Tesis : Christina Dewi Tri Murwani - Maspaul.com
Tesis : Christina Dewi Tri Murwani - Maspaul.com
Tesis : Christina Dewi Tri Murwani - Maspaul.com
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
134<br />
Belanda. Di pihak lain Belanda akan mengurus orang Jawa ( pihak Timur)<br />
dengan datang membawa pengetahuan dan peradaban. Pembatasan yang tidak<br />
adil dan menindas mengenai ras dan agama tidak disetujui oleh novel ini.<br />
Pemikiran ini bertentangan dengan wacana orientalisme.<br />
Menentang kolonialisme bukan berarti MH sama sekali terlepas dari<br />
pengaruh orientalisme. Dengan munculnya perang kepentingan di akhir cerita<br />
novel ini, lewat fokalisasi Multatuli dan Stern, menyerahkan otoritas (penentu<br />
kebenaran) di tangan Raja, di tangan seorang pimpinan negara kolonial. Max<br />
Havelaar dalam hal ini masih tunduk pada hukum kolonial meskipun dengan<br />
keberatan-keberatan. Pola pemikiran yang digunakan adalah bahwa rakyat Jawa<br />
adalah kaula Belanda sehingga harus mendapat perlakuan sebagaimana rakyat<br />
Belanda di Belanda. Hal ini tidak menunjukkan bahwa MH betul-betul protes<br />
terhadap penaklukan atau penguasaan atas suatu wilayah karena MH masih<br />
dipengaruhi hegemoni suasana persaingan penaklukan daerah baru diantara<br />
negara-negara Eropa.<br />
Novel ini juga belum mempercayai kekuatan rakyat jelata (Jawa) meskipun<br />
ia menjadi pembelanya. Rakyat Jawa adalah lemah dan belum memiliki<br />
kekuatan sendiri. Novel MH menganggap bahwa rakyat Jawa atau the other<br />
tidak memiliki otoritas dan nrimo, mereka adalah orang lemah dan tidak berdaya<br />
bahkan oleh tindakan bangsanya sendiri yaitu pimpinan Bumiputera. Tampak<br />
pula tiadanya kesempatan pejabat Bumiputera yang diadukan untuk berbicara<br />
membela diri. Perwakilan atas orang Jawa oleh orang Eropa dapat dilihat