
berbagai tujuan, organisasi harus menyediakan secara rutin<br />
sebuah pengungkapan yang terkonsolidasi mengenai<br />
kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial pada waktu<br />
tertentu. Konsistensi dalam frekuensi laporan dan lamanya<br />
periode laporan juga dibutuhkan untuk menjamin dapat<br />
dibandingkannya informasi dari waktu ke waktu serta<br />
aksesibilitas laporan kepada pemangku kepentingan.<br />
Hal ini dapat bernilai bagi pemangku kepentingan jika<br />
jadwal laporan keberlanjutan dan laporan keuangan<br />
disatukan. Organisasi harus menyeimbangkan kebutuhan<br />
untuk menyediakan informasi secara tepat waktu dengan<br />
pentingnya jaminan bahwa informasi yang disajikan dapat<br />
diandalkan.<br />
Alat Penguji:<br />
55<br />
Informasi telah diungkapkan dalam laporan serta relatif<br />
baru dalam periode laporan berjalan.<br />
55<br />
Pengumpulan dan publikasi mengenai informasi kinerja<br />
utama menyatu dengan jadwal laporan keberlanjutan.<br />
5 5 Informasi dalam laporan (termasuk laporan berbasis web)<br />
mengindikasikan dengan jelas periode waktu pelaporan,<br />
waktu ketika informasi akan diperbaharui, serta waktu<br />
perbaharuan (updating) terakhir.<br />
55<br />
Pernyataan kualitatif dalam laporan valid berdasarkan<br />
informasi lainnya yang dilaporkan dan bukti lainnya<br />
yang tersedia.<br />
Version 3.0 15
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
KEJELASAN<br />
Definisi: Informasi harus disediakan dalam cara yang dapat<br />
dimengerti dan diakses oleh pemangku kepentingan yang<br />
menggunakan laporan.<br />
Penjelasan: <strong>Laporan</strong> harus menyajikan informasi dalam<br />
cara yang dapat dimengerti, dapat diakses, dan dapat<br />
digunakan oleh para pemangku kepentingan organisasi<br />
(baik dalam bentuk cetak maupun saluran lainnya).<br />
Pemangku kepentingan harus dapat menemukan informasi<br />
yang dibutuhkannya tanpa harus bekerja keras. Informasi<br />
harus disajikan dalam cara yang komprehensif kepada<br />
pemangku kepentingan yang telah memiliki pemahaman<br />
akan organisasi dan aktivitasnya. Grafik dan tabel data<br />
terkonsolidasi dapat membantu dalam memahami dan<br />
mengakses informasi yang ada dalam laporan. Tingkat<br />
pengumpulan informasi juga dapat mempengaruhi<br />
kejelasan sebuah laporan jika informasi kurang atau lebih<br />
detail dari yang diharapkan pemangku kepentingan.<br />
Alat Penguji:<br />
55<br />
<strong>Laporan</strong> mengandung tingkatan informasi yang<br />
dibutuhkan oleh pemangku kepentingan tetapi<br />
menghindari detail yang terlalu berlebihan atau tidak<br />
diperlukan.<br />
55<br />
Pemangku kepentingan dapat menemukan informasi<br />
khusus yang diinginkannya tanpa harus bekerja keras<br />
(bersusah payah/menelusuri) melalui daftar isi, peta,<br />
links, atau alat bantu lainnya.<br />
55<br />
<strong>Laporan</strong> menghindari istilah teknis, akronim, jargon,<br />
atau isi lainnya yang tidak familiar bagi pemangku<br />
kepentingan, serta harus memberikan penjelasan (jika<br />
dibutuhkan) dalam bagian yang relevan atau dalam<br />
sebuah glossary.<br />
55<br />
Data dan informasi yang ada dalam laporan tersedia<br />
untuk pemangku kepentingan, termasuk mereka yang<br />
membutuhkan akses khusus (misalnya kemampuan<br />
yang berbeda, bahasa, atau teknologi).<br />
KETERANDALAN<br />
Definisi: Informasi dan proses yang digunakan dalam<br />
penyiapan laporan harus dikumpulkan, direkam,<br />
dikompilasi, dianalisis, dan diungkapkan dalam sebuah<br />
cara yang dapat diuji dan dapat membentuk kualitas dan<br />
materialitas dari laporan.<br />
Penjelasan: Pemangku kepentingan harus yakin bahwa<br />
sebuah laporan dapat dicek ketepatan dan ketelitian isinya<br />
serta tingkatan Prinsip Pelaporan yang digunakan. Informasi<br />
dan data yang termasuk dalam laporan harus didukung<br />
oleh pengendalian internal atau dokumentasi yang dapat<br />
di-review oleh individu di luar mereka yang terlibat dalam<br />
pembuatan laporan. Kinerja yang tidak didukung bukti yang<br />
memadai tidak perlu diungkapkan dalam laporan, kecuali<br />
jika menunjukkan informasi materialitas serta laporan<br />
memberikan penjelasan yang tidak ambigu terhadap<br />
semua ketidakpastian informasi. Proses pembuatan<br />
kebijakan yang menjadi dasar dalam sebuah laporan harus<br />
didokumentasikan dalam sebuah cara yang memungkinkan<br />
dasar kebijakan kunci (seperti proses dalam menetapkan<br />
isi laporan dan batasan pelibatan pemangku kepentingan)<br />
dapat diuji. Dalam mendesain sistem informasi, organisasi<br />
harus mengantisipasi kemungkinan sistem dapat diuji<br />
sebagai bagian dari proses assurance eksternal.<br />
Alat Penguji:<br />
55<br />
Identifikasi ruang lingkup dan luasan assurance<br />
eksternal.<br />
55<br />
Sumber asli informasi dalam laporan dapat<br />
diidentifikasi oleh organisasi.<br />
55<br />
Bukti andal untuk mendukung asumsi atau<br />
perhitungan yang kompleks dapat diidentifikasi oleh<br />
organisasi.<br />
5 5 Penggambaran berasal dari sumber data asli atau<br />
pemilik informasi, ketepatannya dapat diuji dalam batas<br />
penerimaan kesalahan.<br />
16 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
1.3 Panduan Pelaporan untuk<br />
Menetapkan Batas 6<br />
Paralel dengan penetapan isi dari sebuah laporan,<br />
organisasi harus menentukan kinerja dari entitas mana<br />
(misalnya perusahaan anak dan usaha patungan) yang<br />
akan diwakili oleh laporan (entitas yang akan diwakili oleh<br />
laporan, misalnya anak perusahaan atau usaha patungan).<br />
Batasan <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong> harus memasukkan entitas<br />
di mana organisasi memiliki pengendalian yang memadai<br />
atau pengaruh yang signifikan baik entitas hulu (misalnya<br />
rantai pasokan) maupun hilir (misalnya distribusi dan<br />
konsumen).<br />
Untuk tujuan penetapan batasan, definisi berikut harus<br />
digunakan 7 :<br />
Panduan Batasan <strong>Laporan</strong> berikut menetapkan harapan<br />
minimum untuk melibatkan entitas hulu dan hilir ketika<br />
melaporkan Indikator dan pengungkapan manajemen.<br />
Namun demikian, sebuah organisasi dapat menentukan perlu<br />
tidaknya untuk memperluas batasan yang digunakan dari<br />
sebuah Indikator untuk memasukan entitas hulu atau hilirnya.<br />
Menentukan signifikansi sebuah entitas dalam pembuatan<br />
laporan atau dalam mempertimbangkan penambahan<br />
batasan akan sangat tergantung pada skala dari dampak<br />
keberlanjutannya. Entitas yang memiliki dampak signifikan<br />
biasanya menghasilkan risiko atau peluang yang lebih besar<br />
kepada organisasi dan pemangku kepentingannya, dan<br />
karenanya menjadikan entitas tersebut sebagai entitas di<br />
mana organisasi harus bertanggung jawab atau akuntabel.<br />
• Pengendalian: kekuasaan untuk mengelola kebijakan<br />
operasi dan keuangan sebuah perusahaan agar<br />
memperoleh keuntungan dari aktivitasnya.<br />
• Pengaruh signifikan: kekuasaan untuk berpartisipasi<br />
dalam pembuatan kebijakan operasi dan keuangan<br />
sebuah entitas tetapi bukan kekuasaan untuk<br />
mengontrol kebijakan tersebut.<br />
Panduan berikut mengenai bagaimana menetapkan<br />
Batasan <strong>Laporan</strong> secara keseluruhan sebagaimana dalam<br />
menetapkan batasan untuk Indikator Kinerja Individu.<br />
Tidak semua entitas dalam Batasan <strong>Laporan</strong> harus<br />
dilaporkan dalam cara yang sama. Pendekatan dalam<br />
melaporkan sebuah entitas akan tergantung pada<br />
kombinasi kendali atau pengaruh yang dimiliki oleh<br />
organisasi terhadap entitas serta apakah pengungkapan<br />
berhubungan dengan kinerja operasi, kinerja manajemen,<br />
atau penggambaran informasi.<br />
Panduan Batasan <strong>Laporan</strong> didasarkan atas pemahaman<br />
bahwa hubungan yang berbeda melibatkan tingkatan<br />
berbeda terhadap akses informasi serta kemampuan<br />
untuk mempengaruhi keluarannya. Sebagai contoh,<br />
informasi terkait operasi seperti data emisi dapat tersedia<br />
dari hasil kompilasi data pada sejumlah entitas yang dapat<br />
dikendalikan oleh organisasi tetapi tidak bisa dilakukan<br />
untuk usaha patungan atau pemasok.<br />
6 Panduan mengenai batas laporan berasal dari<br />
Protokol Batasan. Keterkinian dari Panduan di masa<br />
datang akan memasukkan setiap pembelajaran lainnya<br />
atau pengembangan panduan berdasarkan<br />
pengalaman yang didapat dalam pelaksanaan Protokol<br />
Batasan <strong>Laporan</strong>.<br />
7 Diskusi lebih lanjut mengenai istilah ini dapat<br />
ditemukan dalam Protokol Batasan.<br />
Version 3.0 17
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Panduan Pelaporan untuk Menetapkan Batas<br />
• Sebuah laporan keberlanjutan harus memasukkan<br />
dalam batasannya semua entitas yang menghasilkan<br />
dampak signifikan bagi keberlanjutan (baik aktual atau<br />
potensial) dan atau semua entitas di mana organisasi<br />
memiliki kendali atau pengaruh signifikan terkait<br />
praktek dan kebijakan operasi dan keuangannya.<br />
• Entitas ini dapat dimasukkan dengan menggunakan<br />
baik indikator kinerja operasi, indikator kinerja<br />
manajemen, ataupun dengan deskripsi naratif.<br />
• Pada tingkatan minimal, organisasi harus memasukkan<br />
entitas berikut dalam laporannya melalui pendekatan<br />
berikut:<br />
• Batasan pengungkapan narasi harus memasukkan<br />
entitas di mana organisasi tidak memiliki kendali/<br />
pengaruh signifikan, akan tetapi memiliki keterkaitan<br />
dengan tantangan utama yang dihadapi organisasi<br />
karena dampak yang ditimbulkannya signifikan.<br />
• <strong>Laporan</strong> harus mencakup semua entitas dalam<br />
Batasan <strong>Laporan</strong>nya. Dalam proses penyiapan laporan,<br />
organisasi dapat memilih untuk tidak mengumpulkan<br />
data terkait entitas atau kelompok entitas tertentu atas<br />
dasar efisiensi, dalam artian kebijakan tersebut tidak<br />
akan memberikan perubahan hasil akhir dari sebuah<br />
Pengungkapan atau Indikator.<br />
• Entitas di mana organisasi memiliki kendali harus<br />
tercakup oleh Indikator Kinerja Operasi; dan<br />
• Entitas di mana organisasi memiliki pengaruh<br />
signifikan harus tercakup dalam Pengungkapan<br />
Pendekatan Manajemen.<br />
Gambar 6: Pohon Kebijakan untuk Menetapkan Batasan<br />
18 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Bagian 2: Standar<br />
Pengungkapan<br />
Bagian ini menetapkan isi dasar yang harus muncul dalam<br />
sebuah laporan keberlanjutan, merupakan subjek dari<br />
panduan dalam menentukan isi sebagaimana tertulis<br />
dalam Bagian 1 dari Panduan.<br />
• Indikator Kinerja: Indikator yang menghasilkan<br />
perbandingan informasi mengenai kinerja organisasi<br />
dalam hal ekonomi, lingkungan, dan sosial. Organisasi<br />
didorong untuk mengikuti struktur ini dalam<br />
mengkompilasi laporan mereka, namun demikian format<br />
lainnya tetap dapat dipilih.<br />
Terdapat tiga jenis pengungkapan yang terkandung dalam<br />
bagian ini.<br />
• Strategi dan Profil: Pengungkapan yang menentukan<br />
konteks keseluruhan dalam memahami kinerja<br />
organisasi, seperti strategi, profil dan tata kelola.<br />
• Pendekatan Manajemen: Pengungkapan<br />
yang mencakup bagaimana sebuah organisasi<br />
mengarahkan seperangkat topik dalam menyediakan<br />
konteks untuk memahami kinerja pada wilayah<br />
tertentu.<br />
Gambar 7: gambaran Standar pengungkapan <strong>GRI</strong><br />
Version 3.0 19
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Strategi dan Profil<br />
1. Strategi dan Analisis<br />
Bagian ini ditujukan untuk menyediakan pandangan strategis<br />
tingkat tinggi mengenai hubungan organisasi dengan<br />
keberlanjutan dalam upaya menyediakan konteks laporan<br />
yang lebih detail seperti dalam sektor lainnya pada Panduan.<br />
Pandangan ini dapat menggambarkan informasi yang<br />
terdapat dalam bagian lain, tetapi bagian ini ditujukan untuk<br />
menyediakan pemahaman mendalam pada topik strategis<br />
daripada hanya sekadar ringkasan isi laporan. Strategi dan<br />
analisis harus mengandung pernyataan sebagaimana diuraikan<br />
dalam 1.1. dan narasi singkat sebagaimana diuraikan<br />
dalam 1.2.<br />
1.1. Pernyataan dari pejabat pembuat kebijakan yang paling<br />
senior dalam organisasi (misalnya CEO, ketua, atau<br />
posisi senior sejenis) mengenai relevansi keberlanjutan<br />
terhadap organisasi dan strateginya.<br />
Pernyataan harus menyajikan strategi dan visi<br />
keseluruhan baik untuk jangka pendek, jangka<br />
menengah (misal 3-5 tahun), dan jangka panjang,<br />
khususnya dalam hubungannya dengan mengelola<br />
tantangan utama yang terkait dengan kinerja ekonomi,<br />
lingkungan, dan sosial. Pernyataan harus mencakup:<br />
• Prioritas strategis dan topik utama untuk jangka<br />
pendek/menengah terkait dengan keberlanjutan,<br />
termasuk di dalamnya penghormatan terhadap<br />
standar yang telah disetujui secara internasional<br />
dan bagaimana mereka berhubungan dengan<br />
strategi dan keberhasilan organisasi dalam jangka<br />
panjang;<br />
• Kecenderungan luas (misalnya ekonomi makro<br />
atau politik) yang mempengaruhi organisasi dan<br />
prioritas keberlanjutan;<br />
• Kejadian, pencapaian dan kesalahan utama yang<br />
terjadi selama periode laporan;<br />
• Gambaran kinerja sesuai dengan targetnya;<br />
• Pandangan akan tantangan dan target utama<br />
organisasi untuk tahun yang akan datang serta<br />
tujuan untuk masa 3-5 tahun mendatang; dan<br />
• Item lainnya yang terkait dengan pendekatan strategis<br />
organisasi.<br />
1.2. Deskripsi dampak, risiko, dan peluang utama.<br />
Organisasi harus menyediakan dua bagian narasi singkat<br />
terkait dampak, risiko, dan peluang utama.<br />
Bagian satu harus memberikan fokus pada dampak<br />
utama organisasi terhadap keberlanjutan dan<br />
yang mempengaruhi pemangku kepentingan,<br />
termasuk di dalamnya hak sebagaimana diatur<br />
dalam hukum nasional dan standar internasional<br />
(yang) relevan yang telah disetujui bersama. Bagian<br />
ini harus mempertimbangkan jangkauan harapan<br />
dan kepentingan yang masuk akal dari pemangku<br />
kepentingan organisasi. Bagian ini harus memasukkan:<br />
• Sebuah deskripsi mengenai dampak signifikan<br />
terhadap keberlanjutan yang dimiliki organisasi<br />
yang menimbulkan tantangan dan peluang.<br />
Di dalamnya termasuk dampak terhadap hak<br />
pemangku kepentingan sebagaimana ditegaskan<br />
oleh hukum nasional dan harapan yang terdapat<br />
dalam norma dan standar internasional yang telah<br />
disetujui;<br />
• Sebuah penjelasan mengenai pendekatan yang<br />
digunakan dalam menentukan prioritas dari<br />
tantangan dan peluang tersebut;<br />
• Kesimpulan utama mengenai kemajuan dalam<br />
mengarahkan topik ini dan kinerja yang terkait<br />
dalam periode laporan. Termasuk di dalamnya<br />
sebuah penilaian terhadap alasan mengapa<br />
kinerja kurang tercapai atau melebihi dari yang<br />
direncanakan; serta<br />
• Sebuah deskripsi mengenai proses utama dalam<br />
mengarahkan kinerja dan atau perubahan yang<br />
relevan.<br />
Bagian dua harus memberikan fokus pada dampak<br />
dari kecenderungan, risiko, dan peluang keberlanjutan<br />
terhadap prospek jangka panjang dan kinerja<br />
keuangan dari organisasi. Bagian ini harus memberikan<br />
konsentrasi khususnya pada informasi yang relevan<br />
dengan pemangku kepentingan di bidang keuangan<br />
yang ada saat ini dan di masa datang. Bagian Dua harus<br />
memasukkan hal berikut:<br />
• Sebuah deskripsi mengenai risiko dan peluang<br />
yang paling penting bagi organisasi yang<br />
muncul dari kecenderungan dari pembangunan<br />
berkelanjutan;<br />
• Prioritas topik keberlanjutan utama sebagai risiko<br />
dan peluang berdasarkan relevansinya dengan<br />
strategi organisasi jangka panjang, posisi kompetisi,<br />
penyebab kualitatif dan (jika memungkinkan)<br />
kuantitatif nilai keuangan;<br />
20 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
• Tabel yang meringkas:<br />
• Target, kinerja dibandingkan target, dan<br />
pembelajaran untuk periode laporan saat ini; dan<br />
• Target untuk periode laporan selanjutnya dan<br />
sasaran serta tujuan jangka menengah (misal 3-5<br />
tahun) yang terkait dengan risiko dan peluang<br />
utama.<br />
• Deskripsi ringkas mengenai mekanisme tata<br />
kelola yang secara khusus mengelola risiko dan<br />
peluang utama serta dalam mengidentifikasi<br />
risiko dan peluang terkait lainnya.<br />
2. Profil Organisasi<br />
2.1. Nama organisasi.<br />
2.2. Merek, produk, dan atau jasa utama.<br />
Organisasi harus menunjukkan peran utamanya dalam<br />
menyediakan produk dan jasa ini serta tingkatan dalam<br />
menggunakan outsourcing.<br />
2.3. Struktur operasional organisasi, termasuk didalamnya<br />
divisi utama, perusahaan yang menjalankan usaha<br />
(operating companies), perusahaan anak (anak perusahaan)<br />
dan usaha patungan.<br />
2.4. Lokasi kantor pusat organisasi.<br />
2.5. Jumlah negara di mana perusahaan beroperasi, serta<br />
nama negara di mana operasi utama dilaksanakan,<br />
atau yang relevan dengan isu keberlanjutan yang<br />
dicakup dalam laporan.<br />
2.6. Sifat kepemilikan dan bentuk legal.<br />
2.7. Pasar yang dilayani (termasuk di dalamnya diperinci<br />
berdasarkan geografi, sektor yang dilayani dan jenis<br />
konsumen/penerima manfaat).<br />
2.8. Skala organisasi, termasuk di dalamnya:<br />
• Jumlah pegawai;<br />
• Penjualan Netto (untuk organisasi sektor privat)<br />
atau pendapatan netto (untuk organisasi sektor<br />
publik);<br />
Sebagai tambahan dari apa yang disampaikan di atas, organisasi<br />
didorong utnuk menyediakan informasi tambahan<br />
yang sesuai, seperti:<br />
• Jumlah aset;<br />
• Pemilik manfaat (termasuk di dalamnya identitas dan<br />
persentase kepemilikan dari pemegang saham besar);<br />
dan<br />
• Perincian per negara/wilayah untuk data berikut:<br />
• Penjualan/pendapatan per negara/wilayah yang<br />
memiliki kontribusi 5% atau lebih dari total pendapatan;<br />
• Biaya per negara/wilayah yang memiliki kontribusi<br />
5% atau lebih dari jumlah pendapatan; dan<br />
• Pegawai.<br />
2.9. Perubahan signifikan yang terjadi selama periode<br />
laporan terkait ukuran, struktur, dan kepemilikan,<br />
termasuk:<br />
• Lokasi atau perubahan dalam operasi, termasuk<br />
pembukaan, penutupan, dan ekspansi fasilitas; serta<br />
• Perubahan struktur pembagian modal dan informasi<br />
modal lainnya, perawatan, dan operasi lainnya (untuk<br />
organisasi sektor privat).<br />
2.10. Penghargaan yang diterima dalam periode laporan.<br />
3. Parameter <strong>Laporan</strong><br />
PROFIL LAPORAN<br />
3.1.Periode pelaporan (misalnya tahun fiskal/kalender) dari<br />
informasi yang tersedia.<br />
3.2. Tanggal dari laporan sebelumnya yang paling baru (jika<br />
ada).<br />
3.3. Siklus Pelaporan (tahunan, dua tahun sekali, dan<br />
sebagainya).<br />
3.4. Alamat Kontak apabila ada pertanyaan terkait laporan<br />
dan isinya.<br />
• Total modal (capitalization) yang dirinci<br />
berdasarkan utang dan ekuitas (untuk organisasi<br />
sektor privat); dan<br />
• Kuantitas produk atau jasa yang disediakan.<br />
Version 3.0 21
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RUANG LINGKUP DAN BATASAN LAPORAN<br />
3.5. Proses dalam menetapkan isi laporan, termasuk di<br />
dalamnya:<br />
• Menetapkan materialitas;<br />
• Topik prioritas dalam laporan; dan<br />
• Identifikasi pemangku kepentingan yang<br />
diharapkan organisasi untuk menggunakan<br />
laporan.<br />
Termasuk di dalamnya sebuah penjelasan mengenai bagaimana<br />
organisasi telah menerapkan ‘Panduan dalam<br />
Menetapkan Isi <strong>Laporan</strong>’ dan prinsip yang terkait.<br />
3.6. Batasan laporan (misalnya negara, divisi, perusahaan<br />
anak, fasilitas yang disewakan, usaha patungan,<br />
pemasok). Lihat Protokol Batasan <strong>GRI</strong> untuk panduan<br />
lebih lanjut.<br />
3.7. Nyatakan setiap keterbatasan ruang lingkup atau<br />
batasan laporan .<br />
Jika batasan dan ruang lingkup tidak ditujukan untuk<br />
menjangkau semua dampak material organisasi<br />
terhadap ekonomi, lingkungan dan sosial, maka<br />
nyatakan strategi dan batas waktu yang ditetapkan<br />
dalam mencakup ruang lingkup secara keseluruhan.<br />
3.8. Dasar untuk melaporkan usaha patungan, perusahaan<br />
anak, fasilitas yang disewakan, operasi yang dioutsource<br />
serta entitas lainnya yang mempengaruhi<br />
secara signifikan, sehingga dapat diperbandingkan<br />
informasinya dari waktu ke waktu dan atau antara<br />
organisasi.<br />
3.9. Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya,<br />
termasuk di dalamnya asumsi dan teknik yang<br />
mendasari estimasi yang diterapkan dalam<br />
mengkompilasi Indikator dan informasi lainnya dalam<br />
laporan.<br />
Jelaskan setiap kebijakan yang tidak diterapkan, atau<br />
berbeda secara substansi dengan Protokol Indikator <strong>GRI</strong>.<br />
3.10. Penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap<br />
informasi yang disediakan dalam laporan sebelumnya,<br />
serta alasan untuk pembuatan pernyataan ulang<br />
tersebut (misalnya karena merger/akuisisi, perubahan<br />
dasar tahun/periode yang digunakan, sifat usaha,<br />
metode pengukuran).<br />
INDEX ISI <strong>GRI</strong><br />
3.12. Tabel yang menunjukan lokasi dari Standar Pengungkapan<br />
dalam laporan.<br />
Identifikasi nomor halaman atau web links di mana<br />
informasi berikut dapat ditemukan:<br />
ASSURANCE<br />
• Strategi dan Analisis 1.1 – 1.2;<br />
• Profil Organisasi 2.1 – 2.10;<br />
• Parameter <strong>Laporan</strong> 3.1 – 3.13;<br />
• Tata Kelola, Komitmen, dan Keterlibatan 4.1 –<br />
4.17;<br />
• Pengungkapan Pendekatan Manajemen, per<br />
kategori;<br />
• Indikator Inti Kinerja;<br />
• Setiap Indikator Tambahan <strong>GRI</strong> yang digunakan;<br />
dan<br />
• Setiap Indikator Suplemen Tambahan <strong>GRI</strong> yang<br />
digunakan dalam laporan.<br />
3.13. Kebijakan dan praktek saat ini yang ditujukan untuk<br />
mencari assurance eksternal untuk laporan. Jika tidak<br />
memasukkan laporan assurance, untuk mendampingi<br />
laporan keberlanjutan, jelaskan ruang lingkup dan<br />
dasar dari setiap assurance eksternal yang tersedia.<br />
Jelaskan juga hubungan antara organisasi dan penyedia<br />
assurance.<br />
4. Tata Kelola, Komitmen, dan Keterlibatan<br />
TATA KELOLA<br />
4.1. Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite di<br />
bawah badan pengelola tertinggi yang bertanggung<br />
jawab untuk tugas khusus, seperti dalam<br />
menetapkan strategi atau mekanisme pengawasan<br />
organisasi.<br />
Gambarkan mandat dan komposisi (termasuk jumlah<br />
anggota independen dan atau anggota noneksekutif)<br />
dari komite tersebut serta tunjukkan setiap tanggung<br />
jawabnya secara langsung terhadap kinerja ekonomi,<br />
sosial, dan lingkungan.<br />
3.11. Perubahan signifikan dari laporan periode<br />
sebelumnya terkait ruang lingkup, batasan, atau<br />
metode pengukuran yang digunakan dalam laporan.<br />
22 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
4.2. Tunjukkan apakah Ketua dari badan pengelola<br />
tertinggi juga merangkap pejabat eksekutif (dan jika<br />
ternyata iya, maka tunjukkan fungsi mereka dalam<br />
pengelolaan organisasi dan alasan mengapa terjadi<br />
kondisi semacam itu).<br />
4.3. Untuk organisasi yang memiliki struktur satu dewan,<br />
nyatakan jumlah anggota dari badan pengelola<br />
tertinggi yang berasal dari kelompok independen<br />
dan atau anggota noneksekutif.<br />
Nyatakan bagaimana organisasi mendefinisikan<br />
‘independen’ dan ‘noneksekutif’. Elemen ini dapat<br />
diaplikasikan hanya untuk organisasi yang memiliki<br />
struktur satu dewan. Lihat dalam glossary untuk<br />
definisi ‘independen’.<br />
4.4. Mekanisme untuk pemegang saham dan pegawai<br />
dalam menyampaikan rekomendasi atau arahan<br />
kepada badan pengelola tertinggi.<br />
Termasuk di dalamnya referensi dalam proses<br />
terkait:<br />
• Penggunaan resolusi oleh pemegang saham<br />
atau mekanisme lainnya yang memungkinkan<br />
pemegang saham minoritas untuk menyatakan<br />
opini mereka kepada badan pengelola<br />
tertinggi; dan<br />
• Menginformasikan dan konsultasi dengan<br />
pegawai mengenai hubungan kerja melalui<br />
badan perwakilan formal seperti ‘dewan/serikat<br />
pekerja’, serta perwakilan pegawai pada badan<br />
pengelola tertinggi.<br />
Identifikasi topik terkait kinerja ekonomi,<br />
lingkungan, dan sosial yang muncul melalui<br />
mekanisme ini selama periode pelaporan.<br />
4.5. Hubungan antara kompensasi untuk anggota badan<br />
pengelola tertinggi, manajer senior, dan eksekutif<br />
(termasuk dalam hal pengaturan perjalanan)<br />
dengan kinerja organisasi (termasuk didalamnya<br />
kinerja sosial dan ekonomi).<br />
4.6. Proses yang ada di dalam badan pengelola tertinggi<br />
untuk dalam menjamin terhindarnya konflik<br />
kepentingan.<br />
Jelaskan tingkatan di mana pernyataan tersebut:<br />
• Diterapkan organisasi di berbagai wilayah dan<br />
departemen/unit; serta<br />
• Terkait dengan standar internasional yang telah<br />
disetujui.<br />
4.9. Prosedur dalam badan pengelola tertinggi untuk<br />
mengawasi manajemen dan identifikasi organisasi<br />
terhadap kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial,<br />
termasuk di dalamnya risiko dan peluang yang relevan,<br />
serta ketaatan atau kepatuhannya terhadap standar<br />
internasional yang telah disetujui, kode perbuatan, dan<br />
prinsip.<br />
Termasuk frekuensi di mana badan pengelola tertinggi<br />
menilai kinerja keberlanjutan.<br />
4.10. Proses dalam mengevaluasi kinerja dari badan<br />
pengelola tertinggi, khususnya yang terkait dengan<br />
kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial.<br />
KOMITMEN TERHADAP INISIATIF EKSTERNAL<br />
4.11. Penjelasan mengenai bagaimana pendekatan atau<br />
prinsip pencegahan digunakan oleh organisasi.<br />
Pasal 15 dalam Prinsip Rio memperkenalkan prinsip<br />
pencegahan. Tanggapan terhadap bagian 4.11 ini<br />
dapat menunjukkan pendekatan yang digunakan<br />
organisasi untuk mengelola risiko dalam perencanaan<br />
operasi atau dalam pengembangan dan penilaian<br />
produk baru.<br />
4.12. Piagam, prinsip, atau insiatif lainnya yang<br />
dikembangkan secara eksternal terkait ekonomi,<br />
lingkungan, dan sosial yang turut didukung/diadopsi<br />
oleh organisasi.<br />
Termasuk di dalamnya tanggal diadopsi, negara/<br />
operasi di mana diterapkan, dan jangkauan pemangku<br />
kepentingan yang terlibat dalam pengembangan dan<br />
pengelolaan inisiatif ini (misalnya berbagai pemangku<br />
kepentingan dan lain sebagainya). Bedakan antara<br />
insiatif yang tidak mengikat, inisiatif sukarela, serta<br />
inisiatif di mana organisasi memiliki kewajiban untuk<br />
mematuhinya (yang harus dipatuhi organisasi).<br />
4.7. Proses dalam menentukan kualifikasi dan keahlian<br />
dari anggota badan pengelola tertinggi dalam<br />
mengarahkan strategi organisasi terkait topik<br />
ekonomi, lingkungan, dan sosial.<br />
4.8. Pengembangan secara internal pernyataan misi<br />
atau nilai, kode tingkah laku, dan prinsip yang<br />
relevan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan<br />
sosial serta status dari implementasinya.<br />
Version 3.0 23
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
4.13. Keanggotaan dalam asosiasi (seperti asosiasi industri)<br />
dan atau organisasi advokasi nasional/internasional di<br />
mana organisasi:<br />
• Memiliki posisi dalam badan pengelola;<br />
• Berpartisipasi dalam proyek atau komite;<br />
• Menyediakan pendanaan rutin karena status<br />
keanggotaan; atau<br />
• Melihat keanggotaan sebagai hal yang strategis.<br />
Ini merujuk biasanya kepada status keanggotaan pada<br />
tingkatan organisasi.<br />
KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN<br />
Item pengungkapan berikut merujuk kepada pelibatan<br />
pemangku kepentingan secara umum yang dilakukan oleh<br />
organisasi selama periode laporan. Pengungkapan ini tidak<br />
terbatas hanya pada implementasi pelibatan pemangku<br />
kepentingan untuk tujuan penyiapan sebuah laporan<br />
keberlanjutan.<br />
4.14. Daftar kelompok pemangku kepentingan yang<br />
dilibatkan oleh organisasi.<br />
Contoh kelompok pemangku kepentingan adalah:<br />
• Komunitas;<br />
• Masyarakat sipil;<br />
• Konsumen;<br />
• Pemegang saham atau penyedia modal;<br />
• Pemasok; dan<br />
• Pegawai, pekerja lainnya beserta serikat mereka.<br />
4.15. Dasar yang digunakan dalam mengidentifikasi<br />
dan memilih pemangku kepentingan yang akan<br />
dilibatkan.<br />
Di dalamnya termasuk proses organisasi dalam<br />
mendefinisikan kelompok pemangku kepentingannya<br />
atau dalam menentukan kelompok mana yang akan<br />
dilibatkan dan tidak dilibatkan.<br />
4.16. Pendekatan yang digunakan untuk melibatkan<br />
pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya<br />
frekuensi pelibatan berdasarkan jenis dan kelompok<br />
pemangku kepentingan.<br />
Dapat masuk di dalamnya survei, focus group, panel<br />
komunitas, panel penasihat perusahaan, komunikasi<br />
tertulis, struktur manajemen/serikat pekerja, serta<br />
kendaraan lainnya. Organisasi harus menyatakan<br />
apakah pelibatan dilakukan sebagai bagian dari proses<br />
penyiapan laporan.<br />
4.17. Topik dan perhatian utama yang dimunculkan<br />
melalui pelibatan pemangku kepentingan, dan<br />
bagaimana organisasi merespons topik dan<br />
perhatian utama tersebut, termasuk melalui<br />
pelaporannya.<br />
5. Pendekatan Manajemen dan Kinerja Indikator<br />
Bagian mengenai Indikator Kinerja berkelanjutan<br />
diorganisasikan berdasarkan kategori ekonomi, lingkungan,<br />
dan sosial. Indikator sosial dikategorikan lebih lanjut<br />
menjadi Pekerja, Hak Asasi, Masyarakat, dan Tanggung<br />
Jawab Produk. Setiap kategori memasukkan sebuah<br />
pengungkapan terhadap Pendekatan Manajemen<br />
(‘Pendekatan Manajemen’) serta seperangkat Indikator<br />
Kinerja Inti dan Tambahan.<br />
Indikator inti telah dikembangkan melalui proses yang<br />
dilakukan <strong>GRI</strong> dengan melibatkan berbagai pemangku<br />
kepentingan yang ditujukan untuk mengidentifikasi<br />
Indikator yang dapat diterapkan secara umum serta<br />
diasumsikan menjadi material untuk banyak organisasi.<br />
Sebuah organisasi harus melaporkan Indikator Inti, kecuali<br />
jika mereka dipertimbangkan bukan material atas dasar<br />
Prinsip Pelaporan <strong>GRI</strong>. Indikator Tambahan menggambarkan<br />
praktek yang muncul atau menjelaskan topik yang mungkin<br />
menjadi material bagi sejumlah organisasi tetapi tidak<br />
untuk organisasi lainnya. Ketika terdapat versi final dari<br />
Suplemen Sektor, maka Indikator harus diperlakukan<br />
sebagai Indikator Inti. Untuk penjelasan lebih lanjut, lihat<br />
Panduan dalam Menetapkan Isi <strong>Laporan</strong>.<br />
Pengungkapan terhadap Pendekatan Manajemen<br />
harus menyediakan gambaran singkat dari pendekatan<br />
manajemen organisasi terhadap Aspek yang ditetapkan<br />
pada setiap kategori Indikator dalam rangka menentukan<br />
konteks dari informasi kinerja. Organisasi dapat<br />
menstrukturkan Pengungkapan terhadap Pendekatan<br />
Manajemen untuk dapat mencakup keseluruhan Aspek dari<br />
setiap kategori, atau mengelompokkan tanggapan yang<br />
berbeda terhadap Aspek. Bagaimanapun, Pengungkapan<br />
harus menjelaskan semua Aspek yang terkait dengan setiap<br />
kategori tanpa memperhatikan fromat atau kelompoknya.<br />
24 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Dalam struktur keseluruhan dari Standar Pengungkapan,<br />
Item Strategi dan Profil 1.1. dan 1.2. dalam ‘Strategi dan<br />
Analisis’ ditujukan untuk menyediakan gambaran ringkas<br />
risiko dan peluang yang dihadapi organisasi secara<br />
keseluruhan. Pengungkapan terhadap pendekatan<br />
Manajemen ditujukan untuk menjelaskan tingkatan<br />
selanjutnya dari detil pendekatan organisasi dalam<br />
mengelola topik keberlanjutan yang terkait dengan risiko<br />
dan peluang.<br />
Dalam melaporkan Indikator Kinerja, panduan berikut<br />
dapat diterapkan dalam mengkompilasi data:<br />
• Kecenderungan Pelaporan: Informasi harus<br />
disajikan untuk periode laporan saat ini (misalnya<br />
satu tahun) serta setidaknya dua periode sebelumnya<br />
sebagaimana halnya target di masa depan yang<br />
telah ditetapkan baik untuk jangka pendek maupun<br />
menengah.<br />
• Penggunaan Protokol: Organisasi harus<br />
menggunakan protokol yang mendampingi indikator<br />
yang dilaporkan. Protokol ini memberikan arahan<br />
dasar dalam menginterpretasi dan mengkompilasi<br />
informasi.<br />
• Penyajian Data: Dalam kasus tertentu, rasio atau data<br />
normal serta format yang tepat dalam menyajikan<br />
data sangat berguna. Jika rasio atau data normal<br />
digunakan, data absolut juga harus disediakan.<br />
• Agregasi Data: Organisasi harus menentukan<br />
tingkatan yang tepat dari agregasi informasi. Lihat<br />
dalam panduan tambahan pada bagian Catatan<br />
Pelaporan Umum dari Panduan.<br />
• Metrics: Data yang dilaporkan harus disajikan dengan<br />
menggunakan metrics internasional yang telah<br />
diterima secara umum (misalnya kilogram, ton, liter)<br />
serta dihitung dengan menggunakan faktor konversi<br />
standar. Ketika terdapat konvensi internasional<br />
khusus (misalnya GHG equivalents) maka konvensi ini<br />
biasanya dijelaskan dalam Indikator Protokol.<br />
Ekonomis<br />
Keprihatinan dimensi ekonomis keberlanjutan yang terjadi<br />
akibat dampak organisasi terhadap kondisi perekonomian<br />
para pemegang kepentingan di tingkat sistem ekonomi lokal,<br />
nasional, dan global. Indikator Kinerja Ekonomi menunjukkan:<br />
• Aliran dana di antara para pemegang kepentingan<br />
• Dampak ekonomi utama organisasi terhadap masyarakat.<br />
Performa finansial merupakan pemahaman dasar dari sebuah<br />
organisasi dan keberlanjutannya. Akan tetapi, informasi ini<br />
biasanya dirangkum dalam laporan finansial. Yang sangat<br />
sedikit dilaporkan adalah kontribusi organisasi terhadap<br />
keberlanjutan sistem ekonomi yang lebih luas.<br />
Penjelasan terhadap Pendekatan Manajemen<br />
Berikan penjelasan ringkas mengenai Pendekatan<br />
Manajemen yang digariskan di bawah ini dan berhubungan<br />
dengan Aspek Ekonomi.<br />
• Kinerja Ekonomi<br />
• Kehadiran Pasar<br />
• Dampak Ekonomi Tidak Langsung<br />
Tujuan dari Kinerja<br />
Tujuan organisasi yang lebih luas mengenai kinerja yang<br />
relevan terhadap Aspek Ekonomi.<br />
Gunakanlah Indikator yang spesifik bagi organisasi (jika<br />
diperlukan) sebagai tambahan dari <strong>GRI</strong> Indikator Kinerja<br />
untuk menunjukkan hasil antara kinerja dengan tujuan.<br />
Kebijakan<br />
Secara singkat, kebijakan organisasi yang menentukan<br />
komitmen keseluruhan terhadap Aspek Ekonomis seperti<br />
tertera di atas, atau dinyatakan dalam ruang publik (misalnya<br />
weblink) .<br />
Informasi Tambahan Kontekstual<br />
Penambahan informasi yang diperlukan untuk memahami<br />
kinerja ekonomi, seperti:<br />
• Kesuksesan Penting<br />
• Risiko dan Peluang organisasi utama<br />
• Perubahan utama dalam sistem dan struktur pada saat<br />
periode laporan.<br />
• Strategi kunci untuk kebijakan implementasi atau<br />
pencapaian kinerja.<br />
Version 3.0 25
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Indikator Indikator Kinerja Ekonomi<br />
Aspek: Kinerja Ekonomi<br />
CORE<br />
CORE<br />
EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung,<br />
meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa<br />
karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya,<br />
laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang<br />
dana serta pemerintah.<br />
EC2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat<br />
perubahan iklim serta peluangnya bagi aktivitas<br />
organisasi.<br />
CORE<br />
CORE<br />
EC3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program<br />
imbalan pasti.<br />
EC4 Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah.<br />
Aspek : Kehadiran Pasar<br />
CORE CORE ADD<br />
EC5 Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan<br />
dengan upah minimum setempat pada lokasi<br />
operasi yang signifikan.<br />
EC6 Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk<br />
pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan.<br />
EC7 Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi<br />
manajemen senior lokal yang dipekerjakan pada<br />
lokasi operasi yang signifikan.<br />
Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung<br />
CORE<br />
ADD<br />
EC8 Pembangunan dan dampak dari investasi<br />
infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk<br />
kepentingan publik secara komersial, natura, atau<br />
pro bono.<br />
EC9 Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak<br />
langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas<br />
dampaknya.<br />
26 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Lingkungan<br />
Dimensi Lingkungan dari keberlanjutan yang<br />
mempengaruhi dampak organisasi terhadap sistem<br />
alami hidup dan tidak hidup, termasuk ekosistem, tanah,<br />
air dan udara. Indikator Lingkungan meliputi kinerja<br />
yang berhubungan dengan input (misalnya material,<br />
energi, dan air) dan output (misalnya emisi, air limbah,<br />
dan limbah). Sebagai tambahan, indikator ini melingkupi<br />
kinerja yang berhubungan biodiversity (keanekaragaman<br />
hayati), kepatuhan lingkungan, dan informasi relevan<br />
lainnya seperti pengeluaran lingkungan (environmental<br />
expenditure) dan dampaknya terhadap produk dan jasa.<br />
Penjelasan Pendekatan Manajemen<br />
Berikan penjelasan singkat mengenai Pendekatan<br />
Manajemen terhadap Aspek Lingkungan seperti<br />
tercantum di bawah ini:<br />
• Material<br />
• Energi<br />
• Air<br />
• Biodiversitas<br />
• Emisi, Efluen dan Limbah<br />
• Produk dan Jasa<br />
• Kepatuhan<br />
• Transportasi; dan<br />
• Keseluruhan<br />
Tujuan dan Kinerja<br />
Tujuan keseluruhan organisasi terhadap kinerja yang<br />
berhubungan dengan Aspek Lingkungan.<br />
Tanggung Jawab Organisasi<br />
Posisi paling senior dalam tanggung jawab operasional<br />
terhadap Aspek Lingkungan atau menjelaskan bagaimana<br />
tanggung jawab operasional dibagi pada tingkatan senior.<br />
Ini berbeda dari Penjelasan 4.1 yang difokuskan terhadap<br />
struktur pada tingkatan tata kelola (governance level).<br />
Pelatihan dan Kesadaran<br />
Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan<br />
peningkatan kesadaran yang berhubungan dengan Aspek<br />
Lingkungan.<br />
Pengawasan dan Tindak Lanjut<br />
Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan<br />
aksi pencegahan (preventive) dan pembetulan (corrective),<br />
termasuk yang berhubungan dengan rantai penyaluran<br />
(supply chain).<br />
Daftar sertifikat dari kinerja yang berhubungan dengan<br />
lingkungan atau sistem sertifikasi, atau pendekatan<br />
terhadap auditing (audit)/verifikasi kepada organisasi<br />
pelapor atau supply chain.<br />
Informasi Tambahan Kontekstual<br />
Informasi tambahan relevan yang dibutuhkan untuk<br />
memahami kinerja organisasi.<br />
• Sukses penting dan kekurangan<br />
• Risiko organisasi lingkungan dan kesempatan yang<br />
berhubungan dengan isu yang berkaitan.<br />
• Perubahan utama di dalam periode pelaporan<br />
terhadap struktur atau sistem untuk perbaikan kinerja;<br />
dan<br />
• Strategi penting dan prosedur untuk implementasi<br />
kebijakan atau pencapaian tujuan.<br />
Gunakanlah Indikator spesifik organisasi yang ditambah<br />
dengan Indikator Kinerja <strong>GRI</strong> untuk menunjukkan hasil<br />
dari kinerja terhadap tujuan.<br />
Kebijakan<br />
Secara singkat, kebijakan organisasi secara keseluruhan<br />
yang menentukan komitmen organisasi terhadap Aspek<br />
Lingkungan yang tercantum di atas atau yang dapat<br />
ditemukan di ruang publik (misalnya weblink).<br />
Version 3.0 27
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Indikator Kinerja Lingkungan<br />
Aspek: Material<br />
CORE<br />
CORE<br />
CORE<br />
CORE<br />
ADD<br />
EN1<br />
EN2<br />
Aspek: Energi<br />
EN3<br />
EN4<br />
EN5<br />
Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat<br />
atau volume<br />
Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang<br />
Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya<br />
Energi Primer<br />
Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan<br />
Sumber Primer<br />
Penghematan Energi melalui Konservasi dan<br />
Peningkatan Efisiensi<br />
CORE<br />
ADD<br />
ADD<br />
ADD<br />
EN12<br />
Uraian atas berbagai dampak signifikan yang<br />
diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa<br />
organisasi pelapor terhadap keanekaragaman<br />
hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi)<br />
dan di daerah yang memiliki keanekaragaman<br />
hayati bernilai tinggi di luar daerah yang<br />
diproteksi (dilindungi)<br />
EN13 Perlindungan dan Pemulihan Habitat<br />
EN14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk<br />
mengelola dampak terhadap keanekaragaman<br />
hayati<br />
EN15 Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko<br />
kepunahan yang masuk dalam Daftar Merah<br />
IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk<br />
dalam daftar konservasi nasional dengan habitat<br />
di daerah-daerah yang terkena dampak operasi<br />
Aspek: Emisi, Efluen dan Limbah<br />
ADD ADD<br />
CORE<br />
EN6<br />
EN7<br />
Aspek: Air<br />
EN8<br />
Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa<br />
berbasis energi efisien atau energi yang dapat<br />
diperbarui, serta pengurangan persyaratan<br />
kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif<br />
tersebut.<br />
Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak<br />
langsung dan pengurangan yang dicapai<br />
Total pengambilan air per sumber<br />
CORE<br />
CORE<br />
ADD<br />
CORE<br />
EN16 Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya<br />
langsung maupun tidak langsung dirinci<br />
berdasarkan berat<br />
EN17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya<br />
diperinci berdasarkan berat<br />
EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca<br />
dan pencapaiannya<br />
EN19 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon<br />
(ozone-depleting substances/ODS) diperinci<br />
berdasarkan berat<br />
ADD<br />
EN9<br />
Sumber air yang terpengaruh secara signifikan<br />
akibat pengambilan air<br />
CORE<br />
EN20 NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang<br />
diperinci berdasarkan jenis dan berat<br />
ADD<br />
EN10<br />
Persentase dan total volume air yang digunakan<br />
kembali dan didaur ulang<br />
CORE<br />
EN21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan<br />
Aspek Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati)<br />
CORE<br />
EN22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode<br />
pembuangan<br />
CORE<br />
EN11<br />
Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa,<br />
dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi<br />
di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah<br />
yang diproteksi (dilindungi?) atau daerah-daerah<br />
yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang<br />
tinggi di luar daerah yang diproteksi<br />
CORE<br />
ADD<br />
EN23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan<br />
EN24 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor,<br />
atau diolah yang dianggap berbahaya menurut<br />
Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan<br />
persentase limbah yang diangkut secara<br />
internasional.<br />
28 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
ADD ADD<br />
CORE<br />
CORE CORE<br />
ADD<br />
EN25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai<br />
keanekaragaman hayati badan air serta habitat<br />
terkait yang secara signifikan dipengaruhi<br />
oleh pembuangan dan limpasan air organisasi<br />
pelapor.<br />
Aspek: Produk dan Jasa<br />
EN26 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan<br />
produk dan jasa dan sejauh mana dampak<br />
pengurangan tersebut.<br />
EN27 Persentase produk terjual dan bahan<br />
kemasannya yang ditarik menurut kategori.<br />
Aspek: Kepatuhan<br />
EN28 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan<br />
jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran<br />
terhadap hukum dan regulasi lingkungan.<br />
Aspek: Pengangkutan/Transportasi<br />
EN29 Dampak lingkungan yang signifikan akibat<br />
pemindahan produk dan barang-barang<br />
lain serta material yang digunakan untuk<br />
operasi perusahaan, dan tenaga kerja yang<br />
memindahkan.<br />
Aspek: Menyeluruh<br />
EN30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan<br />
investasi lingkungan menurut jenis.<br />
Indikator Kinerja Sosial<br />
Dimensi sosial dari keberlanjutan membahas sistem sosial<br />
organisasi di mana dia beroperasi.<br />
Indikator Kinerja Sosial <strong>GRI</strong> menentukan Aspek Kinerja<br />
penting yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, hak<br />
asasi manusia, masyarakat dan tanggung jawab produk.<br />
Version 3.0 29
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan Layak.<br />
Aspek spesifik di bawah kategori Praktek Tenaga Kerja<br />
didasarkan atas standar internasional yang diakui, termasuk:<br />
• United Nations Universal Declaration of Human Rights<br />
and its Protocols.<br />
• United Nations Convention: International Covenant on<br />
Civil and Political Rights.<br />
• United Nations Convention: International Covenant on<br />
Economic, Social and Cultural Rights.<br />
• ILO Declaration on Fundamental Principles and Rights at<br />
Work of 1998 (in particular the eight core convention of<br />
the ILO); and<br />
• The Vienna Declaration and Programme of Action.<br />
Indikator Praktek Tenaga Kerja juga menggambarkan<br />
tanggung jawab sosial dari usaha bisnis: The ILO Tripartite<br />
Declaration Concerning Multinational Enterprises and Social<br />
Policy,dan OECD Guidelines for Multinational Enterprises.<br />
Penjelasan Pendekatan Manajemen.<br />
Berikan penjelasan ringkas mengenai mengenai pendekatan<br />
manajemen terhadap Aspek Tenaga Kerja seperti tertera<br />
di bawah ini. The ILO Tripartite Declaration Concerning<br />
Multinational Enterprises and Social Policy (terutama<br />
delapan konvensi inti dari ILO) dan OECD Guidelines for<br />
Multinational Enterprises, harus menjadi rujukan utama.<br />
• Lapangan kerja<br />
• Hubungan Tenaga Kerja/Manajemen<br />
• Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)<br />
• Pelatihan dan Pendidikan; dan<br />
• Keanekaragaman dan Kesempatan yang adil<br />
Kebijakan<br />
Secara singkat, kebijakan organisasi secara umum yang<br />
menunjukkan komitmen keseluruhan organisasi, atau<br />
menunjukkan tempat di mana ini dapat ditemukan di<br />
ruang publik (misalnya weblink). Serta menunjukkan<br />
hubungannya dengan standar internasional seperti yang<br />
disebut di atas.<br />
Tanggung Jawab Organisasi<br />
Posisi paling senior dengan tanggung jawab operasional<br />
untuk Aspek Tenaga Kerja atau jelaskan bagaimana<br />
pembagian tanggung jawab operasional pada tingkat<br />
senior untuk Aspek tersebut. Ini berbeda dengan penjelasan<br />
4.1, yang mengkhususkan pada struktur di tingkat tata<br />
kelola.<br />
Pelatihan dan Pendidikan<br />
Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan<br />
peningkatan kesadaran akan hubungan Aspek Tenaga Kerja.<br />
Pengawasan dan Tindak Lanjut<br />
Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan aksi<br />
pencegahan dan pembetulan, termasuk yang berhubungan<br />
dengan supply chain.<br />
Informasi Tambahan Kontekstual<br />
Tambahan informasi yang relevan diperlukan untuk<br />
memahami kinerja organisasi, seperti:<br />
• Sukses penting dan kekurangan<br />
• Risiko dan Peluang utama organisasi<br />
• Perubahan utama dalam periode pelaporan ke sistem<br />
atau struktur peningkatan kinerja; dan<br />
• Strategi dan kinerja penting untuk implementasi<br />
kebijakan atau pencapaian tujuan.<br />
Tujuan dan Kinerja<br />
Tujuan lebih luas dari organisasi mengenai kinerja yang<br />
relevan terhadap aspek Tenaga Kerja, menunjukkan<br />
hubungannya dengan standar internasional.<br />
Gunakanlah indikator spesifik organisasi (jika diperlukan)<br />
dengan tambahan indikator kinerja <strong>GRI</strong> untuk menunjukkan<br />
perbedaan hasil kinerja dengan tujuan.<br />
30 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak<br />
Indikator Kinerja<br />
Aspek: Pekerjaan<br />
CORE<br />
CORE<br />
ADD<br />
LA1<br />
LA2<br />
LA3<br />
Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan,<br />
kontrak pekerjaan, dan wilayah.<br />
Jumlah dan tingkat perputaran karyawan<br />
menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan<br />
wilayah.<br />
Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap<br />
(purna waktu) yang tidak disediakan bagi<br />
karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut<br />
kegiatan pokoknya.<br />
Aspek: Tenaga kerja / Hubungan Manajemen<br />
CORE<br />
CORE<br />
LA4<br />
LA5<br />
Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian<br />
tawar-menawar kolektif tersebut.<br />
Masa pemberitahuan minimal tentang<br />
perubahan kegiatan penting, termasuk apakah<br />
hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif<br />
tersebut.<br />
Aspek: Pelatihan dan Pendidikan<br />
CORE<br />
CORE CORE<br />
ADD ADD<br />
LA10 Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan<br />
menurut kategori/kelompok karyawan.<br />
LA11 Program untuk pengaturan keterampilan dan<br />
pembelajaran sepanjang hayat yang menujang<br />
kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu<br />
mereka dalam mengatur akhir karier.<br />
LA12 Persentase karyawan yang menerima peninjauan<br />
kinerja dan pengembangan karier secara teratur.<br />
Aspek: Keberagaman dan Kesempatan Setara<br />
LA13 Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian<br />
karya¬wan tiap kategori/kelompok menurut<br />
jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok<br />
minoritas, dan keanekaragaman indikator lain.<br />
LA14 Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap<br />
wanita menurut kelompok/kategori karyawan.<br />
Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Jabatan<br />
ADD CORE<br />
CORE<br />
ADD<br />
LA6<br />
LA7<br />
LA8<br />
LA9<br />
Persentase jumlah angkatan kerja yang<br />
resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan<br />
Keselamatan antara manajemen dan pekerja<br />
yang membantu memantau dan memberi<br />
nasihat untuk program keselamatan dan<br />
kesehatan jabatan.<br />
Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena<br />
jabatan, hari-hari yang hilang, dan<br />
ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena<br />
pekerjaan menurut wilayah.<br />
Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/<br />
bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko<br />
setempat untuk membantu para karyawan,<br />
anggota keluarga dan anggota masyarakat,<br />
mengenai penyakit berat/berbahaya.<br />
Masalah kesehatan dan keselamatan yang<br />
tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat<br />
karyawan.<br />
Version 3.0 31
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Hak Asasi Manusia<br />
Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia menentukan bahwa<br />
organisasi harus melaporkan sejauh mana hak asasi manusia<br />
diperhitungkan dalam investasi dan praktek pemilihan<br />
supplier/kontraktor. Sebagai tambahan, Indikator ini meliputi<br />
pelatihan mengenai hak asasi manusia bagi karyawan dan<br />
aparat keamanan, sebagaimana juga bagi nondiskriminasi,<br />
kebebasan berserikat, tenaga kerja anak, hak adat, serta kerja<br />
paksa, dan kerja wajib.<br />
Hak asasi manusia diakui secara umum dalam Konvensi dan<br />
Deklarasi berikut:<br />
• United Nations Universal Declaration of Human Rights<br />
and its Protocols;<br />
• United Nations Convention: International Covenant on<br />
Civil and Political Rights;<br />
• United Nations Convention: International Covenant on<br />
Economic, Social and Cultural Rights;<br />
• ILO Declaration on Fundamental Principles and Rights<br />
at Work of 1998 (pada khususnya delapan konvensi inti<br />
ILO); dan<br />
• The Vienna Declaration and Programme of Action.<br />
Penjelasan Pendekatan Manajemen<br />
Berikan penjelasan ringkas mengenai Pendekatan<br />
Manajemen terhadap hal-hal yang berhubungan dengan<br />
Aspek Hak Asasi Manusia. ILO Tripartite Declaration<br />
Concerning Multinational Enterprises and Social Policy<br />
(khususnya dalam delapan konvensi inti ILO di mana<br />
termasuk konvensi 100, 111, 87, 98, 138, 20, dan 105),<br />
dan OECD Guidelines for Multinational Enterprises harus<br />
merupakan rujukan untuk:<br />
• Praktek Investasi dan Pengadaan;<br />
• Nondiskriminasi<br />
• Kebebasan berserikat dan berkumpul dan Tawarmenawar<br />
Kolektif;<br />
Tujuan dan Kinerja<br />
Tujuan lebih luas dari organisasi terhadap kinerja yang<br />
berhubungan dengan Aspek Hak Asasi Manusia, yang<br />
menyatakan hubungan antara deklarasi dan standar<br />
internasional seperti yang dinyatakan di atas.<br />
Gunakan Indikator spesifik bagi organisasi (jika diperlukan)<br />
sebagai tambahan dari Indikator Kinerja <strong>GRI</strong> yang<br />
menunjukkan hasil antara kinerja terhadap tujuan.<br />
Kebijakan<br />
Secara singkat, kebijakan umum organisasi terhadap<br />
komitmen organisasi mengenai Aspek Hak Asasi Manusia<br />
(termasuk kebijakan yang dapat mempengaruhi keputusan<br />
karyawan untuk bergabung dengan serikat pekerja atau<br />
tawar-menawar kolektif), atau dinyatakan dalam ruang<br />
publik (misalnya weblink). Juga harus dirujuk hubungan<br />
terhadap deklarasi nasional dan standar.<br />
Tanggung Jawab Organisasi<br />
Posisi paling senior dalam tanggung jawab operasional<br />
terhadap Aspek Hak Asasi Manusia atau jelaskan bagaimana<br />
tanggung jawab operasional dibagikan dalam tingkat<br />
senior untuk aspek ini. Ini berbeda dengan Penjelasan 4.1,<br />
yang memfokuskan diri pada struktur tata kelola.<br />
Pelatihan dan Kesadaran<br />
Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan<br />
peningkatan kesadaran yang berhubungan dengan Aspek<br />
Hak Asasi.<br />
Pengawasan dan Tindak Lanjut<br />
Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan aksi<br />
pencegahan dan perbaikan, termasuk yang berhubungan<br />
dengan supply chain.<br />
Daftar sertifikasi untuk kinerja yang berhubungan dengan<br />
hak asasi manusia, atau sistem sertifikasi, atau pendekatan<br />
lain terhadap audit/verifikasi organisasi pelapor atau supply<br />
chainnya.<br />
• Penghentian Pekerja Anak;<br />
• Penghindaran Kerja Paksa dan Kerja Wajib<br />
• Praktek Keluhan dan Kedukaan<br />
• Praktek Keamanan;dan<br />
• Hak adat<br />
32 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Informasi Tambahan Kontekstual<br />
Informasi tambahan yang relevan dibutuhkan untuk<br />
memahami kinerja organisasi seperti:<br />
• Sukses penting dan kekurangan<br />
• Risiko dan kesempatan utama organisasi;<br />
• Perubahan besar dalam periode pelaporan<br />
yang berhubungan dengan sistem atau struktur<br />
peningkatan kinerja; dan<br />
• Strategi kunci dan prosedur implementasi kebijakan<br />
atau pencapaian tujuan.<br />
Indikator Kinerja<br />
Version 3.0 33
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Hak Asasi Manusia<br />
Aspek : Praktek Investasi dan Pengadaan<br />
ADD CORE<br />
CORE<br />
CORE<br />
CORE<br />
ADD<br />
CORE CORE<br />
HR1<br />
HR2<br />
HR3<br />
Persentase dan jumlah perjanjian investasi<br />
signifikan yang memuat klausul HAM atau telah<br />
menjalani proses skrining/ filtrasi terkait dengan<br />
aspek hak asasi manusia.<br />
Persentase pemasok dan kontraktor signifikan<br />
yang telah menjalani proses skrining/ filtrasi atas<br />
aspek HAM<br />
Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam<br />
hal mengenai kebijakan dan serta prosedur<br />
terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan<br />
kegiatan organisasi, termasuk persentase<br />
karyawan yang telah menjalani pelatihan.<br />
Aspek: Nondiskriminasi<br />
HR4<br />
Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan<br />
tindakan yang diambil/dilakukan.<br />
Aspek: Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama<br />
Berkumpul<br />
HR5<br />
Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang<br />
diteridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang<br />
signifikan serta tindakan yang diambil untuk<br />
mendukung hak-hak tersebut.<br />
Aspek: Pekerja Anak<br />
HR6<br />
Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko<br />
yang signifikan dapat menimbulkan terjadinya<br />
kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang<br />
diambil untuk mendukung upaya penghapusan<br />
pekerja anak.<br />
Aspek: Kerja Paksa dan Kerja Wajib<br />
HR7<br />
Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko<br />
yang signifikan dapat menimbulkan kasus kerja<br />
paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah<br />
yang telah diambil untuk mendukung upaya<br />
penghapusan kerja paksa atau kerja wajib.<br />
Aspek: Praktek/Tindakan Pengamanan<br />
HR8<br />
Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih<br />
dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi<br />
terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan<br />
kegiatan organisasi<br />
Aspek: Hak Penduduk Asli<br />
ADD<br />
HR9<br />
Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan<br />
hak penduduk asli dan langkah-langkah yang<br />
diambil.<br />
34 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Masyarakat<br />
Indikator Kinerja Masyarakat memperhatikan dampak organisasi<br />
terhadap masyarakat di mana mereka beroperasi,<br />
dan menjelaskan risiko dari interaksi dengan institusi sosial<br />
lainnya yang mereka kelola. Pada khususnya, informasi<br />
yang dicari berhubungan dengan risiko yang diasosiasikan<br />
dengan suap, korupsi, praktek monopoli dan kolusi.<br />
Penjelasan Pendekatan Manajemen<br />
Berikan penjelasan singkat mengenai Pendekatan<br />
Manajemen berikut yang berhubungan dengan Aspek<br />
Masyarakat.<br />
• Komunitas<br />
• Korupsi<br />
• Kebijakan Publik<br />
Pengawasan dan Tindak Lanjut<br />
Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan aksi<br />
pencegahan dan perbaikan. Termasuk yang berhubungan<br />
dengan supply chain<br />
Daftar sertifikasi terhadap kinerja atau sistem sertifikasi , atau<br />
cara lain pada audit/verifikasi organisasi pelapor, seperti:<br />
• Sukses penting dan kekurangannya<br />
• Risiko dan kesempatan utama organisasi<br />
• Perubahan utama dalam periode pelaporan terhadap<br />
sistem atau struktur untuk memperbaiki kinerja; dan<br />
• Strategi kunci dan prosedur implementasi kebijakan atau<br />
pencapaian tujuan.<br />
• Kelakuan tidak bersaing; dan<br />
• Kepatuhan<br />
Tujuan dan Kinerja<br />
Tujuan umum organisasi terhadap kinerja yang<br />
berhubungan dengan Aspek di atas.<br />
Gunakan Indikator yang spesifik dengan organisasi<br />
ditambah dengan Indikator Kinerja <strong>GRI</strong> untuk<br />
menunjukkan hasil kinerja terhadap tujuan.<br />
Kebijakan<br />
Secara singkat, kebijakan secara umum organisasi yang<br />
menentukan komitmen keseluruhan organisasi mengenai<br />
Aspek Masyarakat atau dijelaskan dalam ruang publik<br />
(misalnya weblink).<br />
Tanggung Jawab Organisasi<br />
Posisi paling senior dengan tanggung jawab operasional<br />
terhadap Aspek Masyarakat atau jelaskan bagaimana<br />
tanggung jawab sosial dibagi dalam tingkat senior<br />
terhadap Aspek berikut. Ini berbeda dengan penjelasan<br />
4.1, yang memfokuskan diri kepada struktur tingkat tata<br />
kelola.<br />
Pelatihan dan Kesadaran.<br />
Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan<br />
peningkatan kesadaran yang berhubungan dengan Aspek<br />
Masyarakat.<br />
Version 3.0 35
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Masyarakat<br />
Indikator Kinerja<br />
Aspek: Komunitas<br />
CORE<br />
S01<br />
Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap<br />
program dan praktek yang dilakukan untuk<br />
menilai dan mengelola dampak operasi terhadap<br />
masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat<br />
beroperasi, dan pada saat mengakhiri.<br />
Aspek: Korupsi<br />
CORE CORE CORE<br />
S02<br />
S03<br />
S04<br />
Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki<br />
risiko terhadap korupsi.<br />
Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan<br />
dan prosedur antikorupsi.<br />
Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian<br />
korupsi.<br />
Aspek: Kebijakan Publik<br />
ADD CORE<br />
S05<br />
S06<br />
Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi<br />
dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan<br />
publik.<br />
Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai<br />
politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan<br />
negara di mana perusahaan beroperasi.<br />
Aspek: Kelakuan Tidak Bersaing<br />
ADD<br />
S07<br />
Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran<br />
ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan praktek<br />
monopoli serta sanksinya.<br />
Aspek: Kepatuhan<br />
CORE<br />
S08<br />
Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi<br />
nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan<br />
yang dilakukan.<br />
36 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Tanggung Jawab Produk<br />
Indikator Kinerja Tanggung Jawab Produk membahas<br />
aspek produk dari organisasi pelapor dan serta jasa yang<br />
diberikan yang mempengaruhi pelanggan, terutama,<br />
kesehatan dan keselamatan, informasi dan pelabelan,<br />
pemasaran, dan privasi.<br />
Aspek tersebut melingkupi penjelasan mengenai prosedur<br />
internal dan usaha yang dilaksanakan bila tidak memenuhi<br />
kepatuhan.<br />
Penjelasan Pendekatan Manajemen<br />
Berikan penjelasan singkat mengenai Pendekatan<br />
Manajemen terhadap Aspek Tanggung Jawab Produk:<br />
• Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan<br />
• Label Produk dan Jasa<br />
• Komunikasi Pemasaran<br />
• Privasi Pelanggan; dan<br />
• Kepatuhan<br />
Pengawasan dan Tindak Lanjut<br />
Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan aksi<br />
perbaikan dan yang berhubungan dengan supply chain.<br />
Daftar sertifikat untuk kinerja tanggung jawab produk atau<br />
sistem sertifikasi, atau pendekatan lain terhadap audit/<br />
verifikasi organisasi pelapor atau supply chain.<br />
Informasi Kontekstual Tambahan<br />
Informasi tambahan yang relevan untuk memahami kinerja<br />
organisasi, seperti:<br />
• Sukses penting dan kekurangan<br />
• Risiko dan kesempatan utama organisasi<br />
• Perubahan utama dalam periode pelaporan terhadap<br />
sistem dan struktur untuk meningkatkan kinerja; dan<br />
• Strategi penting dan prosedur implementasi kebijakan<br />
dan pencapaian tujuan.<br />
Tujuan dan Kinerja<br />
Tujuan umum organisasi yang berhubungan dengan<br />
kinerja relevan dengan Aspek Tanggung Jawab Produk.<br />
Gunakanlah Indikator spesifik organisasi (jika diperlukan)<br />
dan ditambah dengan Indikator Kinerja <strong>GRI</strong> untuk<br />
menunjukkan hasil kinerja dengan tujuan.<br />
Kebijakan<br />
Secara singkat, kebijakan umum organisasi yang<br />
menentukan komitmen keseluruhan organisasi terhadap<br />
Aspek Tanggung Jawab Produk, atau menunjukkannya di<br />
dalam ruang publik (misalnya weblink).<br />
Tanggung Jawab Organisasi<br />
Posisi paling senior pada tanggung jawab operasional<br />
terhadap Aspek Tanggung Jawab Produk, atau jelaskan<br />
pembagian tanggung jawab pada tingkat senior terhadap<br />
Aspek Tanggung Jawab Produk. Hal ini bertentangan<br />
dengan Penjelasan 4.1, yang memfokuskan pada struktur<br />
tingkat tata kelola.<br />
Pelatihan dan Kesadaran<br />
Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan<br />
peningkatan kesadaran yang berhubungan dengan Aspek<br />
Tanggung Jawab Produk.<br />
Version 3.0 37
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
TANGGUNG JAWAB PRODUK<br />
Indikator Kinerja<br />
Aspek: Kesehatan dan Keamanan Pelanggan<br />
ADD<br />
CORE<br />
PR1<br />
PR2<br />
Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan<br />
jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan<br />
dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase<br />
dari kategori produk dan jasa yang penting yang<br />
harus mengikuti prosedur tersebut<br />
Jumlah pelanggaran terhadap peraturan<br />
dan etika mengenai dampak kesehatan dan<br />
keselamatan suatu produk dan jasa selama daur<br />
hidup, per produk.<br />
Aspek: Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa<br />
ADD ADD CORE<br />
PR3<br />
PR4<br />
PR5<br />
Jenis informasi produk dan jasa yang<br />
dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase<br />
produk dan jasa yang signifikan yang terkait<br />
dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.<br />
Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary<br />
codes mengenai penyediaan informasi produk<br />
dan jasa serta pemberian label, per produk.<br />
Praktek yang berkaitan dengan kepuasan<br />
pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur<br />
kepuasaan pelanggan.<br />
Aspek: Komunikasi Pemasaran<br />
ADD<br />
CORE<br />
PR6<br />
PR7<br />
Program-program untuk ketaatan pada hukum,<br />
standar dan voluntary codes yang terkait dengan<br />
komunikasi pemasaran, termasuk periklanan,<br />
promosi, dan sponsorship.<br />
Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary<br />
codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran<br />
termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship,<br />
menurut produknya.<br />
Aspek: Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan<br />
ADD<br />
PR8<br />
Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang<br />
berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan<br />
pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data<br />
pelanggan<br />
Aspek: Kepatuhan<br />
CORE<br />
PR9<br />
Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum<br />
dan peraturan mengenai pengadaan dan<br />
penggunaan produk dan jasa<br />
38 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Catatan-catatan Pelaporan Umum<br />
Pengumpulan Data<br />
PENILAIAN KELAYAKAN<br />
Proses pendefinisian isi laporan akan menghasilkan satu<br />
rangkaian topik dan Indikator yang seyogianya dilaporkan<br />
organisasi. Namun demikian, tantangan-tantangan<br />
praktis seperti ketersediaan data, biaya pengumpulannya,<br />
kerahasiaan informasi, privasi dan masalah-masalah<br />
hukum lainnya, kepercayaan pada informasi yang tersedia,<br />
dan faktor-faktor lain, dapat menghasilkan (dianggap/<br />
dipertimbangkan?) keputusan yang sah untuk tidak<br />
mengungkapkan informasi tertentu. Bilamana informasi<br />
penting dihindari, laporannya seyogianya secara jelas<br />
mengindikasikan hal ini dan alasannya mengapa.<br />
PENGUMPULAN DAN PEMILAHAN DATA<br />
Organisasi-organisasi yang melaporkan perlu menentukan<br />
tingkat pengumpulan mana (tingkatan data yang<br />
dikumpulkan untuk informasi?) untuk menyajikan<br />
informasi. Hal ini memerlukan penyeimbangan upaya yang<br />
diperlukan terhadap makna penting dari informasi yang<br />
ditambahkan yang dilaporkan atas dasar yang dipilah<br />
(misalnya negara atau situs). Pengumpulan informasi dapat<br />
menghasilkan hilangnya jumlah signifikan dari makna,<br />
dan juga dapat gagal dalam memberikan penekanan<br />
pada kinerja yang secara khusus kuat atau lemah dalam<br />
bidang-bidang yang spesifik. Di sisi lain, pemilahan yang<br />
tak perlu dari data dapat mempengaruhi kemudahan<br />
untuk memahami informasi. Organisasi-organisasi yang<br />
melaporkan seyogianya memilah informasi hingga ke<br />
tingkatan yang sesuai dengan menggunakan prinsipprinsip<br />
dan pedoman dalam Indikator-indikator pelaporan.<br />
Pemilahan dapat bervariasi berdasarkan Indikator, akan<br />
tetapi secara umum akan memberikan pandangan lebih<br />
dalam daripada suatu nilai tunggal.<br />
Bentuk <strong>Laporan</strong> dan Frekuensi<br />
DEFINISI SUATU LAPORAN KEBERLANJUTAN<br />
Suatu laporan keberlanjutan mengacu pada suatu<br />
pengungkapan terkonsolidasi tunggal yang memberikan<br />
suatu penyajian yang wajar dan seimbang mengenai<br />
kinerja selama satu periode yang ditetapkan. Pemangkupemangku<br />
kepentingan seyogianya dapat secara langsung<br />
mengakses seluruh informasi laporan dari suatu lokasi<br />
tunggal, seperti indeks isi <strong>GRI</strong>. Publikasi-publikasi lain<br />
seyogianya tidak dirujuk sebagai sumber informasi bagi<br />
suatu Butir Pengungkapan Standar <strong>GRI</strong> (misalnya suatu<br />
Indikator Kinerja), kecuali sarana bagi seorang pemangku<br />
kepentingan untuk secara langsung mengakses informasi<br />
yang disediakan (misalnya, suatu link pada halaman web<br />
spesifik atau nomor halaman dari publikasi terkait). Tidak<br />
ada batasan panjang minimum bagi suatu laporan yang<br />
menggunakan Kerangka <strong>GRI</strong>, sepanjang organisasi telah<br />
menerapkan dengan baik <strong>Pedoman</strong> dan dokumen-dokumen<br />
Kerangka yang telah dipilih untuk dipakai.<br />
MEDIUM PELAPORAN<br />
Pelaporan elektronik (misalnya CD-ROM) atau berbasis web<br />
dan laporan-laporan berbasis kertas adalah media yang tepat<br />
bagi pelaporan. Organisasi-organisasi dapat memilih untuk<br />
menggunakan suatu kombinasi dari laporan-laporan berbasis<br />
web dan yang berbasis kertas atau hanya menggunakan<br />
satu medium saja. Misalnya, suatu organisasi dapat memilih<br />
untuk menyediakan suatu laporan terperinci pada situs<br />
web mereka dan menyediakan suatu rangkuman eksekutif<br />
termasuk strategi dan analisis dan informasi kinerja mereka<br />
dalam bentuk kertas. Pilihannya sepertinya tergantung pada<br />
keputusan-keputusan organisasi atas periode pelaporannya,<br />
rencana-rencananya untuk menyelaraskan isi sesuai kekinian,<br />
pemakai-pemakai laporan-laporan potensial, dan faktorfaktor<br />
praktis lainnya seperti strategi distribusi. Sekurangkurangnya<br />
satu medium (web atau kertas) seyogianya<br />
memberikan pemakai-pemakai akses kepada rangkaian<br />
lengkap informasi untuk periode pelaporan.<br />
FREKUENSI PELAPORAN<br />
Organisasi-organisasi seyogianya mendefinisikan suatu<br />
siklus yang konsisten dan berkala untuk mengeluarkan suatu<br />
laporan. Bagi banyak organisasi, hal ini adalah siklus tahunan,<br />
walaupun beberapa organisasi memilih melaporkan setiap<br />
dua tahun sekali. Suatu organisasi dapat memilih untuk<br />
menyelaraskan informasi dengan kekinian secara teratur di<br />
antara penerbitan laporan-laporan kinerja terkonsolidasi. Hal<br />
ini memiliki keuntungan-keuntungan dalam hal memberikan<br />
bagi para pemangku kepentingan akses lebih cepat pada<br />
informasi, akan tetapi kekurangannya dalam hal kemampuan<br />
membandingkan informasi. Namun demikian, organisasiorganisasi<br />
seyogianya masih menjaga suatu siklus yang<br />
dapat diprediksi di mana seluruh informasi yang dilaporkan<br />
mencakup jangka waktu spesifik.<br />
Pelaporan atas kinerja ekonomi, lingkungan hidup dan sosial<br />
dapat bersamaan atau diintegrasikan dengan pelaporan<br />
organisasional lainnya, seperti misalnya laporan-laporan<br />
keuangan tahunan. Pengaturan waktu yang terkoordinasi<br />
akan memperkuat hubungan-hubungan antara kinerja<br />
ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial.<br />
Version 3.0 39
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
PENYELARASAN ISI LAPORAN<br />
Ketika menyiapkan suatu laporan baru, suatu organisasi<br />
dapat mengidentifikasi area-area informasi yang tidak<br />
telah berubah sejak laporan sebelumnya (misalnya suatu<br />
kebijakan yang tidak telah diubah). Organisasi dapat<br />
memilih untuk hanya menyelaraskan topik-topik dan<br />
Indikator-indikator dengan keadaan yang sesuai untuk<br />
mempublikasikan Pengungkapan-pengungkapan yang<br />
tidak berubah. Sebagai contoh, suatu organisasi dapat<br />
memilih untuk memproduksi ulang informasi mengenai<br />
kebijakan-kebijakan yang tidak telah berubah dan hanya<br />
menyelaraskan Indikator-indikator dengan kekinian.<br />
Fleksibilitas untuk mengambil suatu pendekatan seperti itu<br />
akan tergantung pada bagian besar pada pilihan organisasi<br />
mengenai medium pelaporan, sedangkan topik-topik lain<br />
seperti profil atau tata kelola organisasi dapat berubah pada<br />
suatu langkah yang lebih lambat. Terlepas dari strategi yang<br />
dipergunakan, rangkaian penuh informasi yang berlaku bagi<br />
periode pelaporan seyogianya dapat diakses dalam suatu<br />
lokasi tunggal (baik dokumen berbasis kertas atau dokumen<br />
berbasis web).<br />
Assurance<br />
PILIHAN-PILIHAN MENGENAI ASSURANCE<br />
Organisasi-organisasi menggunakan berbagai pendekatan<br />
untuk memperbesar kredibilitas laporan-laporan mereka.<br />
Organisasi-organisasi dapat memiliki sistem-sistem kendali<br />
internal yang berlaku, termasuk fungsi-fungsi audit internal,<br />
sebagai bagian dari proses-proses mereka untuk mengelola<br />
dan melaporkan informasi. Sistem-sistem internal ini penting<br />
bagi integritas dan kredibilitas menyeluruh suatu laporan.<br />
Namun demikian, <strong>GRI</strong> merekomendasikan penggunaan<br />
assurance eksternal, termasuk penggunaan penyediapenyedia<br />
assurance profesional, panel-panel pemangku<br />
kepentingan, dan kelompok-kelompok atau individuindividu<br />
eksternal lainnya. Namun demikian, terlepas dari<br />
pendekatan spesifik, hal ini seyogianya dilakukan oleh<br />
kelompok-kelompok atau individu-individu eksternal bagi<br />
organisasi. Ikatan-ikatan ini dapat menggunakan kelompokkelompok<br />
atau individu-individu yang mengikuti standar<br />
profesional bagi assurance, atau mereka dapat melibatkan<br />
pendekatan-pendekatan yang mengkuti proses-proses yang<br />
sistematis, terdokumentasikan dan berbasis pembuktian,<br />
akan tetapi tidak diatur oleh suatu standar spesifik.<br />
<strong>GRI</strong> menggunakan istilah ‘assurance eksternal’ untuk<br />
merujuk pada aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk<br />
menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang dipublikasikan<br />
atas kualitas laporan dan informasi yang termuat di<br />
dalamnya. Hal ini termasuk, akan tetapi tidak terbatas<br />
pada, pertimbangan atas proses-proses yang melandasi<br />
penyiapan informasi ini. Hal ini berbeda dari aktivitasaktivitas<br />
yang dirancang untuk menilai atau memvalidasi<br />
kualitas atau tingkat kinerja dari suatu organisasi, misalnya<br />
mengeluarkan sertifikasi-sertifikasi kinerja atau penilaianpenilaian<br />
mengenai kepatuhan.<br />
Secara menyeluruh, kualitas-kualitas utama bagi assurance<br />
eksternal dari laporan-laporan yang menggunakan<br />
Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> adalah bahwa ia:<br />
• Dilakukan oleh kelompok-kelompok atau individuindividu<br />
eksternal bagi organisasi yang secara nyata<br />
kompeten dalam kedua hal dan praktek-praktek<br />
assurance;<br />
• Dilaksanakan dengan cara yang sistematis,<br />
terdokumentasikan, berdasarkan bukti dan<br />
dikarakterisasikan oleh prosedur-prosedur yang<br />
didefinisikan;<br />
• Menilai apakah laporan memberikan suatu<br />
penyajian kinerja yang patut dan berimbang, dengan<br />
memperhatikan kebenaran data dalam suatu laporan<br />
dan juga seleksi keseluruhan dari isi;<br />
• Menggunakan kelompok-kelompok atau individuindividu<br />
untuk melakukan assurance yang dibatasi<br />
oleh hubungan mereka dengan organisasi atau<br />
pemangku-pemangku kepentingannya untuk<br />
mencapai dan mempublikasikan suatu kesimpulan<br />
yang independen dan imparsial mengenai laporan;<br />
• Menilai jangkuan yang terhadapnya si yang<br />
menyiapkan laporan telah menerapkan Kerangka<br />
Pelaporan <strong>GRI</strong> (termasuk Prinsip-prinsip Pelaporan)<br />
dalam caranya mencapai kesimpulan-kesimpulannya;<br />
dan<br />
• Menghasilkan suatu pendapat atau rangkaian<br />
kesimpulan yang tersedia bagi publik dalam<br />
bentuk tertulis, dan suatu pernyataan dari penyedia<br />
assurance mengenai hubungan mereka dengan si<br />
pembuat laporan.<br />
Sebagaimana diindikasikan dalam Profil Pengungkapan<br />
3.13, organisasi-organisasi seyogianya mengungkapkan<br />
informasi mengenai pendekatan mereka pada assurance<br />
eksternal.<br />
40 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Daftar Istilah<br />
Indikator Tambahan<br />
Indikator tambahan merupakan Indikator yang<br />
diidentifikasi oleh <strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong> yang mewakili praktek<br />
atau membahas topik yang bermanfaat bagi organisasi<br />
tidak secara umum tapi untuk mayoritas.<br />
Batasan<br />
Batasan untuk laporan keberlanjutan menunjukkan<br />
rangkaian organisasi yang kinerjanya dibahas dalam<br />
laporan keberlanjutan organisasi.<br />
Indeks Isi<br />
Indeks isi <strong>GRI</strong> adalah tabel atau matriks yang berisi<br />
berbagai Penjelasan Standar (Standard Disclosure), dan<br />
di mana jawaban terhadap Penjelasan dapat ditemukan<br />
(nomer halaman atau URL). Organisasi pelapor dapat<br />
juga memberi referensi tambahan terhadap Indikator<br />
spesifik organisasi (<strong>Pedoman</strong> non-<strong>GRI</strong>). Indeks Isi<br />
memberikan pemakai penjelasan singkat mengenai hal<br />
apa saja yang dilaporkan dan memberikan kemudahan<br />
dalam penggunaan laporan. Indeks Isi sangat penting<br />
jika beberapa Penjelasan (Disclosures) tampil didalam<br />
laporan yang lain, seperti laporan keuangan atau laporan<br />
keberlanjutan sebelumnya.<br />
Indikator Inti<br />
Indikator Inti adalah Indikator yang ditentukan dalam<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong> yang merupakan perhatian kebanyakan<br />
pemangku kepentingan dan diasumsikan material kecuali<br />
dinyatakan sebaliknya pada dasar <strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong>.<br />
Downstream<br />
Istilah ‘Downstream entities’ didasarkan oleh konsep<br />
rangkaian produksi yang meluas mulai pengambilan<br />
bahan mentah hingga penggunaan akhir barang atau<br />
jasa oleh pengguna akhir. ‘Downstream’ merujuk kepada<br />
organisasi yang berperan dalam distribusi barang atau jasa<br />
yang diberikan organisasi pelapor, atau, pada umumnya,<br />
berperan dalam tahap akhir rangkaian produksi dibanding<br />
organisasi sendiri.<br />
<strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong><br />
Visi <strong>GRI</strong> adalah bahwa pelaporan terhadap kinerja ekonomi,<br />
lingkungan dan sosial oleh semua organisasi adalah hal<br />
rutin dan dapat diperbandingkan dengan laporan finansial.<br />
<strong>GRI</strong> berhasil menuangkan visi ini dengan meningkatkan<br />
dan membangun kapasitas pada penggunaan Rangkaian<br />
Pelaporan <strong>Keberlanjutan</strong> <strong>GRI</strong>. Semua komponen rangkaian<br />
pelaporan dikembangkan untuk digunakan secara<br />
global, konsensus para pemangku kepentingan mencari<br />
pendekatan.<br />
<strong>GRI</strong> <strong>Reporting</strong> Framework<br />
<strong>GRI</strong> <strong>Reporting</strong> Framework dibuat untuk memberikan<br />
framework yang diterima secara umum terhadap pelaporan<br />
kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan organisasi.<br />
Framework terdiri dari <strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong>,<br />
Protokol Indikator, Protokol Teknis, dan Suplemen Sektor.<br />
Anggota Dewan Independen<br />
Definisi dari ‘independen’ dapat berbeda-beda secara<br />
yurisdiksi hukum. Independen biasanya menunjukkan<br />
anggota tidak punya kepentingan finansial dalam<br />
organisasi atau keuntungan potensial lainnya yang dapat<br />
menyebabkan konflik kepentingan. Organisasi yang<br />
menggunakan <strong>Pedoman</strong> harus mengungkapkan definisi<br />
dari ‘independen’.<br />
Kategori Indikator<br />
Area atau pengelompokan yang luas mengenai topik<br />
keberlanjutan. Kategori yang termasuk dalam <strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong><br />
adalah: ekonomi, lingkungan dan sosial. Kelompok sosial<br />
dikategorikan dengan istilah, Praktek Ketenagakerjaan, Hak<br />
Asasi Manusia, Masyarakat dan Tanggung Jawab Produk.<br />
Satu kategori dapat mempunyai beberapa aspek Indikator.<br />
Aspek Indikator<br />
Jenis informasi pada umumnya yang berhubungan dengan<br />
kategori Indikator spesifik (misalnya penggunaan energi,<br />
pekerja anak, kustomer).<br />
Indikator Kinerja<br />
Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai hasil atau<br />
pengeluaran yang dihubungkan dengan organisasi yang<br />
dapat dibandingkan dan ditunjukkan perubahannya seiring<br />
waktu.<br />
Version 3.0 41
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Penjelasan Profil<br />
Informasi yang diberi nomor dalam Bagian 2 <strong>Pedoman</strong><br />
<strong>GRI</strong> yang memuat isi keseluruhan untuk pelaporan dan<br />
memahami kinerja organisasi (misalnya 2.1, 3.13)<br />
Prinsip Pelaporan<br />
Konsep yang menggambarkan hasil dari laporan yang harus<br />
dicapai dan yang menunjukkan keputusan yang dibuat<br />
sepanjang proses pelaporan, sepert Indikator mana yang<br />
bereaksi dengan Indikator yang lain.<br />
Suplemen Sektor<br />
Suplemen Sektor melengkapi <strong>Pedoman</strong> dengan<br />
pemahaman dan pengarahan bagaimana menggunakan<br />
<strong>Pedoman</strong> untuk sektor tertentu, termasuk Indikator Sektorspesifik.<br />
Suplemen Sektor yang dapat digunakan harus<br />
melengkapi <strong>Pedoman</strong> dan bukan menggantikan <strong>Pedoman</strong>.<br />
Pemangku Kepentingan<br />
Pemangku Kepentingan dijelaskan lebih luas, merupakan<br />
kelompok atau individu-individu: (a) yang dapat terpengaruh<br />
secara signifikan oleh akitivitas organisasi, produk dan/atau<br />
jasa; atau (b) di mana aksi mereka dapat mempengaruhi<br />
kemampuan organisasi dalam implementasi strategi dan<br />
tujuan.<br />
Penjelasan Standar (Standard Disclosures)<br />
<strong>Pedoman</strong> memberikan topik dan informasi terkini untuk<br />
pelaporan yang material terhadap kebanyakan organisasi<br />
dan ketertarikan kebanyakan pemangku kepentingan. Ini<br />
ditangkap dalam tiga jenis Penjelasan Standar.<br />
Sustainability Report (<strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong>).<br />
<strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong> merupakan praktek pengukuran<br />
penjelasan, dan menjadikan akuntabel terhadap kinerja<br />
organisasi sambil bekerja menuju tujuan pembangunan<br />
keberlanjutan (sustainable development). Sebuah laporan<br />
keberlanjutan memberikan gambaran yang seimbang<br />
dan wajar terhadap kinerja keberlanjutan dari organisasi<br />
pelapor, termasuk kontribusi positif dan negatif.<br />
Indikator Protokol<br />
Indikator Protokol memberikan definisi, petunjuk kerja,<br />
dan informasi lainnya yang berguna bagi penyiap laporan,<br />
dan untuk memastikan penerjemahan dari Indikator<br />
Kinerja. Indikator Protokol berisi tiap Indikator Kinerja yang<br />
tergabung dalam <strong>Pedoman</strong>.<br />
Unitary Board<br />
Merujuk kepada struktur dewan yang mempunyai satu<br />
dewan pengurus yang bertanggung jawab terhadap<br />
organisasi.<br />
Upstream<br />
Istilah ‘upstream entities’ didasarkan atas konsep bahwa<br />
rangkaian produksi yang bermula dari ekstraksi bahan<br />
mentah sampai pengunaan barang dan jasa yang diberikan<br />
kepada pengguna akhir. ‘Upstream’ merujuk pada organisasi<br />
yang berperan dalam supply chain organisasi pelapor, atau,<br />
pada umumnya. Berperan dalam tahap awal rangkaian<br />
produksi dibanding organisasi sendiri.<br />
Untuk definisi kata atau konsep yang ada di dalam Indikator,<br />
dapat dilihat di Indikator Protokol.<br />
• Strategi dan Penjelasan Profil yang menunjukkan<br />
konteks keseluruhan dari pelaporan dan untuk<br />
pemahaman kinerja organisasi, seperti strategi, profil,<br />
tata kelola dan pendekatan manajemen;<br />
• Penjelasan Pendekatan Manajemen yang melingkupi<br />
bagaimana organisasi menunjukkan topik yang<br />
diberikan dengan harapan dapat memberikan<br />
penjelasan kinerja dalam area yang spesifik.<br />
• Indikator Kinerja yang memberikan informasi<br />
berimbang mengenai kinerja ekonomi, lingkungan<br />
dan sosial suatu organisasi.<br />
42 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Pengakuan <strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong>:<br />
Suatu Usaha <strong>Global</strong>.<br />
Organisasi berikut telah memberikan kontribusi dalam<br />
pengembangan <strong>G3</strong>:<br />
Konsorsium <strong>G3</strong><br />
Pengembangan isi <strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong> dan Protokol<br />
Sukarelawan dari pengusaha, lembaga swadaya<br />
masyarakat, perburuhan, akuntansi, investasi, akademisi<br />
dan sebagainya bersatu dan mengembangkan semua<br />
aspek dari pedoman <strong>G3</strong> serta Protokolnya. Kelompok kerja<br />
multi-pemangku kepentingan ini bekerja antara Januari<br />
dan November 2005, dan masing-masing menambah<br />
bagian tersendiri dari isi <strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong>.<br />
Anggota Kelompok Kerja Indikator (IWG)<br />
Kelompok Kerja Indikator bertanggungjawab terhadap<br />
peninjauan kembali indikator yang ditempatkan sebagai<br />
satu kesatuan; menjamin kualitas dan konsistensi dari<br />
desain indikator; dan mendesain secara keseluruhan<br />
dengan bimbingan TAC<br />
Dukungan ad hoc <strong>G3</strong><br />
Departemen untuk Lingkungan, Makanan dan Urusan<br />
Kota, Inggris (DEFRA) beserta Kementerian Luar<br />
Negeri Belanda yang telah berkontribusi terhadap<br />
pengembangan <strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong>.<br />
Dukungan <strong>G3</strong> online<br />
• Mr.Neil Anderson, Union Network International, UNI<br />
• Mr.David Bent, Forum for the Future<br />
• Mr.William R.Blackburn, William Blackburn Consulting<br />
• Ms.Julie-Anne Braithwaite, Rio Tinto/ICMM<br />
• Ms.Sarah Forrest, Goldman Sachs International<br />
• Ms.Somporn Kamolsiripichaiporn, Chulalangkorn<br />
University<br />
• Mr.Robert Langford, The Federation des Experts<br />
Compatbles Europeens (FEE)<br />
• Ms.Stephanie Maier, Ethical Investment Research<br />
Service (EIRIS)<br />
• Ms.Asako Nagai, Sony Corporation<br />
• Mr.Ron Nielsen, Alcan Inc<br />
• Mr.Michael Rae, World Wild Fund Australia<br />
• Ms.Ulla Rehell, Kesko Corporation<br />
• Mr.George Nagle, Bristol-Myers Squibb<br />
• Ms.Filippa Bergin, Amnesty International<br />
• Ms.Giulana Ortega Bruno, Ethos Institute<br />
IWG bekerja dengan enam Kelompok Penasehat khusus<br />
yang bertanggung jawab dalam peninjauan indikator dan<br />
mengembangkan protokol teknis dari indikator di bidang<br />
keahlian masing-masing.<br />
Version 3.0 43
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Anggota Kelompok Penasehat Masyarakat<br />
• Ms.Anne Gambling, Holcim<br />
• Mr.Sachin Josi, Center for Social Markets (CSM)<br />
• Mr.Craig Metrick, Investor Responsibility Research Center<br />
(IRRC)<br />
• Mr.Keith Miller,3M<br />
• Ms.Ruth Rosenbaum, Center for Reflection, Education<br />
and Action (CREA)<br />
• Ms.Glaucio Terreo, Instituto Ethos<br />
• Mr.Peter Wilkinson, Transparency International<br />
Anggota Kelompok Penasehat Hak Azasi Manusia<br />
• Ms.Marina d’Engelbronner, Humanist Committee on<br />
Human Rights (HOM)<br />
• Ms.Bethany Heath, Chiquita Brands<br />
• Mr.Jorge Daniel Taillant, The Center for Human Rights<br />
and Environment (CEDHA)<br />
• Rev.Mr.David M.Schilling, Interfaith Center on Corporate<br />
Responsibility<br />
• Ms.Susan Todd, Solstice Sustainability Works Inc<br />
• Mr.Hirose Chuichiro, Canon<br />
• Mr.Steve Ouma, Kenyan Human Rights Commission<br />
• Mr.Björn Edlund, ABB Ltd<br />
• Ms.Marleen van Ruijven, Amnesty International<br />
Kelompok Penasehat Lingkungan (Keanekaragaman<br />
Hayati dan Air)<br />
• Mr.Ian Blythe, Boots Group PLC<br />
• Mr.Ian Dutton, The Nature Conservancy<br />
• Ms.Annelisa Grigg, Fauna & Flora International<br />
• Ms.Nancy Kamp-Roelands, Ernst & Young Netherlands/<br />
Royal NIVRA<br />
• Ms.Erin Musk, City West Water<br />
• Mr.Mike Rose, SASOL<br />
• Mr.Fernando Toledo, Codelco<br />
Anggota Kelompok Penasehat Lingkungan (Polusi)<br />
• Ms Tanja D.Carrol, Coalition for Environmentally<br />
Responsible Economies (CERES)<br />
• Mr.Yutaka Okayama, Toyota Motor Corporation<br />
• Ms.Maria Fatima Reyes, Philippine Institute of Certified<br />
Public Accountants (PICPA)<br />
• Mr.Yogendra Kumar Saxena, Gujarat Ambuja Cements<br />
• Mr.David Stangis, Intel Corporation<br />
• Ms.Sonia Valdivia, The Catholic University of Peru<br />
• Mr.Eric Shostal, Institutional Shareholder Services<br />
• Ms.Lucian Turk, Dell,Inc<br />
Anggota Kelompok Penasehat Tenaga Kerja<br />
• Ms.Michiko Arikawa, Matsushita Electric Industrial<br />
(Panasonic)<br />
• Mr.Stephen Frost, Southeast Asia Research Center<br />
• Ms.Kyoko Sakuma, Sustainability Analysis & Consulting<br />
• Mr.Sean Ansett, Gap Inc<br />
• Ms.Deborah Evans, Lloyd’s Register of Quality Assurance<br />
(LRQA)<br />
• Mr.Pierre Mazeau. Electricité de France (EDF)<br />
• Mr.Dan Vliederman, Verité<br />
44 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Anggota Kelompok Penasehat Ekonomi<br />
• Ms.Christine Jasch, Institute for Environmental<br />
Management and Economics (IOEW)<br />
• Mr.Martin Tanner, Novartis International AG<br />
• Ms.Helen Campbell, former AccountAbility<br />
• Mr.Eric Israel, KPMG LLP<br />
• Ms.Martina Japy, BMJ Core Ratings<br />
• Ms.Michelle Smith, Rohm and Haas<br />
• Ms.Lisa Acree, Business for Social Responsibility<br />
• Mr.Johan Verburg, NOVIB/Oxfam Netherlands<br />
Anggota Melapor sebagai Kelompok Kerja Proses (RPWG)<br />
Melapor sebagai Kelompok Kerja Proses ditugaskan untuk<br />
update serta mengembangkan lebih jauh prinsip pelaporan,<br />
dan pedoman lainnya yang ada dalam proses adopsi<br />
pedoman <strong>G3</strong><br />
• Ms.Amy Anderson, Starbucks Coffee<br />
• Mr.Pankaj Bhatia, World Resources Institute (WRI)<br />
• Mr.Bill Boyle, BP<br />
• Ms.Debra Hall, Coalition for Environmentally Responsible<br />
Economies (CERES)<br />
• Mr.Dunstan Hope, Business for Social Responsibility<br />
• Dr.Aqueel Khan, Association for Stimulating Know How<br />
(ASK)<br />
• Ms.Judy Kuszewski, SustainAbility Ltd<br />
• Mr.Brian Kohler, Communications, Energy & Paperworkers<br />
Union of Canada<br />
• Mr.Ken Larson, Hewlett Packard<br />
• Mr.Steve Lippman, Trilium Invest<br />
• Mr.Luis Perera, PriceWaterHouseCoopers<br />
• Mr.Dante Pesce, Vincular, Pontificia Universidad Católica<br />
de Valparaíso<br />
• Ms.Mizue Unno, So-Tech Consulting Inc<br />
• Mr.Cornis van der Lugt, UNEP Division of Technology,<br />
Industry and Economics (DTIE)<br />
• Mr.Robert Walker, The Ethical Funds Company<br />
• Mr.Ian Waterhouse, Manaaki Whenua Landcare Resarch<br />
• Mr.Alan Wills, Alan Wills & Associates<br />
• Walau bukan anggota kelompok, Jennifer Iansen-Rogers,<br />
KPMG Belanda, yang memberikan nasehat secara terus<br />
menerus selama proses berlangsung.<br />
Version 3.0 45
RG<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
Komentar Publik<br />
270 kuestioner diterima sebagai tanggapan dari permintaan<br />
komentar mengenai draft <strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong> antara Januari<br />
dan Maret 2006. Komentar ini yang akhirnya membentuk<br />
pedoman <strong>G3</strong> yang paling akhir,<br />
Badan Tata Kelola <strong>GRI</strong><br />
Untuk informasi sepenuhnya mengenai badan tata kelola,<br />
termasuk anggota dan tugas serta tanggungjawabnya,<br />
lihatlah di www.globalreporting.org<br />
Komite Nasehat Teknis (Technical Advisory Committee) :<br />
Kelompok ini terdiri dari 12 tenaga ahli yang membantu<br />
dalam menjaga kwalitas serta pemahaman dari kerangka<br />
laporan <strong>GRI</strong> dengen cara memberikan nasehat serta<br />
keahlian teknis. Fungsi pokok mereka dalam proses <strong>G3</strong><br />
adalah untuk merekomendasikan arah dari keseluruhan<br />
arstitektur, memecahkan masalah pokok yang timbul<br />
khususnya mengenai isi <strong>Pedoman</strong>; menjamin bahwa hal ini<br />
telah diciptakan dengan proses yang benar; memberikan<br />
rekomendasi terjadi/tidak terjadi kepada Dewan apakah<br />
mereka setuju dengan peluncuran versi <strong>G3</strong>. Anggota<br />
memberikan keputusan yang bulat.<br />
Dewan Pemangku Kepentingan (Stakeholder Council):<br />
Kelompok yang berjumlah 48 orang ini merupakan forum<br />
kebijakan pemangku kepentingan secara resmi didalam<br />
tata kelola organisasi <strong>GRI</strong>. Dewan member nasehat kepada<br />
Dewan Direksi mengenai kebijakan serta isu strategi dan<br />
membantu proses pengembangan <strong>G3</strong>. Beberapa anggota SC<br />
berpartisipasi secara individual didalam kelompok kerja <strong>G3</strong>.<br />
Dewan meluluskan suara mengenai peluncuran <strong>Pedoman</strong><br />
<strong>G3</strong>.<br />
Dewan Direksi: Grup yang terdiri dari 16 orang mempunyai<br />
tanggung jawab fidusia, keuangan serta hukum kepada<br />
<strong>GRI</strong>, ini termasuk keputusan akhir mengenai perubahan<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong>, strategi organisasi dan rencana kerja. Setelah<br />
memberi arahan dan nasehat selama proses <strong>G3</strong>, dan akan<br />
menerima rekomendasi dari TAC dan SA, Dewan telah<br />
member suara bulat untuk menyetujui peluncuran <strong>Pedoman</strong><br />
<strong>G3</strong>.<br />
Konsultan<br />
Sekretariat telah mendaftarkan konsultan (yang dibayar)<br />
sebagai berikut selama proses pengembangan <strong>G3</strong>:<br />
• Csrnetwork (Konsultan Utama – Mark Line)<br />
• Just Solutions (Konsultan Utama – Vic Thorpe)<br />
• onValues (Konsultan Utama- Ivo Knoepfel)<br />
• Ove Arup ( Konsultan Utama – Jean Rogers)<br />
• Responsibility Matters (Konsultan Utama – Mark<br />
Brownlie)<br />
• Sandra Pederson, Editor<br />
• Source-Asia (Konsultan Utama- Paul Wenman)<br />
• Triple Innova (Konsultan Utama – Michael Kundt)<br />
• University of Amsterdam (Konsultan Utama – Jeffrey<br />
Harrod)<br />
Tanggung Jawab Hukum<br />
Dokumen ini dirancang untuk mempromosikan laporan<br />
berkelanjutan, dan telah dikembangkan melalui suatu<br />
proses konsulasi multi-pemangku kepentingan yang<br />
melibatkan perwakilan dari organisasi pelapor serta<br />
pengguna informasi laporan daro seluruh dunia. Walau<br />
Dewan Direksi <strong>GRI</strong> mendorong digunakannya <strong>Pedoman</strong><br />
<strong>Laporan</strong> Berkelanjutan <strong>GRI</strong> (<strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong>) oleh semua<br />
organisasi, persiapan dan publikasi dari laporan yang<br />
berdasarkan <strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong> secara penuh maupun parsial<br />
merupakan tanggung jawab penuh dari organisasi yang<br />
memproduksinya. Dewan Direksi <strong>GRI</strong> maupun Stichting<br />
<strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong> tidak dapat bertanggung<br />
jawab terhadap segala konsekwensi serta kerusakan yang<br />
ditimbulkan secara langsung maupun tidak langsung,<br />
dengan penggunaan <strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong> didalam persiapan<br />
laporan atau penggunaan laporan yang didasarkan dari<br />
<strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong>.<br />
Sekretariat <strong>GRI</strong>: Dibawah kepemimpinan dari Chief Executive,<br />
Sekretariat mengimplementasikan <strong>Pedoman</strong> dan rencana<br />
kerja teknis yang disetujui oleh Dewan Direksi <strong>GRI</strong>. Dia<br />
juga akan mengelola komunikasi, hubungan pemangku<br />
kepentingan, dan administrasi finansial. Sekretariat<br />
mendukung kinerja dari Dewan Direksi, Dewan Pemangku<br />
Kepentingan dan Komite Nasehat Teknis.<br />
46 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>
<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />
RG<br />
Permohonan Pengumuman Penggunaan<br />
Organisasi yang menggunakan <strong>Pedoman</strong> dan/atau<br />
elemen lain dari Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> sebagai dasar<br />
dari laporan mereka, diharapkan untuk memberitahukan<br />
kepada <strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong> pada saat peluncuran.<br />
Sambil diumumkan kepada <strong>GRI</strong>, organisasi dapat memilih<br />
opsi sebagai berikut<br />
• Memberi pengumuman kepada <strong>GRI</strong> mengenai<br />
laporan dan memberikan hard dan/atau soft copy.<br />
• Mendaftarkan laporan mereka ke dalam database<br />
laporan online <strong>GRI</strong><br />
• Memohon kepada <strong>GRI</strong> untuk mengecek Tingkat<br />
Aplikasi deklarasi<br />
Hak Cipta serta Trademark<br />
Dokumen ini dilindungi secara hak cipta oleh Stichting <strong>Global</strong><br />
<strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong> (<strong>GRI</strong>). Pencetakan kembali serta distribusi<br />
dari dokumen ini untuk keperluan informasi dan/atau dalam<br />
penggunaan persiapan laporan berkelanjutan diperbolehkan<br />
tanpa permohonan izin terlebih dahulu kepada <strong>GRI</strong>. Namun,<br />
dokumen ini atau bagian tertentu dapat dicetak kembali,<br />
disimpan, diterjemahkan atau ditransfer dalam bentuk<br />
apapun atau dalam cara apapun (elektronik, mekanis, fotokopi,<br />
direkam, atau hal yang lainnya) untuk keperluan apapun<br />
tanpa persetujuan tertulis dari <strong>GRI</strong>.<br />
<strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong>, logo dari the <strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong><br />
<strong>Initiative</strong>, <strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> Berkelanjutan, dan <strong>GRI</strong> adalah<br />
trademark dari <strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong>.<br />
Informasi lebih lanjut dari <strong>GRI</strong> dan <strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong><br />
Berkelanjutan dapat diperoleh dari:<br />
www.globalreporting.org<br />
info@globalreporting.org<br />
<strong>Global</strong><br />
<strong>Reporting</strong><br />
<strong>Initiative</strong><br />
<strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong><br />
PO BOX 10039<br />
1001 EA Amsterdam<br />
Belanda<br />
Tel: +31 (0) 20 531 00 00<br />
Fax: +31 (0) 20 531 00 31<br />
2000-2006 <strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong><br />
Semua Hak dijamin<br />
Version 3.0 47