Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
juga tidak memperhatikan kesehatan pekerja sehingga<br />
banyak pekerja yang meninggal dunia, akibat kelaparan<br />
dan kesehatan yang buruk.<br />
Untuk membiayai pertahanan menghadapi<br />
Inggris, Daendels kembali memaksa rakyat Priangan<br />
menanam kopi yang hasilnya diserahkan ke<strong>pada</strong><br />
pemerintah kolonial Belanda. Selain itu, Belanda<br />
menjual tanah rakyat yang oleh mereka dianggap<br />
milik negara ke<strong>pada</strong> perusahaan swasta asing.<br />
Sumber : Koleksi Penulis<br />
Dalam menjalankan pemerintahannya Daendels<br />
berlaku keras dan disiplin, serta cenderung bertangan<br />
besi. Sikapnya ini menimbulkan rasa tidak senang<br />
di kalangan pejabat Belanda lainnya.Akibatnya para<br />
pejabat melaporkan kekurangan-kekurangan Daendels<br />
ke<strong>pada</strong> Raja Louis, terutama mengenai kebijaksanaannya<br />
menjual tanah negara ke<strong>pada</strong> pihak swasta asing.<br />
Pada tahun 1811, Daendels dipanggil pulang dan<br />
kedudukannya digantikan oleh Gubernur Jenderal<br />
Janssens. Ia kurang cakap dan lemah, sehingga<br />
langsung menyerah ketika Hindia Belanda diserang<br />
Inggris. Janssens menandatangani perjanjian yang<br />
menyatakan penyerahan kekuasaan Belanda atas<br />
<strong>Indonesia</strong> ke<strong>pada</strong> Inggris. Perjanjian itu dilakukan<br />
di Tuntang dekat Salatiga sehingga dikenal dengan<br />
nama “Perjanjian Tuntang”.<br />
Gambar 10.13<br />
Daendels.<br />
<strong>Indonesia</strong> <strong>pada</strong> <strong>Masa</strong> <strong>Kolonial</strong> <strong>Eropa</strong><br />
229