13.11.2013 Views

Pedoman Laporan Keberlanjutan GRI G3 - Global Reporting Initiative

Pedoman Laporan Keberlanjutan GRI G3 - Global Reporting Initiative

Pedoman Laporan Keberlanjutan GRI G3 - Global Reporting Initiative

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

© 2000-2006 <strong>GRI</strong><br />

Version 3.0


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Daftar Isi<br />

Pengantar<br />

Pembangunan Berkelanjutan dan<br />

Pentingnya Transparansi<br />

Pengenalan<br />

Gambaran dari <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Kegunaan dari sebuah <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong> 3<br />

Orientasi Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> 3<br />

Orientasi Panduan <strong>GRI</strong> 4<br />

Menerapkan Panduan 5<br />

Bagian 1<br />

Menetapkan Isi laporan, Kualitas, dan<br />

Batasannya<br />

Sosial:<br />

Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan Layak. 30<br />

Hak Asasi Manusia 32<br />

Masyarakat 35<br />

Tanggung Jawab Produk 37<br />

Catatan-catatan Pelaporan Umum<br />

Pengumpulan Data 39<br />

Bentuk <strong>Laporan</strong> dan Frekuensi 39<br />

Assurance 40<br />

Daftar Istilah 41<br />

Pengakuan <strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong> 43<br />

Panduan Pelaporan untuk Menetapkan Isi 7<br />

Prinsip Pelaporan untuk Menetapkan Isi 8<br />

Prinsip Pelaporan untuk Menetapkan Kualitas 13<br />

Panduan Pelaporan untuk Menetapkan Batas 17<br />

Bagian 2<br />

Standar Pengungkapan<br />

Strategi dan Profil 20<br />

1. Strategi dan Analisis 20<br />

2. Profil Organisasi 21<br />

3. Parameter <strong>Laporan</strong> 21<br />

4. Tata Kelola, Komitmen, dan<br />

Keterlibatan 22<br />

5. Pendekatan Manajemen dan<br />

Kinerja Indikator 24<br />

Ekonomis 25<br />

Lingkungan 27<br />

Version 3.0 1


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Pengantar<br />

Pembangunan Berkelanjutan dan<br />

Pentingnya Transparansi<br />

Tujuan dari pembangunan berkelanjutan adalah “untuk<br />

memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi<br />

kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi<br />

kebutuhan mereka.” 1 Sebagai kekuatan penting di dalam<br />

masyarakat, organisasi dalam bentuk apa pun, memiliki<br />

sebuah peran penting dalam pencapaian tujuan ini.<br />

Sekalipun begitu, dalam era saat ini di mana pertumbuhan<br />

ekonomi tidak dapat diperkirakan, pencapaian tujuan<br />

itu tampaknya hanya sekadar sebuah aspirasi/harapan<br />

daripada sebuah kenyataan. Ketika terjadi globalisasi<br />

ekonomi, kesempatan baru untuk menciptakan<br />

kemakmuran dan kualitas kehidupan meningkat melalui<br />

perdagangan, berbagi pengetahuan, dan akses terhadap<br />

teknologi. Akan tetapi, kesempatan-kesempatan tersebut<br />

tidak selalu tersedia untuk setiap peningkatan populasi<br />

manusia, dan biasanya disertai dengan sejumlah risiko baru<br />

terkait dengan kestabilan kondisi lingkungan. Data statistik<br />

menunjukkan bahwa pertumbuhan positif dari peningkatan<br />

kehidupan dari banyak orang di seluruh dunia ternyata<br />

diimbangi dengan informasi yang mengkhawatirkan<br />

mengenai kondisi lingkungan serta beban kemiskinan dan<br />

kelaparan yang berlanjut dari jutaan orang lainnya (bahwa<br />

pertumbuhan positif dari peningkatan taraf kehidupan<br />

banyak orang di seluruh dunia ternyata diimbangi dengan<br />

informasi mengenai kondisi lingkungan yang semakin<br />

mengkhawatirkan serta meningkatnya kemiskinan dan<br />

kelaparan dari jutaan orang lainnya). Kondisi kontras ini<br />

menciptakan dilema yang paling menantang bagi abad ke-<br />

21.<br />

Penting dan besarnya desakan akan risiko dan ancaman<br />

terhadap keberlanjutan kita bersama di samping<br />

peningkatan pilihan dan kesempatan, akan membuat<br />

transparansi mengenai dampak ekonomi, lingkungan dan<br />

sosial menjadi komponen utama bagi efektifnya hubungan<br />

dengan pemangku kepentingan, kebijakan investasi dan<br />

hubungan pasar lainnya. Untuk dapat mendukung harapan<br />

ini dan juga dalam mengkomunikasikan secara jelas<br />

dan terbuka mengenai keberlanjutan, maka diperlukan<br />

sebuah kerangka konsep yang global, dengan bahasa<br />

yang konsisten dan dapat diukur. Adalah menjadi misi dari<br />

Inisiatif Pelaporan <strong>Global</strong>/<strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong> (<strong>GRI</strong>)<br />

untuk memenuhi kebutuhan itu dengan menyediakan<br />

sebuah kerangka yang kredibel dan dapat dipercaya<br />

dalam melaporkan keberlanjutan yang dapat digunakan<br />

oleh berbagai organisasi yang berbeda ukuran, sektor, dan<br />

lokasinya.<br />

Transparansi mengenai keberlanjutan dari aktivitas<br />

organisasi menjadi perhatian penting dari berbagai<br />

pemangku kepentingan, termasuk perusahaan, pekerja,<br />

lembaga swadaya masyarakat, investor, akuntan, dan<br />

lainnya. Hal inilah yang menyebabkan kenapa <strong>GRI</strong> sangat<br />

bergantung pada kerja sama dari sebuah jejaring besar para<br />

ahli yang berasal dari berbagai pemangku kepentingan<br />

dalam melakukan konsultasi untuk mencapai konsensus.<br />

Melalui konsultasi ini, dan juga pengalaman praktis selama<br />

ini (Konsultasi dan juga pengalaman praktis selama ini),<br />

telah dapat memperbaiki dan meningkatkan secara terusmenerus<br />

Kerangka Pelaporan yang ada sejak didirikannya<br />

<strong>GRI</strong> di tahun 1987 (<strong>GRI</strong> didirikan pada 1987). Pembelajaran<br />

dari pendekatan berbagai pemangku kepentingan ini<br />

telah menjadikan Kerangka Pelaporan memiliki kredibilitas<br />

yang tersebar dan digunakan oleh berbagai kelompok<br />

pemangku kepentingan.<br />

Salah satu tantangan utama dari pembangunan<br />

berkelanjutan adalah adanya tuntutan akan pilihan-pilihan<br />

dan cara berpikir yang baru dan inovatif. Perkembangan<br />

pengetahuan dan teknologi dituntut tidak hanya<br />

memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,<br />

tetapi juga dapat membantu dalam memecahkan<br />

permasalahan terkait risiko dan ancaman terhadap<br />

keberlanjutan dari hubungan sosial kita, lingkungan, dan<br />

perekonomian. Karenanya, pengetahuan dan inovasi<br />

baru dalam teknologi, manajemen dan kebijakan publik,<br />

merupakan tantangan bagi segenap organisasi agar<br />

dapat membuat pilihan-pilihan baru dalam melaksanakan<br />

operasional mereka, produksi, jasa-jasa, dan aktivitasaktivitas<br />

lainnya, yang akan berdampak terhadap bumi,<br />

manusia, dan perekonomian.<br />

1 Commission on Environment and Development. Our<br />

Common Future. Oxford: Oxford University Press, 1987, p.43.<br />

2 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Gambaran dari <strong>Laporan</strong><br />

<strong>Keberlanjutan</strong><br />

Kegunaan dari sebuah<br />

<strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

<strong>Laporan</strong> keberlanjutan adalah praktek pengukuran,<br />

pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja<br />

organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan<br />

berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan<br />

baik internal maupun eksternal. ‘<strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong>’<br />

merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim<br />

dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan<br />

mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial<br />

(misalnya triple bottom line, laporan pertanggungjawaban<br />

perusahaan, dan lain sebagainya).<br />

Sebuah laporan keberlanjutan harus menyediakan<br />

gambaran yang berimbang dan masuk akal dari kinerja<br />

keberlanjutan sebuah organisasi –baik kontribusi yang<br />

positif maupun negatif.<br />

<strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong> yang disusun berdasarkan<br />

Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> mengungkapkan keluaran dan<br />

hasil yang terjadi dalam suatu periode laporan tertentu<br />

dalam konteks komitmen organisasi, strategi, dan<br />

pendekatan manajemennya. <strong>Laporan</strong> dapat digunakan<br />

untuk tujuan berikut, di antaranya:<br />

• Patok banding dan pengukuran kinerja keberlanjutan<br />

yang menghormati hukum, norma, kode, standar<br />

kinerja, dan inisiatif sukarela;<br />

Orientasi Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong><br />

Semua dokumen berdasarkan Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong><br />

dikembangkan melalui sebuah proses pencapaian konsensus<br />

lewat dialog di antara para pemangku kepentingan yang<br />

berasal dari perusahaan, komunitas investor, pekerja,<br />

masyarakat sipil, akuntan, akademisi, dan pihak lainnya.<br />

Semua dokumen berdasarkan Kerangka <strong>Laporan</strong> menjadi<br />

subjek pengujian dan upaya peningkatan secara terusmenerus.<br />

Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> ditujukan sebagai sebuah<br />

kerangka yang dapat diterima umum dalam melaporkan<br />

kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial dari organisasi.<br />

Kerangka ini didesain untuk digunakan oleh berbagai<br />

organisasi yang berbeda ukuran, sektor, dan lokasinya.<br />

Kerangka ini juga memperhatikan pertimbangan praktis<br />

yang dihadapi oleh berbagai macam organisasi –dari<br />

perusahaan kecil sampai kepada perusahaan yang memiliki<br />

operasi ekstensif dan tersebar di berbagai lokasi. Kerangka<br />

Pelaporan <strong>GRI</strong> mengandung kandungan isi umum dan sektor<br />

secara spesifik yang telah disetujui oleh berbagai pemangku<br />

kepentingan di seluruh dunia dan dapat diaplikasikan secara<br />

umum dalam melaporkan kinerja keberlanjutan dari sebuah<br />

organisasi.<br />

Panduan <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong> (Panduan) berisikan<br />

Prinsip-prinsip dalam mendefinisikan isi laporan dan<br />

menjamin kualitas dari informasi yang dilaporkan.<br />

Panduan juga meliputi Standar Pengungkapan yang terdiri<br />

atas Indikator Kinerja dan item pengungkapan lainnya<br />

sebagaimana halnya panduan akan topik teknis spesifik<br />

dalam pelaporan.<br />

• Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi<br />

dan dipengaruhi oleh harapannya mengenai<br />

pembangunan berkelanjutan; dan<br />

• Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi<br />

dan di antara berbagai organisasi dalam waktu<br />

tertentu.<br />

Gambar 1: Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong><br />

Version 3.0 3


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Orientasi Panduan <strong>GRI</strong><br />

Protokol Indikator ada pada setiap Indikator Kinerja yang<br />

dimuat dalam Panduan. Protokol ini menyediakan definisi,<br />

panduan dalam mengkompilasi informasi, dan informasi lain<br />

untuk membantu dalam menyiapkan laporan dan dalam<br />

menjamin konsistensi interpretasi terhadap Indikator Kinerja.<br />

Pengguna Panduan harus juga menggunakan Protokol<br />

Indikator.<br />

Suplemen dalam Setiap Sektor melengkapi Panduan<br />

dengan interpretasi dan arahan mengenai bagaimana<br />

menerapkan Panduan dalam suatu sektor tertentu, termasuk<br />

di dalamnya Indikator Kinerja sektor secara spesifik.<br />

Suplemen Sektor yang dapat digunakan harus digunakan<br />

sebagai tambahan Panduan daripada ditempatkan dalam<br />

Panduan.<br />

Protokol Teknis dibuat dalam rangka menyediakan<br />

panduan terhadap isu-isu dalam membuat laporan, seperti<br />

menetapkan batasan laporan. Protokol ini didesain untuk<br />

digunakan bersama dengan Panduan dan Suplemen<br />

Sektor yang mencakup isu-isu yang banyak dihadapi oleh<br />

organisasi dalam proses pembuatan laporan.<br />

Panduan Pembuatan <strong>Laporan</strong> Berkelanjutan terdiri atas<br />

Prinsip-prinsip Pelaporan, Panduan Pelaporan dan Standar<br />

Pengungkapan (termasuk di dalamnya Indikator Kinerja)<br />

Elemen-elemen ini dipertimbangkan memiliki bobot dan<br />

kepentingan yang sama.<br />

Bagian 1 – Panduan dan Prinsip Pelaporan<br />

Tiga elemen utama dalam proses pelaporan dideskripsikan<br />

dalam Bagian 1. Untuk membantu dalam menentukan<br />

apa yang harus dilaporkan, bagian ini mencakup Prinsip<br />

Pelaporan terkait materialitas, pelibatan pemangku<br />

kepentingan, konteks keberlanjutan dan kelengkapan<br />

laporan, beserta seperangkat Alat Penguji singkat untuk<br />

setiap Prinsip. Penerapan Prinsip-prinsip ini dengan<br />

Standar Pengungkapan menentukan topik dan Indikator<br />

yang akan dilaporkan. Hal ini diikuti dengan Prinsip<br />

keseimbangan, dapat diperbandingkan, akurasi, ketepatan<br />

waktu, keterandalan, dan kejelasan, beserta seperangkat<br />

Alat Penguji yang dapat digunakan untuk membantu<br />

dalam mencapai kualitas yang tepat dari informasi yang<br />

dilaporkan . Bagian ini diakhiri dengan panduan bagi<br />

organisasi mengenai bagaimana menetapkan jangkauan<br />

entitas yang diwakili oleh laporan (biasa disebut sebagai<br />

‘Batasan <strong>Laporan</strong>’).<br />

Gambar 2: Gambaran Panduan <strong>GRI</strong><br />

4 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Bagian 2 – Standar Pengungkapan<br />

Bagian 2 berisikan Standar Pengungkapan yang harus<br />

dimasukkan dalam laporan keberlanjutan. Panduan<br />

mengidentifikasikan informasi yang relevan dan material<br />

di kebanyakan organisasi serta kepentingan dari<br />

kebanyakan pemangku kepentingan dalam melaporkan<br />

tiga tipe Standar Pengungkapan:<br />

• Strategi dan Profil: Pengungkapan yang membentuk<br />

keseluruhan konteks untuk dapat memahami kinerja<br />

organisasi, seperti strategi yang dimiliki, profil, dan tata<br />

kelola.<br />

• Pendekatan Manajemen: Pengungkapan yang<br />

mencakup mengenai bagaimana sebuah organisasi<br />

menggunakan topik tertentu untuk memberikan<br />

konteks dalam memahami kinerja pada sebuah<br />

bidang spesifik tertentu.<br />

• Indikator Kinerja: Indikator yang memberikan<br />

perbandingan informasi terkait kinerja ekonomi,<br />

lingkungan, dan sosial dari organisasi.<br />

Menerapkan Panduan<br />

Bagaimana Memulainya<br />

Semua organisasi (privat, publik, atau nonprofit) baik<br />

pemula ataupun yang berpengalaman dalam membuat<br />

laporan didorong untuk membuat laporan yang berbeda<br />

dengan Panduan. <strong>Laporan</strong> dapat mengambil berbagai<br />

bentuk, termasuk web atau hasil print, berdiri sendiri atau<br />

dikombinasikan dengan laporan keuangan tahunan.<br />

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan<br />

isi laporan. Panduan mengenai hal ini terdapat dalam Bagian<br />

1.<br />

Untuk permulaan, sejumlah organisasi dapat memilih untuk<br />

memperkenalkan laporan yang berbeda dengan Kerangka<br />

Pelaporan <strong>GRI</strong> lengkap, sementara organisasi lain ingin<br />

memulainya pada saat pertama dengan topik yang paling<br />

praktis dan memungkinkan serta pada tahapan selanjutnya<br />

di waktu lain melaporkan topik lain. Semua organisasi yang<br />

melaporkan harus mendeskripsikan ruang lingkup laporan<br />

mereka serta didorong untuk menunjukkan rencana mereka<br />

dalam memperluas laporan di waktu lain.<br />

Tingkatan Penerapan <strong>GRI</strong><br />

Dalam melakukan finalisasi laporan, pembuat laporan harus<br />

menyatakan pada tingkatan mana Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong><br />

yang digunakan melalui Sistem “Tingkatan Penerapan <strong>GRI</strong>”.<br />

Sistem ini bertujuan untuk menyediakan:<br />

• Pembaca <strong>Laporan</strong> dengan kejelasan mengenai<br />

tingkatan Panduan <strong>GRI</strong> dan elemen lain dalam Kerangka<br />

Pelaporan yang digunakan dalam menyiapkan sebuah<br />

laporan.<br />

• Penyiap <strong>Laporan</strong> dengan visi atau arahan untuk<br />

peningkatan luasan Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> yang akan<br />

digunakan di waktu lain.<br />

Dengan menyatakan Tingkat Penerapan yang digunakan<br />

akan memberikan kejelasan mengenai elemen dari Kerangka<br />

Pelaporan <strong>GRI</strong> yang telah digunakan dalam menyiapkan<br />

laporan. Untuk memenuhi kebutuhan dari pemula, pelapor<br />

tingkat lanjutan dan di antara keduanya, terdapat tiga<br />

tingkatan dalam sistem pelaporan, yaitu C, B, dan A. Kriteria<br />

pelaporan dalam setiap tingkatan mencerminkan<br />

peningkatan penerapan atau cakupan dari Kerangka<br />

Pelaporan <strong>GRI</strong>. Sebuah organisasi dapat menyatakan nilai<br />

“plus” (+) pada setiap tingkatan (misalnya C=, B+, A+) jika<br />

telah menggunakan assurance eksternal. 2<br />

2 Untuk informasi lebih lanjut mengenai pilihan-pilihan<br />

assurance lihat dalam bagian assurance dalam Catatan<br />

Pelaporan Umum.<br />

Version 3.0 5


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Sebuah organisasi menyatakan tingkatan pelaporan yang<br />

digunakan berdasarkan penilaiannya sendiri terhadap isi<br />

laporan dibandingkan kriteria Tingkatan Penerapan <strong>GRI</strong>.<br />

Sebagai tambahan dari pernyataan diri tersebut, organisasi<br />

dapat memilih salah satu atau kedua pilihan berikut:<br />

• Memiliki konsultan yang dapat memberikan opini<br />

terhadap pernyataan yang dibuat.<br />

• Meminta <strong>GRI</strong> untuk mengecek pernyataan yang dibuat.<br />

Untuk informasi yang lebih lengkap tentang Tingkatan<br />

Penerapan dan kriteria lengkapnya, dapat dilihat dalam<br />

paket informasi Tingkatan Penerapan <strong>GRI</strong> yang tersedia<br />

dalam lampiran dokumen ini atau secara online pada link<br />

www.globalreporting.org.<br />

Permintaan Notifikasi Penggunaan<br />

Organisasi yang telah menggunakan Panduan dan atau<br />

elemen lain dalam Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> sebagai dasar<br />

pembuatan laporan diminta untuk memberitahukannya<br />

kepada <strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong>, Untuk memberitahukan<br />

hal tersebut kepada <strong>GRI</strong>, organisasi dapat memilih (melalui)<br />

salah satu atau semua pilihan berikut:<br />

• Memberitahukan kepada <strong>GRI</strong> dengan mengirimkan<br />

hardcopy dan atau softcopy laporan yang dibuat<br />

• Mendaftarkan laporan yang telah dibuat secara online<br />

• Meminta <strong>GRI</strong> mengecek pernyataan Tingkatan<br />

Penerapan laporan.<br />

Memaksimalkan Nilai <strong>Laporan</strong><br />

<strong>Laporan</strong> keberlanjutan merupakan sebuah proses dan<br />

perangkat yang hidup dan tidak dimulai atau diakhiri<br />

dengan sebuah publikasi cetak ataupun online. <strong>Laporan</strong><br />

harus menyesuaikan dengan proses pembuatan strategi<br />

organisasi, rencana pelaksanaan aksi, dan penilaian keluaran.<br />

<strong>Laporan</strong> yang dibuat dapat memungkinkan untuk menilai<br />

dengan baik kinerja organisasi dan dapat mendukung<br />

peningkatan kinerja secara terus-menerus di lain waktu.<br />

<strong>Laporan</strong> dapat juga berfungsi sebagai perangkat untuk<br />

melibatkan diri dengan pemangku kepentingan dan<br />

menjamin masukan yang berguna bagi proses organisasi.<br />

Bagian 1: Menetapkan Isi laporan, Kualitas,<br />

dan Batasannya<br />

Bagian ini menyediakan Prinsip-prinsip Pelaporan<br />

dan Panduan <strong>Laporan</strong> dalam menetapkan isi laporan,<br />

penjaminan kualitas dari informasi yang dilaporkan, dan<br />

menetapkan Batasan <strong>Laporan</strong>.<br />

Panduan <strong>Laporan</strong> memberikan penjelasan mengenai<br />

tindakan yang dapat diambil atau pilihan yang dapat<br />

dipertimbangkan organisasi dalam membuat kebijakan<br />

mengenai apa yang akan dilaporkan, dan secara umum<br />

dapat membantu dalam menafsirkan atau menentukan<br />

penggunaan Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong>. Panduan tersedia<br />

dalam rangka menetapkan isi laporan dan membentuk<br />

Batasan <strong>Laporan</strong>.<br />

Prinsip-prinsip <strong>Laporan</strong> menetapkan keluaran yang harus<br />

dicapai dari laporan serta arahan kebijakan dalam proses<br />

pembuatan laporan, seperti dalam memilih topik dan<br />

indikator untuk dilaporkan dan bagaimana melaporkannya.<br />

Setiap Prinsip mengandung definisi, penjelasan dan<br />

seperangkat Alat Penguji untuk digunakan oleh organisasi<br />

dalam menilai penggunaan Prinsip-prinsip tersebut.<br />

Pengujian ditujukan sebagai perangkat diagnosis dan<br />

bukan sebagai alat untuk menguji laporan. Pengujian juga<br />

dapat berfungsi sebagai referensi dalam menjelaskan<br />

kebijakan penerapan Prinsip dari laporan.<br />

Secara keseluruhan, Prinsip-prinsip ini ditujukan untuk<br />

mencapai transparansi –sebuah nilai dan tujuan<br />

yang menjadi dasar dari semua aspek dalam laporan<br />

keberlanjutan.Transparansi dapat didefinisikan sebagai<br />

pengungkapan informasi secara lengkap atas topik dan<br />

indikator yang dibutuhkan dalam menggambarkan<br />

dampak serta memungkinkan pemangku kepentingan<br />

untuk terlibat dalam pembuatan kebijakan, serta proses,<br />

prosedur, dan asumsi yang digunakan untuk menyiapkan<br />

pengungkapan tersebut. Prinsip-prinsip tersebut<br />

diorganisasikan ke dalam dua kelompok berikut:<br />

• Prinsip untuk menentukan topik dan indikator yang<br />

harus dilaporkan oleh organisasi; dan<br />

• Prinsip untuk menjamin kualitas dan penyampaian<br />

yang memadai dari informasi yang dilaporkan.<br />

Prinsip-prinsip tersebut telah dikelompokkan dengan cara<br />

ini untuk membantu dalam menjelaskan peran dan fungsi<br />

mereka, namun demikian tidak berarti membatasi secara<br />

kaku penggunaannya. Setiap prinsip dapat mendukung<br />

jangkauan kebijakan, dan dapat memberikan jaminan<br />

dalam mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan yang<br />

lebih dari sekadar menetapkan isi laporan atau dalam<br />

menjamin kualitas dari informasi yang dilaporkan.<br />

6 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

1.1 Menetapkan Isi <strong>Laporan</strong><br />

Dalam rangka menjamin penyampaian kinerja organisasi<br />

yang seimbang dan masuk akal, harus dibuat penetapan<br />

mengenai isi yang harus dicakup dalam laporan.<br />

Penetapan ini harus dibuat dengan mempertimbangkan<br />

tujuan dan pengalaman organisasi, serta harapan dan<br />

kepentingan yang masuk akal dari para pemangku<br />

kepentingan. Keduanya merupakan referensi penting<br />

dalam menentukan hal apa yang harus dimasukkan dalam<br />

laporan.<br />

Panduan Pelaporan untuk Menetapkan Isi<br />

Pendekatan berikut mempengaruhi penggunaan<br />

Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> ketika menyiapkan laporan<br />

keberlanjutan.<br />

• Identifikasi topik dan indikator terkait yang<br />

mungkin relevan untuk dilaporkan kembali dengan<br />

menggunakan Prinsip Materialitas, pelibatan<br />

pemangku kepentingan, konteks keberlanjutan, dan<br />

panduan dalam menetapkan Batasan <strong>Laporan</strong>.<br />

• Dalam mengidentifikasi topik, pertimbangkan<br />

relevansinya dengan semua aspek indikator yang<br />

ada dalam Panduan <strong>GRI</strong> dan Suplemen Sektor.<br />

Pertimbangkan pula topik lainnya jika ada yang<br />

relevan dengan laporan.<br />

• Dari seperangkat topik dan indikator relevan yang<br />

teridentifikasi, gunakan Alat Penguji yang ada dalam<br />

setiap Prinsip untuk menilai topik dan indikator mana<br />

yang material dan oleh karenanya harus dilaporkan . 3<br />

• Gunakan Prinsip untuk memilih prioritas dari topik<br />

yang terpilih, kemudian putuskan topik mana yang<br />

akan diberikan penekanan.<br />

• Metode khusus atau proses yang digunakan untuk<br />

menilai material haruslah:<br />

• Berbeda dan dapat diterapkan oleh<br />

setiap organisasi;<br />

• Selalu mempertimbangkan panduan dan<br />

pengujian yang ada dalam Prinsip-prinsip<br />

Pelaporan <strong>GRI</strong>; dan<br />

• Harus diungkapkan.<br />

Dalam menerapkan pendekatan ini:<br />

• Bedakan antara Indikator Inti dan Tambahan. Semua<br />

Indikator yang ada telah dikembangkan melalui proses<br />

yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan<br />

<strong>GRI</strong>. Indikator yang dijadikan sebagai Indikator Inti<br />

merupakan indikator yang dapat diterapkan secara<br />

umum dan diasumsikan akan menjadi material untuk<br />

banyak organisasi. Sebuah organisasi harus melaporkan<br />

kondisi ini kecuali apabila tidak dipertimbangkan sebagai<br />

material atas dasar Prinsip-prinsip Pelaporan. Indikator<br />

Tambahan dapat juga diterapkan sebagai material.<br />

• Indikator dalam versi akhir dari Suplemen Sektor dapat<br />

dipertimbangkan menjadi Indikator Inti dan dapat<br />

digunakan dengan menggunakan pendekatan yang<br />

sama dengan Indikator Inti di dalam Panduan.<br />

• Semua informasi lainnya (misalnya indikator khusus<br />

perusahaan) yang dimasukkan dalam laporan harus<br />

berdasarkan Prinsip Pelaporan dan standar teknis yang<br />

sama dengan Standar Pengungkapan <strong>GRI</strong>.<br />

• Konfirmasi kembali bahwa informasi yang harus<br />

dilaporkan dan Batasan <strong>Laporan</strong> sudah tepat dalam<br />

menerapkan Prinsip secara lengkap.<br />

Gambar 3: Prinsip dalam menetapkan Isi laporan<br />

3 pengungkapan Profil Organisasi <strong>GRI</strong> (1-4) berlaku untuk<br />

semua organisasi yang membuat laporan.<br />

Version 3.0 7


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Prinsip Pelaporan untuk Menetapkan Isi<br />

Setiap Prinsip Pelaporan mengandung definisi, penjelasan,<br />

dan seperangkat Alat Penguji untuk memandu<br />

dalam penggunaan Prinsip. Alat Penguji ditujukan<br />

sebagai perangkat diagnosis dan bukan sebagai item<br />

pengungkapan khusus yang berbeda dengan laporan.<br />

Prinsip-prinsip ini harus digunakan bersama dengan<br />

Panduan yang menetapkan isi.<br />

MATERIALITAS<br />

Definisi: Informasi dalam sebuah laporan harus mencakup<br />

topik dan indikator yang menggambarkan dampak<br />

signifikan dari ekonomi, lingkungan, dan sosial terhadap<br />

organisasi atau yang dapat mempengaruhi penilaian dan<br />

kebijakan dari pemangku kepentingan secara substantif.<br />

Penjelasan: Organisasi memiliki banyak topik yang<br />

dapat dilaporkan. Topik dan indikator yang relevan untuk<br />

dilaporkan adalah yang masuk akal dan dinilai penting dan<br />

dapat menggambarkan dampak ekonomi, lingkungan, dan<br />

sosial dari organisasi, atau dinilai dapat mempengaruhi<br />

kebijakan pemangku kepentingan dan karenanya layak<br />

untuk dimasukkan dalam laporan. Materialitas merupakan<br />

pintu masuk untuk menentukan pentingnya sebuah<br />

Indikator untuk dilaporkan. Melalui pintu masuk itu, tidak<br />

semua topik material akan dianggap sama penting dan<br />

penekanan dalam laporan harus menggambarkan prioritas<br />

relatif dari semua topik indikator dan material tersebut.<br />

keseluruhan strategi kompetisi dan misi organisasi,<br />

perhatian dari pemangku kepentingan, harapan sosial, dan<br />

pengaruh organisasi terhadap entitas hulunya (misalnya,<br />

rantai pasokan) serta hilirnya (misalnya konsumen).<br />

Penilaian terhadap materialitas harus mempertimbangkan<br />

harapan dasar dari standar internasional dan perjanjian<br />

yang harus dipatuhi organisasi.<br />

Faktor-faktor internal dan eksternal ini harus<br />

dipertimbangkan ketika memperhitungkan pentingnya<br />

informasi dalam menggambarkan dampak yang signifikan<br />

terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial serta pembuatan<br />

kebijakan para pemangku kepentingan 5 . Sejumlah<br />

metodologi yang sudah ada dapat digunakan untuk<br />

menilai signifikansi dari dampak ini. Secara umum, dampak<br />

signifikan’ merujuk kepada dampak yang menjadi subjek<br />

perhatian dari komunitas para ahli atau dampak yang telah<br />

diidentifikasi dengan menggunakan perangkat yang sudah<br />

ada, seperti metodologi penilaian dampak atau penilaian<br />

daur hidup (life cycle assessments). Dampak yang cukup<br />

penting dan membutuhkan peranan aktif manajemen atau<br />

keterlibatan organisasi harus dipertimbangkan sebagai<br />

dampak yang signifikan.<br />

<strong>Laporan</strong> harus memberikan penekanan informasi pada<br />

kinerja terkait topik yang paling material. Topik relevan<br />

lainnya dapat dimasukkan, tetapi memiliki prioritas yang<br />

lebih rendah. Proses dalam menentukan topik yang paling<br />

prioritas ini harus dijelaskan.<br />

Dalam melaporkan keuangan, materialitas biasa dianggap<br />

sebagai pintu masuk yang dapat mempengaruhi kebijakan<br />

ekonomi dari mereka yang menggunakan laporan keuangan<br />

organisasi, khususnya investor. Konsep dari pintu masuk<br />

(threshold) ini juga penting dalam laporan keberlanjutan,<br />

namun lebih memberikan perhatian pada dampak dan<br />

para pemangku kepentingan. Materialitas dalam laporan<br />

kebijakan tidak terbatas hanya pada topik keberlanjutan<br />

yang memiliki dampak signifikan terhadap keuangan<br />

organisasi. Menentukan materialitas untuk sebuah laporan<br />

keberlanjutan juga mempertimbangkan dampak ekonomi,<br />

lingkungan, dan sosial yang dapat mempengaruhi<br />

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang<br />

tanpa mempengaruhi kebutuhan dari generasi yang akan<br />

datang 4 . Isu material ini akan memiliki dampak keuangan<br />

signifikan terhadap oragnisasi baik dalam jangka pendek<br />

maupun panjang. Karenanya materialitas juga menjadi<br />

relevan bagi pemangku kepentingan yang memberikan<br />

perhatian pada kondisi keuangan dari organisasi.<br />

Sebuah kombinasi dari faktor-faktor internal dan eksternal<br />

harus digunakan untuk menentukan apakah informasi<br />

tersebut memiliki material, termasuk di dalamnya<br />

4 World Commission on Environment and Development.<br />

Our Common Future. Oxford: Oxford University Press,<br />

1987, p. 43.<br />

Gambar 4: Menetapkan Materialitas<br />

5 Lihat prinsip pelibatan pemangku kepentingan untuk<br />

diskusi mengenai pemangku kepentingan<br />

8 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Sebagai tambahan panduan dalam memilih topik laporan,<br />

Prinsip Materialitas juga membutuhkan penggunaan<br />

Indikator Kinerja.<br />

Ketika kita mengungkapkan data kinerja, terdapat<br />

tingkatan yang berbeda menyangkut informasi detail<br />

dan kelengkapan informasi yang harus tersedia dalam<br />

laporan. Dalam kasus tertentu, panduan <strong>GRI</strong> yang ada<br />

dan menyangkut tingkatan detail informasi biasanya<br />

dianggap memadai untuk sebuah indikator khusus.<br />

Secara keseluruhan, kebijakan mengenai bagaimana data<br />

dilaporkan, harus diarahkan pada sejauh mana pentingnya<br />

informasi dalam menilai kinerja organisadi dan dalam<br />

memberikan perbandingan yang memadai.<br />

Pelaporan mengenai topik material dapat melibatkan<br />

pengungkapan informasi yang digunakan oleh pemangku<br />

kepentingan eksternal yang biasanya berbeda dengan<br />

informasi yang digunakan secara internal untuk tujuan<br />

manajemen harian. Namun demikian, informasi semacam<br />

itu harus dimasukkan dalam laporan apabila dapat<br />

memberikan informasi dalam menilai pembuatan<br />

kebijakan oleh pemangku kepentingan atau dukungan<br />

keterlibatan dari pemangku kepentingan yang dapat<br />

menghasilkan tindakan yang dapat mempengaruhi kinerja<br />

yang signifikan atau dapat menjawab topik kunci yang<br />

menjadi perhatian pemangku kepentingan.<br />

Faktor Internal<br />

Dalam menetapkan topik material, pertimbangkanlah faktor<br />

internal, termasuk di dalamnya:<br />

55<br />

Nilai, kebijakan, strategi, sistem manajemen operasi,<br />

tujuan dan target kunci dari organisasi.<br />

55<br />

Kepentingan/harapan pemangku kepentingan,<br />

khususnya yang berpengaruh terhadap keberhasilan<br />

organisasi (misalnya pegawai, pemegang saham dan<br />

suplier.<br />

55<br />

Risiko signifikan yang dimiliki organisasi.<br />

55<br />

Faktor kritis yang menentukan keberhasilan organisasi.<br />

55<br />

Komptensi inti organisasi dan cara yang digunakan<br />

dalam memberikan kontribusi terhadap pencapaian<br />

pembangunan berkelanjutan.<br />

Pemberian Prioritas<br />

5 5 <strong>Laporan</strong> memberikan prioritas terhadap topik dan<br />

indikator material.<br />

Alat Penguji<br />

Faktor Eksternal<br />

Dalam menetapkan topik material, pertimbangkan faktor<br />

eksternal, termasuk di dalamnya:<br />

55<br />

Perhatian/topik utama <strong>Keberlanjutan</strong> dan Indikator<br />

yang diusulkan oleh pemangku kepentingan.<br />

55<br />

Topik utama dan tantangan ke depan dalam sektor<br />

yang dilaporkan oleh kelompok sendiri (peers) dan<br />

pesaing.<br />

55<br />

Undang-undang, peraturan, perjanjian internasional<br />

dan kesepakatan sukarela yang relevan dengan<br />

strategi signifikan dari organisasi dan para pemangku<br />

kepentingannya.<br />

55<br />

Dampak keberlanjutan yang dapat diestimasi<br />

secara masuk akal risiko atau peluangnya (misalnya<br />

pemanasan global, HIV-AIDS, kemiskinan) yang<br />

diidentifikasi melalui investigasi oleh orang yang ahli,<br />

atau lembaga ahli yang diakui kredibilitasnya dalam<br />

bidang tersebut.<br />

Version 3.0 9


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN<br />

Definisi: Organisasi harus mengidentifikasi para pemangku<br />

kepentingannya dan menjelaskan dalam laporan bagaimana<br />

organisasi telah merespons harapan dan kepentingan yang<br />

masuk akal dari pemangku kepentingan.<br />

Penjelasan: Pemangku kepentingan didefinisikan sebagai<br />

entitas atau individu yang diharapkan dapat mempengaruhi<br />

secara signifikan aktivitas, produk, dan atau jasa-jasa<br />

organisasi; serta entitas atau individu yang tindakannya<br />

diharapkan dapat mempengaruhi kemampuan organisasi<br />

dalam melaksanakan strategi dan mencapai tujuannya.<br />

Termasuk di dalamnya entitas atau individu yang memiliki<br />

hak tuntutan yang sah terhadap organisasi berdasarkan<br />

hukum atau konvensi internasional.<br />

Yang termasuk dalam pemangku kepentingan adalah<br />

mereka yang menjadi bagian dari organisasi (misalnya<br />

pegawai, pemilik saham, suplier/pemasok) sebagaimana<br />

halnya mereka yang berada di luar organisasi (misalnya<br />

masyarakat).<br />

Harapan dan kepentingan yang masuk akal dari<br />

pemangku kepentingan menjadi referensi utama dalam<br />

membuat kebijakan di dalam menyiapkan laporan,<br />

seperti ruang lingkup, batasan, penerapan indikator, dan<br />

pendekatan assurance. Namun demikian, tidak semua<br />

pemangku kepentingan organisasi akan menggunakan<br />

laporan ini. Kondisi ini memunculkan tantangan dalam<br />

menyeimbangkan kepentingan khusus/harapan dari<br />

pemangku kepentingan dan akuntabilitas laporan terhadap<br />

semua pemangku kepentingan.<br />

Untuk sejumlah kebijakan tertentu, seperti ruang lingkup<br />

laporan atau batasan laporan, kepentingan dan harapan<br />

yang masuk akal dari pemangku kepentingan harus<br />

dipertimbangkan. Hal itu dapat saja berupa sebagai contoh<br />

pemangku kepentingan yang tidak dapat mengartikulasikan<br />

kepentingan mereka dalam laporan serta mereka yang<br />

pandangannya telah diwakili pihak lain. Pihak yang lainnya<br />

adalah pemangku kepentingan yang memilih untuk tidak<br />

menyatakan pandangan mereka dalam laporan karena<br />

permasalahan komunikasi dan tidak bisa terlibat. Harapan<br />

dan kepentingan yang masuk akal dari para pemangku<br />

kepentingan ini harus tetap dinyatakan dalam isi laporan.<br />

Namun demikian, dalam kebijakan lainnya seperti tingkatan<br />

detail yang dibutuhkan agar dapat berguna bagi pemangku<br />

kepentingan atau harapan dari pemangku kepentingan<br />

yang berbeda mengenai apa yang dibutuhkan untuk dapat<br />

mencapai kejelasan perlu ditekankan dalam menggunakan<br />

laporan. Adalah penting untuk mendokumentasikan proses<br />

dan pendekatan yang diambil dalam membuat kebijakan ini.<br />

Proses pelibatan pemangku kepentingan dapat menjadi<br />

alat untuk memahami harapan dan kepentingan yang<br />

masuk akal dari pemangku kepentingan. Organisasi<br />

biasanya menggunakan berbagai jenis upaya pelibatan<br />

pemangku kepentingan dalam berbagai aktivitas reguler<br />

mereka yang dianggap dapat memberikan input yang<br />

berguna dalam membuat kebijakan pada saat menyusun<br />

laporan. Hal ini dapat termasuk sebagai contoh pelibatan<br />

pemangku kepentingan untuk tujuan pemenuhan<br />

standar internasional yang telah disepakati, atau dengan<br />

memberikan laporan mengenai proses usaha/organisasi<br />

yang sedang dilakukan. Sebagai tambahan, pelibatan<br />

pemangku kepentingan juga dapat dilakukan dengan<br />

memberikan laporan mengenai proses penyiapan laporan.<br />

Organisasi juga dapat menggunakan cara lainnya seperti<br />

melalui media, komunitas akademik, atau aktivitas kerja<br />

sama dengan kelompok bermain (peers) dan pemangku<br />

kepentingan. Cara ini dapat membantu organisasi dalam<br />

memahami secara lebih baik harapan dan kepentingan<br />

yang masuk akal dari pemangku kepentingan.<br />

Agar sebuah laporan dapat terjamin (assurable),<br />

maka proses pelibatan pemangku kepentingan harus<br />

didokumentasikan. Ketika proses pelibatan pemangku<br />

kepentingan dilakukan untuk kepentingan pembuatan<br />

laporan, maka harus didasarkan atas pendekatan,<br />

metodologi atau prinsip yang sistematis atau dapat<br />

diterima secara umum. Pendekatan keseluruhan harus<br />

efektif dan menjamin bahwa kebutuhan informasi<br />

pemangku kepentingan dapat dimengerti secara baik.<br />

Organisasi harus mendokumentasikan pendekatan yang<br />

digunakan dalam menetapkan pemangku kepentingan<br />

yang dilibatkan, bagaimana dan kapan dilibatkan serta<br />

bagaimana upaya pelibatan tersebut telah mempengaruhi<br />

isi laporan dan aktivitas keberlanjutan dari organisasi.<br />

Proses ini harus mampu mengidentifikasi input langsung<br />

dari pemangku kepentingan sebagaimana halnya<br />

menumbuhkan legitimasi masyarakat. Sebuah organisasi<br />

dapat mengalami konflik pandangan atau harapan<br />

yang berbeda di antara para pemangku kepentingan,<br />

dan karenanya akan membutuhkan kemampuan untuk<br />

menjelaskan bagaimana kondisi tersebut diseimbangkan di<br />

dalam pengambilan kebijakan dalam menyusun laporan.<br />

Kegagalan dalam mengidentifikasi dan melibatkan<br />

pemangku kepentingan biasanya akan menghasilkan<br />

laporan yang tidak pantas dan karenanya tidak kredibel<br />

terhadap semua pemangku kepentingan. Sebaliknya,<br />

pelibatan pemangku kepentingan yang sistematis dapat<br />

meningkatkan penerimaan pemangku kepentingan<br />

serta kegunaan laporan. Pembuatan laporan secara tepat<br />

akan menghasilkan pembelajaran tidak hanya kepada<br />

organisasi tetapi juga pihak lainnya, sebagaimana halnya<br />

meningkatkan akuntabiltasnya kepada para pemangku<br />

kepentingan. Akuntabilitas dapat memperkuat kepercayaan<br />

di antara organisasi dan pemangku kepentingannya.<br />

Kepercayaan pada akhirnya menjadi kunci kredibilitas<br />

sebuah laporan.<br />

10 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Alat Penguji:<br />

55<br />

Organisasi dapat memberikan gambaran akuntabilitas<br />

kepada pemangku kepentingan.<br />

55<br />

Isi laporan menggambarkan keluaran dari proses<br />

pelibatan pemangku kepentingan yang dilakukan<br />

organisasi dalam aktivitas yang sedang dilakukannya.<br />

Pelibatan tersebut merupakan hal yang diwajibkan<br />

oleh institusi dan aturan di mana organisasi<br />

beroperasi.<br />

55<br />

Isi laporan menggambarkan keluaran dari semua<br />

proses pelibatan pemangku kepentingan yang telah<br />

dilakukan untuk tujuan pembuatan laporan.<br />

55<br />

Proses pelibatan pemangku kepentingan yang<br />

disampaikan dalam laporan harus kosnsisten dengan<br />

ruang lingkup dan batasan laporan.<br />

KONTEKS KEBERLANJUTAN<br />

Definisi: <strong>Laporan</strong> harus memperlihatkan kinerja organisasi<br />

dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas.<br />

Penjelasan: Informasi mengenai kinerja harus ditempatkan<br />

sesuai konteksnya. Pertanyaan dasar dari laporan<br />

keberlanjutan adalah mengenai bagaimana sebuah<br />

organisasi berkontribusi atau bertujuan untuk memberikan<br />

kontribusi terhadap masa depan, untuk meningkatkan<br />

atau justru merusak kondisi ekonomi, lingkungan, dan<br />

sosial, serta kecenderungannya baik pada tingkatan lokal,<br />

regional atau bahkan global. <strong>Laporan</strong> yang cenderung<br />

hanya menggambarkan kinerja individual (atau efisiensi<br />

organisasi) akan gagal merespons pertanyaan dasar ini.<br />

Karenanya, laporan harus menampilkan kinerja saat ini<br />

dalam hubungannya dengan konsep keberlanjutan secara<br />

luas. Hal ini berarti bahwa laporan harus mendiskusikan<br />

kinerja organisasi dalam konteks keterbatasan dan tuntutan<br />

akan sumberdaya lingkungan dan sosial pada tingkatan<br />

sektoral, lokal, regional, atau global. Ini dapat berarti sebagai<br />

contoh, hal yang harus ditambahkan oleh organisasi dalam<br />

melaporkan kecenderungan efisiensi ekonomi adalah dengan<br />

menampilkan kecenderungan polusi yang dihasilkannya<br />

telah mempengaruhi kapasitas ekosistem regional dalam<br />

menyerap polusi tersebut.<br />

Konsep ini sering kali diungkapkan secara jelas dalam arena<br />

lingkungan dalam konteks batas global dalam tingkatan<br />

penggunaan sumberdaya dan polusi. Akan tetapi konsep<br />

ini juga relevan dengan sasaran ekonomi dan sosial seperti<br />

tujuan pembangunan berkelanjutan dan sosial ekonomi<br />

nasional ataupun internasional. Sebagai contoh, sebuah<br />

organisasi dapat melaporkan gaji pegawai dan tingkatan<br />

keuntungan sosial pegawai dikaitkan dengan tingkatan<br />

pendapatan minimal dan menengah secara nasional serta<br />

kapasitas dari jaring pengaman sosial dalam menyerap<br />

kemiskinan atau jumlah mereka yang hidup dalam garis<br />

kemiskinan. Organisasi yang beroperasi di berbagai lokasi,<br />

ukuran, dan sektor, harus mempertimbangkan bagaimana<br />

melaporkan secara baik kinerja organisasinya sesuai<br />

dengan konteks keberlanjutan secara luas. Hal ini bisa saja<br />

membutuhkan pembedaan antara topik dan faktor yang<br />

menggerakkan dampak global (seperti perubahan iklim)<br />

serta topik dan faktor yang memiliki dampak lokal atau<br />

regional (seperti pengembangan komunitas). Hal lainnya,<br />

pembedaan mungkin perlu dibuat antara kecenderungan<br />

atau pola dari dampak yang lintas operasi dibandingkan<br />

dengan kontektualitas kinerja per lokasi.<br />

<strong>Keberlanjutan</strong> organisasi sendiri dan strategi bisnisnya<br />

menyediakan konteks dalam mendiskusikan kinerja.<br />

Hubungan antara keberlanjutan dan strategi organisasi harus<br />

dibuat jelas dan sesuai dengan konteks laporan di mana<br />

kinerja dilaporkan.<br />

Version 3.0 11


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Alat Penguji:<br />

55<br />

Organisasi menyajikan pemahamannya mengenai<br />

pembangunan berkelanjutan berdasarkan gambaran<br />

sasarannya serta informasi yang tersedia seperti halnya<br />

pengukuran pembangunan berkelanjutan dalam setiap<br />

topik yang tercakup dalam laporan.<br />

55<br />

Organisasi menyajikan kinerjanya terkait kondisi dan<br />

tujuan dari pembangunan berkelanjutan secara luas<br />

sebagaimana digambarkan dalam publikasi yang diakui<br />

secara sektoral, regional, dan atau global.<br />

55<br />

Organisasi menyajikan kinerjanya dalam cara di mana<br />

organisasi dapat mengkomunikasikan besaran dampak<br />

dan kontribusi dalam konteks lokasi geografis yang<br />

tepat.<br />

55<br />

<strong>Laporan</strong> menggambarkan bagaimana topik<br />

berkelanjutan terhubung dengan strategi jangka<br />

panjang, risiko, dan peluang organisasi termasuk topik<br />

mengenai rantai pasokan.<br />

KELENGKAPAN<br />

Definisi: Cakupan topik dan indikator material serta<br />

definisi batasan laporan harus dapat menggambarkan<br />

dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan<br />

dan memungkinkan pemangku kepentingan untuk menilai<br />

kinerja organisasi dalam periode laporan berjalan.<br />

Penjelasan: Kelengkapan mencakup dimensi ruang<br />

lingkup, batasan dan waktu. Konsep kelengkapan<br />

bisa juga merujuk kepada praktek-praktek dalam<br />

mengumpulkan informasi (sebagai contoh, menjamin<br />

data yang dikumpulkan sudah memasukkan hasil dari<br />

semua lokasi dalam koridor batasan laporan) serta apakah<br />

penyajian informasi sudah tepat dan masuk akal. Topik ini<br />

berhubungan dengan kualitas, sebagaimana diungkapkan<br />

secara lebih detail dalam Prinsip Ketepatan pada Bagian 1.<br />

Ruang lingkup merujuk pada jangkauan topik<br />

keberlanjutan yang tercakup dalam laporan. Jumlah dari<br />

topik dan indikator yang dilaporkan harus mencukupi<br />

untuk menggambarkan dampak yang signifikan terhadap<br />

ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dalam menentukan<br />

apakah informasi dalam laporan sudah mencukupi,<br />

organisasi harus mempertimbangkan baik hasil dari proses<br />

pelibatan pemangku kepentingan maupun harapan<br />

masyarakat yang luas yang mungkin saja tidak muncul<br />

dalam proses pelibatan pemangku kepentingan tersebut.<br />

‘Batasan’ merujuk pada jangkauan entitas (misalnya<br />

perusahaan anak, usaha patungan, subkontraktor dan lain<br />

sebagainya) yang kinerjanya disajikan di dalam laporan.<br />

Dalam menetapkan batasan laporannya, sebuah organisasi<br />

harus mempertimbangkan jangkauan entitas di mana<br />

organisasi memiliki kendali (biasa dirujuk sebagai ‘batasan<br />

organisasi’ dan terkait dengan deifinisi yang digunakan<br />

dalam laporan keuangan) serta jangkauan entitas di mana<br />

organisasi memiliki pengaruh (biasa disebut ‘batasan<br />

operasi’). Dalam menilai pengaruh, organisasi perlu<br />

mempertimbangkan kemampuannya mempengaruhi<br />

entitas di hulu (misalnya rantai pasokan) serta di hilir<br />

(misalnya distributor dan pengguna produk dan jasanya).<br />

Batasan dapat berbeda berdasarkan aspek khusus atau jenis<br />

informasi yang dilaporkan.<br />

12 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

‘Waktu’ merujuk pada kebutuhan untuk memilih<br />

informasi yang harus dilengkapi dalam periode waktu<br />

yang dilaporkan. Sepanjang dapat dipraktekkan,<br />

aktivitas, kejadian, dan dampak harus disajikan dalam<br />

periode laporan di mana kegiatan tersebut dilaksanakan.<br />

Di dalamnya termasuk melaporkan aktivitas yang<br />

menghasilkan dampak minimal jangka pendek tetapi<br />

diduga dalam jangka pendek itu akan memiliki efek<br />

kumulatif yang signifikan dan masuk akal serta tidak<br />

dapat dihindari atau diubah (misalnya bioakumulasi atau<br />

polusi yang terus-menerus). Dalam membuat estimasi<br />

dari dampak masa depan (baik yang positif maupun<br />

negatif), informasi yang dilaporkan harus didasarkan<br />

pada estimasi yang dipertimbangkan secara baik, yang<br />

menggambarkan ukuran, sifat, dan ruang lingkup dampak.<br />

Meskipun estimasi tersebut tidak pasti, namun dapat<br />

memberikan informasi yang berguna dalam membuat<br />

kebijakan sepanjang dasar dan keterbatasan estimasinya<br />

diungkapkan dan dinyatakan secara jelas. Pengungkapan<br />

sifat dan kemungkinan dari dampak tersebut bahkan jika<br />

hanya menjadi material di masa depan harus konsisten<br />

dengan tujuan penyajian laporan yang seimbang dan<br />

masuk akal mengenai kinerja ekonomi, lingkungan, dan<br />

sosial dari organisasi.<br />

Alat Penguji:<br />

55<br />

<strong>Laporan</strong> dikembangkan dengan memperhitungkan<br />

seluruh rantai entitas di hulu dan hilir serta mencakup<br />

dan memprioritaskan semua informasi yang harus<br />

dipertimbangkan atas dasar prinsip materialitas,<br />

konteks keberlanjutan, dan pelibatan pemangku<br />

kepentingan.<br />

55<br />

<strong>Laporan</strong> memasukkan semua entitas yang memenuhi<br />

kriteria dapat dikendalikan atau dipengaruhi secara<br />

signifikan oleh organisasi, kecuali apabila dinyatakan<br />

berbeda.<br />

55<br />

Informasi dalam laporan memasukkan semua<br />

tindakan atau peristiwa signifikan dalam periode<br />

laporan, serta estimasi yang masuk akal terhadap<br />

estimasi dampak di masa depan atau kejadian di masa<br />

lalu apabila dampak tersebut dapat diduga secara<br />

masuk akal serta tidak dapat dihindari atau tidak<br />

dapat diubah.<br />

55<br />

<strong>Laporan</strong> tidak mengabaikan informasi relevan<br />

yang dapat mempengaruhi kebijakan atau<br />

penilaian pemangku kepentingan, atau yang dapat<br />

menggambarkan dampak siginifikan terhadap<br />

ekonomi, lingkungan, dan sosial.<br />

1.2 Prinsip Pelaporan untuk<br />

Menetapkan Kualitas<br />

Bagian ini mengandung Prinsip-prinsip yang mengarahkan<br />

pilihan dalam menjamin kualitas dari informasi yang<br />

dilaporkan termasuk penyajiannya yang memadai. Kebijakan<br />

terkait proses penyiapan informasi dalam pembuatan<br />

laporan harus konsisten dengan Prinsip ini. Semua prinsip<br />

ini sangat fundamental bagi terwujudnya transparansi yang<br />

efektif. Kualitas informasi akan memungkinkan pemangku<br />

kepentingan untuk membuat penilaian yang masuk akal<br />

serta tindakan yang memadai terkait kinerja organisasi.<br />

Prinsip Pelaporan untuk<br />

Menetapkan Kualitas<br />

KESEIMBANGAN<br />

Definisi: <strong>Laporan</strong> harus menggambarkan aspek positif dan<br />

negatif dari kinerja perusahaan untuk dapat memungkinkan<br />

penilaian yang masuk akal terhadap keseluruhan kinerja.<br />

Penjelasan: Keseluruhan penyajian isi laporan harus<br />

menyajikan gambaran yang tidak bias terhadap kinerja<br />

organisasi. <strong>Laporan</strong> harus menghindari pemilihan,<br />

penghilangan, atau penyajian format yang memungkinkan<br />

kesalahan penilaian oleh pembaca laporan. Proporsi<br />

materialitas laporan harus memasukkan, baik hasil yang<br />

diinginkan maupun tidak diinginkan, sebagaimana<br />

topik yang dapat mempengaruhi kebijakan pemangku<br />

kepentingan. <strong>Laporan</strong> harus membedakan secara jelas antara<br />

penyajian fakta dan interpretasi organisasi terhadap informasi<br />

Alat Penguji:<br />

55<br />

<strong>Laporan</strong> mengungkapkan baik hasil dan topik yang<br />

diinginkan maupun tidak diinginkan.<br />

55<br />

Informasi dalam laporan disajikan dalam sebuah format<br />

yang memungkinkan penggunanya dapat melihat<br />

kecenderungan positif dan negatif kinerja organisasi dari<br />

tahun ke tahun.<br />

5 5 Penekanan sejumlah topik dalam laporan harus<br />

proporsional dengan material relatifnya.<br />

Version 3.0 13


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

DAPAT DIPERBANDINGKAN<br />

Definisi: Isu-isu dan informasi harus dipilih, dikumpulkan,<br />

dan dilaporkan secara konsisten. Informasi yang dilaporkan<br />

harus disajikan dalam sebuah cara yang memungkinkan<br />

pemangku kepentingan dapat menganalisis perubahan<br />

kinerja organisasi dari waktu ke waktu dan dapat<br />

mendukung analisis relatif terhadap organisasi lainnya.<br />

Penjelasan: Perbandingan sangat dibutuhkan dalam<br />

mengevaluasi kinerja. Pemangku kepentingan yang<br />

menggunakan laporan harus dapat membandingkan<br />

informasi kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial yang<br />

dilaporkan dengan kinerja organisasi sebelumnya,<br />

sasarannya, dan apabila memungkinkan dengan kinerja<br />

organisasi lainnya. Konsistensi dalam melaporkan<br />

memungkinkan pihak-pihak internal dan eksternal untuk<br />

membandingkan kinerja dan menilai kemajuan sebagai<br />

bagian dari pemberian peringkat, keputusan investasi,<br />

advokasi program, dan aktivitas lainnya. Perbandingan<br />

antarorganisasi membutuhkan sensitivitas terhadap faktor<br />

seperti perbedaan ukuran organisasi, pengaruh geografis,<br />

serta pertimbangan lainnya yang dapat mempengaruhi<br />

secara relatif kinerja organisasi. Apabila dibutuhkan, tim<br />

yang menyiapkan laporan harus mempertimbangkan<br />

untuk menyajikan konteks yang akan membantu pengguna<br />

laporan dalam memahami faktor-faktor yang memberikan<br />

kontribusi terhadap perbedaan kinerja antarorganisasi.<br />

Menjaga konsistensi metode yang digunakan dalam<br />

kalkulasi data dengan tampilan laporan serta penjelasan<br />

terhadap metode dan asumsi yang digunakan dalam<br />

menyiapkan laporan dapat memfasilitasi kemampuan<br />

untuk membandingkan dari waktu ke waktu. Isi laporan<br />

akan berkembang, mengingat topik pada sebuah organisasi<br />

dan pemangku kepentingannya dapat berubah dari waktu<br />

ke waktu. Namun demikian, organisasi harus konsisten<br />

dalam laporannya dari waktu ke waktu khususnya yang<br />

terkait dengan Prinsip Materialitas. Sebuah organisasi<br />

harus memasukkan jumlah (misalnya data absolut jumlah<br />

sampah) sebagaimana rasio (misalnya data normal sampah<br />

yang dihasilkan per unit produksi) agar dapat menganalisa<br />

perbandingan.<br />

Ketika terjadi perubahan batasan, ruang lingkup, lamanya<br />

periode laporan atau isinya (termasuk desain, definisi dan<br />

penggunaan indikator dalam laporan) maka organisasi<br />

harus menyatakan ulang apabila memang memungkinkan,<br />

pengungkapan saat ini beserta data historisnya (atau<br />

sebaliknya). Hal ini dapat menjamin bahwa informasi dan<br />

perbandingan dapat diandalkan dan memiliki arti dari<br />

waktu ke waktu. Ketika pernyataan ulang tersebut tidak<br />

tersedia, laporan harus menjelaskan alasan dan implikasi<br />

dalam mengungkapkan interpretasi saat ini.<br />

Alat Penguji:<br />

55<br />

<strong>Laporan</strong> dan informasi yang terkandung di dalamnya<br />

dapat diperbandingkan dari tahun ke tahun.<br />

55<br />

Kinerja organisasi dapat dibandingkan dengan<br />

organisasi lainnya secara memadai.<br />

55<br />

Setiap perbedaan signifikan antarperiode laporan<br />

terkait batasan, ruang lingkup, lamanya periode laporan<br />

atau informasi yang tercakup dalam laporan dapat<br />

diidentifikasi dan dijelaskan.<br />

55<br />

Apabila tersedia, laporan menggunakan protokol<br />

umum yang telah diterima dalam mengkompilasi,<br />

mengukur dan menyajikan informasi termasuk Protokol<br />

Teknis <strong>GRI</strong> untuk Indikator yang terkandung dalam<br />

Panduan.<br />

55<br />

<strong>Laporan</strong> menggunakan Suplemen Sektor <strong>GRI</strong>, apabila<br />

tersedia.<br />

Gambar 5: Prinsip untuk menjamin Kualitas <strong>Laporan</strong><br />

14 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

KECERMATAN<br />

Definisi: Informasi yang dilaporkan harus cukup cermat<br />

dan detail bagi pemangku kepentingan dalam menilai<br />

kinerja organisasi.<br />

Penjelasan: Tanggapan terhadap topik dan indikator<br />

ekonomi, lingkungan dan sosial dapat diekspresikan<br />

dalam berbagai cara, mulai dari tanggapan secara kualitatif<br />

sampai kepada pengukuran kuantitatif secara detail.<br />

Karakteristik yang menentukan ketepatan adalah berbeda<br />

berdasarkan sifat dari informasi serta pengguna informasi.<br />

Sebagai contoh, ketepatan dari informasi kualitatif<br />

sangat ditentukan oleh tingkatan kejelasan, detail,<br />

dan keseimbangan penyajian laporan dalam Batasan<br />

<strong>Laporan</strong> yang tepat. Sebaliknya, ketepatan dari informasi<br />

kuantitatif akan sangat tergantung pada metode khusus<br />

yang digunakan dalam memperoleh, mengkompilasi dan<br />

menganalisis data. Tuntutan akan ketepatan sebagian<br />

besar akan tergantung pada tujuan dari penggunaan<br />

informasi. Sejumlah kebijakan akan membutuhkan<br />

ketepatan yang tinggi dalam melaporkan informasi<br />

dibandingkan dengan yang lainnya.<br />

Alat Penguji:<br />

55<br />

<strong>Laporan</strong> mengindikasikan data yang telah terukur.<br />

55<br />

Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya<br />

harus dijelaskan secara memadai dan dapat<br />

menghasilkan hasil yang sama.<br />

55<br />

Batas kesalahan untuk data kuantitatif tidak<br />

mempengaruhi kemampuan pemangku kepentingan<br />

dalam mengambil kesimpulan yang memadai<br />

mengenai kinerja.<br />

55<br />

<strong>Laporan</strong> mengindikasikan data apa saja yang telah<br />

diestimasi, dasar asumsi dan teknik yang digunakan<br />

dalam melakukan estimasi atau informasi mengenai di<br />

mana informasi dapat ditemukan.<br />

KETEPATAN WAKTU<br />

Definisi: <strong>Laporan</strong> dilakukan berdasarkan jadwal reguler serta<br />

informasi kepada pemangku kepentingan tersedia tepat<br />

waktu ketika dibutuhkan dalam mengambil kebijakan.<br />

Penjelasan: Kegunaan informasi akan sangat terkait dengan<br />

apakah waktu pengungkapannya kepada pemangku<br />

kepentingan dapat memungkinkan mereka untuk<br />

mengintegrasikannya secara efektif dalam pembuatan<br />

kebijakan yang mereka lakukan. Waktu rilis merujuk kepada<br />

baik pelaporan rutin maupun kedekatannya dengan<br />

peristiwa aktual yang digambarkan dalam laporan.<br />

Meskipun aliran konstan informasi diinginkan untuk<br />

berbagai tujuan, organisasi harus menyediakan secara rutin<br />

sebuah pengungkapan yang terkonsolidasi mengenai<br />

kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial pada waktu<br />

tertentu. Konsistensi dalam frekuensi laporan dan lamanya<br />

periode laporan juga dibutuhkan untuk menjamin dapat<br />

dibandingkannya informasi dari waktu ke waktu serta<br />

aksesibilitas laporan kepada pemangku kepentingan.<br />

Hal ini dapat bernilai bagi pemangku kepentingan jika<br />

jadwal laporan keberlanjutan dan laporan keuangan<br />

disatukan. Organisasi harus menyeimbangkan kebutuhan<br />

untuk menyediakan informasi secara tepat waktu dengan<br />

pentingnya jaminan bahwa informasi yang disajikan dapat<br />

diandalkan.<br />

Alat Penguji:<br />

55<br />

Informasi telah diungkapkan dalam laporan serta relatif<br />

baru dalam periode laporan berjalan.<br />

55<br />

Pengumpulan dan publikasi mengenai informasi kinerja<br />

utama menyatu dengan jadwal laporan keberlanjutan.<br />

5 5 Informasi dalam laporan (termasuk laporan berbasis web)<br />

mengindikasikan dengan jelas periode waktu pelaporan,<br />

waktu ketika informasi akan diperbaharui, serta waktu<br />

perbaharuan (updating) terakhir.<br />

55<br />

Pernyataan kualitatif dalam laporan valid berdasarkan<br />

informasi lainnya yang dilaporkan dan bukti lainnya<br />

yang tersedia.<br />

Version 3.0 15


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

KEJELASAN<br />

Definisi: Informasi harus disediakan dalam cara yang dapat<br />

dimengerti dan diakses oleh pemangku kepentingan yang<br />

menggunakan laporan.<br />

Penjelasan: <strong>Laporan</strong> harus menyajikan informasi dalam<br />

cara yang dapat dimengerti, dapat diakses, dan dapat<br />

digunakan oleh para pemangku kepentingan organisasi<br />

(baik dalam bentuk cetak maupun saluran lainnya).<br />

Pemangku kepentingan harus dapat menemukan informasi<br />

yang dibutuhkannya tanpa harus bekerja keras. Informasi<br />

harus disajikan dalam cara yang komprehensif kepada<br />

pemangku kepentingan yang telah memiliki pemahaman<br />

akan organisasi dan aktivitasnya. Grafik dan tabel data<br />

terkonsolidasi dapat membantu dalam memahami dan<br />

mengakses informasi yang ada dalam laporan. Tingkat<br />

pengumpulan informasi juga dapat mempengaruhi<br />

kejelasan sebuah laporan jika informasi kurang atau lebih<br />

detail dari yang diharapkan pemangku kepentingan.<br />

Alat Penguji:<br />

55<br />

<strong>Laporan</strong> mengandung tingkatan informasi yang<br />

dibutuhkan oleh pemangku kepentingan tetapi<br />

menghindari detail yang terlalu berlebihan atau tidak<br />

diperlukan.<br />

55<br />

Pemangku kepentingan dapat menemukan informasi<br />

khusus yang diinginkannya tanpa harus bekerja keras<br />

(bersusah payah/menelusuri) melalui daftar isi, peta,<br />

links, atau alat bantu lainnya.<br />

55<br />

<strong>Laporan</strong> menghindari istilah teknis, akronim, jargon,<br />

atau isi lainnya yang tidak familiar bagi pemangku<br />

kepentingan, serta harus memberikan penjelasan (jika<br />

dibutuhkan) dalam bagian yang relevan atau dalam<br />

sebuah glossary.<br />

55<br />

Data dan informasi yang ada dalam laporan tersedia<br />

untuk pemangku kepentingan, termasuk mereka yang<br />

membutuhkan akses khusus (misalnya kemampuan<br />

yang berbeda, bahasa, atau teknologi).<br />

KETERANDALAN<br />

Definisi: Informasi dan proses yang digunakan dalam<br />

penyiapan laporan harus dikumpulkan, direkam,<br />

dikompilasi, dianalisis, dan diungkapkan dalam sebuah<br />

cara yang dapat diuji dan dapat membentuk kualitas dan<br />

materialitas dari laporan.<br />

Penjelasan: Pemangku kepentingan harus yakin bahwa<br />

sebuah laporan dapat dicek ketepatan dan ketelitian isinya<br />

serta tingkatan Prinsip Pelaporan yang digunakan. Informasi<br />

dan data yang termasuk dalam laporan harus didukung<br />

oleh pengendalian internal atau dokumentasi yang dapat<br />

di-review oleh individu di luar mereka yang terlibat dalam<br />

pembuatan laporan. Kinerja yang tidak didukung bukti yang<br />

memadai tidak perlu diungkapkan dalam laporan, kecuali<br />

jika menunjukkan informasi materialitas serta laporan<br />

memberikan penjelasan yang tidak ambigu terhadap<br />

semua ketidakpastian informasi. Proses pembuatan<br />

kebijakan yang menjadi dasar dalam sebuah laporan harus<br />

didokumentasikan dalam sebuah cara yang memungkinkan<br />

dasar kebijakan kunci (seperti proses dalam menetapkan<br />

isi laporan dan batasan pelibatan pemangku kepentingan)<br />

dapat diuji. Dalam mendesain sistem informasi, organisasi<br />

harus mengantisipasi kemungkinan sistem dapat diuji<br />

sebagai bagian dari proses assurance eksternal.<br />

Alat Penguji:<br />

55<br />

Identifikasi ruang lingkup dan luasan assurance<br />

eksternal.<br />

55<br />

Sumber asli informasi dalam laporan dapat<br />

diidentifikasi oleh organisasi.<br />

55<br />

Bukti andal untuk mendukung asumsi atau<br />

perhitungan yang kompleks dapat diidentifikasi oleh<br />

organisasi.<br />

5 5 Penggambaran berasal dari sumber data asli atau<br />

pemilik informasi, ketepatannya dapat diuji dalam batas<br />

penerimaan kesalahan.<br />

16 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

1.3 Panduan Pelaporan untuk<br />

Menetapkan Batas 6<br />

Paralel dengan penetapan isi dari sebuah laporan,<br />

organisasi harus menentukan kinerja dari entitas mana<br />

(misalnya perusahaan anak dan usaha patungan) yang<br />

akan diwakili oleh laporan (entitas yang akan diwakili oleh<br />

laporan, misalnya anak perusahaan atau usaha patungan).<br />

Batasan <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong> harus memasukkan entitas<br />

di mana organisasi memiliki pengendalian yang memadai<br />

atau pengaruh yang signifikan baik entitas hulu (misalnya<br />

rantai pasokan) maupun hilir (misalnya distribusi dan<br />

konsumen).<br />

Untuk tujuan penetapan batasan, definisi berikut harus<br />

digunakan 7 :<br />

Panduan Batasan <strong>Laporan</strong> berikut menetapkan harapan<br />

minimum untuk melibatkan entitas hulu dan hilir ketika<br />

melaporkan Indikator dan pengungkapan manajemen.<br />

Namun demikian, sebuah organisasi dapat menentukan perlu<br />

tidaknya untuk memperluas batasan yang digunakan dari<br />

sebuah Indikator untuk memasukan entitas hulu atau hilirnya.<br />

Menentukan signifikansi sebuah entitas dalam pembuatan<br />

laporan atau dalam mempertimbangkan penambahan<br />

batasan akan sangat tergantung pada skala dari dampak<br />

keberlanjutannya. Entitas yang memiliki dampak signifikan<br />

biasanya menghasilkan risiko atau peluang yang lebih besar<br />

kepada organisasi dan pemangku kepentingannya, dan<br />

karenanya menjadikan entitas tersebut sebagai entitas di<br />

mana organisasi harus bertanggung jawab atau akuntabel.<br />

• Pengendalian: kekuasaan untuk mengelola kebijakan<br />

operasi dan keuangan sebuah perusahaan agar<br />

memperoleh keuntungan dari aktivitasnya.<br />

• Pengaruh signifikan: kekuasaan untuk berpartisipasi<br />

dalam pembuatan kebijakan operasi dan keuangan<br />

sebuah entitas tetapi bukan kekuasaan untuk<br />

mengontrol kebijakan tersebut.<br />

Panduan berikut mengenai bagaimana menetapkan<br />

Batasan <strong>Laporan</strong> secara keseluruhan sebagaimana dalam<br />

menetapkan batasan untuk Indikator Kinerja Individu.<br />

Tidak semua entitas dalam Batasan <strong>Laporan</strong> harus<br />

dilaporkan dalam cara yang sama. Pendekatan dalam<br />

melaporkan sebuah entitas akan tergantung pada<br />

kombinasi kendali atau pengaruh yang dimiliki oleh<br />

organisasi terhadap entitas serta apakah pengungkapan<br />

berhubungan dengan kinerja operasi, kinerja manajemen,<br />

atau penggambaran informasi.<br />

Panduan Batasan <strong>Laporan</strong> didasarkan atas pemahaman<br />

bahwa hubungan yang berbeda melibatkan tingkatan<br />

berbeda terhadap akses informasi serta kemampuan<br />

untuk mempengaruhi keluarannya. Sebagai contoh,<br />

informasi terkait operasi seperti data emisi dapat tersedia<br />

dari hasil kompilasi data pada sejumlah entitas yang dapat<br />

dikendalikan oleh organisasi tetapi tidak bisa dilakukan<br />

untuk usaha patungan atau pemasok.<br />

6 Panduan mengenai batas laporan berasal dari<br />

Protokol Batasan. Keterkinian dari Panduan di masa<br />

datang akan memasukkan setiap pembelajaran lainnya<br />

atau pengembangan panduan berdasarkan<br />

pengalaman yang didapat dalam pelaksanaan Protokol<br />

Batasan <strong>Laporan</strong>.<br />

7 Diskusi lebih lanjut mengenai istilah ini dapat<br />

ditemukan dalam Protokol Batasan.<br />

Version 3.0 17


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Panduan Pelaporan untuk Menetapkan Batas<br />

• Sebuah laporan keberlanjutan harus memasukkan<br />

dalam batasannya semua entitas yang menghasilkan<br />

dampak signifikan bagi keberlanjutan (baik aktual atau<br />

potensial) dan atau semua entitas di mana organisasi<br />

memiliki kendali atau pengaruh signifikan terkait<br />

praktek dan kebijakan operasi dan keuangannya.<br />

• Entitas ini dapat dimasukkan dengan menggunakan<br />

baik indikator kinerja operasi, indikator kinerja<br />

manajemen, ataupun dengan deskripsi naratif.<br />

• Pada tingkatan minimal, organisasi harus memasukkan<br />

entitas berikut dalam laporannya melalui pendekatan<br />

berikut:<br />

• Batasan pengungkapan narasi harus memasukkan<br />

entitas di mana organisasi tidak memiliki kendali/<br />

pengaruh signifikan, akan tetapi memiliki keterkaitan<br />

dengan tantangan utama yang dihadapi organisasi<br />

karena dampak yang ditimbulkannya signifikan.<br />

• <strong>Laporan</strong> harus mencakup semua entitas dalam<br />

Batasan <strong>Laporan</strong>nya. Dalam proses penyiapan laporan,<br />

organisasi dapat memilih untuk tidak mengumpulkan<br />

data terkait entitas atau kelompok entitas tertentu atas<br />

dasar efisiensi, dalam artian kebijakan tersebut tidak<br />

akan memberikan perubahan hasil akhir dari sebuah<br />

Pengungkapan atau Indikator.<br />

• Entitas di mana organisasi memiliki kendali harus<br />

tercakup oleh Indikator Kinerja Operasi; dan<br />

• Entitas di mana organisasi memiliki pengaruh<br />

signifikan harus tercakup dalam Pengungkapan<br />

Pendekatan Manajemen.<br />

Gambar 6: Pohon Kebijakan untuk Menetapkan Batasan<br />

18 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Bagian 2: Standar<br />

Pengungkapan<br />

Bagian ini menetapkan isi dasar yang harus muncul dalam<br />

sebuah laporan keberlanjutan, merupakan subjek dari<br />

panduan dalam menentukan isi sebagaimana tertulis<br />

dalam Bagian 1 dari Panduan.<br />

• Indikator Kinerja: Indikator yang menghasilkan<br />

perbandingan informasi mengenai kinerja organisasi<br />

dalam hal ekonomi, lingkungan, dan sosial. Organisasi<br />

didorong untuk mengikuti struktur ini dalam<br />

mengkompilasi laporan mereka, namun demikian format<br />

lainnya tetap dapat dipilih.<br />

Terdapat tiga jenis pengungkapan yang terkandung dalam<br />

bagian ini.<br />

• Strategi dan Profil: Pengungkapan yang menentukan<br />

konteks keseluruhan dalam memahami kinerja<br />

organisasi, seperti strategi, profil dan tata kelola.<br />

• Pendekatan Manajemen: Pengungkapan<br />

yang mencakup bagaimana sebuah organisasi<br />

mengarahkan seperangkat topik dalam menyediakan<br />

konteks untuk memahami kinerja pada wilayah<br />

tertentu.<br />

Gambar 7: gambaran Standar pengungkapan <strong>GRI</strong><br />

Version 3.0 19


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Strategi dan Profil<br />

1. Strategi dan Analisis<br />

Bagian ini ditujukan untuk menyediakan pandangan strategis<br />

tingkat tinggi mengenai hubungan organisasi dengan<br />

keberlanjutan dalam upaya menyediakan konteks laporan<br />

yang lebih detail seperti dalam sektor lainnya pada Panduan.<br />

Pandangan ini dapat menggambarkan informasi yang<br />

terdapat dalam bagian lain, tetapi bagian ini ditujukan untuk<br />

menyediakan pemahaman mendalam pada topik strategis<br />

daripada hanya sekadar ringkasan isi laporan. Strategi dan<br />

analisis harus mengandung pernyataan sebagaimana diuraikan<br />

dalam 1.1. dan narasi singkat sebagaimana diuraikan<br />

dalam 1.2.<br />

1.1. Pernyataan dari pejabat pembuat kebijakan yang paling<br />

senior dalam organisasi (misalnya CEO, ketua, atau<br />

posisi senior sejenis) mengenai relevansi keberlanjutan<br />

terhadap organisasi dan strateginya.<br />

Pernyataan harus menyajikan strategi dan visi<br />

keseluruhan baik untuk jangka pendek, jangka<br />

menengah (misal 3-5 tahun), dan jangka panjang,<br />

khususnya dalam hubungannya dengan mengelola<br />

tantangan utama yang terkait dengan kinerja ekonomi,<br />

lingkungan, dan sosial. Pernyataan harus mencakup:<br />

• Prioritas strategis dan topik utama untuk jangka<br />

pendek/menengah terkait dengan keberlanjutan,<br />

termasuk di dalamnya penghormatan terhadap<br />

standar yang telah disetujui secara internasional<br />

dan bagaimana mereka berhubungan dengan<br />

strategi dan keberhasilan organisasi dalam jangka<br />

panjang;<br />

• Kecenderungan luas (misalnya ekonomi makro<br />

atau politik) yang mempengaruhi organisasi dan<br />

prioritas keberlanjutan;<br />

• Kejadian, pencapaian dan kesalahan utama yang<br />

terjadi selama periode laporan;<br />

• Gambaran kinerja sesuai dengan targetnya;<br />

• Pandangan akan tantangan dan target utama<br />

organisasi untuk tahun yang akan datang serta<br />

tujuan untuk masa 3-5 tahun mendatang; dan<br />

• Item lainnya yang terkait dengan pendekatan strategis<br />

organisasi.<br />

1.2. Deskripsi dampak, risiko, dan peluang utama.<br />

Organisasi harus menyediakan dua bagian narasi singkat<br />

terkait dampak, risiko, dan peluang utama.<br />

Bagian satu harus memberikan fokus pada dampak<br />

utama organisasi terhadap keberlanjutan dan<br />

yang mempengaruhi pemangku kepentingan,<br />

termasuk di dalamnya hak sebagaimana diatur<br />

dalam hukum nasional dan standar internasional<br />

(yang) relevan yang telah disetujui bersama. Bagian<br />

ini harus mempertimbangkan jangkauan harapan<br />

dan kepentingan yang masuk akal dari pemangku<br />

kepentingan organisasi. Bagian ini harus memasukkan:<br />

• Sebuah deskripsi mengenai dampak signifikan<br />

terhadap keberlanjutan yang dimiliki organisasi<br />

yang menimbulkan tantangan dan peluang.<br />

Di dalamnya termasuk dampak terhadap hak<br />

pemangku kepentingan sebagaimana ditegaskan<br />

oleh hukum nasional dan harapan yang terdapat<br />

dalam norma dan standar internasional yang telah<br />

disetujui;<br />

• Sebuah penjelasan mengenai pendekatan yang<br />

digunakan dalam menentukan prioritas dari<br />

tantangan dan peluang tersebut;<br />

• Kesimpulan utama mengenai kemajuan dalam<br />

mengarahkan topik ini dan kinerja yang terkait<br />

dalam periode laporan. Termasuk di dalamnya<br />

sebuah penilaian terhadap alasan mengapa<br />

kinerja kurang tercapai atau melebihi dari yang<br />

direncanakan; serta<br />

• Sebuah deskripsi mengenai proses utama dalam<br />

mengarahkan kinerja dan atau perubahan yang<br />

relevan.<br />

Bagian dua harus memberikan fokus pada dampak<br />

dari kecenderungan, risiko, dan peluang keberlanjutan<br />

terhadap prospek jangka panjang dan kinerja<br />

keuangan dari organisasi. Bagian ini harus memberikan<br />

konsentrasi khususnya pada informasi yang relevan<br />

dengan pemangku kepentingan di bidang keuangan<br />

yang ada saat ini dan di masa datang. Bagian Dua harus<br />

memasukkan hal berikut:<br />

• Sebuah deskripsi mengenai risiko dan peluang<br />

yang paling penting bagi organisasi yang<br />

muncul dari kecenderungan dari pembangunan<br />

berkelanjutan;<br />

• Prioritas topik keberlanjutan utama sebagai risiko<br />

dan peluang berdasarkan relevansinya dengan<br />

strategi organisasi jangka panjang, posisi kompetisi,<br />

penyebab kualitatif dan (jika memungkinkan)<br />

kuantitatif nilai keuangan;<br />

20 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

• Tabel yang meringkas:<br />

• Target, kinerja dibandingkan target, dan<br />

pembelajaran untuk periode laporan saat ini; dan<br />

• Target untuk periode laporan selanjutnya dan<br />

sasaran serta tujuan jangka menengah (misal 3-5<br />

tahun) yang terkait dengan risiko dan peluang<br />

utama.<br />

• Deskripsi ringkas mengenai mekanisme tata<br />

kelola yang secara khusus mengelola risiko dan<br />

peluang utama serta dalam mengidentifikasi<br />

risiko dan peluang terkait lainnya.<br />

2. Profil Organisasi<br />

2.1. Nama organisasi.<br />

2.2. Merek, produk, dan atau jasa utama.<br />

Organisasi harus menunjukkan peran utamanya dalam<br />

menyediakan produk dan jasa ini serta tingkatan dalam<br />

menggunakan outsourcing.<br />

2.3. Struktur operasional organisasi, termasuk didalamnya<br />

divisi utama, perusahaan yang menjalankan usaha<br />

(operating companies), perusahaan anak (anak perusahaan)<br />

dan usaha patungan.<br />

2.4. Lokasi kantor pusat organisasi.<br />

2.5. Jumlah negara di mana perusahaan beroperasi, serta<br />

nama negara di mana operasi utama dilaksanakan,<br />

atau yang relevan dengan isu keberlanjutan yang<br />

dicakup dalam laporan.<br />

2.6. Sifat kepemilikan dan bentuk legal.<br />

2.7. Pasar yang dilayani (termasuk di dalamnya diperinci<br />

berdasarkan geografi, sektor yang dilayani dan jenis<br />

konsumen/penerima manfaat).<br />

2.8. Skala organisasi, termasuk di dalamnya:<br />

• Jumlah pegawai;<br />

• Penjualan Netto (untuk organisasi sektor privat)<br />

atau pendapatan netto (untuk organisasi sektor<br />

publik);<br />

Sebagai tambahan dari apa yang disampaikan di atas, organisasi<br />

didorong utnuk menyediakan informasi tambahan<br />

yang sesuai, seperti:<br />

• Jumlah aset;<br />

• Pemilik manfaat (termasuk di dalamnya identitas dan<br />

persentase kepemilikan dari pemegang saham besar);<br />

dan<br />

• Perincian per negara/wilayah untuk data berikut:<br />

• Penjualan/pendapatan per negara/wilayah yang<br />

memiliki kontribusi 5% atau lebih dari total pendapatan;<br />

• Biaya per negara/wilayah yang memiliki kontribusi<br />

5% atau lebih dari jumlah pendapatan; dan<br />

• Pegawai.<br />

2.9. Perubahan signifikan yang terjadi selama periode<br />

laporan terkait ukuran, struktur, dan kepemilikan,<br />

termasuk:<br />

• Lokasi atau perubahan dalam operasi, termasuk<br />

pembukaan, penutupan, dan ekspansi fasilitas; serta<br />

• Perubahan struktur pembagian modal dan informasi<br />

modal lainnya, perawatan, dan operasi lainnya (untuk<br />

organisasi sektor privat).<br />

2.10. Penghargaan yang diterima dalam periode laporan.<br />

3. Parameter <strong>Laporan</strong><br />

PROFIL LAPORAN<br />

3.1.Periode pelaporan (misalnya tahun fiskal/kalender) dari<br />

informasi yang tersedia.<br />

3.2. Tanggal dari laporan sebelumnya yang paling baru (jika<br />

ada).<br />

3.3. Siklus Pelaporan (tahunan, dua tahun sekali, dan<br />

sebagainya).<br />

3.4. Alamat Kontak apabila ada pertanyaan terkait laporan<br />

dan isinya.<br />

• Total modal (capitalization) yang dirinci<br />

berdasarkan utang dan ekuitas (untuk organisasi<br />

sektor privat); dan<br />

• Kuantitas produk atau jasa yang disediakan.<br />

Version 3.0 21


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RUANG LINGKUP DAN BATASAN LAPORAN<br />

3.5. Proses dalam menetapkan isi laporan, termasuk di<br />

dalamnya:<br />

• Menetapkan materialitas;<br />

• Topik prioritas dalam laporan; dan<br />

• Identifikasi pemangku kepentingan yang<br />

diharapkan organisasi untuk menggunakan<br />

laporan.<br />

Termasuk di dalamnya sebuah penjelasan mengenai bagaimana<br />

organisasi telah menerapkan ‘Panduan dalam<br />

Menetapkan Isi <strong>Laporan</strong>’ dan prinsip yang terkait.<br />

3.6. Batasan laporan (misalnya negara, divisi, perusahaan<br />

anak, fasilitas yang disewakan, usaha patungan,<br />

pemasok). Lihat Protokol Batasan <strong>GRI</strong> untuk panduan<br />

lebih lanjut.<br />

3.7. Nyatakan setiap keterbatasan ruang lingkup atau<br />

batasan laporan .<br />

Jika batasan dan ruang lingkup tidak ditujukan untuk<br />

menjangkau semua dampak material organisasi<br />

terhadap ekonomi, lingkungan dan sosial, maka<br />

nyatakan strategi dan batas waktu yang ditetapkan<br />

dalam mencakup ruang lingkup secara keseluruhan.<br />

3.8. Dasar untuk melaporkan usaha patungan, perusahaan<br />

anak, fasilitas yang disewakan, operasi yang dioutsource<br />

serta entitas lainnya yang mempengaruhi<br />

secara signifikan, sehingga dapat diperbandingkan<br />

informasinya dari waktu ke waktu dan atau antara<br />

organisasi.<br />

3.9. Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya,<br />

termasuk di dalamnya asumsi dan teknik yang<br />

mendasari estimasi yang diterapkan dalam<br />

mengkompilasi Indikator dan informasi lainnya dalam<br />

laporan.<br />

Jelaskan setiap kebijakan yang tidak diterapkan, atau<br />

berbeda secara substansi dengan Protokol Indikator <strong>GRI</strong>.<br />

3.10. Penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap<br />

informasi yang disediakan dalam laporan sebelumnya,<br />

serta alasan untuk pembuatan pernyataan ulang<br />

tersebut (misalnya karena merger/akuisisi, perubahan<br />

dasar tahun/periode yang digunakan, sifat usaha,<br />

metode pengukuran).<br />

INDEX ISI <strong>GRI</strong><br />

3.12. Tabel yang menunjukan lokasi dari Standar Pengungkapan<br />

dalam laporan.<br />

Identifikasi nomor halaman atau web links di mana<br />

informasi berikut dapat ditemukan:<br />

ASSURANCE<br />

• Strategi dan Analisis 1.1 – 1.2;<br />

• Profil Organisasi 2.1 – 2.10;<br />

• Parameter <strong>Laporan</strong> 3.1 – 3.13;<br />

• Tata Kelola, Komitmen, dan Keterlibatan 4.1 –<br />

4.17;<br />

• Pengungkapan Pendekatan Manajemen, per<br />

kategori;<br />

• Indikator Inti Kinerja;<br />

• Setiap Indikator Tambahan <strong>GRI</strong> yang digunakan;<br />

dan<br />

• Setiap Indikator Suplemen Tambahan <strong>GRI</strong> yang<br />

digunakan dalam laporan.<br />

3.13. Kebijakan dan praktek saat ini yang ditujukan untuk<br />

mencari assurance eksternal untuk laporan. Jika tidak<br />

memasukkan laporan assurance, untuk mendampingi<br />

laporan keberlanjutan, jelaskan ruang lingkup dan<br />

dasar dari setiap assurance eksternal yang tersedia.<br />

Jelaskan juga hubungan antara organisasi dan penyedia<br />

assurance.<br />

4. Tata Kelola, Komitmen, dan Keterlibatan<br />

TATA KELOLA<br />

4.1. Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite di<br />

bawah badan pengelola tertinggi yang bertanggung<br />

jawab untuk tugas khusus, seperti dalam<br />

menetapkan strategi atau mekanisme pengawasan<br />

organisasi.<br />

Gambarkan mandat dan komposisi (termasuk jumlah<br />

anggota independen dan atau anggota noneksekutif)<br />

dari komite tersebut serta tunjukkan setiap tanggung<br />

jawabnya secara langsung terhadap kinerja ekonomi,<br />

sosial, dan lingkungan.<br />

3.11. Perubahan signifikan dari laporan periode<br />

sebelumnya terkait ruang lingkup, batasan, atau<br />

metode pengukuran yang digunakan dalam laporan.<br />

22 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

4.2. Tunjukkan apakah Ketua dari badan pengelola<br />

tertinggi juga merangkap pejabat eksekutif (dan jika<br />

ternyata iya, maka tunjukkan fungsi mereka dalam<br />

pengelolaan organisasi dan alasan mengapa terjadi<br />

kondisi semacam itu).<br />

4.3. Untuk organisasi yang memiliki struktur satu dewan,<br />

nyatakan jumlah anggota dari badan pengelola<br />

tertinggi yang berasal dari kelompok independen<br />

dan atau anggota noneksekutif.<br />

Nyatakan bagaimana organisasi mendefinisikan<br />

‘independen’ dan ‘noneksekutif’. Elemen ini dapat<br />

diaplikasikan hanya untuk organisasi yang memiliki<br />

struktur satu dewan. Lihat dalam glossary untuk<br />

definisi ‘independen’.<br />

4.4. Mekanisme untuk pemegang saham dan pegawai<br />

dalam menyampaikan rekomendasi atau arahan<br />

kepada badan pengelola tertinggi.<br />

Termasuk di dalamnya referensi dalam proses<br />

terkait:<br />

• Penggunaan resolusi oleh pemegang saham<br />

atau mekanisme lainnya yang memungkinkan<br />

pemegang saham minoritas untuk menyatakan<br />

opini mereka kepada badan pengelola<br />

tertinggi; dan<br />

• Menginformasikan dan konsultasi dengan<br />

pegawai mengenai hubungan kerja melalui<br />

badan perwakilan formal seperti ‘dewan/serikat<br />

pekerja’, serta perwakilan pegawai pada badan<br />

pengelola tertinggi.<br />

Identifikasi topik terkait kinerja ekonomi,<br />

lingkungan, dan sosial yang muncul melalui<br />

mekanisme ini selama periode pelaporan.<br />

4.5. Hubungan antara kompensasi untuk anggota badan<br />

pengelola tertinggi, manajer senior, dan eksekutif<br />

(termasuk dalam hal pengaturan perjalanan)<br />

dengan kinerja organisasi (termasuk didalamnya<br />

kinerja sosial dan ekonomi).<br />

4.6. Proses yang ada di dalam badan pengelola tertinggi<br />

untuk dalam menjamin terhindarnya konflik<br />

kepentingan.<br />

Jelaskan tingkatan di mana pernyataan tersebut:<br />

• Diterapkan organisasi di berbagai wilayah dan<br />

departemen/unit; serta<br />

• Terkait dengan standar internasional yang telah<br />

disetujui.<br />

4.9. Prosedur dalam badan pengelola tertinggi untuk<br />

mengawasi manajemen dan identifikasi organisasi<br />

terhadap kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial,<br />

termasuk di dalamnya risiko dan peluang yang relevan,<br />

serta ketaatan atau kepatuhannya terhadap standar<br />

internasional yang telah disetujui, kode perbuatan, dan<br />

prinsip.<br />

Termasuk frekuensi di mana badan pengelola tertinggi<br />

menilai kinerja keberlanjutan.<br />

4.10. Proses dalam mengevaluasi kinerja dari badan<br />

pengelola tertinggi, khususnya yang terkait dengan<br />

kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial.<br />

KOMITMEN TERHADAP INISIATIF EKSTERNAL<br />

4.11. Penjelasan mengenai bagaimana pendekatan atau<br />

prinsip pencegahan digunakan oleh organisasi.<br />

Pasal 15 dalam Prinsip Rio memperkenalkan prinsip<br />

pencegahan. Tanggapan terhadap bagian 4.11 ini<br />

dapat menunjukkan pendekatan yang digunakan<br />

organisasi untuk mengelola risiko dalam perencanaan<br />

operasi atau dalam pengembangan dan penilaian<br />

produk baru.<br />

4.12. Piagam, prinsip, atau insiatif lainnya yang<br />

dikembangkan secara eksternal terkait ekonomi,<br />

lingkungan, dan sosial yang turut didukung/diadopsi<br />

oleh organisasi.<br />

Termasuk di dalamnya tanggal diadopsi, negara/<br />

operasi di mana diterapkan, dan jangkauan pemangku<br />

kepentingan yang terlibat dalam pengembangan dan<br />

pengelolaan inisiatif ini (misalnya berbagai pemangku<br />

kepentingan dan lain sebagainya). Bedakan antara<br />

insiatif yang tidak mengikat, inisiatif sukarela, serta<br />

inisiatif di mana organisasi memiliki kewajiban untuk<br />

mematuhinya (yang harus dipatuhi organisasi).<br />

4.7. Proses dalam menentukan kualifikasi dan keahlian<br />

dari anggota badan pengelola tertinggi dalam<br />

mengarahkan strategi organisasi terkait topik<br />

ekonomi, lingkungan, dan sosial.<br />

4.8. Pengembangan secara internal pernyataan misi<br />

atau nilai, kode tingkah laku, dan prinsip yang<br />

relevan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan<br />

sosial serta status dari implementasinya.<br />

Version 3.0 23


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

4.13. Keanggotaan dalam asosiasi (seperti asosiasi industri)<br />

dan atau organisasi advokasi nasional/internasional di<br />

mana organisasi:<br />

• Memiliki posisi dalam badan pengelola;<br />

• Berpartisipasi dalam proyek atau komite;<br />

• Menyediakan pendanaan rutin karena status<br />

keanggotaan; atau<br />

• Melihat keanggotaan sebagai hal yang strategis.<br />

Ini merujuk biasanya kepada status keanggotaan pada<br />

tingkatan organisasi.<br />

KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN<br />

Item pengungkapan berikut merujuk kepada pelibatan<br />

pemangku kepentingan secara umum yang dilakukan oleh<br />

organisasi selama periode laporan. Pengungkapan ini tidak<br />

terbatas hanya pada implementasi pelibatan pemangku<br />

kepentingan untuk tujuan penyiapan sebuah laporan<br />

keberlanjutan.<br />

4.14. Daftar kelompok pemangku kepentingan yang<br />

dilibatkan oleh organisasi.<br />

Contoh kelompok pemangku kepentingan adalah:<br />

• Komunitas;<br />

• Masyarakat sipil;<br />

• Konsumen;<br />

• Pemegang saham atau penyedia modal;<br />

• Pemasok; dan<br />

• Pegawai, pekerja lainnya beserta serikat mereka.<br />

4.15. Dasar yang digunakan dalam mengidentifikasi<br />

dan memilih pemangku kepentingan yang akan<br />

dilibatkan.<br />

Di dalamnya termasuk proses organisasi dalam<br />

mendefinisikan kelompok pemangku kepentingannya<br />

atau dalam menentukan kelompok mana yang akan<br />

dilibatkan dan tidak dilibatkan.<br />

4.16. Pendekatan yang digunakan untuk melibatkan<br />

pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya<br />

frekuensi pelibatan berdasarkan jenis dan kelompok<br />

pemangku kepentingan.<br />

Dapat masuk di dalamnya survei, focus group, panel<br />

komunitas, panel penasihat perusahaan, komunikasi<br />

tertulis, struktur manajemen/serikat pekerja, serta<br />

kendaraan lainnya. Organisasi harus menyatakan<br />

apakah pelibatan dilakukan sebagai bagian dari proses<br />

penyiapan laporan.<br />

4.17. Topik dan perhatian utama yang dimunculkan<br />

melalui pelibatan pemangku kepentingan, dan<br />

bagaimana organisasi merespons topik dan<br />

perhatian utama tersebut, termasuk melalui<br />

pelaporannya.<br />

5. Pendekatan Manajemen dan Kinerja Indikator<br />

Bagian mengenai Indikator Kinerja berkelanjutan<br />

diorganisasikan berdasarkan kategori ekonomi, lingkungan,<br />

dan sosial. Indikator sosial dikategorikan lebih lanjut<br />

menjadi Pekerja, Hak Asasi, Masyarakat, dan Tanggung<br />

Jawab Produk. Setiap kategori memasukkan sebuah<br />

pengungkapan terhadap Pendekatan Manajemen<br />

(‘Pendekatan Manajemen’) serta seperangkat Indikator<br />

Kinerja Inti dan Tambahan.<br />

Indikator inti telah dikembangkan melalui proses yang<br />

dilakukan <strong>GRI</strong> dengan melibatkan berbagai pemangku<br />

kepentingan yang ditujukan untuk mengidentifikasi<br />

Indikator yang dapat diterapkan secara umum serta<br />

diasumsikan menjadi material untuk banyak organisasi.<br />

Sebuah organisasi harus melaporkan Indikator Inti, kecuali<br />

jika mereka dipertimbangkan bukan material atas dasar<br />

Prinsip Pelaporan <strong>GRI</strong>. Indikator Tambahan menggambarkan<br />

praktek yang muncul atau menjelaskan topik yang mungkin<br />

menjadi material bagi sejumlah organisasi tetapi tidak<br />

untuk organisasi lainnya. Ketika terdapat versi final dari<br />

Suplemen Sektor, maka Indikator harus diperlakukan<br />

sebagai Indikator Inti. Untuk penjelasan lebih lanjut, lihat<br />

Panduan dalam Menetapkan Isi <strong>Laporan</strong>.<br />

Pengungkapan terhadap Pendekatan Manajemen<br />

harus menyediakan gambaran singkat dari pendekatan<br />

manajemen organisasi terhadap Aspek yang ditetapkan<br />

pada setiap kategori Indikator dalam rangka menentukan<br />

konteks dari informasi kinerja. Organisasi dapat<br />

menstrukturkan Pengungkapan terhadap Pendekatan<br />

Manajemen untuk dapat mencakup keseluruhan Aspek dari<br />

setiap kategori, atau mengelompokkan tanggapan yang<br />

berbeda terhadap Aspek. Bagaimanapun, Pengungkapan<br />

harus menjelaskan semua Aspek yang terkait dengan setiap<br />

kategori tanpa memperhatikan fromat atau kelompoknya.<br />

24 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Dalam struktur keseluruhan dari Standar Pengungkapan,<br />

Item Strategi dan Profil 1.1. dan 1.2. dalam ‘Strategi dan<br />

Analisis’ ditujukan untuk menyediakan gambaran ringkas<br />

risiko dan peluang yang dihadapi organisasi secara<br />

keseluruhan. Pengungkapan terhadap pendekatan<br />

Manajemen ditujukan untuk menjelaskan tingkatan<br />

selanjutnya dari detil pendekatan organisasi dalam<br />

mengelola topik keberlanjutan yang terkait dengan risiko<br />

dan peluang.<br />

Dalam melaporkan Indikator Kinerja, panduan berikut<br />

dapat diterapkan dalam mengkompilasi data:<br />

• Kecenderungan Pelaporan: Informasi harus<br />

disajikan untuk periode laporan saat ini (misalnya<br />

satu tahun) serta setidaknya dua periode sebelumnya<br />

sebagaimana halnya target di masa depan yang<br />

telah ditetapkan baik untuk jangka pendek maupun<br />

menengah.<br />

• Penggunaan Protokol: Organisasi harus<br />

menggunakan protokol yang mendampingi indikator<br />

yang dilaporkan. Protokol ini memberikan arahan<br />

dasar dalam menginterpretasi dan mengkompilasi<br />

informasi.<br />

• Penyajian Data: Dalam kasus tertentu, rasio atau data<br />

normal serta format yang tepat dalam menyajikan<br />

data sangat berguna. Jika rasio atau data normal<br />

digunakan, data absolut juga harus disediakan.<br />

• Agregasi Data: Organisasi harus menentukan<br />

tingkatan yang tepat dari agregasi informasi. Lihat<br />

dalam panduan tambahan pada bagian Catatan<br />

Pelaporan Umum dari Panduan.<br />

• Metrics: Data yang dilaporkan harus disajikan dengan<br />

menggunakan metrics internasional yang telah<br />

diterima secara umum (misalnya kilogram, ton, liter)<br />

serta dihitung dengan menggunakan faktor konversi<br />

standar. Ketika terdapat konvensi internasional<br />

khusus (misalnya GHG equivalents) maka konvensi ini<br />

biasanya dijelaskan dalam Indikator Protokol.<br />

Ekonomis<br />

Keprihatinan dimensi ekonomis keberlanjutan yang terjadi<br />

akibat dampak organisasi terhadap kondisi perekonomian<br />

para pemegang kepentingan di tingkat sistem ekonomi lokal,<br />

nasional, dan global. Indikator Kinerja Ekonomi menunjukkan:<br />

• Aliran dana di antara para pemegang kepentingan<br />

• Dampak ekonomi utama organisasi terhadap masyarakat.<br />

Performa finansial merupakan pemahaman dasar dari sebuah<br />

organisasi dan keberlanjutannya. Akan tetapi, informasi ini<br />

biasanya dirangkum dalam laporan finansial. Yang sangat<br />

sedikit dilaporkan adalah kontribusi organisasi terhadap<br />

keberlanjutan sistem ekonomi yang lebih luas.<br />

Penjelasan terhadap Pendekatan Manajemen<br />

Berikan penjelasan ringkas mengenai Pendekatan<br />

Manajemen yang digariskan di bawah ini dan berhubungan<br />

dengan Aspek Ekonomi.<br />

• Kinerja Ekonomi<br />

• Kehadiran Pasar<br />

• Dampak Ekonomi Tidak Langsung<br />

Tujuan dari Kinerja<br />

Tujuan organisasi yang lebih luas mengenai kinerja yang<br />

relevan terhadap Aspek Ekonomi.<br />

Gunakanlah Indikator yang spesifik bagi organisasi (jika<br />

diperlukan) sebagai tambahan dari <strong>GRI</strong> Indikator Kinerja<br />

untuk menunjukkan hasil antara kinerja dengan tujuan.<br />

Kebijakan<br />

Secara singkat, kebijakan organisasi yang menentukan<br />

komitmen keseluruhan terhadap Aspek Ekonomis seperti<br />

tertera di atas, atau dinyatakan dalam ruang publik (misalnya<br />

weblink) .<br />

Informasi Tambahan Kontekstual<br />

Penambahan informasi yang diperlukan untuk memahami<br />

kinerja ekonomi, seperti:<br />

• Kesuksesan Penting<br />

• Risiko dan Peluang organisasi utama<br />

• Perubahan utama dalam sistem dan struktur pada saat<br />

periode laporan.<br />

• Strategi kunci untuk kebijakan implementasi atau<br />

pencapaian kinerja.<br />

Version 3.0 25


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Indikator Indikator Kinerja Ekonomi<br />

Aspek: Kinerja Ekonomi<br />

CORE<br />

CORE<br />

EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung,<br />

meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa<br />

karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya,<br />

laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang<br />

dana serta pemerintah.<br />

EC2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat<br />

perubahan iklim serta peluangnya bagi aktivitas<br />

organisasi.<br />

CORE<br />

CORE<br />

EC3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program<br />

imbalan pasti.<br />

EC4 Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah.<br />

Aspek : Kehadiran Pasar<br />

CORE CORE ADD<br />

EC5 Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan<br />

dengan upah minimum setempat pada lokasi<br />

operasi yang signifikan.<br />

EC6 Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk<br />

pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan.<br />

EC7 Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi<br />

manajemen senior lokal yang dipekerjakan pada<br />

lokasi operasi yang signifikan.<br />

Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung<br />

CORE<br />

ADD<br />

EC8 Pembangunan dan dampak dari investasi<br />

infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk<br />

kepentingan publik secara komersial, natura, atau<br />

pro bono.<br />

EC9 Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak<br />

langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas<br />

dampaknya.<br />

26 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Lingkungan<br />

Dimensi Lingkungan dari keberlanjutan yang<br />

mempengaruhi dampak organisasi terhadap sistem<br />

alami hidup dan tidak hidup, termasuk ekosistem, tanah,<br />

air dan udara. Indikator Lingkungan meliputi kinerja<br />

yang berhubungan dengan input (misalnya material,<br />

energi, dan air) dan output (misalnya emisi, air limbah,<br />

dan limbah). Sebagai tambahan, indikator ini melingkupi<br />

kinerja yang berhubungan biodiversity (keanekaragaman<br />

hayati), kepatuhan lingkungan, dan informasi relevan<br />

lainnya seperti pengeluaran lingkungan (environmental<br />

expenditure) dan dampaknya terhadap produk dan jasa.<br />

Penjelasan Pendekatan Manajemen<br />

Berikan penjelasan singkat mengenai Pendekatan<br />

Manajemen terhadap Aspek Lingkungan seperti<br />

tercantum di bawah ini:<br />

• Material<br />

• Energi<br />

• Air<br />

• Biodiversitas<br />

• Emisi, Efluen dan Limbah<br />

• Produk dan Jasa<br />

• Kepatuhan<br />

• Transportasi; dan<br />

• Keseluruhan<br />

Tujuan dan Kinerja<br />

Tujuan keseluruhan organisasi terhadap kinerja yang<br />

berhubungan dengan Aspek Lingkungan.<br />

Tanggung Jawab Organisasi<br />

Posisi paling senior dalam tanggung jawab operasional<br />

terhadap Aspek Lingkungan atau menjelaskan bagaimana<br />

tanggung jawab operasional dibagi pada tingkatan senior.<br />

Ini berbeda dari Penjelasan 4.1 yang difokuskan terhadap<br />

struktur pada tingkatan tata kelola (governance level).<br />

Pelatihan dan Kesadaran<br />

Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan<br />

peningkatan kesadaran yang berhubungan dengan Aspek<br />

Lingkungan.<br />

Pengawasan dan Tindak Lanjut<br />

Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan<br />

aksi pencegahan (preventive) dan pembetulan (corrective),<br />

termasuk yang berhubungan dengan rantai penyaluran<br />

(supply chain).<br />

Daftar sertifikat dari kinerja yang berhubungan dengan<br />

lingkungan atau sistem sertifikasi, atau pendekatan<br />

terhadap auditing (audit)/verifikasi kepada organisasi<br />

pelapor atau supply chain.<br />

Informasi Tambahan Kontekstual<br />

Informasi tambahan relevan yang dibutuhkan untuk<br />

memahami kinerja organisasi.<br />

• Sukses penting dan kekurangan<br />

• Risiko organisasi lingkungan dan kesempatan yang<br />

berhubungan dengan isu yang berkaitan.<br />

• Perubahan utama di dalam periode pelaporan<br />

terhadap struktur atau sistem untuk perbaikan kinerja;<br />

dan<br />

• Strategi penting dan prosedur untuk implementasi<br />

kebijakan atau pencapaian tujuan.<br />

Gunakanlah Indikator spesifik organisasi yang ditambah<br />

dengan Indikator Kinerja <strong>GRI</strong> untuk menunjukkan hasil<br />

dari kinerja terhadap tujuan.<br />

Kebijakan<br />

Secara singkat, kebijakan organisasi secara keseluruhan<br />

yang menentukan komitmen organisasi terhadap Aspek<br />

Lingkungan yang tercantum di atas atau yang dapat<br />

ditemukan di ruang publik (misalnya weblink).<br />

Version 3.0 27


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Indikator Kinerja Lingkungan<br />

Aspek: Material<br />

CORE<br />

CORE<br />

CORE<br />

CORE<br />

ADD<br />

EN1<br />

EN2<br />

Aspek: Energi<br />

EN3<br />

EN4<br />

EN5<br />

Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat<br />

atau volume<br />

Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang<br />

Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya<br />

Energi Primer<br />

Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan<br />

Sumber Primer<br />

Penghematan Energi melalui Konservasi dan<br />

Peningkatan Efisiensi<br />

CORE<br />

ADD<br />

ADD<br />

ADD<br />

EN12<br />

Uraian atas berbagai dampak signifikan yang<br />

diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa<br />

organisasi pelapor terhadap keanekaragaman<br />

hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi)<br />

dan di daerah yang memiliki keanekaragaman<br />

hayati bernilai tinggi di luar daerah yang<br />

diproteksi (dilindungi)<br />

EN13 Perlindungan dan Pemulihan Habitat<br />

EN14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk<br />

mengelola dampak terhadap keanekaragaman<br />

hayati<br />

EN15 Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko<br />

kepunahan yang masuk dalam Daftar Merah<br />

IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk<br />

dalam daftar konservasi nasional dengan habitat<br />

di daerah-daerah yang terkena dampak operasi<br />

Aspek: Emisi, Efluen dan Limbah<br />

ADD ADD<br />

CORE<br />

EN6<br />

EN7<br />

Aspek: Air<br />

EN8<br />

Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa<br />

berbasis energi efisien atau energi yang dapat<br />

diperbarui, serta pengurangan persyaratan<br />

kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif<br />

tersebut.<br />

Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak<br />

langsung dan pengurangan yang dicapai<br />

Total pengambilan air per sumber<br />

CORE<br />

CORE<br />

ADD<br />

CORE<br />

EN16 Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya<br />

langsung maupun tidak langsung dirinci<br />

berdasarkan berat<br />

EN17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya<br />

diperinci berdasarkan berat<br />

EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca<br />

dan pencapaiannya<br />

EN19 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon<br />

(ozone-depleting substances/ODS) diperinci<br />

berdasarkan berat<br />

ADD<br />

EN9<br />

Sumber air yang terpengaruh secara signifikan<br />

akibat pengambilan air<br />

CORE<br />

EN20 NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang<br />

diperinci berdasarkan jenis dan berat<br />

ADD<br />

EN10<br />

Persentase dan total volume air yang digunakan<br />

kembali dan didaur ulang<br />

CORE<br />

EN21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan<br />

Aspek Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati)<br />

CORE<br />

EN22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode<br />

pembuangan<br />

CORE<br />

EN11<br />

Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa,<br />

dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi<br />

di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah<br />

yang diproteksi (dilindungi?) atau daerah-daerah<br />

yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang<br />

tinggi di luar daerah yang diproteksi<br />

CORE<br />

ADD<br />

EN23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan<br />

EN24 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor,<br />

atau diolah yang dianggap berbahaya menurut<br />

Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan<br />

persentase limbah yang diangkut secara<br />

internasional.<br />

28 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

ADD ADD<br />

CORE<br />

CORE CORE<br />

ADD<br />

EN25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai<br />

keanekaragaman hayati badan air serta habitat<br />

terkait yang secara signifikan dipengaruhi<br />

oleh pembuangan dan limpasan air organisasi<br />

pelapor.<br />

Aspek: Produk dan Jasa<br />

EN26 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan<br />

produk dan jasa dan sejauh mana dampak<br />

pengurangan tersebut.<br />

EN27 Persentase produk terjual dan bahan<br />

kemasannya yang ditarik menurut kategori.<br />

Aspek: Kepatuhan<br />

EN28 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan<br />

jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran<br />

terhadap hukum dan regulasi lingkungan.<br />

Aspek: Pengangkutan/Transportasi<br />

EN29 Dampak lingkungan yang signifikan akibat<br />

pemindahan produk dan barang-barang<br />

lain serta material yang digunakan untuk<br />

operasi perusahaan, dan tenaga kerja yang<br />

memindahkan.<br />

Aspek: Menyeluruh<br />

EN30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan<br />

investasi lingkungan menurut jenis.<br />

Indikator Kinerja Sosial<br />

Dimensi sosial dari keberlanjutan membahas sistem sosial<br />

organisasi di mana dia beroperasi.<br />

Indikator Kinerja Sosial <strong>GRI</strong> menentukan Aspek Kinerja<br />

penting yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, hak<br />

asasi manusia, masyarakat dan tanggung jawab produk.<br />

Version 3.0 29


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan Layak.<br />

Aspek spesifik di bawah kategori Praktek Tenaga Kerja<br />

didasarkan atas standar internasional yang diakui, termasuk:<br />

• United Nations Universal Declaration of Human Rights<br />

and its Protocols.<br />

• United Nations Convention: International Covenant on<br />

Civil and Political Rights.<br />

• United Nations Convention: International Covenant on<br />

Economic, Social and Cultural Rights.<br />

• ILO Declaration on Fundamental Principles and Rights at<br />

Work of 1998 (in particular the eight core convention of<br />

the ILO); and<br />

• The Vienna Declaration and Programme of Action.<br />

Indikator Praktek Tenaga Kerja juga menggambarkan<br />

tanggung jawab sosial dari usaha bisnis: The ILO Tripartite<br />

Declaration Concerning Multinational Enterprises and Social<br />

Policy,dan OECD Guidelines for Multinational Enterprises.<br />

Penjelasan Pendekatan Manajemen.<br />

Berikan penjelasan ringkas mengenai mengenai pendekatan<br />

manajemen terhadap Aspek Tenaga Kerja seperti tertera<br />

di bawah ini. The ILO Tripartite Declaration Concerning<br />

Multinational Enterprises and Social Policy (terutama<br />

delapan konvensi inti dari ILO) dan OECD Guidelines for<br />

Multinational Enterprises, harus menjadi rujukan utama.<br />

• Lapangan kerja<br />

• Hubungan Tenaga Kerja/Manajemen<br />

• Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)<br />

• Pelatihan dan Pendidikan; dan<br />

• Keanekaragaman dan Kesempatan yang adil<br />

Kebijakan<br />

Secara singkat, kebijakan organisasi secara umum yang<br />

menunjukkan komitmen keseluruhan organisasi, atau<br />

menunjukkan tempat di mana ini dapat ditemukan di<br />

ruang publik (misalnya weblink). Serta menunjukkan<br />

hubungannya dengan standar internasional seperti yang<br />

disebut di atas.<br />

Tanggung Jawab Organisasi<br />

Posisi paling senior dengan tanggung jawab operasional<br />

untuk Aspek Tenaga Kerja atau jelaskan bagaimana<br />

pembagian tanggung jawab operasional pada tingkat<br />

senior untuk Aspek tersebut. Ini berbeda dengan penjelasan<br />

4.1, yang mengkhususkan pada struktur di tingkat tata<br />

kelola.<br />

Pelatihan dan Pendidikan<br />

Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan<br />

peningkatan kesadaran akan hubungan Aspek Tenaga Kerja.<br />

Pengawasan dan Tindak Lanjut<br />

Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan aksi<br />

pencegahan dan pembetulan, termasuk yang berhubungan<br />

dengan supply chain.<br />

Informasi Tambahan Kontekstual<br />

Tambahan informasi yang relevan diperlukan untuk<br />

memahami kinerja organisasi, seperti:<br />

• Sukses penting dan kekurangan<br />

• Risiko dan Peluang utama organisasi<br />

• Perubahan utama dalam periode pelaporan ke sistem<br />

atau struktur peningkatan kinerja; dan<br />

• Strategi dan kinerja penting untuk implementasi<br />

kebijakan atau pencapaian tujuan.<br />

Tujuan dan Kinerja<br />

Tujuan lebih luas dari organisasi mengenai kinerja yang<br />

relevan terhadap aspek Tenaga Kerja, menunjukkan<br />

hubungannya dengan standar internasional.<br />

Gunakanlah indikator spesifik organisasi (jika diperlukan)<br />

dengan tambahan indikator kinerja <strong>GRI</strong> untuk menunjukkan<br />

perbedaan hasil kinerja dengan tujuan.<br />

30 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak<br />

Indikator Kinerja<br />

Aspek: Pekerjaan<br />

CORE<br />

CORE<br />

ADD<br />

LA1<br />

LA2<br />

LA3<br />

Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan,<br />

kontrak pekerjaan, dan wilayah.<br />

Jumlah dan tingkat perputaran karyawan<br />

menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan<br />

wilayah.<br />

Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap<br />

(purna waktu) yang tidak disediakan bagi<br />

karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut<br />

kegiatan pokoknya.<br />

Aspek: Tenaga kerja / Hubungan Manajemen<br />

CORE<br />

CORE<br />

LA4<br />

LA5<br />

Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian<br />

tawar-menawar kolektif tersebut.<br />

Masa pemberitahuan minimal tentang<br />

perubahan kegiatan penting, termasuk apakah<br />

hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif<br />

tersebut.<br />

Aspek: Pelatihan dan Pendidikan<br />

CORE<br />

CORE CORE<br />

ADD ADD<br />

LA10 Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan<br />

menurut kategori/kelompok karyawan.<br />

LA11 Program untuk pengaturan keterampilan dan<br />

pembelajaran sepanjang hayat yang menujang<br />

kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu<br />

mereka dalam mengatur akhir karier.<br />

LA12 Persentase karyawan yang menerima peninjauan<br />

kinerja dan pengembangan karier secara teratur.<br />

Aspek: Keberagaman dan Kesempatan Setara<br />

LA13 Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian<br />

karya¬wan tiap kategori/kelompok menurut<br />

jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok<br />

minoritas, dan keanekaragaman indikator lain.<br />

LA14 Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap<br />

wanita menurut kelompok/kategori karyawan.<br />

Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Jabatan<br />

ADD CORE<br />

CORE<br />

ADD<br />

LA6<br />

LA7<br />

LA8<br />

LA9<br />

Persentase jumlah angkatan kerja yang<br />

resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan<br />

Keselamatan antara manajemen dan pekerja<br />

yang membantu memantau dan memberi<br />

nasihat untuk program keselamatan dan<br />

kesehatan jabatan.<br />

Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena<br />

jabatan, hari-hari yang hilang, dan<br />

ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena<br />

pekerjaan menurut wilayah.<br />

Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/<br />

bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko<br />

setempat untuk membantu para karyawan,<br />

anggota keluarga dan anggota masyarakat,<br />

mengenai penyakit berat/berbahaya.<br />

Masalah kesehatan dan keselamatan yang<br />

tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat<br />

karyawan.<br />

Version 3.0 31


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Hak Asasi Manusia<br />

Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia menentukan bahwa<br />

organisasi harus melaporkan sejauh mana hak asasi manusia<br />

diperhitungkan dalam investasi dan praktek pemilihan<br />

supplier/kontraktor. Sebagai tambahan, Indikator ini meliputi<br />

pelatihan mengenai hak asasi manusia bagi karyawan dan<br />

aparat keamanan, sebagaimana juga bagi nondiskriminasi,<br />

kebebasan berserikat, tenaga kerja anak, hak adat, serta kerja<br />

paksa, dan kerja wajib.<br />

Hak asasi manusia diakui secara umum dalam Konvensi dan<br />

Deklarasi berikut:<br />

• United Nations Universal Declaration of Human Rights<br />

and its Protocols;<br />

• United Nations Convention: International Covenant on<br />

Civil and Political Rights;<br />

• United Nations Convention: International Covenant on<br />

Economic, Social and Cultural Rights;<br />

• ILO Declaration on Fundamental Principles and Rights<br />

at Work of 1998 (pada khususnya delapan konvensi inti<br />

ILO); dan<br />

• The Vienna Declaration and Programme of Action.<br />

Penjelasan Pendekatan Manajemen<br />

Berikan penjelasan ringkas mengenai Pendekatan<br />

Manajemen terhadap hal-hal yang berhubungan dengan<br />

Aspek Hak Asasi Manusia. ILO Tripartite Declaration<br />

Concerning Multinational Enterprises and Social Policy<br />

(khususnya dalam delapan konvensi inti ILO di mana<br />

termasuk konvensi 100, 111, 87, 98, 138, 20, dan 105),<br />

dan OECD Guidelines for Multinational Enterprises harus<br />

merupakan rujukan untuk:<br />

• Praktek Investasi dan Pengadaan;<br />

• Nondiskriminasi<br />

• Kebebasan berserikat dan berkumpul dan Tawarmenawar<br />

Kolektif;<br />

Tujuan dan Kinerja<br />

Tujuan lebih luas dari organisasi terhadap kinerja yang<br />

berhubungan dengan Aspek Hak Asasi Manusia, yang<br />

menyatakan hubungan antara deklarasi dan standar<br />

internasional seperti yang dinyatakan di atas.<br />

Gunakan Indikator spesifik bagi organisasi (jika diperlukan)<br />

sebagai tambahan dari Indikator Kinerja <strong>GRI</strong> yang<br />

menunjukkan hasil antara kinerja terhadap tujuan.<br />

Kebijakan<br />

Secara singkat, kebijakan umum organisasi terhadap<br />

komitmen organisasi mengenai Aspek Hak Asasi Manusia<br />

(termasuk kebijakan yang dapat mempengaruhi keputusan<br />

karyawan untuk bergabung dengan serikat pekerja atau<br />

tawar-menawar kolektif), atau dinyatakan dalam ruang<br />

publik (misalnya weblink). Juga harus dirujuk hubungan<br />

terhadap deklarasi nasional dan standar.<br />

Tanggung Jawab Organisasi<br />

Posisi paling senior dalam tanggung jawab operasional<br />

terhadap Aspek Hak Asasi Manusia atau jelaskan bagaimana<br />

tanggung jawab operasional dibagikan dalam tingkat<br />

senior untuk aspek ini. Ini berbeda dengan Penjelasan 4.1,<br />

yang memfokuskan diri pada struktur tata kelola.<br />

Pelatihan dan Kesadaran<br />

Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan<br />

peningkatan kesadaran yang berhubungan dengan Aspek<br />

Hak Asasi.<br />

Pengawasan dan Tindak Lanjut<br />

Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan aksi<br />

pencegahan dan perbaikan, termasuk yang berhubungan<br />

dengan supply chain.<br />

Daftar sertifikasi untuk kinerja yang berhubungan dengan<br />

hak asasi manusia, atau sistem sertifikasi, atau pendekatan<br />

lain terhadap audit/verifikasi organisasi pelapor atau supply<br />

chainnya.<br />

• Penghentian Pekerja Anak;<br />

• Penghindaran Kerja Paksa dan Kerja Wajib<br />

• Praktek Keluhan dan Kedukaan<br />

• Praktek Keamanan;dan<br />

• Hak adat<br />

32 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Informasi Tambahan Kontekstual<br />

Informasi tambahan yang relevan dibutuhkan untuk<br />

memahami kinerja organisasi seperti:<br />

• Sukses penting dan kekurangan<br />

• Risiko dan kesempatan utama organisasi;<br />

• Perubahan besar dalam periode pelaporan<br />

yang berhubungan dengan sistem atau struktur<br />

peningkatan kinerja; dan<br />

• Strategi kunci dan prosedur implementasi kebijakan<br />

atau pencapaian tujuan.<br />

Indikator Kinerja<br />

Version 3.0 33


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Hak Asasi Manusia<br />

Aspek : Praktek Investasi dan Pengadaan<br />

ADD CORE<br />

CORE<br />

CORE<br />

CORE<br />

ADD<br />

CORE CORE<br />

HR1<br />

HR2<br />

HR3<br />

Persentase dan jumlah perjanjian investasi<br />

signifikan yang memuat klausul HAM atau telah<br />

menjalani proses skrining/ filtrasi terkait dengan<br />

aspek hak asasi manusia.<br />

Persentase pemasok dan kontraktor signifikan<br />

yang telah menjalani proses skrining/ filtrasi atas<br />

aspek HAM<br />

Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam<br />

hal mengenai kebijakan dan serta prosedur<br />

terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan<br />

kegiatan organisasi, termasuk persentase<br />

karyawan yang telah menjalani pelatihan.<br />

Aspek: Nondiskriminasi<br />

HR4<br />

Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan<br />

tindakan yang diambil/dilakukan.<br />

Aspek: Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama<br />

Berkumpul<br />

HR5<br />

Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang<br />

diteridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang<br />

signifikan serta tindakan yang diambil untuk<br />

mendukung hak-hak tersebut.<br />

Aspek: Pekerja Anak<br />

HR6<br />

Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko<br />

yang signifikan dapat menimbulkan terjadinya<br />

kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang<br />

diambil untuk mendukung upaya penghapusan<br />

pekerja anak.<br />

Aspek: Kerja Paksa dan Kerja Wajib<br />

HR7<br />

Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko<br />

yang signifikan dapat menimbulkan kasus kerja<br />

paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah<br />

yang telah diambil untuk mendukung upaya<br />

penghapusan kerja paksa atau kerja wajib.<br />

Aspek: Praktek/Tindakan Pengamanan<br />

HR8<br />

Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih<br />

dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi<br />

terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan<br />

kegiatan organisasi<br />

Aspek: Hak Penduduk Asli<br />

ADD<br />

HR9<br />

Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan<br />

hak penduduk asli dan langkah-langkah yang<br />

diambil.<br />

34 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Masyarakat<br />

Indikator Kinerja Masyarakat memperhatikan dampak organisasi<br />

terhadap masyarakat di mana mereka beroperasi,<br />

dan menjelaskan risiko dari interaksi dengan institusi sosial<br />

lainnya yang mereka kelola. Pada khususnya, informasi<br />

yang dicari berhubungan dengan risiko yang diasosiasikan<br />

dengan suap, korupsi, praktek monopoli dan kolusi.<br />

Penjelasan Pendekatan Manajemen<br />

Berikan penjelasan singkat mengenai Pendekatan<br />

Manajemen berikut yang berhubungan dengan Aspek<br />

Masyarakat.<br />

• Komunitas<br />

• Korupsi<br />

• Kebijakan Publik<br />

Pengawasan dan Tindak Lanjut<br />

Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan aksi<br />

pencegahan dan perbaikan. Termasuk yang berhubungan<br />

dengan supply chain<br />

Daftar sertifikasi terhadap kinerja atau sistem sertifikasi , atau<br />

cara lain pada audit/verifikasi organisasi pelapor, seperti:<br />

• Sukses penting dan kekurangannya<br />

• Risiko dan kesempatan utama organisasi<br />

• Perubahan utama dalam periode pelaporan terhadap<br />

sistem atau struktur untuk memperbaiki kinerja; dan<br />

• Strategi kunci dan prosedur implementasi kebijakan atau<br />

pencapaian tujuan.<br />

• Kelakuan tidak bersaing; dan<br />

• Kepatuhan<br />

Tujuan dan Kinerja<br />

Tujuan umum organisasi terhadap kinerja yang<br />

berhubungan dengan Aspek di atas.<br />

Gunakan Indikator yang spesifik dengan organisasi<br />

ditambah dengan Indikator Kinerja <strong>GRI</strong> untuk<br />

menunjukkan hasil kinerja terhadap tujuan.<br />

Kebijakan<br />

Secara singkat, kebijakan secara umum organisasi yang<br />

menentukan komitmen keseluruhan organisasi mengenai<br />

Aspek Masyarakat atau dijelaskan dalam ruang publik<br />

(misalnya weblink).<br />

Tanggung Jawab Organisasi<br />

Posisi paling senior dengan tanggung jawab operasional<br />

terhadap Aspek Masyarakat atau jelaskan bagaimana<br />

tanggung jawab sosial dibagi dalam tingkat senior<br />

terhadap Aspek berikut. Ini berbeda dengan penjelasan<br />

4.1, yang memfokuskan diri kepada struktur tingkat tata<br />

kelola.<br />

Pelatihan dan Kesadaran.<br />

Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan<br />

peningkatan kesadaran yang berhubungan dengan Aspek<br />

Masyarakat.<br />

Version 3.0 35


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Masyarakat<br />

Indikator Kinerja<br />

Aspek: Komunitas<br />

CORE<br />

S01<br />

Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap<br />

program dan praktek yang dilakukan untuk<br />

menilai dan mengelola dampak operasi terhadap<br />

masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat<br />

beroperasi, dan pada saat mengakhiri.<br />

Aspek: Korupsi<br />

CORE CORE CORE<br />

S02<br />

S03<br />

S04<br />

Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki<br />

risiko terhadap korupsi.<br />

Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan<br />

dan prosedur antikorupsi.<br />

Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian<br />

korupsi.<br />

Aspek: Kebijakan Publik<br />

ADD CORE<br />

S05<br />

S06<br />

Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi<br />

dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan<br />

publik.<br />

Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai<br />

politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan<br />

negara di mana perusahaan beroperasi.<br />

Aspek: Kelakuan Tidak Bersaing<br />

ADD<br />

S07<br />

Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran<br />

ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan praktek<br />

monopoli serta sanksinya.<br />

Aspek: Kepatuhan<br />

CORE<br />

S08<br />

Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi<br />

nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan<br />

yang dilakukan.<br />

36 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Tanggung Jawab Produk<br />

Indikator Kinerja Tanggung Jawab Produk membahas<br />

aspek produk dari organisasi pelapor dan serta jasa yang<br />

diberikan yang mempengaruhi pelanggan, terutama,<br />

kesehatan dan keselamatan, informasi dan pelabelan,<br />

pemasaran, dan privasi.<br />

Aspek tersebut melingkupi penjelasan mengenai prosedur<br />

internal dan usaha yang dilaksanakan bila tidak memenuhi<br />

kepatuhan.<br />

Penjelasan Pendekatan Manajemen<br />

Berikan penjelasan singkat mengenai Pendekatan<br />

Manajemen terhadap Aspek Tanggung Jawab Produk:<br />

• Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan<br />

• Label Produk dan Jasa<br />

• Komunikasi Pemasaran<br />

• Privasi Pelanggan; dan<br />

• Kepatuhan<br />

Pengawasan dan Tindak Lanjut<br />

Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan aksi<br />

perbaikan dan yang berhubungan dengan supply chain.<br />

Daftar sertifikat untuk kinerja tanggung jawab produk atau<br />

sistem sertifikasi, atau pendekatan lain terhadap audit/<br />

verifikasi organisasi pelapor atau supply chain.<br />

Informasi Kontekstual Tambahan<br />

Informasi tambahan yang relevan untuk memahami kinerja<br />

organisasi, seperti:<br />

• Sukses penting dan kekurangan<br />

• Risiko dan kesempatan utama organisasi<br />

• Perubahan utama dalam periode pelaporan terhadap<br />

sistem dan struktur untuk meningkatkan kinerja; dan<br />

• Strategi penting dan prosedur implementasi kebijakan<br />

dan pencapaian tujuan.<br />

Tujuan dan Kinerja<br />

Tujuan umum organisasi yang berhubungan dengan<br />

kinerja relevan dengan Aspek Tanggung Jawab Produk.<br />

Gunakanlah Indikator spesifik organisasi (jika diperlukan)<br />

dan ditambah dengan Indikator Kinerja <strong>GRI</strong> untuk<br />

menunjukkan hasil kinerja dengan tujuan.<br />

Kebijakan<br />

Secara singkat, kebijakan umum organisasi yang<br />

menentukan komitmen keseluruhan organisasi terhadap<br />

Aspek Tanggung Jawab Produk, atau menunjukkannya di<br />

dalam ruang publik (misalnya weblink).<br />

Tanggung Jawab Organisasi<br />

Posisi paling senior pada tanggung jawab operasional<br />

terhadap Aspek Tanggung Jawab Produk, atau jelaskan<br />

pembagian tanggung jawab pada tingkat senior terhadap<br />

Aspek Tanggung Jawab Produk. Hal ini bertentangan<br />

dengan Penjelasan 4.1, yang memfokuskan pada struktur<br />

tingkat tata kelola.<br />

Pelatihan dan Kesadaran<br />

Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan<br />

peningkatan kesadaran yang berhubungan dengan Aspek<br />

Tanggung Jawab Produk.<br />

Version 3.0 37


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

TANGGUNG JAWAB PRODUK<br />

Indikator Kinerja<br />

Aspek: Kesehatan dan Keamanan Pelanggan<br />

ADD<br />

CORE<br />

PR1<br />

PR2<br />

Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan<br />

jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan<br />

dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase<br />

dari kategori produk dan jasa yang penting yang<br />

harus mengikuti prosedur tersebut<br />

Jumlah pelanggaran terhadap peraturan<br />

dan etika mengenai dampak kesehatan dan<br />

keselamatan suatu produk dan jasa selama daur<br />

hidup, per produk.<br />

Aspek: Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa<br />

ADD ADD CORE<br />

PR3<br />

PR4<br />

PR5<br />

Jenis informasi produk dan jasa yang<br />

dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase<br />

produk dan jasa yang signifikan yang terkait<br />

dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.<br />

Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary<br />

codes mengenai penyediaan informasi produk<br />

dan jasa serta pemberian label, per produk.<br />

Praktek yang berkaitan dengan kepuasan<br />

pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur<br />

kepuasaan pelanggan.<br />

Aspek: Komunikasi Pemasaran<br />

ADD<br />

CORE<br />

PR6<br />

PR7<br />

Program-program untuk ketaatan pada hukum,<br />

standar dan voluntary codes yang terkait dengan<br />

komunikasi pemasaran, termasuk periklanan,<br />

promosi, dan sponsorship.<br />

Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary<br />

codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran<br />

termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship,<br />

menurut produknya.<br />

Aspek: Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan<br />

ADD<br />

PR8<br />

Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang<br />

berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan<br />

pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data<br />

pelanggan<br />

Aspek: Kepatuhan<br />

CORE<br />

PR9<br />

Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum<br />

dan peraturan mengenai pengadaan dan<br />

penggunaan produk dan jasa<br />

38 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Catatan-catatan Pelaporan Umum<br />

Pengumpulan Data<br />

PENILAIAN KELAYAKAN<br />

Proses pendefinisian isi laporan akan menghasilkan satu<br />

rangkaian topik dan Indikator yang seyogianya dilaporkan<br />

organisasi. Namun demikian, tantangan-tantangan<br />

praktis seperti ketersediaan data, biaya pengumpulannya,<br />

kerahasiaan informasi, privasi dan masalah-masalah<br />

hukum lainnya, kepercayaan pada informasi yang tersedia,<br />

dan faktor-faktor lain, dapat menghasilkan (dianggap/<br />

dipertimbangkan?) keputusan yang sah untuk tidak<br />

mengungkapkan informasi tertentu. Bilamana informasi<br />

penting dihindari, laporannya seyogianya secara jelas<br />

mengindikasikan hal ini dan alasannya mengapa.<br />

PENGUMPULAN DAN PEMILAHAN DATA<br />

Organisasi-organisasi yang melaporkan perlu menentukan<br />

tingkat pengumpulan mana (tingkatan data yang<br />

dikumpulkan untuk informasi?) untuk menyajikan<br />

informasi. Hal ini memerlukan penyeimbangan upaya yang<br />

diperlukan terhadap makna penting dari informasi yang<br />

ditambahkan yang dilaporkan atas dasar yang dipilah<br />

(misalnya negara atau situs). Pengumpulan informasi dapat<br />

menghasilkan hilangnya jumlah signifikan dari makna,<br />

dan juga dapat gagal dalam memberikan penekanan<br />

pada kinerja yang secara khusus kuat atau lemah dalam<br />

bidang-bidang yang spesifik. Di sisi lain, pemilahan yang<br />

tak perlu dari data dapat mempengaruhi kemudahan<br />

untuk memahami informasi. Organisasi-organisasi yang<br />

melaporkan seyogianya memilah informasi hingga ke<br />

tingkatan yang sesuai dengan menggunakan prinsipprinsip<br />

dan pedoman dalam Indikator-indikator pelaporan.<br />

Pemilahan dapat bervariasi berdasarkan Indikator, akan<br />

tetapi secara umum akan memberikan pandangan lebih<br />

dalam daripada suatu nilai tunggal.<br />

Bentuk <strong>Laporan</strong> dan Frekuensi<br />

DEFINISI SUATU LAPORAN KEBERLANJUTAN<br />

Suatu laporan keberlanjutan mengacu pada suatu<br />

pengungkapan terkonsolidasi tunggal yang memberikan<br />

suatu penyajian yang wajar dan seimbang mengenai<br />

kinerja selama satu periode yang ditetapkan. Pemangkupemangku<br />

kepentingan seyogianya dapat secara langsung<br />

mengakses seluruh informasi laporan dari suatu lokasi<br />

tunggal, seperti indeks isi <strong>GRI</strong>. Publikasi-publikasi lain<br />

seyogianya tidak dirujuk sebagai sumber informasi bagi<br />

suatu Butir Pengungkapan Standar <strong>GRI</strong> (misalnya suatu<br />

Indikator Kinerja), kecuali sarana bagi seorang pemangku<br />

kepentingan untuk secara langsung mengakses informasi<br />

yang disediakan (misalnya, suatu link pada halaman web<br />

spesifik atau nomor halaman dari publikasi terkait). Tidak<br />

ada batasan panjang minimum bagi suatu laporan yang<br />

menggunakan Kerangka <strong>GRI</strong>, sepanjang organisasi telah<br />

menerapkan dengan baik <strong>Pedoman</strong> dan dokumen-dokumen<br />

Kerangka yang telah dipilih untuk dipakai.<br />

MEDIUM PELAPORAN<br />

Pelaporan elektronik (misalnya CD-ROM) atau berbasis web<br />

dan laporan-laporan berbasis kertas adalah media yang tepat<br />

bagi pelaporan. Organisasi-organisasi dapat memilih untuk<br />

menggunakan suatu kombinasi dari laporan-laporan berbasis<br />

web dan yang berbasis kertas atau hanya menggunakan<br />

satu medium saja. Misalnya, suatu organisasi dapat memilih<br />

untuk menyediakan suatu laporan terperinci pada situs<br />

web mereka dan menyediakan suatu rangkuman eksekutif<br />

termasuk strategi dan analisis dan informasi kinerja mereka<br />

dalam bentuk kertas. Pilihannya sepertinya tergantung pada<br />

keputusan-keputusan organisasi atas periode pelaporannya,<br />

rencana-rencananya untuk menyelaraskan isi sesuai kekinian,<br />

pemakai-pemakai laporan-laporan potensial, dan faktorfaktor<br />

praktis lainnya seperti strategi distribusi. Sekurangkurangnya<br />

satu medium (web atau kertas) seyogianya<br />

memberikan pemakai-pemakai akses kepada rangkaian<br />

lengkap informasi untuk periode pelaporan.<br />

FREKUENSI PELAPORAN<br />

Organisasi-organisasi seyogianya mendefinisikan suatu<br />

siklus yang konsisten dan berkala untuk mengeluarkan suatu<br />

laporan. Bagi banyak organisasi, hal ini adalah siklus tahunan,<br />

walaupun beberapa organisasi memilih melaporkan setiap<br />

dua tahun sekali. Suatu organisasi dapat memilih untuk<br />

menyelaraskan informasi dengan kekinian secara teratur di<br />

antara penerbitan laporan-laporan kinerja terkonsolidasi. Hal<br />

ini memiliki keuntungan-keuntungan dalam hal memberikan<br />

bagi para pemangku kepentingan akses lebih cepat pada<br />

informasi, akan tetapi kekurangannya dalam hal kemampuan<br />

membandingkan informasi. Namun demikian, organisasiorganisasi<br />

seyogianya masih menjaga suatu siklus yang<br />

dapat diprediksi di mana seluruh informasi yang dilaporkan<br />

mencakup jangka waktu spesifik.<br />

Pelaporan atas kinerja ekonomi, lingkungan hidup dan sosial<br />

dapat bersamaan atau diintegrasikan dengan pelaporan<br />

organisasional lainnya, seperti misalnya laporan-laporan<br />

keuangan tahunan. Pengaturan waktu yang terkoordinasi<br />

akan memperkuat hubungan-hubungan antara kinerja<br />

ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial.<br />

Version 3.0 39


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

PENYELARASAN ISI LAPORAN<br />

Ketika menyiapkan suatu laporan baru, suatu organisasi<br />

dapat mengidentifikasi area-area informasi yang tidak<br />

telah berubah sejak laporan sebelumnya (misalnya suatu<br />

kebijakan yang tidak telah diubah). Organisasi dapat<br />

memilih untuk hanya menyelaraskan topik-topik dan<br />

Indikator-indikator dengan keadaan yang sesuai untuk<br />

mempublikasikan Pengungkapan-pengungkapan yang<br />

tidak berubah. Sebagai contoh, suatu organisasi dapat<br />

memilih untuk memproduksi ulang informasi mengenai<br />

kebijakan-kebijakan yang tidak telah berubah dan hanya<br />

menyelaraskan Indikator-indikator dengan kekinian.<br />

Fleksibilitas untuk mengambil suatu pendekatan seperti itu<br />

akan tergantung pada bagian besar pada pilihan organisasi<br />

mengenai medium pelaporan, sedangkan topik-topik lain<br />

seperti profil atau tata kelola organisasi dapat berubah pada<br />

suatu langkah yang lebih lambat. Terlepas dari strategi yang<br />

dipergunakan, rangkaian penuh informasi yang berlaku bagi<br />

periode pelaporan seyogianya dapat diakses dalam suatu<br />

lokasi tunggal (baik dokumen berbasis kertas atau dokumen<br />

berbasis web).<br />

Assurance<br />

PILIHAN-PILIHAN MENGENAI ASSURANCE<br />

Organisasi-organisasi menggunakan berbagai pendekatan<br />

untuk memperbesar kredibilitas laporan-laporan mereka.<br />

Organisasi-organisasi dapat memiliki sistem-sistem kendali<br />

internal yang berlaku, termasuk fungsi-fungsi audit internal,<br />

sebagai bagian dari proses-proses mereka untuk mengelola<br />

dan melaporkan informasi. Sistem-sistem internal ini penting<br />

bagi integritas dan kredibilitas menyeluruh suatu laporan.<br />

Namun demikian, <strong>GRI</strong> merekomendasikan penggunaan<br />

assurance eksternal, termasuk penggunaan penyediapenyedia<br />

assurance profesional, panel-panel pemangku<br />

kepentingan, dan kelompok-kelompok atau individuindividu<br />

eksternal lainnya. Namun demikian, terlepas dari<br />

pendekatan spesifik, hal ini seyogianya dilakukan oleh<br />

kelompok-kelompok atau individu-individu eksternal bagi<br />

organisasi. Ikatan-ikatan ini dapat menggunakan kelompokkelompok<br />

atau individu-individu yang mengikuti standar<br />

profesional bagi assurance, atau mereka dapat melibatkan<br />

pendekatan-pendekatan yang mengkuti proses-proses yang<br />

sistematis, terdokumentasikan dan berbasis pembuktian,<br />

akan tetapi tidak diatur oleh suatu standar spesifik.<br />

<strong>GRI</strong> menggunakan istilah ‘assurance eksternal’ untuk<br />

merujuk pada aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk<br />

menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang dipublikasikan<br />

atas kualitas laporan dan informasi yang termuat di<br />

dalamnya. Hal ini termasuk, akan tetapi tidak terbatas<br />

pada, pertimbangan atas proses-proses yang melandasi<br />

penyiapan informasi ini. Hal ini berbeda dari aktivitasaktivitas<br />

yang dirancang untuk menilai atau memvalidasi<br />

kualitas atau tingkat kinerja dari suatu organisasi, misalnya<br />

mengeluarkan sertifikasi-sertifikasi kinerja atau penilaianpenilaian<br />

mengenai kepatuhan.<br />

Secara menyeluruh, kualitas-kualitas utama bagi assurance<br />

eksternal dari laporan-laporan yang menggunakan<br />

Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> adalah bahwa ia:<br />

• Dilakukan oleh kelompok-kelompok atau individuindividu<br />

eksternal bagi organisasi yang secara nyata<br />

kompeten dalam kedua hal dan praktek-praktek<br />

assurance;<br />

• Dilaksanakan dengan cara yang sistematis,<br />

terdokumentasikan, berdasarkan bukti dan<br />

dikarakterisasikan oleh prosedur-prosedur yang<br />

didefinisikan;<br />

• Menilai apakah laporan memberikan suatu<br />

penyajian kinerja yang patut dan berimbang, dengan<br />

memperhatikan kebenaran data dalam suatu laporan<br />

dan juga seleksi keseluruhan dari isi;<br />

• Menggunakan kelompok-kelompok atau individuindividu<br />

untuk melakukan assurance yang dibatasi<br />

oleh hubungan mereka dengan organisasi atau<br />

pemangku-pemangku kepentingannya untuk<br />

mencapai dan mempublikasikan suatu kesimpulan<br />

yang independen dan imparsial mengenai laporan;<br />

• Menilai jangkuan yang terhadapnya si yang<br />

menyiapkan laporan telah menerapkan Kerangka<br />

Pelaporan <strong>GRI</strong> (termasuk Prinsip-prinsip Pelaporan)<br />

dalam caranya mencapai kesimpulan-kesimpulannya;<br />

dan<br />

• Menghasilkan suatu pendapat atau rangkaian<br />

kesimpulan yang tersedia bagi publik dalam<br />

bentuk tertulis, dan suatu pernyataan dari penyedia<br />

assurance mengenai hubungan mereka dengan si<br />

pembuat laporan.<br />

Sebagaimana diindikasikan dalam Profil Pengungkapan<br />

3.13, organisasi-organisasi seyogianya mengungkapkan<br />

informasi mengenai pendekatan mereka pada assurance<br />

eksternal.<br />

40 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Daftar Istilah<br />

Indikator Tambahan<br />

Indikator tambahan merupakan Indikator yang<br />

diidentifikasi oleh <strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong> yang mewakili praktek<br />

atau membahas topik yang bermanfaat bagi organisasi<br />

tidak secara umum tapi untuk mayoritas.<br />

Batasan<br />

Batasan untuk laporan keberlanjutan menunjukkan<br />

rangkaian organisasi yang kinerjanya dibahas dalam<br />

laporan keberlanjutan organisasi.<br />

Indeks Isi<br />

Indeks isi <strong>GRI</strong> adalah tabel atau matriks yang berisi<br />

berbagai Penjelasan Standar (Standard Disclosure), dan<br />

di mana jawaban terhadap Penjelasan dapat ditemukan<br />

(nomer halaman atau URL). Organisasi pelapor dapat<br />

juga memberi referensi tambahan terhadap Indikator<br />

spesifik organisasi (<strong>Pedoman</strong> non-<strong>GRI</strong>). Indeks Isi<br />

memberikan pemakai penjelasan singkat mengenai hal<br />

apa saja yang dilaporkan dan memberikan kemudahan<br />

dalam penggunaan laporan. Indeks Isi sangat penting<br />

jika beberapa Penjelasan (Disclosures) tampil didalam<br />

laporan yang lain, seperti laporan keuangan atau laporan<br />

keberlanjutan sebelumnya.<br />

Indikator Inti<br />

Indikator Inti adalah Indikator yang ditentukan dalam<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong> yang merupakan perhatian kebanyakan<br />

pemangku kepentingan dan diasumsikan material kecuali<br />

dinyatakan sebaliknya pada dasar <strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong>.<br />

Downstream<br />

Istilah ‘Downstream entities’ didasarkan oleh konsep<br />

rangkaian produksi yang meluas mulai pengambilan<br />

bahan mentah hingga penggunaan akhir barang atau<br />

jasa oleh pengguna akhir. ‘Downstream’ merujuk kepada<br />

organisasi yang berperan dalam distribusi barang atau jasa<br />

yang diberikan organisasi pelapor, atau, pada umumnya,<br />

berperan dalam tahap akhir rangkaian produksi dibanding<br />

organisasi sendiri.<br />

<strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong><br />

Visi <strong>GRI</strong> adalah bahwa pelaporan terhadap kinerja ekonomi,<br />

lingkungan dan sosial oleh semua organisasi adalah hal<br />

rutin dan dapat diperbandingkan dengan laporan finansial.<br />

<strong>GRI</strong> berhasil menuangkan visi ini dengan meningkatkan<br />

dan membangun kapasitas pada penggunaan Rangkaian<br />

Pelaporan <strong>Keberlanjutan</strong> <strong>GRI</strong>. Semua komponen rangkaian<br />

pelaporan dikembangkan untuk digunakan secara<br />

global, konsensus para pemangku kepentingan mencari<br />

pendekatan.<br />

<strong>GRI</strong> <strong>Reporting</strong> Framework<br />

<strong>GRI</strong> <strong>Reporting</strong> Framework dibuat untuk memberikan<br />

framework yang diterima secara umum terhadap pelaporan<br />

kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan organisasi.<br />

Framework terdiri dari <strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong>,<br />

Protokol Indikator, Protokol Teknis, dan Suplemen Sektor.<br />

Anggota Dewan Independen<br />

Definisi dari ‘independen’ dapat berbeda-beda secara<br />

yurisdiksi hukum. Independen biasanya menunjukkan<br />

anggota tidak punya kepentingan finansial dalam<br />

organisasi atau keuntungan potensial lainnya yang dapat<br />

menyebabkan konflik kepentingan. Organisasi yang<br />

menggunakan <strong>Pedoman</strong> harus mengungkapkan definisi<br />

dari ‘independen’.<br />

Kategori Indikator<br />

Area atau pengelompokan yang luas mengenai topik<br />

keberlanjutan. Kategori yang termasuk dalam <strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong><br />

adalah: ekonomi, lingkungan dan sosial. Kelompok sosial<br />

dikategorikan dengan istilah, Praktek Ketenagakerjaan, Hak<br />

Asasi Manusia, Masyarakat dan Tanggung Jawab Produk.<br />

Satu kategori dapat mempunyai beberapa aspek Indikator.<br />

Aspek Indikator<br />

Jenis informasi pada umumnya yang berhubungan dengan<br />

kategori Indikator spesifik (misalnya penggunaan energi,<br />

pekerja anak, kustomer).<br />

Indikator Kinerja<br />

Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai hasil atau<br />

pengeluaran yang dihubungkan dengan organisasi yang<br />

dapat dibandingkan dan ditunjukkan perubahannya seiring<br />

waktu.<br />

Version 3.0 41


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Penjelasan Profil<br />

Informasi yang diberi nomor dalam Bagian 2 <strong>Pedoman</strong><br />

<strong>GRI</strong> yang memuat isi keseluruhan untuk pelaporan dan<br />

memahami kinerja organisasi (misalnya 2.1, 3.13)<br />

Prinsip Pelaporan<br />

Konsep yang menggambarkan hasil dari laporan yang harus<br />

dicapai dan yang menunjukkan keputusan yang dibuat<br />

sepanjang proses pelaporan, sepert Indikator mana yang<br />

bereaksi dengan Indikator yang lain.<br />

Suplemen Sektor<br />

Suplemen Sektor melengkapi <strong>Pedoman</strong> dengan<br />

pemahaman dan pengarahan bagaimana menggunakan<br />

<strong>Pedoman</strong> untuk sektor tertentu, termasuk Indikator Sektorspesifik.<br />

Suplemen Sektor yang dapat digunakan harus<br />

melengkapi <strong>Pedoman</strong> dan bukan menggantikan <strong>Pedoman</strong>.<br />

Pemangku Kepentingan<br />

Pemangku Kepentingan dijelaskan lebih luas, merupakan<br />

kelompok atau individu-individu: (a) yang dapat terpengaruh<br />

secara signifikan oleh akitivitas organisasi, produk dan/atau<br />

jasa; atau (b) di mana aksi mereka dapat mempengaruhi<br />

kemampuan organisasi dalam implementasi strategi dan<br />

tujuan.<br />

Penjelasan Standar (Standard Disclosures)<br />

<strong>Pedoman</strong> memberikan topik dan informasi terkini untuk<br />

pelaporan yang material terhadap kebanyakan organisasi<br />

dan ketertarikan kebanyakan pemangku kepentingan. Ini<br />

ditangkap dalam tiga jenis Penjelasan Standar.<br />

Sustainability Report (<strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong>).<br />

<strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong> merupakan praktek pengukuran<br />

penjelasan, dan menjadikan akuntabel terhadap kinerja<br />

organisasi sambil bekerja menuju tujuan pembangunan<br />

keberlanjutan (sustainable development). Sebuah laporan<br />

keberlanjutan memberikan gambaran yang seimbang<br />

dan wajar terhadap kinerja keberlanjutan dari organisasi<br />

pelapor, termasuk kontribusi positif dan negatif.<br />

Indikator Protokol<br />

Indikator Protokol memberikan definisi, petunjuk kerja,<br />

dan informasi lainnya yang berguna bagi penyiap laporan,<br />

dan untuk memastikan penerjemahan dari Indikator<br />

Kinerja. Indikator Protokol berisi tiap Indikator Kinerja yang<br />

tergabung dalam <strong>Pedoman</strong>.<br />

Unitary Board<br />

Merujuk kepada struktur dewan yang mempunyai satu<br />

dewan pengurus yang bertanggung jawab terhadap<br />

organisasi.<br />

Upstream<br />

Istilah ‘upstream entities’ didasarkan atas konsep bahwa<br />

rangkaian produksi yang bermula dari ekstraksi bahan<br />

mentah sampai pengunaan barang dan jasa yang diberikan<br />

kepada pengguna akhir. ‘Upstream’ merujuk pada organisasi<br />

yang berperan dalam supply chain organisasi pelapor, atau,<br />

pada umumnya. Berperan dalam tahap awal rangkaian<br />

produksi dibanding organisasi sendiri.<br />

Untuk definisi kata atau konsep yang ada di dalam Indikator,<br />

dapat dilihat di Indikator Protokol.<br />

• Strategi dan Penjelasan Profil yang menunjukkan<br />

konteks keseluruhan dari pelaporan dan untuk<br />

pemahaman kinerja organisasi, seperti strategi, profil,<br />

tata kelola dan pendekatan manajemen;<br />

• Penjelasan Pendekatan Manajemen yang melingkupi<br />

bagaimana organisasi menunjukkan topik yang<br />

diberikan dengan harapan dapat memberikan<br />

penjelasan kinerja dalam area yang spesifik.<br />

• Indikator Kinerja yang memberikan informasi<br />

berimbang mengenai kinerja ekonomi, lingkungan<br />

dan sosial suatu organisasi.<br />

42 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Pengakuan <strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong>:<br />

Suatu Usaha <strong>Global</strong>.<br />

Organisasi berikut telah memberikan kontribusi dalam<br />

pengembangan <strong>G3</strong>:<br />

Konsorsium <strong>G3</strong><br />

Pengembangan isi <strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong> dan Protokol<br />

Sukarelawan dari pengusaha, lembaga swadaya<br />

masyarakat, perburuhan, akuntansi, investasi, akademisi<br />

dan sebagainya bersatu dan mengembangkan semua<br />

aspek dari pedoman <strong>G3</strong> serta Protokolnya. Kelompok kerja<br />

multi-pemangku kepentingan ini bekerja antara Januari<br />

dan November 2005, dan masing-masing menambah<br />

bagian tersendiri dari isi <strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong>.<br />

Anggota Kelompok Kerja Indikator (IWG)<br />

Kelompok Kerja Indikator bertanggungjawab terhadap<br />

peninjauan kembali indikator yang ditempatkan sebagai<br />

satu kesatuan; menjamin kualitas dan konsistensi dari<br />

desain indikator; dan mendesain secara keseluruhan<br />

dengan bimbingan TAC<br />

Dukungan ad hoc <strong>G3</strong><br />

Departemen untuk Lingkungan, Makanan dan Urusan<br />

Kota, Inggris (DEFRA) beserta Kementerian Luar<br />

Negeri Belanda yang telah berkontribusi terhadap<br />

pengembangan <strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong>.<br />

Dukungan <strong>G3</strong> online<br />

• Mr.Neil Anderson, Union Network International, UNI<br />

• Mr.David Bent, Forum for the Future<br />

• Mr.William R.Blackburn, William Blackburn Consulting<br />

• Ms.Julie-Anne Braithwaite, Rio Tinto/ICMM<br />

• Ms.Sarah Forrest, Goldman Sachs International<br />

• Ms.Somporn Kamolsiripichaiporn, Chulalangkorn<br />

University<br />

• Mr.Robert Langford, The Federation des Experts<br />

Compatbles Europeens (FEE)<br />

• Ms.Stephanie Maier, Ethical Investment Research<br />

Service (EIRIS)<br />

• Ms.Asako Nagai, Sony Corporation<br />

• Mr.Ron Nielsen, Alcan Inc<br />

• Mr.Michael Rae, World Wild Fund Australia<br />

• Ms.Ulla Rehell, Kesko Corporation<br />

• Mr.George Nagle, Bristol-Myers Squibb<br />

• Ms.Filippa Bergin, Amnesty International<br />

• Ms.Giulana Ortega Bruno, Ethos Institute<br />

IWG bekerja dengan enam Kelompok Penasehat khusus<br />

yang bertanggung jawab dalam peninjauan indikator dan<br />

mengembangkan protokol teknis dari indikator di bidang<br />

keahlian masing-masing.<br />

Version 3.0 43


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Anggota Kelompok Penasehat Masyarakat<br />

• Ms.Anne Gambling, Holcim<br />

• Mr.Sachin Josi, Center for Social Markets (CSM)<br />

• Mr.Craig Metrick, Investor Responsibility Research Center<br />

(IRRC)<br />

• Mr.Keith Miller,3M<br />

• Ms.Ruth Rosenbaum, Center for Reflection, Education<br />

and Action (CREA)<br />

• Ms.Glaucio Terreo, Instituto Ethos<br />

• Mr.Peter Wilkinson, Transparency International<br />

Anggota Kelompok Penasehat Hak Azasi Manusia<br />

• Ms.Marina d’Engelbronner, Humanist Committee on<br />

Human Rights (HOM)<br />

• Ms.Bethany Heath, Chiquita Brands<br />

• Mr.Jorge Daniel Taillant, The Center for Human Rights<br />

and Environment (CEDHA)<br />

• Rev.Mr.David M.Schilling, Interfaith Center on Corporate<br />

Responsibility<br />

• Ms.Susan Todd, Solstice Sustainability Works Inc<br />

• Mr.Hirose Chuichiro, Canon<br />

• Mr.Steve Ouma, Kenyan Human Rights Commission<br />

• Mr.Björn Edlund, ABB Ltd<br />

• Ms.Marleen van Ruijven, Amnesty International<br />

Kelompok Penasehat Lingkungan (Keanekaragaman<br />

Hayati dan Air)<br />

• Mr.Ian Blythe, Boots Group PLC<br />

• Mr.Ian Dutton, The Nature Conservancy<br />

• Ms.Annelisa Grigg, Fauna & Flora International<br />

• Ms.Nancy Kamp-Roelands, Ernst & Young Netherlands/<br />

Royal NIVRA<br />

• Ms.Erin Musk, City West Water<br />

• Mr.Mike Rose, SASOL<br />

• Mr.Fernando Toledo, Codelco<br />

Anggota Kelompok Penasehat Lingkungan (Polusi)<br />

• Ms Tanja D.Carrol, Coalition for Environmentally<br />

Responsible Economies (CERES)<br />

• Mr.Yutaka Okayama, Toyota Motor Corporation<br />

• Ms.Maria Fatima Reyes, Philippine Institute of Certified<br />

Public Accountants (PICPA)<br />

• Mr.Yogendra Kumar Saxena, Gujarat Ambuja Cements<br />

• Mr.David Stangis, Intel Corporation<br />

• Ms.Sonia Valdivia, The Catholic University of Peru<br />

• Mr.Eric Shostal, Institutional Shareholder Services<br />

• Ms.Lucian Turk, Dell,Inc<br />

Anggota Kelompok Penasehat Tenaga Kerja<br />

• Ms.Michiko Arikawa, Matsushita Electric Industrial<br />

(Panasonic)<br />

• Mr.Stephen Frost, Southeast Asia Research Center<br />

• Ms.Kyoko Sakuma, Sustainability Analysis & Consulting<br />

• Mr.Sean Ansett, Gap Inc<br />

• Ms.Deborah Evans, Lloyd’s Register of Quality Assurance<br />

(LRQA)<br />

• Mr.Pierre Mazeau. Electricité de France (EDF)<br />

• Mr.Dan Vliederman, Verité<br />

44 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Anggota Kelompok Penasehat Ekonomi<br />

• Ms.Christine Jasch, Institute for Environmental<br />

Management and Economics (IOEW)<br />

• Mr.Martin Tanner, Novartis International AG<br />

• Ms.Helen Campbell, former AccountAbility<br />

• Mr.Eric Israel, KPMG LLP<br />

• Ms.Martina Japy, BMJ Core Ratings<br />

• Ms.Michelle Smith, Rohm and Haas<br />

• Ms.Lisa Acree, Business for Social Responsibility<br />

• Mr.Johan Verburg, NOVIB/Oxfam Netherlands<br />

Anggota Melapor sebagai Kelompok Kerja Proses (RPWG)<br />

Melapor sebagai Kelompok Kerja Proses ditugaskan untuk<br />

update serta mengembangkan lebih jauh prinsip pelaporan,<br />

dan pedoman lainnya yang ada dalam proses adopsi<br />

pedoman <strong>G3</strong><br />

• Ms.Amy Anderson, Starbucks Coffee<br />

• Mr.Pankaj Bhatia, World Resources Institute (WRI)<br />

• Mr.Bill Boyle, BP<br />

• Ms.Debra Hall, Coalition for Environmentally Responsible<br />

Economies (CERES)<br />

• Mr.Dunstan Hope, Business for Social Responsibility<br />

• Dr.Aqueel Khan, Association for Stimulating Know How<br />

(ASK)<br />

• Ms.Judy Kuszewski, SustainAbility Ltd<br />

• Mr.Brian Kohler, Communications, Energy & Paperworkers<br />

Union of Canada<br />

• Mr.Ken Larson, Hewlett Packard<br />

• Mr.Steve Lippman, Trilium Invest<br />

• Mr.Luis Perera, PriceWaterHouseCoopers<br />

• Mr.Dante Pesce, Vincular, Pontificia Universidad Católica<br />

de Valparaíso<br />

• Ms.Mizue Unno, So-Tech Consulting Inc<br />

• Mr.Cornis van der Lugt, UNEP Division of Technology,<br />

Industry and Economics (DTIE)<br />

• Mr.Robert Walker, The Ethical Funds Company<br />

• Mr.Ian Waterhouse, Manaaki Whenua Landcare Resarch<br />

• Mr.Alan Wills, Alan Wills & Associates<br />

• Walau bukan anggota kelompok, Jennifer Iansen-Rogers,<br />

KPMG Belanda, yang memberikan nasehat secara terus<br />

menerus selama proses berlangsung.<br />

Version 3.0 45


RG<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

Komentar Publik<br />

270 kuestioner diterima sebagai tanggapan dari permintaan<br />

komentar mengenai draft <strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong> antara Januari<br />

dan Maret 2006. Komentar ini yang akhirnya membentuk<br />

pedoman <strong>G3</strong> yang paling akhir,<br />

Badan Tata Kelola <strong>GRI</strong><br />

Untuk informasi sepenuhnya mengenai badan tata kelola,<br />

termasuk anggota dan tugas serta tanggungjawabnya,<br />

lihatlah di www.globalreporting.org<br />

Komite Nasehat Teknis (Technical Advisory Committee) :<br />

Kelompok ini terdiri dari 12 tenaga ahli yang membantu<br />

dalam menjaga kwalitas serta pemahaman dari kerangka<br />

laporan <strong>GRI</strong> dengen cara memberikan nasehat serta<br />

keahlian teknis. Fungsi pokok mereka dalam proses <strong>G3</strong><br />

adalah untuk merekomendasikan arah dari keseluruhan<br />

arstitektur, memecahkan masalah pokok yang timbul<br />

khususnya mengenai isi <strong>Pedoman</strong>; menjamin bahwa hal ini<br />

telah diciptakan dengan proses yang benar; memberikan<br />

rekomendasi terjadi/tidak terjadi kepada Dewan apakah<br />

mereka setuju dengan peluncuran versi <strong>G3</strong>. Anggota<br />

memberikan keputusan yang bulat.<br />

Dewan Pemangku Kepentingan (Stakeholder Council):<br />

Kelompok yang berjumlah 48 orang ini merupakan forum<br />

kebijakan pemangku kepentingan secara resmi didalam<br />

tata kelola organisasi <strong>GRI</strong>. Dewan member nasehat kepada<br />

Dewan Direksi mengenai kebijakan serta isu strategi dan<br />

membantu proses pengembangan <strong>G3</strong>. Beberapa anggota SC<br />

berpartisipasi secara individual didalam kelompok kerja <strong>G3</strong>.<br />

Dewan meluluskan suara mengenai peluncuran <strong>Pedoman</strong><br />

<strong>G3</strong>.<br />

Dewan Direksi: Grup yang terdiri dari 16 orang mempunyai<br />

tanggung jawab fidusia, keuangan serta hukum kepada<br />

<strong>GRI</strong>, ini termasuk keputusan akhir mengenai perubahan<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>G3</strong>, strategi organisasi dan rencana kerja. Setelah<br />

memberi arahan dan nasehat selama proses <strong>G3</strong>, dan akan<br />

menerima rekomendasi dari TAC dan SA, Dewan telah<br />

member suara bulat untuk menyetujui peluncuran <strong>Pedoman</strong><br />

<strong>G3</strong>.<br />

Konsultan<br />

Sekretariat telah mendaftarkan konsultan (yang dibayar)<br />

sebagai berikut selama proses pengembangan <strong>G3</strong>:<br />

• Csrnetwork (Konsultan Utama – Mark Line)<br />

• Just Solutions (Konsultan Utama – Vic Thorpe)<br />

• onValues (Konsultan Utama- Ivo Knoepfel)<br />

• Ove Arup ( Konsultan Utama – Jean Rogers)<br />

• Responsibility Matters (Konsultan Utama – Mark<br />

Brownlie)<br />

• Sandra Pederson, Editor<br />

• Source-Asia (Konsultan Utama- Paul Wenman)<br />

• Triple Innova (Konsultan Utama – Michael Kundt)<br />

• University of Amsterdam (Konsultan Utama – Jeffrey<br />

Harrod)<br />

Tanggung Jawab Hukum<br />

Dokumen ini dirancang untuk mempromosikan laporan<br />

berkelanjutan, dan telah dikembangkan melalui suatu<br />

proses konsulasi multi-pemangku kepentingan yang<br />

melibatkan perwakilan dari organisasi pelapor serta<br />

pengguna informasi laporan daro seluruh dunia. Walau<br />

Dewan Direksi <strong>GRI</strong> mendorong digunakannya <strong>Pedoman</strong><br />

<strong>Laporan</strong> Berkelanjutan <strong>GRI</strong> (<strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong>) oleh semua<br />

organisasi, persiapan dan publikasi dari laporan yang<br />

berdasarkan <strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong> secara penuh maupun parsial<br />

merupakan tanggung jawab penuh dari organisasi yang<br />

memproduksinya. Dewan Direksi <strong>GRI</strong> maupun Stichting<br />

<strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong> tidak dapat bertanggung<br />

jawab terhadap segala konsekwensi serta kerusakan yang<br />

ditimbulkan secara langsung maupun tidak langsung,<br />

dengan penggunaan <strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong> didalam persiapan<br />

laporan atau penggunaan laporan yang didasarkan dari<br />

<strong>Pedoman</strong> <strong>GRI</strong>.<br />

Sekretariat <strong>GRI</strong>: Dibawah kepemimpinan dari Chief Executive,<br />

Sekretariat mengimplementasikan <strong>Pedoman</strong> dan rencana<br />

kerja teknis yang disetujui oleh Dewan Direksi <strong>GRI</strong>. Dia<br />

juga akan mengelola komunikasi, hubungan pemangku<br />

kepentingan, dan administrasi finansial. Sekretariat<br />

mendukung kinerja dari Dewan Direksi, Dewan Pemangku<br />

Kepentingan dan Komite Nasehat Teknis.<br />

46 © 2000 - 2006 <strong>GRI</strong>


<strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> <strong>Keberlanjutan</strong><br />

RG<br />

Permohonan Pengumuman Penggunaan<br />

Organisasi yang menggunakan <strong>Pedoman</strong> dan/atau<br />

elemen lain dari Kerangka Pelaporan <strong>GRI</strong> sebagai dasar<br />

dari laporan mereka, diharapkan untuk memberitahukan<br />

kepada <strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong> pada saat peluncuran.<br />

Sambil diumumkan kepada <strong>GRI</strong>, organisasi dapat memilih<br />

opsi sebagai berikut<br />

• Memberi pengumuman kepada <strong>GRI</strong> mengenai<br />

laporan dan memberikan hard dan/atau soft copy.<br />

• Mendaftarkan laporan mereka ke dalam database<br />

laporan online <strong>GRI</strong><br />

• Memohon kepada <strong>GRI</strong> untuk mengecek Tingkat<br />

Aplikasi deklarasi<br />

Hak Cipta serta Trademark<br />

Dokumen ini dilindungi secara hak cipta oleh Stichting <strong>Global</strong><br />

<strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong> (<strong>GRI</strong>). Pencetakan kembali serta distribusi<br />

dari dokumen ini untuk keperluan informasi dan/atau dalam<br />

penggunaan persiapan laporan berkelanjutan diperbolehkan<br />

tanpa permohonan izin terlebih dahulu kepada <strong>GRI</strong>. Namun,<br />

dokumen ini atau bagian tertentu dapat dicetak kembali,<br />

disimpan, diterjemahkan atau ditransfer dalam bentuk<br />

apapun atau dalam cara apapun (elektronik, mekanis, fotokopi,<br />

direkam, atau hal yang lainnya) untuk keperluan apapun<br />

tanpa persetujuan tertulis dari <strong>GRI</strong>.<br />

<strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong>, logo dari the <strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong><br />

<strong>Initiative</strong>, <strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong> Berkelanjutan, dan <strong>GRI</strong> adalah<br />

trademark dari <strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong>.<br />

Informasi lebih lanjut dari <strong>GRI</strong> dan <strong>Pedoman</strong> <strong>Laporan</strong><br />

Berkelanjutan dapat diperoleh dari:<br />

www.globalreporting.org<br />

info@globalreporting.org<br />

<strong>Global</strong><br />

<strong>Reporting</strong><br />

<strong>Initiative</strong><br />

<strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong><br />

PO BOX 10039<br />

1001 EA Amsterdam<br />

Belanda<br />

Tel: +31 (0) 20 531 00 00<br />

Fax: +31 (0) 20 531 00 31<br />

2000-2006 <strong>Global</strong> <strong>Reporting</strong> <strong>Initiative</strong><br />

Semua Hak dijamin<br />

Version 3.0 47

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!