17.08.2013 Views

IS-1.pdf

IS-1.pdf

IS-1.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2.5.3 Perencanaan Balok T<br />

Dalam merencanakan balok T, pada langkah awal disarankan untuk<br />

memeriksa apakah balok tersebut berperilaku sebagai balok persegi atau<br />

balok T murni. Apabila berlaku sebagai balok persegi, maka prosedur<br />

perencanaan sama dengan yang dilakukan pada perencanaan balok persegi<br />

bertulangan tarik. Sedangkan apabila berlaku sebagai balok T murni<br />

perencanaan dilakukan dengan cara perkiraan yang kemudian diikuti<br />

dengan analisis. Berdasarkan pada bentuknya, umumnya flens<br />

menyediakan daerah tekan lebih dari cukup sehingga blok tegangan tekan<br />

seluruhnya terletak di daerah flens. Sehingga hampir selalu dijumpai<br />

bahwa balok T umumnya direncanakan sebagai balok T persegi.<br />

Perencanaan balok T adalah proses menentukan tebal dan lebar<br />

flens, lebar dan tinggi efektif badan balok, serta luas tulangan tarik. Dalam<br />

perencanaan balok T yang mendukung momen lentur positif, umumnya<br />

sebagian dari kelima bilangan sudah diketahui terlebih dahulu. Penentuan<br />

tebal flens biasanya tidak lepas dari perencanaan struktur pelat, sedangkan<br />

dimensi balok terkait dengan kebutuhan menahan gaya geser dan momen<br />

lentur yang timbul pada dukungan dan di tengah bentang struktur balok<br />

menerus. Sedangkan untuk lebar flens efektif (b), SNI 03-2847-2002<br />

memberikan batasan mengenai lebar tersebut. Keharusan untuk<br />

mempertimbangkan segi pelaksanaan atau hubungan dengan struktur<br />

lainnya juga mempengaruhi penentuan lebar badan balok, misalnya ukuran<br />

kolom ataupun sistem pelaksanaan pembuatan acuan (cetakan).<br />

46

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!