02.09.2013 Views

Tesis : Christina Dewi Tri Murwani - Maspaul.com

Tesis : Christina Dewi Tri Murwani - Maspaul.com

Tesis : Christina Dewi Tri Murwani - Maspaul.com

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

di luar yang mestinya indah di musim panas, tapi di dalam rumah itu<br />

sendiri orang tidak menginginkan apa-apa lagi, segalanya cukup segala<br />

yang memberikan kesukaan, sebuah ruang bilyar, sebuah ruang<br />

perpustakaan, sebuah serambi kaca besi yang beratap sebagai tempat<br />

penangas, dan kakatua bertengger di atas tungkat perak. Saya belum pernah<br />

melihat yang seperti itu. Saya berkata kelakuan baik selalu mendapat<br />

ganjaran baik. Laki-laki itu telah mengurus segala sesuatunya dengan<br />

cermat ; buktinya, dia punya tiga bintang kehormatan. Dia punya sebuah<br />

villa yang menyenangkan, mempunyai pula sebuah rumah di Amsterdam,<br />

dan waktu makan malam semua makanan dicampur jamur, dan pelayanpelayan<br />

makan memakai rompi merah seperti kusir. (MH: 314)<br />

Kehidupan makmur juga dialami oleh pedagang teh, demikian cerita<br />

Droogstoppel. Pedagang yang sekarang amat kaya ini telah banyak<br />

mendapatkan keuntungan dari penjualan teh yang dibuat orang Jawa untuknya<br />

dengan harga murah, dan yang dibeli oleh pemerintah dari padanya dengan<br />

harga tinggi. Lihat kutipan berikut ini yang memperlihatkan perlakuan<br />

kemewahan dari mantan residen dan pedagang teh untuk kenalannya,<br />

Droogstoppel dan keluarganya.<br />

Kesekon harinya residen itu membalas kunjungan kami, dan juga tuan<br />

yang mendapat bikinan teh orang Jawa itu. Keduanya bertanya serempak<br />

dengan kereta api mana kira-kira kami akan tiba di Amsterdam. Kami tidak<br />

tahu apa artinya, tapi kemudian menjadi jelas bagi kami, sebab ketika kami<br />

hari Senin tiba di sana, ada dua orang pelayan di stasion, seorang memakai<br />

rompi merah dan seorang lagi memakai rompi kuning .......<br />

Kuda-kuda itu alangkah cepat larinya ! Di jalan Weesperstraat yang selalu<br />

kotor itu, lumpur memercik setinggi rumah, dan tiba-tiba saja nampak si<br />

gembel Sjaalmaan itu, berjalan membungkuk, kepalanya menunduk, —<br />

dan saya lihat betapa ia dengan jasnya yang buruk itu mencoba<br />

membersihkan mukanya yang pucat dari percikan lumpur (MH: 317,<br />

cetak tebal dari saya).<br />

Pengusaha teh Jawa, makelar kopi dan juga asisten residen ditempatkan<br />

pada lingkungan (latar) mewah. Mereka hidup dengan berkecukupan, dengan<br />

rumah yang bagus, dengan pergaulan yang terhormat ( baca: bergengsi).<br />

Keadaan ini bertentangan dengan Sjaalman yang identik dengan Havelaar, sang<br />

75

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!