18.08.2013 Views

E-KTP SENSITIF, FOTOKOPI SEKALI SAJA

E-KTP SENSITIF, FOTOKOPI SEKALI SAJA

E-KTP SENSITIF, FOTOKOPI SEKALI SAJA

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

RADAR SURABAYA<br />

RABU, 8 MEI 2013<br />

HALAMAN 12<br />

DON’T CROSS DON’T CROSS DON’T CROSS WASPADA 24 JAM JAUHI NERAKA BERTOBATLAH DON’T CROSS DON’T CROSS DON’T CROSS<br />

Tiboe nang ngisor jauke ditulung,<br />

wis diangkat malah tibake nglemprok<br />

Sutikno senengane jambret kalung,<br />

diantemi uwong akeh ben kapok<br />

ARJUNA<br />

Datuk Dihukum<br />

Ringan Lagi<br />

RISANG/RADAR SURABAYA<br />

Datuk Iksan Marsudi<br />

LIMA kali<br />

masuk penjara<br />

tak pernah<br />

membuat<br />

Datuk Iksan<br />

Marsudi (42)<br />

warga Jl<br />

Darmo Permai<br />

Timur V dan<br />

juga tinggal di<br />

Dharmahusada<br />

Indah ini<br />

kapok. Baru<br />

beberapa<br />

pekan bebas karena kasus<br />

penganiayaan dan narkoba, Datuk<br />

kembali divonis karena kasus narkoba.<br />

Majelis hakim PN Surabaya yang<br />

diketuai Bambang Kuspramono<br />

menghukum Datuk dengan penjara<br />

selama 1 tahun penjara. Padahal, jaksa<br />

Kejari Tanjung Perak menuntut Datuk<br />

dengan penjara selama 5 tahun.<br />

Datuk, mempunyai catatan<br />

kriminal sangat panjang. Datuk<br />

sudah beberapa kali keluar masuk<br />

penjara dan berurusan dengan<br />

hukum. Pada 2006 lalu, Datuk<br />

dipenjarakan karena kasus warisan.<br />

Baru bebas, Datuk kembali dibui<br />

karena perkara kekerasan dalam<br />

rumah tangga (KDRT).<br />

Bebas, April 2009, Datuk dihukum<br />

lagi karena perusakan rumah milik<br />

Harno, berupa obyek di Jl Sawotratap<br />

Sidoarjo dan rumah di Jl Untung<br />

Suropati. 23 Februari 2010, Datuk<br />

ditangkap dan dihukum lagi karena<br />

pesta sabu di rumahnya. Tak lama<br />

bebas, Agutus 2011, Datuk Iksan<br />

kembali dihukum 2,5 tahun penjara<br />

karena pesta sabu. (aya)<br />

Jambret Kalung Tertangkap di Gang Jambret<br />

SAWAHAN - Sutikno (43),<br />

warga asal Kecamatan Tanah<br />

Merah, Bangkalan babak belur.<br />

Dia dihajar massa di Lokalisasi<br />

Dolly, setelah tertangkap usai<br />

menjambret kalung seorang wanita.<br />

Korban Nita Natalia (30),<br />

warga Jl Dukuh Kupang baru<br />

saja membeli kalung emas di<br />

Toko Emas Anda di Jl Jarak.<br />

Saat melintas di Jl Putat Jaya,<br />

kalung yang baru dibeli dan melingkar<br />

dilehernya langsung dibetot<br />

Sutikno.<br />

Warga mengejar Sutikno yang<br />

labur dengan Yamaha Scorpio<br />

L-3680-ZE. “Tersangka waktu<br />

itu kabur ke arah Jl Kupang<br />

Gunung Timur gang Jambret<br />

pelaku terjebak macet. Bersamaan<br />

di situ banyak anggota<br />

Polsek Sawahan sedang melayat.<br />

Pelaku tertangkap dan jadi<br />

bulan-bulanan massa,” terang<br />

Kapolsek Sawahan, Kompol<br />

Manang Soebeti.<br />

Beruntung, nyawa Sutikno dapat<br />

diselamatkan polisi. Kepada<br />

polisi, bapak satu anak itu<br />

mengaku sudah melakukan 11<br />

kali penjambretan. (nov/aya)<br />

Terangsang Isi Daster Tetangga<br />

NOVI/RADAR SURABAYA<br />

Pulang Pergi Bangkalan-Surabaya, Gasak 12 Motor<br />

SURABAYA - Harisun yang<br />

ber <strong>KTP</strong> Desa Dlamba Daja,<br />

Kecamatan Tanah Merah,<br />

Bangkalan ditahan di Mapolsek<br />

Kenjeran. Pemuda 20 tahun<br />

itu, ditangkap setelah tepergok<br />

mencuri sepeda motor<br />

milik M. Hisyam (39) di Jl Setro<br />

Baru Utara. Sayang, dua<br />

rekan Harisun saat beraksi,<br />

lolosa dari sergapan.<br />

Setelah ditangkap polisi<br />

diketahui kalau Harisun ternyata<br />

sudah 12 kali melakukan<br />

pencurian sepeda motor<br />

di Surabaya. Setiap hari,<br />

Hasrisun bersama dua rekannya<br />

yang kini buron tersebut,<br />

berangkat ke Surabaya.<br />

Tujuannya, berkeliling<br />

mencari sasaran sepeda mo-<br />

NYONYOR: Sutikno diinterogsi di Mapolsek Sawahan.<br />

tor yang diparkir di pinggir<br />

jalan atau teras rumah. “Tersangka<br />

ini pulang pergi<br />

Bangkalan Surabaya untuk<br />

mencuri sepeda motor. Tersangka<br />

dan dua rekannya<br />

yang masih buron, sudah 12<br />

kali beraksi,’’ kata Kapolsek<br />

Kenjeran, Kompol Syukur.<br />

Mereka mencuri motor di<br />

kawasan Bulak Banteng,<br />

Kapasan, Tambak Wedi, Kedinding,<br />

dan wilayah Kenjeran.<br />

Terakhir, mereka beraksi<br />

di Jl Setro Baru Utara.<br />

Modus yang dilakukan cukup<br />

berani. Harisun datang<br />

ke rumah korban, M Hisyam<br />

dan mengaku sebagai teman<br />

anak Hisyam, lalu berpurapura<br />

disuruh anak korban<br />

NOVI/RADAR SURABAYA<br />

Tagih Kelanjutan Kasus Penipuan Sewa Tongkang<br />

AHMAD YANI - Timotius Erwin Kusuma, warga<br />

Waru Sidoarjo, menagih tindak lanjut laporannya<br />

di Polda Jatim. Tujuh bulan lalu, dia<br />

melapor dugaan penipuan dan penggelapan sewa<br />

kapal tugboat dan tongkang. Tepatnya, pada 18<br />

Oktober 2012 lalu. Terlapornya adalah Haryadi<br />

Limantara Direktur PT Sinar Sarana Samudra<br />

(SSS) warga Jl RE Martadinata, Banjarmasin,<br />

Kalimantan Timur. Perkembangan terakhir, Haryadi<br />

sudah ditetapkan sebagai tersangka.<br />

Kasus itu berawal saat Timotius menyewa kapal<br />

Tongkang Prasetya-02 dan Tugboat Sarana<br />

Samudera 07 kepada Haryadi, pada 29 Maret<br />

2012 untuk masa dua bulan. Namun ternyata,<br />

kapal tersebut tak bisa digunakan karena rusak.<br />

Pihak Syahbandar Pelabuhan Gresik menyatakan<br />

jika tongkang tidak laik jalan.<br />

Setelah ditelusuri, ternyata Haryadi memalsukan<br />

surat jalan seolah kapalnya laik jalan.<br />

Merasa ditipu, Timotius Erwin melaporkan Haryadi<br />

ke Polda Jatim. Dia dirugikan Rp 1,4 miliar.<br />

Penyidik kemudian menyita tugboat pada 10<br />

Januari 2013 dan pada hari yang sama menersangkakan<br />

Haryadi. ’’Tapi, sampai sekarang tersangkanya<br />

tidak pernah diperiksa,’’ sergah Jelly,<br />

pengacara Timotius. (nov/aya)<br />

ke untuk mengambil sepeda<br />

motor. Tentu saja Hisyam<br />

tak begitu saja percaya, dan<br />

mencegah saat Harisun hendak<br />

membawa Yamah Yupiter<br />

miliknya. Namun Harisun<br />

memaksa, hingga terjadilah<br />

perkelahian antara Hisyam<br />

dengan Harisun, yang<br />

mengundang perhatian polisi<br />

di sekitar lokasi.<br />

Harisun pun diamankan.<br />

Sedangkan dua rekannya<br />

buru-buru kabur. Di kantor<br />

polisi, Harisun mengaku kalau<br />

dia memang hendak mencuri<br />

motor Hisyam. Selama ini,<br />

mereka sudah menggondol 12<br />

sepeda motor curian, yang<br />

dibawa dan dijual ke penadah<br />

di Bangkalan. (nov/aya)<br />

SIKATAN - Supriyanto,<br />

digelandang para tetangganya<br />

ke Polrestabes Surabaya.<br />

Pria 36 tahun itu, ditangkap<br />

beramai-ramai karena<br />

masuk ke kamar tetangga<br />

perempuannya di Jl Margorukun<br />

Rel, dan memoroti celana<br />

dalamnya. Niat Supriyanto,<br />

hendak memperkosa<br />

tetangganya itu. Namun,<br />

saat celana dalam sudah dilepas<br />

selutut, korban, sebut<br />

saja namanya Bunga terbangun<br />

dan berteriak-teriak<br />

minta tolong. Supriyanto berusaha<br />

kabur namun keburu<br />

dikepung warga.<br />

Supriyanto diarak ke Ketua<br />

RT setempat. Warga<br />

yang tak sabar dan terbakar<br />

emosi berusaha menghakimi<br />

Supriyanto. Ketua<br />

RT pun menghubungi Unit<br />

PPA Satreskrim Polrestabes<br />

Surabaya. Polisi yang tiba<br />

di lokasi, segera mengamankan<br />

Supriyanto.<br />

Kasus itu bermula saat<br />

kuli panggul ini menjemur<br />

pakaian di depan rumah<br />

kontrakannya. Kebetulan,<br />

tempat jemur pakaian itu<br />

tepat berhadapan dengan<br />

jendela kamar Bunga. Saat<br />

itu, ternyata jendela kamar<br />

Bunga sedang tak terkunci,<br />

dan sesekali terbuka<br />

diterpa angin. Terlihat<br />

Bunga yang tidur dengan<br />

daster pendek. Nah, rupanya,<br />

bagian bawah daster<br />

Bunga tersingkap sehingga<br />

memperlihatkan isi dibalik<br />

dasternya.<br />

Supriyanto yang sudah<br />

punya tiga anak itu, langsung<br />

terangsang. Tanpa pikir panjang,<br />

setelah situasi dirasa sepi,<br />

Supriyanto berjingkat masuk<br />

ke kamar Bunga melalui<br />

jendela yang terbuka itu. Dia<br />

kemudian memoroti celana<br />

dalam Bunga. “Setelah berada<br />

di kamar dia (Bunga) saya<br />

mematikan lampu agar<br />

wajah saya tidak kelihatan.<br />

Lalu saya menarik celana<br />

dalamnya perlahan-lahan,”<br />

aku Supriyanto.<br />

Dia juga menggerayangi beberapa<br />

bagian tubuh Bunga.<br />

Saat itulah, Bunga terbangun<br />

dan langsung berteriak-teriak<br />

minta tolong. “Tersangka<br />

kabur dari jendela. Tapi<br />

tertangkap. Dia kami amankan<br />

berikut celana dalam<br />

dan daster garis hitam putih<br />

yang dikenakan korban sebagai<br />

barang bukti,’’ kata Kanit<br />

PPA Satreskrim Polrestabes<br />

Surabaya, AKP Suratmi. Supriyanto<br />

dijerat Pasal 285 Jo<br />

53 KUHP dan atau Pasal 335<br />

KUHP dan atau Pasal 289<br />

KUHP tentang Percobaan<br />

Pemerkosaan dengan ancaman<br />

maksimal 9 tahun penjara.<br />

(nov/aya)<br />

GAMPANG KONAK: Supriyanto dan daster korban, yang isinya<br />

membuatya terangsang.<br />

NOVI/RADAR SURABAYA<br />

KEOK: Setiap hari ke Surabaya, Hisyam hanya bertujuan mencuri<br />

sepeda motor.<br />

layouter: fatchur rizal

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!