17.08.2013 Views

IS-1.pdf

IS-1.pdf

IS-1.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

c. Dilakukan pemeriksaan apakah benar-benar perlu balok bertulangan<br />

rangkap. Dari tabel apendiks A diperoleh nilai k maksimum untuk<br />

digunakan menghitung MR balok bertulangan tarik saja.<br />

MR maks = φ . b . d 2 k<br />

d. Apabila MR < Mu, rencanakan balok sebagai balok bertulangan<br />

rangkap, dan apabila MR ≥ Mu, balok direncanakan sebagai balok<br />

bertulangan tarik saja.<br />

Apabila harus direncanakan sebagai balok bertulangan rangkap :<br />

e. Menghitung rasio penulangan pasangan kopel gaya beton tekan dan<br />

tulangan baja tarik, ρ = 0,90 (ρmaks) = 0,90 (0,75 ρb)<br />

Nilai ρ tersebut digunakan untuk mencari harga k pada tabel.<br />

f. Menentukan kapasitas momen dari pasangan kopel gaya beton tekan<br />

dan tulangan baja tarik.<br />

MR1 = φ . b . d 2 k<br />

Menghitung tulangan baja tarik yang diperlukan untuk pasangan kopel<br />

gaya beton tekan dan tulangan baja tarik,<br />

As1perlu = ρ . b . d<br />

g. Menghitung selisih momen, atau momen yang harus ditahan oleh<br />

pasangan gaya tulangan tekan dan tarik tambahan, MR2 = Mu - MR1<br />

h. Dengan berdasarkan pada pasangan kopel gaya tulangan baja tekan<br />

dan tarik tambahan, dihitung gaya tekan pada tulangan yang<br />

diperlukan (asumsikan bahwa d’ = 70 mm).<br />

ND2 = <br />

<br />

44

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!